Pengajian Anak Indonesia Di Doha

Pengajian Anak Indonesia Di Doha

Ini adalah gedung Al Fanar, pusat kebudayaan Islam di Doha – Qatar. Terletak di seberang Souk Waqif, pasar tradisional Qatar.

Orang-orang yang ingin mengetahui dan belajar tentang agama Islam lebih dalam, bisa datang langsung ke gedung ini. Banyak juga yang datang untuk membaca syahadat dan memeluk agama Islam di sini.

22D9F467-696B-4773-9112-BBF84F050CE1

Di lantai 3 (untuk perempuan) & 4 (untuk laki-laki) gedung ini lah anak-anak Indonesia diajarkan tentang agama Islam dalam bahasa Indonesia setiap Sabtu pagi mulai dari jam 8 sampai jam 11. Sementara hari dan jam lain digunakan oleh kebangsaan yang berbeda.

Saat anak-anak belajar, disediakan juga kelas pengajian untuk orangtua yang mengantar anaknya.

Di tempat ini juga tersedia kantin, dimana kita berkesempatan jajan aneka masakan Indonesia dari tangan ibu-ibu kece jawara dapur.

Ada beberapa yang buka lapak baju dan jilbab produk lokal Indonesia. Gak khawatir ketinggalan PO dari akun IG ternama. Tapi dengan harga yang sudah dikonversi Qatari Riyal tentunya 😬

BAFA00C4-3D66-44F9-BF82-327057D81D5D

Alhamdulilah anak-anak sudah mulai ikut pengajian KAIFA sejak awal Januari 2018, hanya beberapa hari setelah kedatangan mereka di Qatar.

KAIFA adalah tempat pendidikan Al Quran yg dibentuk oleh rekan-rekan orang Indonesia di Doha.

Lembaga ini dibentuk secara sukarela untuk memberikan tambahan pelajaran agama dan budaya Indonesia kepada anak-anak. Karena sebagian besar anak-anak di Qatar bersekolah di International School yang minim sekali pelajaran agama. Biaya pendaftaran sebesar QAR 50, sementara biaya bulanan sebesar QAR 100 per anak.

Untuk remaja laki (15-18 thn) diberikan coaching / mentoring program, dimana anak-anak ini disiapkan sebagai duta Islam di negara minoritas. Karena tidak banyak anak-anak yang melanjutkan kuliah pulang ke Indonesia. Sebagian besar mereka melanjutkan kuliah di UK, Eropa, Amerika dan Canada.

Jadi remaja laki ini diberikan pemantaban dan pelatihan untuk bisa menjadi Muadzin, Imam sholat, bahkan Khatib (ceramah terutama utk sholat Jumat).

Hal ini yang sangat kami syukuri, karena kalo masih di BSD belum tentu mas Rafa mendapat pendidikan seperti itu kecuali masuk pesantren.

Kita sebagai orangtua tidak kebayang harus menyiapkan anak utk adzan, merangkap menjadi imam dan khatib di waktu yang bersamaan. Padahal itu yang dibutuhkan saat anak tinggal sendiri jauh dari orangtua dan saudara muslim lainnya. Di Indonesia mungkin dirasa tidak penting, karena sedemikian banyaknya ketersediaan muadzin dan imam di masjid-masjid Indonesia.

Semoga mas Rafa dan Fayra bisa mudah beradaptasi, bisa mengikuti pelajaran dan betah tinggal di sini.

Alhamdulillah … Bismillah

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

One thought on “Pengajian Anak Indonesia Di Doha

  1. Alhamdulilah Mba Dee, senang sekali anak-anak mendapatkan pembekalan. karena, betul sekali ketika kita sekolah di negara yang Islam minoritas kemampuan itu akan menjadi ladang ibadah dan dakwah. Saya studi lanjut di Jepang dulu dan karena tidak ada bekal ilmu agama yang memadai hanya ikut pengajian, itupun jika ada hari-hari besar keagamaan, karena kadang disibukkan dengan kegiatan lain. Salah satu teman lulusan pondok pesantren menjadi narsum yang mumpuni di setiap halaqah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *