Browsed by
Category: Indonesia

Bali Safari – D1

Bali Safari – D1

Hari pertama di Bali, Jumat 20 Dec 2013

Supaya liburannya maksimal, kami sengaja mengambil flight pertama yaitu jam 6 pagi. Walau artinya semua harus bangun jam 3:30 pagi, mandi dan siap berangkat jam 4. Sholat subuhnya di bandara. Wajar deh kalo Fayra terlihat masih ngantuk saat boarding.

baliday11

Sebenarnya pihak hotel sudah menyiapkan antar jemput dari dan ke bandara, tapi tamu baru bisa check-in hotel jam 2 siang. Maka begitu sampai di Bali sekitar jam 9 pagi, kami langsung menuju ke Bali Safari naik mobil sewaan yang sudah menjemput di erpot.

baliday12

Harga tiket resmi nya bisa dilihat di sini ya.

Kebetulan saya dapat harga lebih murah waktu ke Garuda Travel Fair di JHCC – Senayan. Niatnya ke travel fair nyari tiket pesawat, ternyata harganya sama kayak beli online. Akhirnya malah berburu paket wisata keluarga yang murah meriah. Kami dapat paket keluarga untuk Bali Safari seharga 800rb untuk ber4 sudah termasuk nonton Agung Show. Padahal harga normalnya $49/org, dikali $ yang lagi gak sopan >12rb kan lumayan ya ceu!

Sampai di pintu masuk Bali Safari sekitar jam 11 siang. Voucher kami tukarkan di ticketing desk dan diberikan gelang. Pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam, petugas memeriksa semua tas pengunjung di pintu masuk. Kalo botol susu bayi dan air putih masih bisa dibawah masuk sih.

baliday13

Kami melihat peta dan jadwal pertunjukan, pas banget ada Elephant Show jam 11:45 di area Kampung Gajah. Di sini kita bisa naik bus untuk keliling seluruh wahana di dalam. Di pemberhentian pertama, kami turun.

baliday14

Pertunjukannya bercerita tentang hubungan manusia dan gajah di pedalaman Sumatera. Moral Story untuk anak-anak bahwa kita tidak boleh menyakiti gajah kalo gak mau diserang oleh gajah. Di akhir pertunjukan pengunjung boleh naik ke atas untuk memegang gajah dan berfoto bersama.

Di sekitar area ini pengunjung bisa jalan-jalan dengan menaiki gajah dan onta. Bisa juga foto bersama ular dan macan. Sayangnya kegiatan tsb harus bayar karena tidak termasuk tiket utama. Kebetulan Rafa dan Fayra sudah pernah naik gajah di Bangkok, jadi di sini gak minta naik gajah lagi.

Setelah liat pertunjukan gajah dan beberapa binatang yang ada di dalam kandang, kami ikut Safari Journey. Sama sih kayak di Taman Safari – Puncak, tapi di sini tidak ada mobil pribadi yang masuk ke dalam. Kami keliling melihat binatang dari dalam bus yang disediakan Bali Safari. Saya melihat Bali Safari dikelola lebih profesional. Antrian untuk naik bus, prasarana yang disediakan sangat memadai, kebersihan sangat terjaga bahkan toiletnya pun kinclong sekali lengkap dengan tisu dan air berlimpah. Mushola juga dilengkapi dengan sandal jepit, mukena dan sarung (untuk pria yang pakai celana pendek tentunya). Pemandu wisata di dalam bus nya sangat informatif dan bisa mengajak pengunjung untuk berinteraksi.

Rafa sibuk jadi tukang foto selama di sini. Kamera gak lepas dari tangannya.

baliday15

Sementara Fayra jadi foto modelnya.

baliday16

Kami keliling melihat binatang sekitar 1 jam lebih. Pas selesai, pas waktunya nonton Agung Show di Bali Theater. Cuma ada 1 kali pertunjukan setiap hari nya, yaitu jam 2:30 sampai jam 3:30.

Pengunjung dilarang membawa henpon, kamera atau perekam video ke dalam teater. Semua tas dan bawaan dititip ke petugas. Tenang … keamanan terjaga kok. Gak ada barang yang hilang selama dititipkan.

baliday18

Teater ini berkapasitas 1200 kursi. Teknologi multimedia nya (lighting dan sound system) canggih dan keren banget. Pertunjukannya bercerita tentang sejarah kerajaan Bali. Semua pertunjukan seni dari mulai wayang, gamelan, tarian, drama, sampai atraksi hewan (burung, gajah, bebek, dll) disajikan secara sempurna. Semua percakapan disampaikan dalam Bahasa Inggris. Foto di atas saya pinjam dari websitenya.

Kelar pertunjukan kami menuju Water Park. Saat beli tiket dan lihat website, katanya harga tiket sudah termasuk wahana ini. Kami juga sudah membawa baju renang dan peralatan mandi untuk anak-anak. Tapi sampai di pintu masuknya, petugas bilang harus bayar lagi 50rb per orang. Kecewa tentu saja, ditambah langit yang mendung gelap. Khawatir hujan turun, kami membatalkan acara main air di sini.

baliday17

Kami lanjut ke arah belakang untuk melihat FUN ZONE. Setiap wahana permainan, kita harus beli tiket lagi. Tapi kami tidak melihat ada petugas di tiap loketnya. Gak ada petugas dan gak ada orang yang naik mainan.

baliday19

Hujan mulai turun walau cuma gerimis. Kami mencari pintu keluar. Tapi sebelumnya mampir dulu ke Fresh Water Aquarium. Pas banget dengan dimulainya pemberian makan ikan Piranha, jam 4 sore. Kayaknya timing ini diperhitungkan dengan matang oleh pihak Bali Safari yah. Jadi dari satu wahana ke wahana lain semua pas banget waktunya.

Jam 5 tempat ini ditutup. Akan dibuka lagi jam 7 malam untuk Night Safari dengan harga tiket yang lebih mahal karena termasuk makan malam. Kami pun naik mobil sewaan menuju hotel. Tak lupa mampir di jalan untuk makan malam.

Begitulah kami menghabiskan waktu untuk hari pertama di Bali. Ternyata jika mengunjungi Bali Safari membutuhkan waktu seharian penuh. Untuk yang mau main air juga di sini, jangan lupa bawa peralatan basah-basahan yaaa.

Ditunggu cerita hari selanjutnya, kalo untuk rincian itinerary dan biaya … seperti biasa akan dibuat posting tersendiri. Semoga bermanfaat.

Semua posting tentang Bali bisa dilihat di sini

Berlibur Ke Bali

Berlibur Ke Bali

Alhamdulillah akhirnya kesampaian juga kami membawa anak-anak untuk berlibur ke Bali. Walaupun baru terlaksana 5 tahun setelah rencana pertama yang terpaksa kami batalkan tahun 2008 lalu.

bali1

Beberapa bulan lalu saya menerima tawaran menarik untuk menginap di Novotel Nusa Dua dengan harga kamar disc 70%. Yang harusnya 2jt-an, cuma harus bayar 500rb per malam. Gimana gak tergoda dong?

bali6

Dapat kamarnya Deluxe King, dengan ukuran tempat tidur yang muat untuk kami ber4. Kamar mandinya lebih luas dari kamar tidur saya di BSD. Pelayanan dan kebersihannya memuaskan. Yang paling asyik adalah hotel ini punya private beach dengan pasir yang bersih.

bali2

Anak-anak senang bisa puas main di pantai yang gak banyak batu karangnya. Karena pengunjung masih sepi, berasa pantai ini beneran milik kami pribadi. Puas banget motoin anak-anak di sini.

bali5

Jauh hari saya merencanakan bahwa liburan ini harus ada pengalaman baru yang bisa kami berikan untuk anak-anak. We’re not shopper, just experience buyer. Jadi tidak ada kunjungan ke pusat perbelanjaan walau sebenarnya pernak pernik di Bali sungguh menggoda iman. Kami cuma asyik main di pantai dan melakukan aktivitas air dari mulai snorkeling, marine walk dan banana boat. Pokoknya aktivitas yang kami lakukan harus bisa dinikmati oleh Fayra juga.

bali4

Fayra akhirnya merasakan juga pengalaman pertama snorkeling, walo setelahnya dia bilang “I’ve tried and I don’t like it. Can I go up there?

Kami memang mendidik anak-anak untuk berani mencoba sesuatu yang baru, baik itu makanan ataupun kegiatan. Prinsip yang kami terapkan adalah HARUS COBA, GAK HARUS SUKA. Jadi ketika Fayra mengalami kesulitan mengatur napas lewat mulut saat snorkeling, kami tidak memaksa Fayra untuk menikmatinya. Semoga suatu saat nanti Fayra mau untuk mencoba lagi dan bisa menikmati keindahan laut dengan suka hati.

bali7

Di sini juga pertama kali kami ber4 melakukan Marine Walk, berjalan di bawah laut dan memberi makan ikan secara langsung. Fayra suka dengan kegiatan yang satu ini, karena dengan alat bantu helm berteknologi khusus membuatnya bisa bernapas melalui hidung layaknya di darat.

bali3

Seperti biasa setiap liburan ber4, Masguh selalu membawa tripod supaya kami bisa punya foto keluarga. Begini lah kami mempersiapkan foto ber4 yang ciamik. Terlihat ribet memang, tapi sebanding lah sama hasilnya. Dari pada minta tolong fotoin orang lain, belum tentu kami puas sama hasil fotonya.

bali8

Kali ini Masguh sudah memiliki asisten yang akhirnya 90% menguasai kamera dibanding papanya. Malah bisa dibilang kalo Masguh jadi keliatan kayak kedi tripod hahahaha. Rafa yang asyik pegang kamera, papa nya cuma gotong tripod kesana kemari aja. Hahaha

bali9

Overall kami menikmati liburan kemarin. Tujuan kami memberikan liburan ini sebagai reward atas kerja keras papa mama dalam mencari uang, reward atas kerja keras anak-anak dalam menorehkan prestasi, menguatkan bonding antara kami ber4 dan memberikan pengalaman baru untuk anak-anak. Semoga kegiatan ini bisa memperkaya mereka.

Bingung nih mau cerita detil liburannya yang konon sudah ditunggu teman-teman untuk bahan acuan liburan mereka. Enaknya ditulis per hari di sana, atau per tempat wisata?

Selamat menikmati liburan akhir tahun untuk teman-teman semua!

Semua posting tentang Bali bisa dilihat di sini

Trans Bandung

Trans Bandung

Postingan telat banget … tapi dari pada cuma duduk manis di draft kan yah. Mohon dimaafkan.

Seperti udah disinggung sebelumnya, tujuan ke Bandung kali ini dalam rangka dinas. Tapi berhubung baru ninggal suami + anak, kok ya gak tega kalo lanjut ditinggal lagi. Akhirnya diboyong deh suami + anak2 untuk ikut ke Bandung mumpung masih pada libur sekolah juga. Kalo Masguh terpaksa cuti kantor 1 hari (Jumat) untuk bisa ikut.

Kami berangkat Kamis malam, 18 Juli 2013 dari BSD. Sampai di Bandung sekitar jam 12 malam. Langsung check in di Ibis Trans. Jam 3-4 dini hari kami mendapat jatah sahur sebagai pengganti sarapan di resto lantai dasar.

Jumat pagi saya menghadiri Mid Year National Meeting di Grand Ballroom Trans Luxury Hotel. Anak-anak diajak papa nya naik angkot, katanya Fayra minta pancake McD untuk sarapan. Saya dikirimi foto melalui imessage:

transbdg1

Selama saya meeting, mereka jalan-jalan dan nonton bioskop di Trans Mall. Saat waktunya sholat Jumat, Fayra ikut saya untuk makan siang di Grand Ballroom. Siang itu kami pindah kamar ke hotel Trans Luxury. Dekorasi hotel disesuaikan dengan bulan puasa, bagus banget.

transbdg2

Konon katanya hotel ini masuk kategori bintang 5. Pantas saja design interiornya tergolong mewah. Kami tinggal di kamar kelas paling murahnya, yaitu Premier, dengan luas kamar 40 meter persegi. Sengaja minta twin bed, ukuran tempat tidurnya 120×200 cm. Cukup ditempati 2 orang, Rafa dengan papa nya sementara saya dengan Fayra.

transbdg3

Fasilitasnya juga lengkap. Peralatan mandi dengan keharuman yang tidak biasa, ‘bau mewah’ saya menyebutnya. Hihihihi. Ada iHome juga di samping tempat tidur, yang fungsinya sebagai charger, speaker dan alarm. Jadi kita bisa menancapkan iPhone/iPod/iPad ke alat ini.

transbdg4

Saya lanjut meeting dan masguh menemani anak-anak berenang. Saya cuma terima kiriman foto saat anak-anak berenang. Ternyata mereka tidak beneran berenang. Angin lumayan kencang dan suhu airnya dingin, kata mereka. Jadi mereka cuma main-main aja di bagian kolam berpasir.

transbdg5

Setelah menemani anak-anak makan malam, saya ikut gala dinner dengan tema The Eyes of the Dragon. Dress code malam itu “Chinese Looks”. Ribet deh ya cari baju cina muslimah. Untung saya ingat pernah jahitin baju 5 tahun lalu, dengan model baju cina. Sebelum berangkat saya bongkar-bongkar lemari, alhamdulillah ketemu dan yang paling penting adalah baju ini MASIH MUAT. Hahahaha

transbdg25

Saya masuk kamar saat anak-anak sudah terlelap. Alhamdulillah tugas saya sudah berakhir. Besok pagi setelah sarapan dan check out, kami bisa menikmati Trans Studio bersama-sama. Kebetulan saya menerima 4 buah tiket masuk secara cuma-cuma dari panitia.

transbdg6

Tiket resmi nya untuk hari Senin – Jumat, dijual dengan harga Rp 150rb/org. Kalau untuk hari Sabtu – Minggu dan hari libur nasional, harga tiketnya Rp 250rb/org. Bayi juga harus bayar tiket penuh loh. Jika tidak mau antri, kita bisa ambil tiket VIP dengan tambahan biaya Rp 250rb/org. Setiap masuk permainan, pemegang tiket VIP bisa masuk jalur khusus tanpa antri.

transbdg9

Enaknya main di bulan puasa, pengunjung nya tidak sebanyak akhir pekan biasa. Malah bisa dikatakan sepi. Kami bebas masuk semua permainan tanpa antri. Kebetulan kami masuk masih jam 9-10 pagi, pengunjungnya juga masih sedikit banget.

transbdg7

Makin siang pengunjung mulai banyak berdatangan. Kebanyakan sih rombongan dari sekolah. Enaknya main di theme park dalam ruangan, tidak berasa panas. Kalo bulan puasa gini main di Dufan sih pasti berasa banget capek, laper dan hausnya.

transbdg11

Kita dilarang membawa makanan saat masuk ke dalam Trans Studio. Kita harus membeli kartu keluaran bank Mega dengan harga Rp10rb, kemudian kita isi pulsa untuk digunakan dalam membeli makanan, minuman atau merchandise. Jika saldo masih ada, kita bisa redeem atau bisa juga digunakan di merchant-merchant Bank Mega dalam Trans Mall.

transbdg12

Ketika waktu sholat dzuhur tiba, kami mencari lokasi mushola. Ternyata terletak di belakang wahana Super Heroes 4D, tidak jauh dari pintu masuk. Papan petunjuknya jelas kok, tinggal masuk ke dalam lorong kecil di sebelahnya wahana ini. Mushola nya tidak besar, tapi cukup bersih.

transbdg10

Alhamdulillah anak-anak senang bermain di sini dan puas banget karena tidak ada antrian. Gak kebayang kalo ke sini pas musim liburan, mungkin bisa seharian untuk masuk ke semua wahana permainan. Kami bisa menyelesaikan semua permainan hanya dalam waktu 3-4 jam saja.

transbdg8

Lihat foto di atas ini, sepertinya sebentar lagi saya akan jadi orang paling pendek di rumah. Rafa udah lebih tinggi dari saya dan Fayra pelan-pelan tumbuh meninggi juga.

Senangnya anak-anak bisa menemani saya bekerja di Bandung dan akhirnya saya bisa menemani mereka liburan.

Tanjung Lesung

Tanjung Lesung

Gimana liburan lebaran teman-teman? Mudik kah?

Kebetulan tahun ini kami tidak mudik ke Surabaya karena mama papa Masguh ada di Jakarta. Jadi kami berkumpul di rumah adeknya Masguh di Bekasi saat malam takbiran dan esok pagi nya melakukan sholat Ied bersama di mesjid dekat rumah beliau.

tanjunglesung

Mumpung mama papa di sini, hari ke 2 lebaran (9 Agustus 2013) kami ajak berlibur ke Tanjung Lesung. Rencana awal sih mau ke Lombok, tapi karena akung harus operasi mata setelah lebaran … rencana ini kami batalkan. Padahal udah sempat towel-towel mbak Hani, maap gak jadi ke sana ya mbak. Semoga lain waktu kami kesampaian ke Lombok.

Fayra yang heboh banget pingin main ke pantai. Keluarga adek pernah berlibur ke Tanjung Lesung dan memperlihatkan video nya, membuat uti-akung jadi penasaran pingin juga kesana.

tanjunglesung1

Menurut Gmaps, jarak dari BSD ke Tanjung Lesung sekitar 165KM dan dapat ditempuh dengan waktu nyaris 3 jam.  Kami berangkat tgl 9 Agustus jam 07:30 … sampai di Tanjung Lesung jam 14:30, gak ada macet berarti di jalan. Sempat mampir McD Alam Sutera untuk beli pancake permintaan Fayra, dan berhenti untuk sholat Jumat di mesjid sekitar PLTU Labuhan.

tanjunglesung2

Kami lewat tol Kebun Jeruk – Merak, keluar di pintu tol Serang Timur. Kemudian ambil arah ke Labuhan dan menyusuri pinggir pantai menuju Tanjung Lesung. Jalanan yang dulu jelek, alhamdulillah sekarang sudah di cor. Walau masih putus – nyambung, tapi perjalanan nyaman kok. Semua terbayarkan ketika sampai disana dan melihat pemandangan alam yang terhampar di depan mata.

tanjunglesung3

Kami ambil paket untuk 9 orang (7 dewasa + 2 anak). Selain penginapan, kami mendapat jatah makan 3x dan voucher untuk kegiatan di air. Begitu sampai, kami langsung digiring ke restoran yang letaknya di depan kolam renang menghadap pantai untuk makan siang bersama.

tanjunglesung4

Kami menempati 2 buah villa, 1 villa berisi 2 kamar tidur dan 1 villa mungil tipe studio. Padahal waktu pesan via telepon, kami minta villa yang berisi 4 kamar. Tapi sampai di lokasi tidak tersedia, semua akibat mbak penerima telpon tidak kordinasi dan lupa mencatat permintaan kami.

tanjunglesung5

Keluarga adek menempati vila mungil karena mereka cuma ber 3. Keluarga saya dan mama papa menempati villa yang lebih besar. Saya, Fayra dan uti menempati kamar bawah, sementara Rafa, Masguh dan akung menempati kamar atas. Sayangnya walo villa yang agak besar ini memiliki 2 kamar tidur, tetapi hanya tersedia 1 kamar mandi saja. Ditambah pancuran air di teras belakang. Males aja dong mandi di teras belakang dengan atap terbuka gitu.

tanjunglesung6

Kegiatan di Tanjung Lesung, sudah diatur oleh pengelola penginapan. Kita tinggal melihat papan di depan restoran dan mendaftar kegiatan yang diinginkan ke petugas di ruang kecil di sebrang nya (kul kul desk).

tanjunglesung7

Melihat peta lokasi villa, ternyata luas juga yah. Anak-anak sempat bermain sepeda saat ibu-ibu membongkar perbekalan di villa.

tanjunglesung8

Setelah beres, kami semua menuju pantai untuk bermain layang-layang yang saya beli di Qingdao bulan lalu. Gak sia-sia deh, kepake juga di sini. Angin lumayan kencang, sehingga Rafa bisa dengan mudah menerbangkan layang-layang. Ibu dan anak gak jauh beda, suka main layangan hahahaha.

tanjunglesung10

Anak-anak gak sabar untuk main air. Jadi kami berjalan kaki menuju Beach Club untuk mencari pantai yang pasirnya lebih halus dan tidak banyak batu karang.

tanjunglesung12

Menanti matahari tenggelam di pinggir pantai, cakeb banget deh pemandangannya. Jadi gak sabar untuk main di laut besok pagi.

tanjunglesung11

tanjunglesung17

Saat matahari sudah tenggelam, kami kembali ke villa. Saya membersihkan tubuh anak-anak sementara papa nya mencuci baju dan celana renang mereka.  Setelah sholat magrib, kami langsung menuju restoratan. Kegiatan hari itu ditutup dengan makan malam dengan hiburan tarian api di pinggir kolam renang.

tanjunglesung13

Esok pagi saat bangun tidur dan setelah sholat subuh, anak-anak sudah ribut minta berenang. Padahal baju renang juga belum kering. Salah mama nya sih, udah tau liburan ke pantai tapi bawa baju renang cuma 1 biji per anak. Saya minta anak-anak sarapan dulu sebelum berenang.

tanjunglesung9

Sampai restoran, makanan belum disajikan. Kami kepagian hahahahahaha. Akhirnya kami berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan di sekitar kolam renang saja. Begitu makanan sudah siap, petugas restoran mempersilahkan kami untuk makan.

tanjunglesung15

Anak-anak menikmati main di kolam renang sampai puas. Bapak-bapak turun ke kolam untuk menemani anak-anak bermain. Ibu-ibu hanya leyeh-leyeh di pinggir kolam renang sambil ngobrol, memastikan cemilan anak-anak dan menjaga peralatan mereka. Benar aja kan, abang kiky mimisan di saat asyik bermain di kolam renang. Terpaksa kegiatan dihentikan.

Saya dan Rafa memanfaatkan voucher kegiatan air yang diberikan pihak penginapan. Sayang Fayra masih terlalu kecil untuk snorkeling, jadi uti dan akung menemani Fayra kembali ke villa. Sementara saya, Rafa dan papa nya berjalan kaki menuju Beach Club bersama petugas penginapan. Papa nya gak akan ikut kegiatan sih, hanya foto-foto aja dari pinggir pantai.

tanjunglesung14

Sebenarnya jetski tidak termasuk di dalam voucher, jadi ada biaya tambahan yang dikenakan jika kami ingin main jetksi. Tanggung lah yah sudah di pinggir pantai gini kalo gak main jetski sekalian. Lagipula biaya per 30 menit nya jauh lebih murah dari pada di Bali. Dan ini merupakan kali pertama bagi Rafa untuk naik jetski. Karena Rafa sudah bisa mengendarai motor matic, saya berikan kesempatan untuk nyetir jetksi. Awalanya papa sempat khawatir, tapi saya meyakinkan kalo Rafa pasti bisa. Lagipula toh saya akan duduk dibelakang Rafa. Kalau jetski terbalik di tengah atau mesin nya mati, setidaknya ada saya yang menemani Rafa di laut. Hehehe.

Saya lupa pinjam casing iphone untuk di dalam air ke teman kantor sebelumnya. Jadi gak ada deh foto-foto pas lagi snorkeling sama Rafa. Padahal ini pengalaman Rafa pertama kali, saya sudah pernah melakukannya beberapa tahun lalu di Bali. Alhamdulillah Rafa senang banget, sampai gak terasa sudah 1 jam kami berada di tengah air laut. Kalo gitu kita beli peralatan snorkeling sendiri ya, nak. Kalo pergi ke laut lagi, gak perlu pakai punya orang / sewa. Semoga impian saya untuk bisa backpacker berdua Rafa tercapai suatu hari nanti.

Sebelum pulang kami sempatkan foto bersama di depan villa.

tanjunglesung16

Kami kembali ke Jakarta hari Sabtu, 10 Agustus 2013. Sayang nya perjalanan pulang agak padat dari Labuhan menuju Serang. Sampai di BSD jam 19:30 malam, mampir makan dulu di Alam Sutera.

Sampai hari ini, setiap Fayra melihat foto-foto saya dan Rafa naik jetski dan bawa peralatan snorkeling … dia selalu ngedumel “kapan sih aku umur 10 tahun supaya bisa ikut kegiatan di laut kayak mas Rafa

Hahahaha sabar ya, nduk.

Pinisi Edutainment Park

Pinisi Edutainment Park

Sebagai orangtua, kita kadang bingung ketika hari libur tiba. Maunya mengajak anak-anak bermain, tetapi yang bisa mendidik mereka. Sementara sarana tempat bermain anak yang tersedia di Jakarta sangat terbatas.

Karena itu ketika mendapat undangan dari Pinisi Edutainment Park, saya sangat tertarik untuk berkunjung. Mendengar kata “Edutainment Park”, saya langsung tersenyum lebar.

Wah ini yang dicari!

Pinisi berlokasi di Pasaraya Blok M lantai 9 dan 10.

Siapa sih orang Jakarta yang tidak tahu Pasaraya? Tempat belanja yang mengakomodasi para designer dan pengrajin lokal. Isinya sangat lengkap mulai dari pakaian, sepatu, alat rumah tangga, mainan anak, sampai dengan aneka kerajinan tangan. Saat ini Pasaraya terus melakukan peremajaan termasuk juga membuat tempat bermain anak.

Ketika sampai di depan lift menuju Pinisi kami sudah disambut oleh petugas berseragam ala pelaut, pakaian putih bergaris biru. Sampai diatas ternyata memang seperti itu konsep Pinisi, kita bagaikan berada di kota pelabuhan dengan luas 6.000 meter persegi. Lagu yang diputar merupakan lagu anak dari daerah di Indonesia. Suka!

pinisi2

Kami penasaran dengan isi dalamnya, dan lansung melihat papan petunjuk di depan kapal besar:

pinisi1

Di sebelah kiri pintu masuk, kita akan menemukan Kids Playground. Tempat bermain besar yang dilengkapi dengan perosotan. Wah tempat bermain seperti ini sangat bagus untuk fisik anak. Panjat memanjat, naik tangga, meluncur akan melatih motorik anak. Jangan lupa pakai kaos kaki untuk masuk kesini yah.

pinisi4

Masuk lagi ke dalam kita akan menemukan Caraousel. Fayra suka sekali naik mainan ini. Mau ke taman bermain mana pun, yang dicari lebih dulu pasti Carousel deh.

pinisi6

Dibalik perahu besar, ada permainan semacam bom-bom car. Berbeda bentuk dengan yang biasa, bom-bom car disini unik banget. Bentuknya bulet dengan 2 tuas, untuk maju-mundur dan berputar. Sebelum mulai bermain, petugasnya membantu memasangkan safety belt dan memberikan arahan ke anak tentang cara penggunaan tuas.

pinisi5

Fayra bermain bersama Tiur Kayla, putri kedua kak Indah Juli. Kebetulan mereka sudah beberapa kali bertemu, jadi kemarin bisa nyambung dengan cepat. Asyik aja bergandengan berdua mencoba segala macam permainan di Pinisi.

pinisi7

Saat masuk ke studio 4D, mereka berdua bagaikan pemiliknya. Gimana enggak, mereka nonton semua film yang tersedia secara marathon. Ada sekitar 3 atau 4 film, dan 1 studio isinya ya cuma mereka berdua. Hihihihi

pinisi8

Sayangnya saat Fayra mencoba Cyber Game, Flying Fox dan Wall Climbing, saya tidak sempat foto.

Apakah cuma itu?

Trus gak ada bedanya dong dengan tempat bermain di mall yang biasa.

Owh tentu tidak!

Bagian ini sengaja saya simpan terakhir, karena disinilah kelebihan Pinisi Edutainment Park. Kalau kompetitor lain menyediakan ruangan yang berorientasi pada profesi, maka Pinisi menonjolkan kesenian dan kebudayaan Indonesia. Ada beberapa kelas yang tersedia disini:

  1. Kelas Gamelan
  2. Kelas Batik
  3. Kelas Tari
  4. Kelas Pedalangan
  5. Kelas Angklung
  6. Kelas Vokal & Drama

pinisi9

Fayra sempat belajar di kelas batik dan gamelan. Hasil dari kelas ini menjadi celotehnya yang disampaikan ke papa dan mas Rafa saat mereka menjemput kami pulang. Rafa tidak bisa ikut kesini, karena ada pertandingan bola di Australian International School. Dan kami berbagi tugas, saya menemani Fayra sementara papanya menemani Rafa. Hasilnya alhamdulillah Binus Serpong menang 10-0 melawan AIS. Bangga banget mendengarnya.

Selama perjalanan pulang, Fayra sibuk berbagi ilmu yang di dapat selama di Pinisi.

Fayra: Tau gak pa? Untuk menggambar design batik, kita mungkin cuma butuh waktu 8 detik atau 8 menit. Tapi untuk membuat batiknya menggunakan malam, butuh waktu sampai 8 bulan loh. Papa tau malam gak? itu tinta yang dipakai untuk menggambar di atas kain. Warnanya coklat gitu. Lihat nih aku bikin batik gambar lumba-lumba.

Fayra: Kak, kamu pernah pegang alat musik Gamelan gak? Aku tadi belajar main gamelan dong. Cuma ada 7 bunyi loh kak. Do-re-mi-fa-sol-la-si doang. Tapi bisa jadi musik yang kereeeennn banget. Apalagi kalo udah digabung sama alat musik lain.

Fayra juga dengan bangga menunjukkan layang-layang yang dibuatnya di Pinisi. Layang-layang tersebut diberi hiasan yang membentuk huruf K, yaitu huruf pertama dari nama lengkap Fayra … KINANTI.

Untuk anak-anak yang ikut kelas Drama, mereka diajak langsung menunjukan kebolehannya. Karena pada penutup acara hari itu, ada pentas drama Lutung Kasarung.

pinisi10

Pemain utama memang disiapkan oleh Pinisi, tetapi anak-anak kita dijadikan pemain pendukung. Semua menggunakan kostum sesuai dengan tema drama hari itu. Anak-anak dikenalkan dengan cerita rakyat Indonesia dalam bentuk pertunjukan tari, lagu dan drama.

Bagus ya konsep pendidikannya.

Dengan itu semua, berapa yang harus dibayar orangtua?

  • Anak <3 tahun : 50rb
  • Anak 4-16 tahun : 100rb
  • Dewasa >16 tahun : 50rb

pinisi3

Alhamdulillah kami bisa masuk dan bermain puas tanpa harus membayar. Pihak Pinisi mengenalkan taman bermain ini pada para blogger aktif yang memiliki anak. Mereka mengundang melalui email dengan terlebih dahulu mengenalkan diri melalui komentar di blog.

Saat anak-anak bermain dan belajar, para orangtua dikumpulkan di ruangan Teater untuk mengikuti workshop penulisan blog. Pembicara hari itu Direktur Pinisi – Ari Kartika dan Editor in Chief majalah Good Housekeeping Indonesia – Asteria Elanda.

pinisi11

Saya banyak belajar tetang bagaimana menulis blog yang baik. Berikut yang bisa saya share:

  • Menulis blog bukan hanya untuk konsumsi pribadi. Walaupun blog milik pribadi tetapi saat kita klik PUBLISH, kita harusnya paham bahwa blog kita bisa dibaca oleh siapapun. Karena itu usahakan isi tulisan kita bisa bermanfaat juga untuk orang lain yang membaca.
  • Biasakan menulis yang mengandung unsur 5W + 1H (what, who, where, when, why, how). Penulisan tidak harus dalam bentuk poin, tetapi kalimat yang mengandung unsur tsb akan lebih enak dibaca karena dijabarkan dengan jelas, lengkap dan informatif.
  • Siap dengan reaksi pembaca. Saya pernah juga menulis disini kan, bahwa haters (kaum pembenci) tidak hanya beredar di dunia nyata tapi juga di dunia maya. Saya suka dengan komentar mbak Asteria “Biarkan saja pembaca bereaksi. Itu bagian dari resiko akan tayangnya tulisan kita. Yang pasti mereka bereaksi setelah membaca tulisan kita. Apa sih yang lebih menyenangkan bagi penulis, selain tulisan kita dibaca orang lain. Kalau komentar mereka positif, artinya tulisan kita bermanfaat dan bisa diterima. Kalau komentar mereka negatif, berarti kita harus belajar untuk bisa lebih baik.
  • Untuk bisa menulis, maka kita harus rajin membaca. Dengan membaca kita bisa mempelajari gaya tulisan, kosakata dan alur cerita. Karena itu untuk memperkaya dan meningkatkan kualitas tulisan kita, jangan malas membaca.
  • Lakukan observasi dan investigasi sebelum menulis. Supaya tulisan kita mengandung informasi yang benar dan terpercaya, akan lebih baik kalau kita meneliti dulu kebenaran dan fakta tentang apa yang akan kita tulis.
  • Selalu tulis sumber jika kita mengutip dari orang lain. Kita tidak mau kan jika orang lain copy-paste tulisan kita? Tidak mau juga kan kalau foto kita dicuri dan digunakan tanpa ijin? Karena itu kita juga harus menuliskan sumber jika mengutip dari orang lain.

Setelah pemaparan dari mbak Asteria, kami diminta menulis dengan tema “Sharing & Blessing“. Tulisan bisa berupa apapun, yang penting mengandung cerita tentang berbagi dan bersyukur. Kami diberi waktu 15 menit, setelah itu tulisan dikumpulkan dan akan ada hadiah untuk 3 tulisan terbaik yang dipilih beliau.

Dan pemenangnya adalah:

Saya pikir sudah selesai. Ternyata disebut lagi 2 tulisan yang diminta perbaiki dan dikirim ulang ke mbak Asteria untuk ditayangkan di majalah Good Housekeeping Indonesia. Tulisan tersebut karya mbak Indri dan …. saya!

Alhamdulillah walau tidak menjadi pemenang dan tidak mendapat hadiah, tetapi diminta menulis ulang untuk ditayangkan di majalah saja … saya girang bukan kepalang. Saya jadi semangat untuk memperbaiki tulisan saya dan mengirimkannya ke mbak Asteria. Duuhh semoga bisa lolos dan beneran ditayangkan.

Nanti tolong dibimbing ya, bu guru Bahasa Indonesia ku yang tersayang!

Setelah mengenal Retma dari tahun 2004, cuma pernah ketemu sekali dan gak ada buktinya. Akhirnya pertemuan kedua kami yang kemarin ini harus diabadikan. Hehehehe

pinisi13

Dan inilah para blogger yang diundang:

pinisi12

Senang sekali deh, tidak hanya anak yang belajar … tetapi saya sebagai orangtua juga ikut belajar.

Saya rekomendasikan Pinisi Edutainment Park ini karena sangat memenuhi kebutuhan anak untuk bermain, belajar dan memperkenalkan kebudayaan juga kesenian Indonesia.

Saran dari saya untuk Pinisi yang masih seumur jagung (baru dibuka untuk umum November 2012):

  • Toiletnya bersih, tapi sayang gak ada musholla. Dengan rentang waktu bermain 6-8 jam, sebaiknya disediakan ruangan kecil untuk sholat. Khawatir anak-anak malas meninggalkan tempat bermain di lantai 9-10 untuk sholat sebentar di lantai 5.
  • Kordinasi lapangan yang kurang baik antara penyelanggara acara di lantai 9 dengan penyedia makanan di lantai 10. Sehingga ketika kita dibubarkan di bawah dan dipersilakan makan ke lantai 10, ternyata makanan belum siap. Peserta menunggu agak lama dan antrian kacau.