Browsed by
Category: blog31hari

Persiapan pindah rumah

Persiapan pindah rumah

Sejak pertama beli rumah tahun 2005, kami sudah membuat rencana bahwa rumah tsb hanya akan kami tempati untuk periode 5 tahun. Jadi kami mencari bentuk bangunan yang pas untuk keluarga pemula, dengan komposisi 2 kamar tidur + 1 kamar mandi + 1 kamar pembantu + 1 kamar mandi pembantu + dapur + ruang serbaguna (ruang makan, ruang tamu, ruang keluarga). Walau bangunan tsb cuma 65 meter persegi dan tanahnya seluas 90 meter persegi.

Waktu itu Rafa tanya “abis ini kita pindah kemana lagi?

Wajar sih, karena sebelumnya kami sudah pindah 4 kali selama menjadi kontraktor (kontrak rumah sana sini). Tapi waktu itu kami bilang “liat nanti ya mas, sementara kita disini dulu”.

Setelah Fayra memasuki usia sekolah Playgroup (3thn), dan Rafa juga makin besar (9thn) … kamar tidur menjadi masalah diantara mereka.

Sering Fayra telpon siang cuma ngeluh “ma, aku gak bisa bobo siang nih. teman kakak dikamar semua gak pulang-pulang dari tadi

Biasa lah cowok-cowok yang udah beranjak remaja, senengnya ngumpul dikamar temannya. Kalo gak dikamar, ya pasti konvoi main sepeda atau main bola di lapangan sport center.

Pertengahan tahun lalu, kami mulai survey harga rumah dengan komposisi 3 kamar tidur. Gak cuma itu, kami pun langsung menghitung dan simulasi biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli rumah tsb. Ketika sudah punya cukup rasa ‘percaya diri’, kami putuskan untuk membeli rumah baru.

Pergulatannya lumayan berat.

Kami ambil pinjaman di bank untuk melunasi rumah lama (yg kreditnya masih sisa 5 tahun) + DP rumah baru. Sambil kami mencoba menawarkan rumah lama. Alhamdulillah sebelah rumah bersedia membeli rumah. Dan uang tsb kami gunakan untuk melunasi utang di bank, sesaat sebelum kami memulai KPR rumah baru. Yaaakkkk gali lubang – tutup lubang – gali lubang baru lagi hihihihihi.

Kami berani nekat seperti itu karena hutang mobil sudah habis periodenya di bulan Feb kemarin. Jadi pengeluaran yang biasanya dipakai untuk bayar mobil, dialihkan untuk cicilan rumah baru. Jadi hutang sekarang cuma 1 … RUMAH BARU.

Ketika masalah utang piutang sudah selesai, dan bisa tarik napas lega … kami memulai hidup baru hanya dengan 1 hutang aja.

Untuk pindah sekolah, saya sudah tulis disini gimana repotnya mencari sekolah baru … yang semuanya diluar prediksi kami. Untuk biaya nya, alhamdulillah tabungan pendidikan anak-anak memang dijadwalkan cair bulan Feb 2010. Jadi tepat waktu, hanya tinggal menambah sebagian yang diluar rencana saja.

Ternyata urusan pindah rumah belum berhenti sampai disitu.

Rumah baru kami tidak memiliki kamar tidur dan kamar mandi untuk pembantu. Jadi kami harus menambah sedikit bangunan dibelakang, yang artinya renovasi. Dan untuk membayar DP renovasi kami harus menguras tabungan yang ada. phieewwhhh.

Perintilannya berdatangan dari mulai biaya pembuatan kitchen set, korden, teralis, furniture untuk kamar Rafa, pembuatan taman depan dan belakang, water heater, tambah AC dan lain-lain.

Semakin mendekati kesiapan rumah yang direncanakan akhir Juni selesai renovasi, kepala saya semakin pusing. Kami tau bahwa semua perintilan itu tidak harus dipenuhi dalam waktu singkat. Tapi tetap aja begitu survey dan tau perkiraan biaya … kepala saya langsung nyut-nyutan. hahahaha

Belum lagi urusan packing dan kendaraan angkut barang nanti. Wuiihhh

Kami hanya punya waktu 2 bulan kedepan, karena kami ingin hidup disana saat tahun ajaran baru di sekolah anak-anak mulai. Karena saya dan suami adalah pekerja luar rumah, otomatis hanya punya waktu libur sabtu dan minggu. 2 bulan x 4 akhir pekan …. bukan waktu yang banyak. Belum lagi dipotong antar anak-anak les, ngemal, acara pentas akhir tahun, ambil raport, acara keluarga. hedeeehhh. Jadi wajar kan kalo saya harus mulai packing dari sekarang? Yah cukup mengisi 2 kardus setiap akhir pekan. Supaya nanti tidak panik dan kecapekan.

Ada teman yang bilang “gila lo banyak duit banget de. Abis beli rumah, masukin anak-anak ke sekolah internasional, liburan ke luar negeri, renovasi … kaya nya duit gak berseri gitu tuh

Saya cuma tersenyum dan mengucap alhamdulillah.

Modalnya adalah perencanaan keuangan yang matang (uang liburan udah disiapkan dari tahun lalu, beli tiket – voucher hotel – USD dilakukan sebelum beli rumah baru), nekat (musti ngukur kemampuan dan lihat peluang), rajin survey cek harga lebih murah sana sini.

Orang kan hanya lihat hasil akhirnya aja, gak tau perjuangan jumpalitan selama proses pencapaiannya. Tidak ada hasil yang instant. Semua harus diawali dengan tekad kuat dan dilanjutkan dengan kerja keras juga gak putus berdoa mohon kelancaran. Insya Allah apapun bisa kita wujudkan.

Sementara segitu dulu sharing tentang pindah rumahnya. Nanti dikabarin lagi kalo ada perkembangan lain. Atau ada yang mo bantuin? bantu packing boleh, bantu angkut barang nanti pun boleh, bantu kasih pinjaman lunak lebih boleh banget hehehehe

Rafa berenang

Rafa berenang

Rafa mulai kami ceburkan ke kolam renang ketika umurnya sekitar 9 bulan. Masih digendong didalam kolam, hanya mengenalkan supaya Rafa tidak takut air.

Ketika Rafa masuk TK, pelajaran berenang diberikan 2 bulan sekali. Sampai sekolah tsb membangun kolam renang di area sekolah, baru pelajaran berenang diberikan sebulan sekali. Tetapi begitu masuk SD, mata pelajaran berenang ada didalam mata pelajaran diluar olahraga. Satu kali dalam seminggu Rafa wajib mengikuti swimming class di kolam renang belakang sekolah.

Semakin kesini, frekuensi Rafa berenang semakin sering. Sekarang Rafa bisa 3x seminggu berenang. Hari rabu ikut ekstra kulikuler, hari jumat ikut swimming class (wajib), hari sabtu/minggu berenang bersama teman di sport center komplek rumah kami atau berenang bersama keluarga.

Yang cukup mengagetkan akhir tahun lalu Rafa berhasil memenangkan Juara 2 Gaya Punggung perorangan Putera untuk kelas 3. Gak sia-sia berenang 3x seminggu, biar warna kulit jadi item metalik yang penting pulang bawa medali.

Ketika kami tanya siapa yang menjadi juara 1, Rafa menjawab “itu temanku, atlet renang“. Hehehehe ya pantes aja. Kami menyemangati Rafa, kalo memang mau Rafa pun bisa menjadi atlet seperti temannya.

Akhir minggu kemarin kami mencari club renang di sekitar BSD. Kami datang ke Damai Indah Golf Country Club, tempat dimana kebanyakan sekolah-sekolah umum di sekitar BSD melakukan kegiatan renang. Alhamdulillah kami berbincang dengan salah seorang pelatih renang disitu dan mendapat masukan positif tentang Rafa.

Secara postur, badan Rafa cukup tinggi untuk anak seumurannya. Hal ini akan mempermudah pelatih dan bisa memasukan dia ke kelas lomba apapun. Kalau anak agak pendek, biasanya tidak akan kami ikutsertakan ke dalam kelas gaya bebas. Karena biasanya akan kalah dengan anak yang lebih tinggi.

Kami coba lihat dulu gerakan apa yang sudah Rafa kuasai, nanti kita atur pelatihan seperti apa yang sesuai untuk Rafa. Kalau Rafa mau berprestasi tentunya harus rutin latihan. Tidak ada atlet yang sekali lomba langsung menang. Harus rutin berlatih.

Kalau mau renang untuk kesehatan cukup berenang 2x per minggu. Kalau ingin berprestasi dalam renang, harus latihan 4x per minggu masing-masing 2 jam setiap latihan.”

Sore itu Rafa diminta melakukan semua gaya renang yang sudah dikuasai. Rafa diminta berenang dari gaya bebas, kembali dengan gaya katak. Kemudian maju lagi dengan gaya kupu-kupu, dan balik ke pelatih dengan gaya punggung.

Badan rafa sudah ‘diatas air’, jadi kelihatan ada bakat di olahraga ini. Ada anak yang kurus, tetapi ketika berenang badannya cenderung tenggelam didalam air.

Rafa juga bisa melakukan gerakan dasar renang. Tinggal melatih daya tahan nya aja.

Kolam renang disekolahnya kecil ya bu? Saya melihat setiap 15 meter, Rafa pasti berhenti untuk mengambil nafas. Kalau disini ukuran kolam adalah Olympic Size yaitu 25 x 50 meter. Terlihat sekali setiap Rafa berhenti ditengah, kemudian lanjut lagi. Mungkin terbiasa dikolam kecil 15 meter sudah sampai ujung.

Saya akan mulai melatih Rafa di daya tahan dulu. Secara bertahap Rafa akan kuat berenang dikolam besar ini. Target akhir Rafa harus bisa berenang 3,000 meter per latihan.

Kalau Rafa sudah kuat, baru akan saya latih kecepatan renangnya. Setelah itu baru kita sertakan Rafa ke dalam berbagai lomba. Saya yakin 1,5 tahun kedepan Rafa sudah bisa ikut lomba paling tidak se-Tangerang Selatan.

Karena kami belum pindah ke BSD, jadwal latihan hanya 2x seminggu. Setiap Sabtu dan Minggu jam 7 pagi harus sudah sampai di kolam. Latihan diberikan selama 2 jam. Nanti kalau sudah pindah ke BSD, latihan dilakukan 4x seminggu.

Alhamdulillah 2x latihan kemarin Rafa menikmati kegiatannya. Walau capek tapi dia gak ada beban ngejalaninnya. Cuma komplen “kolamnya gede banget sih ma, gak ada kolam yang lebih kecil?” hehehehe.

Tapi selesai latihan, masih aja gak mau naik dari kolam. Malah asyik main perosotan spiral yang tinggi itu bolak balik sambil lari-lari. Kalo gak diingetin berkali-kali, gak akan mau mandi juga.

Pak Puji, sang pelatih renang memiliki 2 anak. Anak pertamanya perempuan adalah atlet golf nasional. Anak keduanya laki-laki adalah atlet renang nasional tingkat anak, yang sekarang lagi diarahkan ke golf juga. Anak laki itu hanya beda umur 1 tahun lebih tua dari Rafa. Tetapi badannya sudah membentuk selayaknya atlet dewasa aja. Perut kotak-kotak, dada bidang, pundak lebar dengan badan yang tidak terlalu besar.

Rafa bilang “aku mau badan ku kaya gitu ma. Gak gemuk, gak kurus, Tapi keren berotot keker. Bisa kan ma?

Insya Allah bisa ya nak, asal kamu rajin berlatih dan gak cuma semangat diawal aja.

Sebagai Informasi:

Anak yang berprestasi di bidang olahraga bisa diangkat menjadi atlet walikota atau propinsi. Seperti anak Pak Adjie (pelatih renang dari Sawangan), anaknya usia 10 tahun sudah diangkat menjadi atlet renang untuk kabupaten Bogor. Setiap ada lomba, anak tsb diutus sebagai perwakilan dari Bogor atau Jawa barat. Mendapatkan gaji 3-10jt per bulan. Dan setiap memenangkan perlombaan akan mendapat reward lagi. Setiap dikirim lomba, biaya perjalanan lomba bisa dibantu sponsor. Perlombaan yang diikuti sampai tingkat internasional.

Kami sekarang menyalurkan hobinya di bidang seni dan olahraga. Kami lihat dulu sampai titik mana Rafa bertahan. Kami tidak akan memaksa jika nanti Rafa membelokan hobi nya ke bidang lain. Semoga Rafa bisa berprestasi dibidang apapun yang disukai. Amin.

Menulis 31 hari

Menulis 31 hari

Ide ini dilemparkan manusia kursi Pesta Blogger 2010 di twitterland, yang menantang blogger untuk menulis selama 31 hari di bulan Mei. Atas provokasi @dahliakgb, maka saya bersama gerombolan siberat lain (KGB): @sikiky, @indahjuli, @fitraDZ, @ngecuprus, @retma79, @sidinot menerima tantangan itu.

Tapi kami baru tau tantangan itu di tanggal 3 May … yang artinya sudah lewat 3 hari aja di bulan ini. Dengan tekad kuat *tssaahhh* kami tetap memenuhi 31 hari menulis, walo nanti backdated atau dirapel nulisnya.

Jadi tulisan ini saya backdated tanggal 2 yah hihihihi. Soalnya tulisan berikutnya dibuat tanggal 3 May.

Walo dimulai telat, kami akan berusaha meneruskan posting 31 hari kedepan sampai awal juni. Yang penting jumlahnya tetap 31 postingan.

Tantangan ini disambut meriah di twitterland dengan topik #blog31hari.

Blogger karatan (secara udah ngeblog dari tahun 2003-2004) ingin menunjukkan pada penduduk dunia maya bahwa kehadiran Facebook dan twitter tidak membuat kami berhenti untuk menulis.

Saya sendiri memisahkan informasi yang saya berikan antara FB, twit dan blog.

Yang jelas paling lengkap ya di blog.

Yang spontan ada di twit.

Yang umum ada di FB (soalnya banyak partner kerja dan juragan disitu hehehe).

wokeh…kita liat seberapa konsistennya saya menulis selama 31 hari kedepan. Walau saya tetap menganggap diri saya konsisten karena tetap menulis selama hampir 7 tahun ini.

Semoga tulisan saya bukan hanya bersifat “kejar setoran”.

Tertarik untuk ikutan tantangan ini? Nulis yuukkk