Taman Safari

Taman Safari

Setelah sarapan di hotel dan jalan-jalan di sekitarnya, kami siap-siap untuk jalan ke Taman Safari sekalian check out. Kami beriringan 3 mobil menuju Taman Safari. Rencananya mau ke FO di Bogor dulu, tetapi penunjuk jalan *mobil om indra* salah jalan melulu sampe 3x. Akhirnya kami putuskan untuk naik ke arah ciawi sebelum jalanan mulai macet. For your info, kalau mau ke puncak dan sekitarnya mendingan berangkat pagi…soalnya siangan dikit tuh macet banget. Males kan macet dijalanan menanjak? hihihihi

Setelah keluar pintu tol ciawi, kami jalan terus ke arah Cisarua. Sekitar beberapa kilometer dari pintu tol, akan terlihat patung hewan dan petunjuk pintu masuk Taman Safari di sebelah kanan jalan. Sepanjang jalan menuju pintu masuk, banyak penjual wortel untuk makanan hewan. Wortel yang dijual adalah wortel kecil, layu bahkan ada yang nyaris busuk. Jelas aja lah….yang bagus udah dijual di pasar untuk sayur dan jus hehehe.

Kami membeli 3 ikat wortel dengan harga 10rb. Cukup mahal juga untuk wortel dengan kualitas tidak layak makan. Tapi namanya juga ditempat wisata, pasti lebih mahal kan. Toh wortel ini masih layak makan untuk hewan juga kok.

Menurut om wiki, Taman Safari Indonesia ini dibangun pada tahun 1980 pada sebuah perkebunan teh yang sudah tidak produktif. Taman ini menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Terletak pada ketinggian 900-1800 m diatas permukaan laut, serta mempunyai suhu rata-rata 16 – 24 derajat Celsius. Taman ini telah ditetapkan sebagai Obyek Wisata Nasional oleh Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada masa itu. Lebih jauh, taman ini juga telah diresmikan menjadi Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia oleh Hasyrul Harahap, Menteri Kehutanan pada masa itu, pada tanggal 16 Maret 1990.

Biaya masuk ke Taman Safari, bisa dilihat pada tabel dibawah ini (mama nyomot dari sini):

Kami harus membayar 265rb [(4 x diatas 6 tahun) + (1 x dibawah 5 tahun) + mobil]Ternyata sekarang Taman Safari menyediakan beberapa cara melihat hewan:

  • Melihat binatang dengan naik mobil pribadi atau bus khusus untuk pengunjung yang tidak bawa mobil. Dibuka dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore
  • Melihat binatang dengan berjalan kaki di jalur khusus, disebut SAFARI TREK. Dibuka hanya tiap hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional dari jam 8 pagi sampai jam 11 siang.
  • Melihat binatang pada waktu malam, disebut NIGHT SAFARI. Dibuka hanya Sabtu jam 6.30 sampai 9 malam.

Karena kami kesana dengan mobil, kami memilih melihat binatang dari dalam mobil. Sebenarnya asyik juga kalo jalan kaki…pasti Rafa semangat. Tapi mama gak sanggup gendong Fayra beberapa jam. Untuk bawa stroller gak memungkinkan dengan area seperti itu (jalan tanah berbatu, naik turun dan berbelok-belok). Didalam mobil, Rafa minta duduk didepan dengan 3 ikat wortel dibawah kakinya. Mama-papa mengijinkan Rafa untuk memberi makan binatang selama kondisinya aman. Contohnya seperti pada gambar dibawah ini. Rafa memberi makan gajah. Lokasi gajah sebenarnya agak jauh dan diberi pembatas berupa selokan yang agak lebar dan dalam. Jadi gajah tidak akan mendekat ke arah mobil. Rafa melempar wortel ke arah gajah dari jendela mobil.

Taman Safari

Fayra pun gak kalah semangat. Dia sibuk menunjuk-nunjuk ke arah binatang yang dilihatnya. Fayra gak mau duduk diam dan memilih untuk berdiri. Tapi ketika belalai gajah mendekati jendela, Fayra menjerit ketakutan sambil memegang tangan mama dengan kuat. hihihihi

Taman Safari

Taman Safari telah memperbanyak kosa kata Rafa dalam pengenalan nama-nama binatang. Kalau sebelumnya Rafa hanya mengetahui nama-nama tersebut dari buku, disini Rafa bisa melihat langsung bentuknya juga memahami ukuran sebenarnya.

Taman Safari

Rafa juga rajin membaca papan yang ada disetiap kawasan. Karena di papan tersebut informasi mengenai binatang yang dilihatnya, jelas tertulis nama – asal binatang – juga kadang ditulis jenis makanannya.

Taman Safari

Saat melintasi area binatang buas, kami tidak boleh berhenti dan membuka jendela. Di area ini Rafa bisa mengetahui bermacam-macam harimau, macan, singa…dari harimau putih, macan loreng, macan tutul, panther, dll. Karena hari itu mendung, satwa buas ini memilih untuk leyeh-leyeh diatas papan.

Taman Safari

Tidak banyak foto yang kami ambil. Papa sibuk merekam dengan handycam baru, Mama sibuk memegang Fayra yang tidak mau duduk diam. Kalau ingat aja baru mama mengeluarkan kamera papa.

Taman Safari

Sayangnya ketika kami selesai melihat binatang, hujan turun deras sekali. Kami langsung masuk ke area foodcourt dan makan siang disana. Rafa tidak bisa menunggang gajah, unta, kuda poni yang ada di area rekreasi.

Kami juga melewatkan Animal Education Show, dimana berbagai satwa menampilkan ketangkasannya, seperti Gajah Sumatera, Singa laut, Harimau Sumatera, Singa Afrika, Lumba-lumba dan satwa menarik lainnya. Padahal pertunjukan ini ditampilkan secara gratis loh.

Hujan pula yang membuat kami tidak bisa bermain di area Baby Zoo, dimana kita dapat berinteraksi dan berfoto dengan Orang Utan, Harimau Putih, Harimau Sumatera, Macan Tutul dan Cheetah. Kami juga melewatkan arena Wild Wild West. Ini merupakan arena pertunjukan koboi pertama di Indonesia. Kita bisa menyaksikan secara langsung atraksi para koboi dengan trik-trik yang menakjubkan. Atraksi berkelahi, menunggang kuda, tembak-menembak, semua ditampilkan disini. Memang seharusnya tidak berkunjung ke Taman Safari di musim hujan. Karena ini lah resiko yang harus diterima…tidak bisa melihat berbagai atraksi yang disajikan. hehe

Bagaimanapun…kami tetap menikmati liburan ini. Pengalaman yang seru dan mengasyikan untuk Rafa dan Fayra. Gak percaya? datang deh kesana 🙂

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

One thought on “Taman Safari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *