Canggihnya Toilet Jepang
Mari saya ceritakan keajaiban apa saja yang saya temui di dalam toilet di 4 kota yang saya kunjungi di Jepang : Tokyo, Kyoto, Osaka dan Kawaguchi. Tulisan ini merupakan review dari seluruh toilet yang saya masuk ke dalamnya, baik di hotel, restoran, pertokoan, tempat wisata maupun kereta.
Sebelum masuk ke dalam toilet, sebaiknya perhatikan tanda di depan pintu:
Nah kalau tanda pembeda untuk toilet laki dan perempuan sudah biasa kan yah. Meski demikian saya tidak tahan untuk foto tanda pintu masuk toilet di Snoppy Town – Harajuku … abis imut banget gitu coba.
Tanda yang saya akan ceritakan dibawah ini berbeda:
Jika kita membuka pintu bertuliskan “Japanese Style“, maka kita akan menemukan toilet jongkok di dalamnya. Tidak seperti di Indonesia, kalau kita menggunakan toilet di Jepang maka jongkok nya madep ke belakang yah.
Jika kita membuka pintu bertuliskan “Western Style“, maka kita akan menemukan toilet duduk di dalamnya.
Nah ini serunya ….
Ada beberapa toilet duduk, yang bagian atasnya berupa wastafel (tempat cuci tangan) seperti pada foto di atas. Cerdas yah?
Air bekas cuci tangan tsb akan masuk ke dalam tampungan air yang kita gunakan untuk flush alias menyiram kotoran dari kloset duduk. Sangat hemat dan go green kan?
Perhatikan sisi kiri toilet yang seperti remote, tampak lebih dekat seperti di bawah ini:
Kurang jelas, baiklah ini tampak lebih dekatnya.
Banyak tombolnya?
Itu belum seberapa, ini yang agak lebih complicated alias lebih banyak dan mungkin lebih membingungkan:
Saya jelaskan fungsi masing-masing tombol ya karena kita tidak akan menemukan buku petunjuk pemakaian di dalam toilet hehehe:
- Tombol “bidet“, biasanya dijelaskan dengan simbol perempuan atau tombol ini berwarna pink. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan air untuk membilas bagian kewanitaan setelah buang air kecil.
- Tombol “shower/spray“, biasanya dijelaskan dengan simbol gambar p*ntat (maaf disensor hehehe) atau berwarna hijau/biru. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan air untuk membilas lubang bagian belakang setelah buang air besar.
- Tombol “stop“, biasanya dijelaskan dengan simbol kotak berwarna oranye. Fungsinya untuk menghentikan aliran air.
- Tombol “flushing/sound“, biasanya dijelaskan dengan simbol not balok. Fungsinya untuk mengeluarkan suara seperti kucuran air bilas. Jadi kalau di toilet umum yang terdiri dari beberapa bilik, kita bisa menekan tombol ini agar mengeluarkan suara kucuran air bilas. Daripada kita menekan tombol flush, padahal cuma butuh suaranya, tentunya tombol suara ini lebih “go green” karena kita tidak perlu membuang air percuma.
- Tombol “volume“, ada 2 yaitu + dan –. Fungsinya untuk memperbesar atau memperkecil suara yang dikeluarkan dari tombol “flushing/sound” tadi.
- Tombol “water pressure“, ada 2 yaitu + dan –. Fungsinya untuk memperbesar atau memperkecil aliran air yang dikeluarkan dari tombol “bidet” atau “shower/spray“
Cuma segitu doang?
Owh tentu belum selesai sampai disini.
Saya juga menemukan kecanggihan lain diluar tombol-tombol tadi, yaitu beraneka ragam sensor.
Untuk sensor diatas yang biasanya ditemukan pada dinding kamar mandi di belakang toilet duduk maupun jongkok, kita cukup mendekatkan telapak tangan kita pada lingkaran tsb … maka akan keluar air bilas dalam toilet untuk membuang kotoran.
Pada beberapa toilet duduk, saya mendengar suara desis angin setelah air flush mengalir. Sebagai orang yang cinta teknologi, saya penasaran mencari sumber suara berdesis tsb. Ternyata ada angin yang dihembuskan ke arah dudukan toilet, untuk mengeringkan dudukan tsb. Magic! Hahahaha. Pantas saja selama seminggu disana, saya tidak pernah menemukan dudukan toilet yang ada cipratan air sedikitpun.
Begitu juga pada tempat sampah seperti foto di atas ini. Kita cukup mendekatkan telapak tangan pada atas tutup tempat sampah, maka secara otomatis tempat sampah ini akan terbuka. Tidak perlu kita injak pedal dibawah seperti yang biasa ditemukan pada tempat sampah umum, tidak perlu juga kita menyentuh permukaan tempat sampah. Tangan kita akan tetap bersih dari kuman.
Terakhir yang membuat saya kagum luar biasa.
Budaya Jepang sangat menjunjung tinggi rasa melayani. Orang Jepang sangat sopan dan seolah tidak suka membuat orang lain repot.
Alat pada foto diatas, saya temukan di dalam toilet umum di sebuah pertokoan di Shibuya. Jika kita tarik, maka itu adalah tempat duduk untuk balita. Jadi untuk ibu-ibu yang pergi sendirian dan membawa balita serta ingin buang air, tidak perlu khawatir akan anaknya. Tidak perlu repot cari orang lain untuk menitipkan anak. Ibu bisa meletakan anak dalam tempat duduk tsb dan buang air dengan nyaman.
Gimana?
Keren banget kan?
Canggih banget yah toilet di Jepang.
Konon teknologi yang sama juga digunakan di negara tetangganya yaitu Korea.
Gak sabar deh menunggu teknologi yang sama tersedia di Indonesia. Tentunya dengan standar kebersihan yang sama yah.
Semua posting tentang Jepang bisa dilihat di http://www.masrafa.com/category/jalan-jalan/japan/