Holyday Preparation

Holyday Preparation

Eh itu beneran judulnya, gak salah tulis kok. Karena maksudnya adalah holy-day alias wisata rohani. Hehehe

Insya Allah kami akan memenuhi undangan Sang Maha Pemberi Nikmat, untuk berkunjung ke rumahNYA. Kunjungan singkat 9 hari yang disebut Umroh, akan kami laksanakan akhir bulan Maret 2012.

Saya akan share PERSIAPAN UMROH yang kami lakukan:

  • SIAPKAN MENTAL
  • Saat membuat rencana Umroh, saya dan suami sama-sama menyiapkan mental dan memantabkan hati. Tentunya hal ini dilakukan berbarengan dengan memperbaiki ibadah rutin harian. Banyak ustad bilang, “kalau kita meminta sesuatu kepada Allah SWT … pantaskan diri kita dulu. Apa benar sudah pantas menerima apa yang kita minta itu?

    Selain itu kami juga membuat list yang berisi daftar alasan kenapa kami melakukan ibadah Umroh sebelum Haji. Bagaimanapun ibadah Haji itu rukun Islam ke 5 (wajib bagi yang mampu), sementara Umroh hanya ibadah tambahan (sunah). Apa gak buang-buang uang saja?

    Berikut alasannya:

  1. Masa tunggu haji setelah kita mendaftar adalah 5-7 tahun untuk wilayah Jabodetabek. Sambil menunggu porsi dari DEPAG, tidak ada salahnya melakukan umroh. Selama niat Haji tetap ada dan Umroh tidak dilakukan untuk menggantikan Haji.
  2. Survey untuk melihat medan. Dengan kondisi badan saya yang sudah mengalami 5x operasi besar dan pernah 80% lumpuh, saya ingin melihat kondisi lapangan sebelum melakukan ibadah Haji. Umroh ini kami lakukan sebagai ajang survey, untuk mengukur kemampuan diri saya apakah memungkinkan melaksanakan Haji yang cukup berat dan jangka waktu yang berkali lipat (25-40 hari). Dengan melakukan survey ini, saya memiliki waktu 5-7 tahun untuk mempersiapkan fisik saya.
  3. Sebagai wujud syukur atas apa yang sudah kami terima/miliki. Alhamdulillah saya dan suami merasa nikmat Allah tiada terhingga dalam kehidupan kami. Karena itu kami melaksanakan ibadah Umroh ini sebagai salah satu wujud untuk berterima kasih atas nikmatNYA yang sangat berlimpah.
  4. Kesempatan untuk mengajukan proposal hidup. Tentunya setiap orang yang berkesempatan untuk berdoa langsung di depan Ka’bah memiliki daftar keinginan. Begitu pun dengan kami, yang akan memanfaatkan ibadah Umroh ini untuk mengajukan daftar harapan yang disusun dalam bentuk proposal hidup. Salah satunya kami minta diberikan kesempatan untuk bisa kembali lagi ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah Haji.
    Dengan alasan-alasan tersebut, kami memantabkan diri kami. Tidak peduli dengan orang yang menuduh kami hanya buang-buang uang, karena dianggap tidak mendahulukan yang wajib. Kami memiliki alasan, dan orang lain berhak berkomentar.
  • SIAPKAN UANG
  • Biaya Umroh nyaris 1/2 dari biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah Haji. Biaya umroh beragam dari mulai $1,500 sampai dengan $2,500 tergantung dari paket yang ditawarkan travel agent. Tapi ingat, kita harus menyiapkan dana 10-25% lebih dari biaya itu untuk kebutuhan mengurus administrasi (foto, passpor, visa, airport handling,suntik maningitis, uang saku, peralatan, dll). Belum lagi kita harus meninggalkan sejumlah uang untuk biaya operasional rumah selama kita tinggalkan. Kami juga harus menyiapkan tiket pesawat untuk mama dan papa, yang terpaksa kami ‘import’ untuk menemani anak-anak di rumah.

  • SIAPKAN DOKUMEN
  • Berikut dokumen yang dibutuhkan untuk keperluan perjalanan Umroh:

  1. Passpor dengan 3 suku kata nama, yang masih berlaku lebih dari 7 bulan. Untuk saya dan suami yang sudah memiliki paspor hanya dengan 2 suku kata nama, dibantu pengurusan ‘tambah nama’ oleh travel agent. Biaya yang dibutuhkan untuk tambah nama beragam antara 150-300rb tergantung travel agentnya. Proses tambah ini membutuhkan waktu 2-5hr.
  2. KTP asli dan copy
  3. Kartu Keluarga asli dan copy
  4. Surat nikah asli dan copy (untuk mereka yang Umroh bersama pasangan)
  5. Akte kelahiran/ijasah SD-SMA (salah satu saja, yang tertulis nama lengkap kita dan orang tua) asli dan copy
  6. Surat Mahrom (untuk perempuan yang pergi Umroh tanpa pasangan atau keluarga, biaya 300rb)
  7. Pasfoto berwarna dengan background putih dan 80% wajah close-up, ukuran 3×4 dan 4×6 (siapkan masing-masing 10 buah biar aman)
  8. Kartu kuning suntik Maningitis. Bisa diperoleh di lembaga kesehatan airport atau pelabuhan. Untuk yang di Jakarta, saya sarankan untuk suntik di Tanjung Priok karena cenderung lebih sepi dibanding Halim dan Cengkareng. Kalau di dekat Bandara Halim, harus antri dari jam 4 pagi! Datang jam segitu pun bisa dapat nomor belasan. Petugas akan beroperasi mulai jam 8. Yak betul, setelah dapat nomor dari jam 4 pagi … kita harus tunggu sampe dipanggil suntik. *sigh* Biaya suntik sekitar 100-150rb.
  • SIAPKAN BARANG BAWAAN
  • Biaya Umroh sudah mencakup tiket PP, penginapan, transportasi, makan 3x/hari dan perlengkapan umroh (travelling bag/koper, kain ihrom/mukena, seragam yayasan, buku panduan doa).

    Tidak seperti ibadah Haji, barang bawaan kita lebih sedikit yaitu:

  1. Pakaian Ihrom
  2. Alat ibadah (sarung/mukena/sajadah/tasbih/Quran)
  3. Pakaian ganti
  4. Peralatan mandi
  5. Obat-obatan pribadi
  6. Alas kaki (sendal/ sepatu/ kaos kaki)
  7. Kacamata hitam atau payung
  8. Gadget (handphone/camera) dan chargernya.
    Sebenarnya list di atas memang gak beda jauh dengan barang bawaan saat kita mau travelling atau business trip. Cuma ditambah pakaian Ihrom saja.

  • SIAPKAN ORANG-ORANG YANG DITINGGAL
  • Untuk saya dan suami yang tidak pernah meninggalkan anak-anak berbarengan (kecuali ke kantor), agak berat juga. Biasanya kalau suami pergi tugas kantor ke LN/luar kota, ada Mama yang menemani kami. Kalau saya yang pergi tugas kantor ke LN/luar kota, ada Mami yang menemani suami dan anak-anak dirumah.

    Untuk Rafa yang sudah berumur 10 tahun, kami lebih mudah memberi pengertian. Rafa sudah paham akan ibadah ini, dan mengerti saat kami menyampaikan rencana kami. Rafa cuma tanya “nanti ada Uti dan Akung dirumah nemanin aku dan adek kan, ma? Jadi aku dan adek gak cuma sama mbak2 dirumah

    Untuk Fayra yang masih berumur 5 tahun, sedikit lebih berat. Fayra belum mengerti benar sejarah dan makna dibalik ibadah ini. Fayra banyak mengajukan pertanyaan, “Kenapa aku dan kakak gak boleh ikut? Kalo mama dan papa cuma kesana untuk sholat di mesjid, kenapa gak sholat di rumah atau di mesjid dekat rumah aja? Kenapa untuk berdoa dan sholat aja, perginya lama banget? Gak bisa berdoa dan sholat sehari aja di depan Ka’bah abis itu pulang?

    Tentunya kami berusaha memberikan penjelasan secara detil ke Fayra dengan bahasa yang mudah dimengertinya. Sebulan terakhir, bed time story time kami manfaatkan untuk menjelaskan pelaksanaan ibadah Haji dan Umroh. Kami juga memberikan foto-foto yang berkaitan dengan Haji/Umroh. Kami juga nonton bareng DVD berjudul ‘Inside Mecca‘, film dokumenter buatan National Geographic. Supaya anak-anak lebih paham, apa yang akan kami lakukan disana dan kenapa mereka belum bisa ikut serta.

    Selain mempersiapkan anak-anak, kami juga harus menyiapkan mama-papa-mbak2 yang menemani anak-anak dirumah selama kami pergi. Mama cuma khawatir tidak bisa membantu anak-anak dalam mengerjakan PR sekolah yang pastinya dalam bahasa Inggris. Selain itu komunikasi guru dan ortu/wali murid juga menggunakan bahasa Inggris, khawatir Mama tidak paham kalau ada yang disampaikan oleh guru atau pihak sekolah. Alhamdulillah seminggu saat kepergian kami, kegiatan di sekolah adalah Exploration Week. Jadi kegiatan dilakukan di luar sekolah. Insya Allah Rafa akan ikut “Pinewood Camp” dari sekolah selama 4 hari, sementara Fayra ikut kegiatan inhouse. Bisa dipastikan tidak akan ada PR atau ulangan/quiz selama seminggu itu. Kami juga akan menginformasikan ke guru, bahwa komunikasi bisa tetap disampaikan ke kami melalui SMS.

  • SIAPKAN FISIK
  • Kenapa fisik perlu dipersiapkan? Ya paling enggak kondisi tubuh kita saat pergi harus fit dan sehat. Sayang kalau sudah pergi jauh dan mengeluarkan uang yang tidak sedikit, terus disana kita malah terkapar.

    Untuk wanita ada persiapan tambahan, yaitu memastikan periode ibadah Umroh tidak bentrok dengan periode bulanan (menstruasi). Ini yang sedikit repot untuk saya yang pergi ber5 dengan anggota keluarga lain. Karena periode bulanan saya dengan sepupu perempuan tidak sama.

    Setelah konsultasi ke dokter, saya diminta mengatur jadwal. Saya harus mengkonsumi Norelut 5mg untuk mempercepat datangnya menstruasi (diminum selama 7hr). Setelah mens di hari ke 3, saya harus mengkonsumsi Microginon untuk menghentikan mens tsb. Rempong ya nek, jadi perempuan itu gak gampang loh!

    Somehow, God works in a mysterious way. Miracle does happen, especially for those who beg for His blessing.

    Alhamdulillah jadwal bulan Feb saya maju 10 hari. Yang artinya insya Allah bulan depan tanpa mengkonsumsi obat2an tersebut, saya bisa berangkat tanpa khawatir *sujud syukur*

Beberapa teman yang tau keluarga kecil kami punya jadwal liburan tahunan, udah pada tanya aja “tahun ini kemana kalian?

Jawaban kami: “insya Allah ke tempat paling romantis di dunia

Ya, karena romantis menurut kami adalah sholat tahajud berdua di depan Ka’bah. Insya Allah …

Doakan kami yaaaa

Seluruh posting tentang Umroh bisa dibaca disini: http://www.masrafa.org/category/jalan-jalan/umroh/

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

17 thoughts on “Holyday Preparation

  1. didoain insya Allah mba sayang, tp nitip doa biar cepet punya baby boleh?hihihi *pamrih* semoga lancar2 ya mba persiapan juga pelaksanaannya nanti! :))

  2. Subhanallah.. Selamat menunaikan ibadah umrah. Jadi inget ninggalin Rara 5 tahun untuk 28 hari ibadah haji dari Australia 2010, dan dia ‘sebatangkara’ di Adelaide cuma dititip ke keluarga teman. Kalo bukan karena pertolongan Allah, mungkin kami dan Rara nggak akan sekuat itu. Insya Allah anak2 akan aman2 aja de….

  3. Jeng De, berharap semua rancangan seturut dengan rancanganNya, ibadah Umroh lancar, nanda Rafa fan Fayra pun terjaga oleh kehadiran eyang terkasih. Salam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *