Browsed by
Category: Bandung

Berburu Spot Foto Keluarga Di Bandung

Berburu Spot Foto Keluarga Di Bandung

Bosan gak sih beberapa waktu terakhir posting di blog ini selalu cerita tentang Qatar? Ya memang gak bisa dihindari sih ya, secara yang punya blog sekarang tinggal di negara tersebut.

Kali ini mau flashback cerita 1,5 tahun lalu ah, sebelum kami pindah ke Qatar. Kami sempat berburu spot foto keluarga di Bandung. Baru ingat kalo belum pernah diceritakan di blog ini.

Sebenarnya tujuan kami ke Bandung awal bulan Juli 2017 itu bukan sekedar liburan, tetapi kami mengurus dokumen di kampus PakSuami sebagai syarat mengajukan visa kerja Qatar. Walau tujuan utamanya ke kampus PolTek ITB untuk legalisir ijasah dan transkrip nilai, kami memanfaatkannya juga untuk membawa anak-anak liburan mumpung papanya mengajukan cuti kantor 2 hari. Kebetulan mereka yang lebih update sama tempat-tempat yang lagi hits saat itu dan mereka mengusulkan untuk berburu spot foto keluarga.

Berikut 3 Spot Foto Keluarga Di Bandung yang diusulkan anak-anak:

 

Upside Down World

Setelah urusan di kampus PakSuami beres, kami langsung menuju lokasi pertama yang diusulkan anak-anak yaitu Upside Down World yang terletak di daerah Dipati Ukur.

Tempat ini unik banget dan sangat instagramable. Bentuknya dari luar seperti rumah biasa, tetapi di dalamnya banyak ruangan dengan tema yang berbeda-beda dalam kondisi terbalik. Ada ruang keluarga, ruang makan, kamar tidur, dapur sampai kamar mandi. Semua benda yang diletakan secara terbalik ini sudah terjamin keamanannya, jadi gak perlu khawatir akan kejatuhan sesuatu yang bisa menimpa tubuh kita.

Di setiap ruangan ada petugas yang akan membantu kita untuk mengambil foto menggunakan kamera atau henpon milik kita sendiri. Mereka sudah paham banget angle terbaik untuk posisi kamera dan orang-orang yang akan difoto. Bahkan mereka juga yang membantu mengarahkan gaya kita. Pokoknya tinggal nurut dan nyengir aja deh.

Ini salah satu hasil foto kami berempat di Upside Down World:

The Lodge Maribaya

Hari berikutnya kami pergi menuju Lembang. Kalau sebelumnya kami asyik foto di dalam ruangan, kali ini kami mencari spot foto outdoor. Yang lagi ramai diupload di berbagai media sosial kala itu, apa lagi kalo bukan The Lodge Maribaya.

Meskipun kami ke sana hari Selasa (bukan akhir pekan), tapi karena masih musim liburan kenaikan kelas … pengunjung yang datang ke tempat ini sangat berlimpah. Untuk 1 spot foto saja, kami harus antri berbaris lebih dari 1 jam. Di setiap spot foto kita harus membayar sekitar 15-25 ribu per orang. Di sana ada petugas yang siap dengan kamera profesionalnya untuk membidik pose terkece kita. Begitu selesai kita bisa mengunduh file foto tersebut dengan aplikasi ShareIt. Tentunya ada biaya yang harus kita bayar lagi, kalo gak salah 10 ribu per foto deh.

Alhamdulillah berhasil juga dapat foto kece di Mountain Swing alias ayunan yang bikin deg-degan:

Taman Hutan Raya IR. H. Juanda (TAHURA)

Sebenarnya saat di Maribaya, Fayra minta kami untuk foto di hammock. Tapi mas Rafa keberatan karena males berdiri antri lebih dari sejam lagi. Akhirnya kami pindah lokasi ke Taman Hutan Raya Juanda yang lebih sedikit pengunjungnya. Kebetulan di sana pun ada tempat foto di atas hammock.

Yang ingin duduk dalam hammock posisi teratas, diminta naik duluan. Kami diminta melepas sepatu karena harus memanjat pohon dengan menaiki tali-tali yang diikat di antara 2 pohon. Fayra minta duluan karena mau paling atas. Saya mengalah ambil posisi terakhir mengingat kondisi badan yang sudah tidak bisa selentur jaman muda. Posisi paling bawa pun ketinggiannya lebih dari 3 meter. Jadi masih lumayan juga naiknya.

https://www.instagram.com/p/BWIX7-TFknQ/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=s6p9y79bcw2l

Selain petugas yang membantu memasang peralatan pengaman ke tubuh kita, ada juga petugas yang mendampingi kita saat manjat pohon dan ada petugas lain yang siap mengabadikan dibawah dengan kamera henpon kita. Petugas-petugas ini yang mengarahkan kemana kita harus menghadapkan badan, dimana kita harus meletakan kaki juga tangan dan mereka juga akan mengecek apakah hasil foto di kamera sudah cukup bagus atau kita harus mengulang lagi. Setelah selesai, kami turun satu-persatu dimulai dari yang posisi paling bawah.

Lucu juga kalo ingat betapa mendadaknya liburan kami ke Bandung ini.

Awalnya PakSuami cuma bilang “ma, besok pagi aku harus ke Bandung untuk legalisir ke kampus

Eh anak-anak nyeletuk di belakang “ikut dong pa … kita kan udah lama gak liburan ke Bandung

Akhirnya PakSuami bilang “ya udah sana cari hotel di Bandung deh

Saya langsung buka web PegiPegi untuk mencari penginapan saat itu juga. Tinggal masukkan ‘Bandung’ di kota tujuan, kemudian masukkan ‘tanggal check-in dan check-out’, lanjut menulis angka 4 pada kolom ‘jumlah tamu’ dan angka 1 pada kolom ‘jumlah kamar’ dan klik CARI. Langsung deh keluar hotel-hotel yang memiliki kamar berukuran besar yang bisa digunakan untuk 4 orang tanpa tambahan kasur (extra bed).

Anak-anak kami memang sudah besar (usia 12 dan 17 tahun), harusnya memang sudah bisa pesan kamar terpisah di hotel. Tapi kami malas membawa beberapa tas dan toiletries, karena itu kami memilih 1 kamar tapi yang muat untuk berempat. Yang canggihnya … web PegiPegi sangat membantu kami dalam hal ini. Pesan malam untuk pergi besok pagi pun gak masalah.

Alhamdulillah urusan dokumen berjalan lancar, anak-anak berasa liburan, dan kami jadi punya stok foto keluarga baru deh.

Meremajakan Maribaya

Meremajakan Maribaya

Maribaya adalah lokasi favorit orangtua saya ketika saya kecil dulu. Yang ada di bayangan saya, butuh waktu tempuh beberapa jam dari Jakarta untuk bisa mencapai Maribaya. Wajar saja karena jaman dahulu belum ada tol Cipularang yang sekarang membuat Bandung dan Lembang terasa sangat dekat dengan Jakarta.

maribaya1

Setelah sempat ditutup sekian lama, sejak pertengahan tahun 2015 Maribaya kembali dibuka untuk wisatawan. Harga tiket masuk yang dulu hanya beberapa ribu rupiah, sekarang sudah naik menjadi 35rb per orang.

maribaya2

Proses peremajaan Maribaya sudah berlangsung selama 2 tahun. Walau sampai saat ini belum juga selesai, Maribaya sudah menerima pengunjung. Nuansa yang terlihat dari halaman parkir sangat modern dengan memadukan unsur tradisional berupa material kayu.

maribaya4

Tiket masuk tidak lagi berbentuk kertas yang disobek, melainkan kartu dengan ukuran standar kartu ATM atau kartu kredit. Saat masuk ke dalam, saya benar-benar terpukau dengan perubahan Maribaya.

maribaya3

Fasilitas yang disediakan sungguh memanjakan wisatawan. Toilet bersih dengan air berlimpah, toko souvenir dengan bentuk bangunan yang unik, ada barisan food court yang menjual aneka makanan dan minuman, musholla, sampai tempat penitipan helm motor.

maribaya5

Taman bermain anak juga memikat. Rumput sintetis terhampar di taman yang penuh dengan mainan. Lokasinya tidak jauh dari Amphitheater. Di depan taman bermain anak, ada beberapa kios yang menjual cemilan. Pisang goreng di tengah udara Lembang yang diguyur hujan, sungguh menggoda iman.

maribaya6

Sejak jaman saya kecil, Maribaya dikenal sebagai lokasi wisata yang memiliki air terjun dan sumber air panas yang konon katanya bisa menyebuhkan berbagai penyakit. Sampai saat ini, 2 hal tersebut disempurnakan dan menjadi tagline Maribaya – Natural Hot Spring Resort and Waterfall. Tercemin dari disediakannya beberapa fasilitas baru di antaranya: VIP Pool, Foot Spa sampai Kamar Rendam. Tentunya ada harga tiket berbeda yang harus kita bayar lagi.

maribaya7

Jangan khawatir kelaperan di dalam Maribaya. Sebuah cafe mewah berdiri tepat di samping air terjun. Kita bisa melahap makan siang dengan suara gemuruh air terjun sambil menikmati pemandangan Hutan Raya Ir. Djuanda.

Liburan ke Bandung

Liburan ke Bandung

Kasian anak-anak libur kenaikan kelas Juni 2014 gak kemana-mana karena mama nya sibuk ngamen (jadi pembicara seminar) kesana kesini. Akhirnya beberapa hari sebelum Ramadhan, kami putuskan untuk cuti 2 hari dan membawa anak-anak ke Bandung aja.

Kami tinggal di Bandung selama 3 hari 2 malam. Dan berikut beberapa tempat dan kegiatan yang kami lakukan di sana.

Floating Market – Lembang

Dari BSD, kami bawa mobil pribadi langsung menuju Lembang. Alhamdulillah perjalanan lancar. Titik henti pertama kami adalah Floating Market Lembang (FML).

Selain Dusun Bambu, tempat ini lagi ngehits banget di Bandung. Tiket masuknya 10rb/orang dan 5rb/kendaraan. Transaksi di dalam menggunakan uang koin FML yang dikeluarkan dalam 2 nominal: 5rb dan 10rb.fml1

Dengan tiket masuk tsb, pengunjung bisa menukarkan tiket dengan welcome drink yang bisa dipilih (coffee, milo, dll) di pintu masuk. Pas banget deh dapat minuman hangat di saat Lembang yang dingin lagi diselimuti mendung.

fml2

Pemandangan di FML sangat indah. Walau mendung tebal, alhamdulillah gak sampai hujan deras. Sehingga kami masih bisa menikmati suasana Lembang, anak-anakpun sempat mencoba beberapa permainan air.

fml3

Bisa dibilang FML ini hanya tempat makan, tapi dikemas dalam bentuk resort yang menarik. Pengunjung bisa memilih area makan dengan suasana yang berbeda. Walau kami kesana bukan hari libur (Kamis), tetap saja FML ini dipenuhi dengan pengunjung yang kebanyakan datang dari luar kota.

fml4

Fasilitas FML cukup lengkap, bersih dan terawat. Musholla kecil tersedia di sebelah jajaran toilet yang sangat bersih dengan air berlimpah. Ingin rasanya mengabadikan setiap pojokan tempat ini. Untuk para banci tampil yang suka difoto, cocok deh datang ke FML. Bisa punya banyak stok foto diri dengan aneka begron yang menarik.

fml5

Makanan yang dijual di FML cukup beragam. Segala makanan khas dan terkenal di Jawa Barat, tersedia di sini. Jajanan yang dijual juga sangat menggoda iman. Belum lagi tampilan dan kemasan nya lucuk-lucuk. Lihat deh foto di atas, kemasan air mineral didesign khusus FML. Belum lagi tampilan martabak mini, kentang goreng dan bakpo aneka isi.

fml6

Sebelum meninggalkan FML, anak-anak sempat masuk ke dalam Taman Kelinci. Meski hujan gerimis, mereka tetap asyik main di dalamnya. Lari-lari dan memberi wortel ke kelinci yang dilepas bebas dalam taman. Sementara saya dan papa nya cukup menunggu di luar pagar.

De’Ranch – Lembang

Dari FML, kami melanjutkan perjalanan ke titik henti kedua yaitu De’Ranch – Lembang. Lokasinya tidak terlalu jauh dari FML. Seperti hal nya FML, untuk masuk ke dalam De’Ranch pengunjung dikenakan tiket masuk. Harganya terbalik dari FML: 5rb/orang dan 10rb/kendaraan. Potongan kertas tiket juga bisa ditukarkan dengan welcome drink berupa susu segar atau yoghurt.

dranch1

Bermula sebagai tempat pemeliharaan kuda tunggang, dan beberapa ekor sapi perah, tempat seluas 5 Ha ini dari segi lokasi , kontur dan pemandangan alam mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan menjadi suatu tempat wisata. Akhirnya pada bulan Desember 2007, DE’ RANCH resmi dibuka untuk umum sebagai tempat wisata kuda ala cowboy yang bertemakan ‘food, leisure and knowledge’.

dranch2

Fayra senang banget di sini. Langsung merasakan pengalaman menjadi Cowboy … eh CowGirl dong yah. Untuk menunggang kuda, pengunjung dikenakan biaya 25rb/orang per satu putaran. Sebelum naik kuda, pengunjung dipinjamkan topi dan rompi kulit. Dengan kostum ini, pengunjung bisa semakin membayangkan dirinya seorang cowboy betulan.

dranch3

De’Ranch dilengkapi dengan aneka permainan dalam lahan yang cukup luas. Setiap permainan, dikenakan biaya tambahan. Harga tiap permainan berbeda-beda.

dranch4

Fayra yang bernampilan feminim, mempunya jiwa yang cukup maskulin. Sudah jelas dong nurun dari siapa? Pasti dari mama nya yang gagah gemulai – lembut perkasa itu lah. Dengan berani, Fayra mencoba 2 permainan yang memacu adrenalin: trampolin dan flying fox.

dranch5

Setelah anak-anak puas bermain, kami menuju tempat istirahat di daerah Dago. Kami tidak sempat mencicipi makanan yang dijual di De’Ranch, karena perut kami masih kenyang setelah kalap jajan di FML.

Sheraton Hotel

Malam pertama kami menginap di Sheraton Hotel daerah Dago. Alhamdulillah king size bed nya cukup besar dan muat untuk kami ber4. Hotel ini selalu melakukan renovasi interior setiap 2 tahun, jadi hawanya seperti berada di hotel baru.

sheratonbdg1

Sarapan di sini nikmat, semua makanan nya enak. Rafa yang sudah lebih dari 12 tahun dihitung dewasa, jadi kena tambahan biaya. Karena pemandangan saat sarapan adalah kolam renang, anak-anak yang memang sudah pakai baju renang dari kamar langsung turun ke kolam. Padahal airnya dingin banget loh.

sheratonbdg2

Di bagian belakang hotel, terdapat tempat bermain untuk anak-anak. Ada permainan di luar dan di dalam ruangan. Ada petugas yang selalu siap menemani anak-anak bermain:

  • Wii & Playstation
  • Lego
  • Puzzles
  • T-shirt coloring
  • Perosotan, ayunan, dll

sheratonbdg3

Setiap akhir pekan pihak hotel menyiapkan kuda tunggang dan ada eskrim untuk anak-anak. Semua ini bisa dinikmati secara gratis. Fayra senang banget bisa naik kuda lagi di sini, meskipun masih dengan baju renang yang sedikit lembab.

The Valley Resort Hotel

Malam berikutnya kami pindah ke The Valley Resort Hotel, masih di daerah Dago tapi lebih ke atas.

Banyak orang tidak tahu kalo The Valley ada tempat menginapnya. Wajar karena selama ini The Valley lebih terkenal dengan restoran dengan pemandangan kota Bandung dari pinggir bukit.

thevalley1

Penginapannya berbentuk cottage, alias rumah-rumah kecil. Walau pihak hotel menyediakan lift, untuk menuju kamar/cottage kita harus melewati beberapa tangga. Saya tidak merekomendasikan tempat ini jika kita membawa orang lanjut usia. Kasian naik turun tangga nya.

thevalley2

Fasilitas hotel ini juga cukup lengkap. Dari kolam renang, taman bermain anak, tempat untuk nongkrong menikmati pemandangan sampai kendaraan untuk menuju Adventure Park juga disediakan secara cuma-cuma untuk tamu hotel.

thevalley3

Hari terakhir di Bandung, kami menikmati seluruh permainan Adventure Park ini. Setiap kamar diberikan voucher senilai Rp 50.000 yang bisa digunakan untuk mencoba beberapa permainan. Untuk pengunjung yang tidak menginap di hotel ini, juga tetap bisa masuk. Tempat ini beroperasi dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, dengan harga tiket setiap permainan yang berbeda-beda.

Mhmmm lihat sosok kecil yang terlontar jauh ke atas dari trampolin? Yupe … itu Fayra, main trampolin yang kedua kali nya dalam 2 hari berturut-turut. Gak ada capeknya, gak ada takutnya *geleng-geleng*

Saat liburan ini saya juga sempat kopdar dengan beberapa blogger Bandung, cerita lengkapnya sudah saya tulis di sini. Alhamdulillah kami sekeluarga puas dengan liburan dekat yang singkat ini. Kami pulang ke BSD setelah makan siang supaya malamnya bisa teraweh pertama di mesjid dekat rumah.

Ow iya hampir lupa … selama liburan 3 hari di Bandung, saya menggunakan jilbab cap RATU alias ora tuku. Stok jilbab ini dikirim seminggu sebelum liburan oleh salah seorang blogger Bandung yang ikut kopdar juga tapi tidak mau disebutkan namanya.

jilbabratu

Terima kasih ya, kamu. Semoga hidupmu penuh berkah berlimpah dan selalu diberikan kesehatan. Amin ya Rabb.

Dusun Bambu – Bandung

Dusun Bambu – Bandung

Jumat siang, masguh ngasih tau kalo adek iparnya ngajak main golf ke Bandung. Mumpung ada uti akung di Jakarta, sekalian ngajak mereka jalan-jalan. Bapak-bapak yang atur penginapan, istri dan anak-anak mah nurut aja lah yah.

Sabtu, 22 Maret 2014 kami berangkat jam 6:30 dari BSD. Alhamdulillah perjalanan ke Bandung lancar, dan kami langsung mengarah ke Cisarua – Lembang. Tujuan hari ini ke Dusun Bambu yang lagi banyak dibicarakan orang, katanya sih layak dikunjungi.

dusunbambu14

Kalo dari arah Bandung, sampai di depan terminal Ledeng belok ke kiri. Masuk ke jalan Sersan Bajuri, di per3an Jalan Konolel Matsuri belok ke kiri dan naik ke arah Parompong. Banyak petunjuk jalan berupa spanduk dan papan di sepanjang jalan menuju lokasi. Jadi tidak perlu khawatir nyasar.

dusunbambu2

Sejak 1 February 2014, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp10rb/orang dan Rp10rb/mobil. Kami ber4 membayar total 50rb.

Kami tiba di parkiran sekitar jam 10:30. Langit sedikit mendung dan agak berkabut. Anginnya dingin banget. Keluarga adek dan uti akung baru keluar tol pasteur, katanya. Jadi kami putuskan untuk masuk ke dalam duluan.

dusunbambu1

Untuk masuk ke dalam, disediakan shuttle bus yang dipenuhi hiasan bunga warna warni. Kirain mah jauh gitu yah, sampe harus naik mobil segala. Ternyata gak sampe 5 menit udah tiba di pemberhentian. Hahaha. Sebenarnya jalan kaki juga bisa, agak nanjak aja lewat rerumputan.

dusunbambu3

Kami lanjut jalan kaki ke kawasan Purbasari, yaitu tempat penginapan berupa beberapa saung di sekeliling danau. Setiap saung di design dengan tema dan dekorasi yang saling berbeda. Bisa menampung 4-10 orang, cocok nih untuk menginap 2 keluarga. Disediakan sampan untuk menuju ke saung. Seperti Sampireun di Garut yah.

dusunbambu4Di tengah kawasan terdapat Burangrang cafe/resto. Pemandangan di sekitarnya bagus banget. Kalau duduk di teras atas, langsung menghadap danau dan saung. Kalau duduk di samping, kita bisa melihat pemandangan sungai kecil dan taman dengan tanah berundak-undak. Makanan di sini berkisat 30-100rb/porsi. Kami gak cobain makan di sini sih.

dusunbambu5Sambil menunggu sepupunya, Rafa dan Fayra memilih main di Playground. Ada beberapa kegiatan yang bisa dipilih untuk anak dan orang dewasa: memanah, menembak, dan bermain egrang.

dusunbambu6

Untuk anak kecil sih bisa memilih: memberi makan kelinci, main sepeda, becak mungil, mewarnai, dll. Setiap kegiatan dikenakan biaya lagi, sekitar Rp10-30rb. Pembayaran menggunakan voucher (uang kertas Dusun Bambu senilai10000, 5000, 2500) yang dibeli di counter voucher. Rafa dan Fayra memilih memberi makan kelinci (bayar 15rb) dan main sepeda (bayar 20rb).

dusunbambu7

Tepat di depan playground, ada bangunan besar bernama Pasar Khatulistiwa. Di dalamnya terdapat supermarket yang menjual hasil pertanian segar dari pegunungan Burangrang. Ada juga makanan kecil, oleh-oleh dan souvenir khas Jawa Barat.

dusunbambu10

Ketika keluarga kami yang lain sudah datang, kami mulai kelaparan dan tergoda jajanan di area Pasar Khatulistiwa. Segala jajanan dicoba deh. Dari mulai Kerak Telor, Mpek-mpek, Bakso Malang, Roti Gempol, Otak-otak, sampai nasi goreng. Harga makanan berkisar Rp 10-40rb/porsi.

dusunbambu8

Ada tempat makan di luar yang bentuknya seperti sarang burung. Disebutnya area Lutung Kasarung. Sayang karena mulai gerimis, agak repot kalau makan di situ. Selai makan, anak-anak puas main ayunan di luar.

dusunbambu11

 

Di bagian belakang ada kawasan Eagle Camp. Untuk keluarga yang ingin camping bisa memilih tempat ini. Fasilitasnya lengkap seperti di hotel. Cuma tidurnya di dalam tenda aja. Toilet dan makanan tetap ala hotel. Petugas menjamin bebas dari binatang (ular, dll). Enak nih, camping tapi gak ribet. Hehehe

dusunbambu12

Secara keseluruhan tempat ini menyenangkan untuk dikunjungi. Udara sejuk, pemandangan indah, dan makanan lumayan enak. Yang gak enak di bagian dompet hahahaha. Musti siap uang tunai karena lokasi jauh dari mesin ATM. Tempat ini juga cuma buka di hari Jumat – Sabtu – Minggu aja.

dusunbambu13

Sebagai penutup, saya tampilkan foto post-wed dari pasangan pengantin baru nih. Iya baru mau 15 tahun aja kok hahahahaha

dusunbambu9

Trans Bandung

Trans Bandung

Postingan telat banget … tapi dari pada cuma duduk manis di draft kan yah. Mohon dimaafkan.

Seperti udah disinggung sebelumnya, tujuan ke Bandung kali ini dalam rangka dinas. Tapi berhubung baru ninggal suami + anak, kok ya gak tega kalo lanjut ditinggal lagi. Akhirnya diboyong deh suami + anak2 untuk ikut ke Bandung mumpung masih pada libur sekolah juga. Kalo Masguh terpaksa cuti kantor 1 hari (Jumat) untuk bisa ikut.

Kami berangkat Kamis malam, 18 Juli 2013 dari BSD. Sampai di Bandung sekitar jam 12 malam. Langsung check in di Ibis Trans. Jam 3-4 dini hari kami mendapat jatah sahur sebagai pengganti sarapan di resto lantai dasar.

Jumat pagi saya menghadiri Mid Year National Meeting di Grand Ballroom Trans Luxury Hotel. Anak-anak diajak papa nya naik angkot, katanya Fayra minta pancake McD untuk sarapan. Saya dikirimi foto melalui imessage:

transbdg1

Selama saya meeting, mereka jalan-jalan dan nonton bioskop di Trans Mall. Saat waktunya sholat Jumat, Fayra ikut saya untuk makan siang di Grand Ballroom. Siang itu kami pindah kamar ke hotel Trans Luxury. Dekorasi hotel disesuaikan dengan bulan puasa, bagus banget.

transbdg2

Konon katanya hotel ini masuk kategori bintang 5. Pantas saja design interiornya tergolong mewah. Kami tinggal di kamar kelas paling murahnya, yaitu Premier, dengan luas kamar 40 meter persegi. Sengaja minta twin bed, ukuran tempat tidurnya 120×200 cm. Cukup ditempati 2 orang, Rafa dengan papa nya sementara saya dengan Fayra.

transbdg3

Fasilitasnya juga lengkap. Peralatan mandi dengan keharuman yang tidak biasa, ‘bau mewah’ saya menyebutnya. Hihihihi. Ada iHome juga di samping tempat tidur, yang fungsinya sebagai charger, speaker dan alarm. Jadi kita bisa menancapkan iPhone/iPod/iPad ke alat ini.

transbdg4

Saya lanjut meeting dan masguh menemani anak-anak berenang. Saya cuma terima kiriman foto saat anak-anak berenang. Ternyata mereka tidak beneran berenang. Angin lumayan kencang dan suhu airnya dingin, kata mereka. Jadi mereka cuma main-main aja di bagian kolam berpasir.

transbdg5

Setelah menemani anak-anak makan malam, saya ikut gala dinner dengan tema The Eyes of the Dragon. Dress code malam itu “Chinese Looks”. Ribet deh ya cari baju cina muslimah. Untung saya ingat pernah jahitin baju 5 tahun lalu, dengan model baju cina. Sebelum berangkat saya bongkar-bongkar lemari, alhamdulillah ketemu dan yang paling penting adalah baju ini MASIH MUAT. Hahahaha

transbdg25

Saya masuk kamar saat anak-anak sudah terlelap. Alhamdulillah tugas saya sudah berakhir. Besok pagi setelah sarapan dan check out, kami bisa menikmati Trans Studio bersama-sama. Kebetulan saya menerima 4 buah tiket masuk secara cuma-cuma dari panitia.

transbdg6

Tiket resmi nya untuk hari Senin – Jumat, dijual dengan harga Rp 150rb/org. Kalau untuk hari Sabtu – Minggu dan hari libur nasional, harga tiketnya Rp 250rb/org. Bayi juga harus bayar tiket penuh loh. Jika tidak mau antri, kita bisa ambil tiket VIP dengan tambahan biaya Rp 250rb/org. Setiap masuk permainan, pemegang tiket VIP bisa masuk jalur khusus tanpa antri.

transbdg9

Enaknya main di bulan puasa, pengunjung nya tidak sebanyak akhir pekan biasa. Malah bisa dikatakan sepi. Kami bebas masuk semua permainan tanpa antri. Kebetulan kami masuk masih jam 9-10 pagi, pengunjungnya juga masih sedikit banget.

transbdg7

Makin siang pengunjung mulai banyak berdatangan. Kebanyakan sih rombongan dari sekolah. Enaknya main di theme park dalam ruangan, tidak berasa panas. Kalo bulan puasa gini main di Dufan sih pasti berasa banget capek, laper dan hausnya.

transbdg11

Kita dilarang membawa makanan saat masuk ke dalam Trans Studio. Kita harus membeli kartu keluaran bank Mega dengan harga Rp10rb, kemudian kita isi pulsa untuk digunakan dalam membeli makanan, minuman atau merchandise. Jika saldo masih ada, kita bisa redeem atau bisa juga digunakan di merchant-merchant Bank Mega dalam Trans Mall.

transbdg12

Ketika waktu sholat dzuhur tiba, kami mencari lokasi mushola. Ternyata terletak di belakang wahana Super Heroes 4D, tidak jauh dari pintu masuk. Papan petunjuknya jelas kok, tinggal masuk ke dalam lorong kecil di sebelahnya wahana ini. Mushola nya tidak besar, tapi cukup bersih.

transbdg10

Alhamdulillah anak-anak senang bermain di sini dan puas banget karena tidak ada antrian. Gak kebayang kalo ke sini pas musim liburan, mungkin bisa seharian untuk masuk ke semua wahana permainan. Kami bisa menyelesaikan semua permainan hanya dalam waktu 3-4 jam saja.

transbdg8

Lihat foto di atas ini, sepertinya sebentar lagi saya akan jadi orang paling pendek di rumah. Rafa udah lebih tinggi dari saya dan Fayra pelan-pelan tumbuh meninggi juga.

Senangnya anak-anak bisa menemani saya bekerja di Bandung dan akhirnya saya bisa menemani mereka liburan.