Penginapan selama di Turki

Penginapan selama di Turki

Untuk kamu yang ingin berpergian ke Turki, dibawah ini yang harus disiapkan sebelum keberangkatan:

  • Tiket pesawat dari negara asal kita menuju Turki
  • Visa masuk Turki (bisa apply secara online dengan pembayaran menggunakan kartu kredit sebesar $25)
  • Tentukan transportasi yang akan dipilih untuk menuju kota yang dikunjungi (tiket bus, trem, ferry, ataupun penerbangan domestik)
  • Uang saku dalam bentuk Lira dan Euro (sebagian besar kota wisata di Turki menerima kedua mata uang tsb)
  • Penginapan yang bisa dipesan secara online melalui beberapa website travel

Meski judulnya Bulan Madu ke Turki, bukan berarti perjalanan ini kami tempuh dengan segala hal yang mewah. Dengan dana yang terbatas, kami pun memilih penginapan yang terjangkau dengan sangat hati-hati dengan pertimbangan:

  • Harga berkisar 500-700rb/malam (yang sudah termasuk sarapan dan wifi)
  • Mendapat nilai review >8 dalam website travel, terutama pada poin kebersihan
  • Lokasi dekat dengan tempat wisata atau pusat keramaian kota, yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki

Selama 7 hari di Turki, kami tidak tinggal dalam 1 kota saja. Kami mengunjungi 4 kota dengan perbedaan jarak ratusan kilometer atara kota yang satu dengan lainnya. Hasil diskusi dengan pak suami, maka diputuskan untuk mencari penginapan di 3 kota.

Berikut hasil pilihan kami:

Kota Selcuk –  Amazone Petite Palace

Sesuai namanya dan foto yang tayang di internet, penginapan ini bukan berbentuk hotel dan memang berukuran mungil. Lokasinya bisa ditempuh hanya 5 menit berjalan kaki dari pusat keramaian kota, atau sekitar 10 menit jalan kaki dari Otogar (terminal bus) Selcuk. Ada 3 objek wisata yang berjarak 100-500 meter dari Amazon Petite Palace. Strategis, kan?

Berawal dari menyewakan beberapa kamar di rumahnya, Emre, sang pemilik, mengelola penginapan ini dengan profesional dan akhirnya menambah jumlah kamar. Hasil obrolan kami saat sarapan, Emre sedang merencanakan untuk membeli rumah tetangga untuk melebarkan penginapannya.

amazonpetite1

Selain kebersihannya, keramahan Emre dan keluarga dalam melayani tamu, patut diacungi jempol. Walau cuma Emre dan seorang sepupu yang fasih berbahasa Inggris, dan siap menjawab semua pertanyaan dan kebutuhan tamu selama 24 jam. Ketika kami mengatakan bahwa ini kunjungan pertama kali kami ke Turki, Emre memberikan peta dan menggambarkan rute yang bisa kami tempuh menuju beberapa lokasi wisata. Dari mulai jarak tempuh, transportasi, waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi tempat wisata sampai ke notelp orang-orang yang dapat membantu kami menuju tempat tsb. Emre juga membantu kami untuk mengecek prakiraan cuaca setiap hari, sehingga kami bisa mempersiapkan diri terutama dalam hal berpakaian.

amazonpetite2

Amazon Petite Palace memiliki 2 lantai dan terdiri dari 9 kamar yang disewakan, ada kolam renang mungil juga restoran untuk sarapan yang berbentuk rumah panggung di atas kolam renang. Kondisi kamar sangat bersih, fasilitas lengkap dari termos air panas, 2 botol air mineral, teh, gula, kopi, peralatan mandi sampai hairdryer. Yang disayangkan, kami mendapat kamar dengan kondisi kasur yang agak keras.

Tidak ada AC di semua kamar, yang ada hanya pemanas (bentuknya seperti AC di rumah kita). Kota Selcuk cukup dingin jadi kalau kita merasa gerah, cukup buka jendela yang memang dibuat 2 lapis.

amazonpetite3

Penginapan ini memiliki 2 akses, gerbang utama berada di jalan atas dan langsung menuju restoran, sementara gerbang belakang berada di jalan bawah dan begitu masuk langsung menuju pintu kamar atau kolam renang. Kota Selcuk ini agak berbukit, jadi kondisi jalanan memang naik turun.

Saya suka sekali dengan kusen pintu dan jendela di gerbang belakang. Istilah anak sekarang “instagramable banget!“. Saya mengambil 2 foto dengan latar belakang pintu dan jendela Amazon Petite Palace yang saya upload ke Instagram seperti tampak pada foto di atas.

Kami menginap 2 malam di tempat ini, karena Pamukkale bisa ditempuh dengan perjalanan 3 jam dari kota Selcuk di pagi hari. Dari Pamukkale kami bermalam di bus selama menempuh perjalan ke Cappadocia.

Kota Goreme – Artemis Cave Suites

Alasan saya memilih kota Goreme saat mengunjungi Cappadocia, sudah saya ceritakan di postingan ini. Akhirnya kami merasakan juga sensasi bermalam di goa dalam penginapan yang bernama Artemis Cave Suites. Lokasinya tidak sampai 2KM dari pusat kota dan terminal bus. Cukup berjalan kaki 5-10 menit, kita sudah bisa menemukan barisan toko souvenir, restoran dan cafe di tengah kota.

artemiscave1

Menginap di goa tidaklah mengkhawatirkan. Bentuk kamar di dalamnya, sama seperti penginapan pada umumnya. Bisa dibilang kamar kami berukuran cukup luas, terutama kamar mandinya. Dinding kamar terbuat dari bebatuan mineral alami yang dipahat, sementara lantai terbuat dari marmer. Fasilitas dalam kamar juga sangat lengkap.

artemiscave2

Sarapan yang disediakan lumayan lengkap, dari mulai makanan Turki sampai makanan internasional. Minuman mulai dari kopi, aneka jus, sampai teh dengan berbagai rasa. Saya paling suka teh apel khas Turki. Restoran berada di lantai atas, di terasnya kita bisa menikmati pemandangan kota Goreme yang unik dan cantik.

cappadocia5Kalau kamu mampir ke Cappadocia, coba deh memilih penginapan di kota Goreme saja. Pengalaman ini belum tentu bisa kita dapatkan di negara lain.

Kota Istanbul – Best Western Antea Palace

Saat orang berpergian ke Istanbul, biasanya ada 2 lokasi favorit untuk mencari penginapan: daerah Taksim atau daerah Sultanahmet.

Taksim adalah pusat keramaian kota Istanbul yang penuh dengan tempat perbelanjaan. Sementara daerah Sultanahmet penuh dengan objek wisata. Dari Taksim menuju Sultanahmet, bisa ditempuh dengan trem dalam waktu 10-15 menit saja.

Kami memilih menginap di daerah Sultanahmet, supaya bisa sering ikut sholat jamaah di Mesjid Sultan Ahmet alias Mesjid Biru. Tinggal jalan kaki 5-10 menit dari penginapan, kita sudah bisa mencapai Blue Mosque, Hagia Sophia, Topkapi, Basilica Cistern dan Hippodrome. Bahkan kami juga sempat jalan kaki ke Grand Bazaar, cuma 20 menit dengan mengikuti jalur trem. Tidak terasa kok jalan kaki selama itu, karena kami jalan sambil menikmati keramaian di kanan kiri jalan yang penuh dengan pertokoan dan restoran.

istanbul9

Jalan raya di Istanbul, lumayan sempit. Hanya cukup untuk 1 bus ukuran 3/4 (seukuran metromini atau kopaja) + 1 motor. Kalau ada 2 mobil yang berpas-pasan, maka salah satu mobil harus mengalah dan naik 1/2 badannya ke trotoar. Waktu pihak travel menjemput kami sebelum tur dengan menggunakan bus, kami cukup deg-degan dengan jalan sempit yang berbelok-belok. Ternyata pak supirnya canggih banget, gak ada tuh istilah menyerempet kendaraan lain atau menabrak bangunan. Hehehe

bestwesternantea2

Saya memilih hotel Bestwestern Hotel atas saran seorang sahabat yang kebetulan berprofesi sebagai Pemandu Wisata di sebuah travel agent ternama.  Ternyata di dalam kota Istanbul saja, ada 8 hotel Bestwestern dengan lokasi yang berbeda-beda tetapi beberapa menyatakan lokasi tidak jauh dari Blue Mosque. Kami pun bingung saat melakukan booking, dan akhirnya capcipcup klik Bestwestern Antea Palace.

bestwesternantea3

Memasuki hotel ini dan melihat sekeliling ruangan, saya dan pak suami ketawa cekikikan. Kebetulan kami berdua tipe orang yang kurang begitu suka dengan design interior seperti yang suka kita lihat di sinetron pak Raam Punjabi. Apa deh istilah kerennya dalam ilmu Interior Design? Owh ya … Victorian with Arabian touch. Warna ruangan dominan merah dan keemasan, bentuk furniture penuh liuk ukiran, tirai penutup jendela diberi rumbai, material yang digunakan kebanyakan velvet.

bestwesternantea1

Petugas hotel meng-upgrade kamar kami secara cuma-cuma. Beliau mungkin menganggap kami pasangan yang baru menikah … padahal sih baru 16 tahun hahaha. Kami diberikan kamar dengan pemandangan yang menghadap ke arah laut dengan ukuran yang terlalu luas untuk dihuni 2 orang. Ada sofa bed pula yang cukup dipakai untuk tidur 2 orang. Bentuk tempat tidurnya bundar, pasti susah nih beli spreinya hehehe.

Yang kami sayangkan hanya lukisan yang ditempel pada dinding dekat tempat tidur. Rasanya kok aneh sih, tidur dipandangi oleh mbak cantik dalam lukisan tsb. Pingin nutup pake kain deh rasanya. Hahahaha

Hotel ini terkenal dengan Turkish Spa nya. Kita bisa menikmati pemandian ala Turki secara cuma-cuma karena merupakan fasilitas hotel. Sayangnya kami tidak sempat mencoba.

Semua posting tentang Turki bisa dilihat disini

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

3 thoughts on “Penginapan selama di Turki

  1. Hotel pertamanya nyaman banget Mbak De. Jadi penasaran, tapi kapn ke Turkinya ya. Hahaha. Kalo hotel kedua takut kena swrangan claustrophobic. Hotel yang ketiga mahadahsyat! Hahahahaha

  2. Wah, senengnya yang hanimun ke Turki.
    Hotel2ny keren2 uy, aku tertarik sama yang tempat tidurnya bulat hahhahha.

    Btw itu lukisan yg dipajang lan sengaja, mau ngintip De hihiii

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *