Membantu Anak Mengembangkan Minat dan Bakat
Masih ingat dengan tulisan saya di sini sebelumnya yang berjudul “Menemukan dan Mengembangkan Bakat Anak“?
Ketika kita sudah menemukan bakat anak, ada pertanyaan lain yang menjadi PR lebih besar bagi kita sebagai orangtua yaitu:
“Apakah orangtua BERANI untuk mengembangkan bakat anak dengan segala konsekuensinya? Atau malah cuma mengarahkan anak ke profesi yang dianggap AMAN oleh orangtua?”
Jleebb banget yaaa.
Alhamdulillah saya memiliki suami yang mempunyai visi misi yang sama dalam membesarkan anak-anak kami. Semampu kami, sekuat tenaga kami … maka kami akan mendukung 110% kegiatan anak yang positif dan sesuai dengan minat bakat mereka.
Langkah yang dilakukan untuk menelusui minat dan bakat anak:
- Observasi minat anak
- Gali informasi dengan bertanya pada anak
- Penuhi kebutuhan anak
- Cari mentor
- Ajak anak ke lingkungan yang sesuai dengan minat
- Cari role model
- Selalu SIAGA (siap antar jaga) dengan kegiatan yang mendukung bakatnya
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, kami menemukan bahwa anak kedua kami, FAYRA, memiliki minat di bidang fashion di usianya yang saat itu baru 7 tahun. Kami berhentikan Fayra dari kursus Digital Drawing, tetapi sebagai gantinya kami memasukan Fayra ke sekolah Fashion khusus anak. Dan selama 3 tahun terakhir ini kami fokus untuk mendampingi Fayra dalam mengasah dan mengembangkan minatnya di bidang Fashion.
Bagaimana hasilnya?
- Coretan Fayra meningkat tajam
Peningkatan coretan Fayra bisa dilihat pada gambar di atas. Fayra yang sebelumnya hanya corat coret gambar sesuai imajinasi dalam kepalanya, sekarang sudah bisa menuangkan ide tersebut dengan lebih detil lengkap dengan sentuhan Fashion Technical Drawing yang diajarkan di sekolah fashionnya.
- Rasa percaya diri Fayra semakin meningkat
Yang tadinya Fayra hanya senang melihat-lihat buku fashion, melakukan doodle di kertas, mengisi rangkain tugas dari buku fashion untuk anak-anak, tahun lalu Fayra sudah mulai membuat design baju untuk dirinya sendiri bahkan untuk dipakai mamanya juga. Yang menakjubkan, beberapa waktu lalu Fayra dengan lantang presentasi koleksi design terbarunya di depan para guru lulusan sekolah fashion ternama di Indonesia.
Dalam berpakaian pun, Fayra sudah bisa padu padan sesuai dengan gaya yang ia suka. Kalau mulai kehabisan ide, Fayra akan membuka lemari saya. Tidak lama akan terdengar suara dari mulutnya …
“maaa, baju yang ini udah gak mama pake lagi kan?”
Kami tidak membatasi Fayra berkreasi dan menyalurkan imaji berbusana, selama masih dalam koridor batas kesopanan dan menutup aurat sesuai dengan syariat Islam.
Fayra juga percaya diri ketika diberi tugas sebagai Fashion Stylist. Fayra memilih Hana Tajima sebagai fashion icon-nya dan meminta tolong Farah, teman sekolahnya, untuk menjadi modelnya.
- Fayra bisa membuat beberapa design
Fayra dengan tekun mengerjakan semua tugas dari sekolah fashionnya, salah satunya membuat rok dengan pacthes dari kain belacu yang digambar sendiri olehnya. Kalau sudah asyik, Fayra suka lupa waktu. Rok ini dikerjakan Fayra sampai jam 11 malam saat libur sekolah.
Jika sudah mempunyai design, Fayra kerap membujuk saya untuk mengantarkan ke toko kain. Di sana Fayra memilih kain dan sibuk bertanya jenis kain yang dicarinya kepada petugas penjaga toko. Sementara saya hanya duduk dan memperhatikan saja.
Fayra juga pernah membuat kain sendiri dengan teknik design jumputan atau bahasa kerennya Tie Dye. Fayra melakukan sendiri dari mulai memilih warna, melakukan teknik pewarnaan dengan menggunakan kelereng dan stik es krim yang diikat, mencelupkan kain ke warna, mendesign kain jumputan tersebut sampai mewujudkan pakaian sesuai dengan ukuran badannya.
Dari hasil menonton film StarWars, Fayra mengambil 2 tokoh yaitu Obi Wan Kenobi dan Princess Leia sebagai inspirasi untuk designnya. Rangkain design ini diberinya nama Easy Going Flow.
- Fayra dengan bangga memakai hasil designnya
Di usia 10 tahun ini Fayra mulai kesulitan dalam membeli pakaian. Kalau mencari di bagian anak, sudah tidak ada ukuran yang pas di badannya. Kalau mencari di bagian dewasa, pakaian tersebut masih kebesaran di tubuh tanggungnya.
Karena hal itu maka beberapa coretan Fayra sudah diwujudkan dalam bentuk pakaian yang digunakannya sendiri, dengan membawa kain dan design ke tukang jahit yang tidak jauh dari rumah kami.
Selain lembaran yang saya belikan ketika mengantar Fayra ke toko kain, ada beberapa pakaian yang Fayra buat dengan kain yang diberikan oleh tetangga atau saudara kami. Kebetulan saya suka mengunggah kegiatan Fayra di sosial media, membuat tetangga dan saudara kerap memberikan hadiah berupa lembaran kain untuk Fayra.
- Fayra membuatkan design serupa untuk mama
Tidak hanya untuk dirinya, Fayra juga suka meminta saya menggunakan pakaian senada ketika berpergian. Makanya kalau membeli kain, Fayra suka meminta lebih karena sengaja mau membuat seragam dengan mama. Dia yang mengatur bentuk dan designnya, saya tinggal pakai saja.
I think this is the perks of having a designer daughter … saya musti pasrah dijadikan model oleh anak sendiri.
- Fayra berani menerima order design untuk orang lain
Karena sosial media, beberapa teman bertanya apakah Fayra mau menerima pesanan design. Jujur saya tidak berani asal terima dan semua itu saya kembalikan lagi ke Fayra. Kalau Fayra setuju, maka dia akan langsung asyik menggambar. Tapi kalau lagi males, Fayra juga suka menolaknya. Namanya juga masih anak-anak, Fayra juga kadang moody dalam membuat sketsa.
Tapi Fayra semangat sekali ketika teman dekatnya, Aifa, meminta design pakaian untuk digunakan saat konser piano di sebuah mall besar. Mungkin karena Fayra paham sekali karakter temannya, lebih mudah untuknya membayangkan design pakaian seperti apa yang cocok untuk Aifa. Bahkan mereka pergi ke toko kain dan ke tukang jahit bersama untuk mewujudkan design tersebut.
Fayra juga tidak menolak ketika walikelas di sekolah meminta design sebuah rompi yang akan digunakan sebagai seragam untuk mengajar. Tidak hanya 1 tetapi Fayra mewujudkan 2 rompi dan diberikan sebagai hadiah ke walikelasnya.
Saya sebagai mamanya ikut bangga melihat hasil karya anak sendiri digunakan orang lain.
- Fayra membeli mesin jahit sendiri
Sebenarnya sudah agak lama Fayra meminta mesin jahit. Alasan yang disampaikan, supaya Fayra bisa melanjutkan tugas dari sekolah fashionnya untuk dikerjakan di rumah.
Kebetulan di kantor papanya setiap tahun memberikan uang beasiswa untuk anak-anak karyawan dengan syarat nilai rata-rata 1 tahun di atas 85, atau mendapat ranking 1-2-3 di sekolah. Kakak Fayra pernah mendapatkan beasiswa selama 3 tahun berturut-turut dan uang yang diterimanya dibelikan sepeda, game console dan skateboard. Papanya menjanjikan jika Fayra bisa mendapat beasiswa, maka uang tersebut boleh digunakan untuk membeli mesin jahit sesuai keinginannya.
Tahun 2016 kemarin Fayra menerima Student Of The Year awards di sekolahnya. Nilai raport tahun itu diajukan ke kantor papanya. Alhamdulillah Fayra lolos seleksi dan berhak menerima beasiswa. Sesuai janji papanya, uang tersebut kami belikan mesin jahit untuk Fayra.
Saat acara Culture Day di sekolahnya bulan April lalu, Fayra menjahit sendiri 12 lembar kain yang akan digunakan sebagai seragam untuk walikelas dan 11 murid perempuan di kelasnya.
- Fayra bisa menghadiri Fashion Show
Saya pernah menerima undangan Fashion Show di acara Jakarta Fashion Week dari seorang teman yang mengetahui kalau Fayra suka dengan fashion. Sayangnya di undangan tertulis bahwa yang hadir harus berusia di atas 12 tahun. Mungkin ntuk acara pagelaran fashion, panitia fashion show lumayan ketat dengan membatasi usia pengunjung untuk menjaga ketertiban acara. Mungkin karena tempat dibuat gelap, sorot lampu fokus pada peragawati yang menampilkan karya perancang busana ternama, dan musik pengiring yang lumayan keras … khawatir anak-anak kecil belum terbiasa dan suara tangis anak kecil akan sangat menganggu jalannya acara. Dengan sangat kecewa Fayra tidak bisa hadir ke acara tersebut.
Tahun ini ada tawaran lagi yang datang ke saya. Berbekal pengalaman tahun sebelumnya, saya menanyakan apakah mungkin kali ini Fayra bisa masuk ke acara fashion show mengingat usianya baru beranjak 10 tahun. Alhamdulillah akun instagram Fayra berhasil meyakinkan pihak sponsor bahwa Fayra layak menghadiri acara tersebut. Bahkan pihak Public Relation acara berpesan “kalau sampai Fayra gak boleh masuk sama petugas depan, telpon saya aja”
Fayra dengan khusyuk memperhatikan setiap detil acara. Terlihat sangat menikmati dan beberapa kali melemparkan komentar tentang design dan aksesoris yang digunakan oleh para model mulai dari jilbab sampai sepatu mereka.
Berkat anak kecil ini, saya bisa merasakan duduk di barisan VIP di salah satu show Muslim Fashion Festival. Kalau tidak untuk mendampingi Fayra, mana mungkin saya kepikiran untuk datang ke acara fashion bergengsi seperti ini.
Saya yakin Fayra belajar banyak hal dari acara ini. Sungguh merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk Fayra. Semoga suatu hari nanti saya bisa duduk dan nonton di barisan yang sama yang menampilkan hasil karya Fayra.
- Fayra terpilih sebagai duta kampanye digital Hari Teknologi Nasional
Seorang teman saya yang bekerja di Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengikuti akun instagram Fayra. Beliau menghubungi saya melalui WA, meminta ijin saya untuk mencalonkan Fayra sebagai salah satu duta kampanye digital yang mengusung tema Kebangkitan Teknologi dalam rangka Hari Teknologi Nasional. Setelah mengirimkan CV yang berisi data diri dan daftar prestasi, Fayra juga melalui proses wawancara.
Alhamdulillah Fayra diberikan kepercayaan untuk menjadi salah satu duta kampanye digital Kemrisdikti di Hari Teknologi Nasional. Saya pun terpana melihat foto Fayra bersanding dengan sederet nama besar yang sangat terkenal di negeri ini.
Memiliki anak yang saat itu berusia 9 tahun yang terpilih sebagai duta kampanye #inovasibuatsaya oleh Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, terasa luar biasa bagi saya.
Sekai lagi, saya dan suami tidak percaya produk instan, apalagi dalam membesarkan dan mendidik anak-anak. Menyediakan sarana bagi mereka dalam meraih cita-citanya adalah salah satu tugas besar sebagai orangtua.
Kami berharap prestasi dan buah karya Fayra akan terus mengalir hingga membawanya menjadi seorang Fashion Designer sesuai dengan minat dan bakatnya.