Review: Satomo Ryokan – Kyoto
Mendengar cerita teman yang baru pulang dari Jepang akhir Januari, beliau memberikan saran agar saya mencoba penginapan tradisional Jepang yang biasa disebut Ryokan.
Sepanjang jalan menuju Kyomizudera Temple, saya memang terpesona dengan rumah penduduk Jepang.
Pingin banget merasakan tidur beralaskan tatami (tikar yang menjadi alas rumah Jepang). Teman saya bilang kalau menginap di ryokan, pasti merasakan suasana itu. Dan beliau menyarankan saya untuk tinggal di SATOMO RYOKAN.
Letaknya sangat strategis, tidak jauh dari kantor pos Kyoto. Tepat bersebrangan dengan stasiun kereta JR dan terminal bus Kyoto. Bersisihan dengan Yodobashi Mall. Tinggal jalan kaki 5 menit dari penginapan ini, kita sudah sampai ke beberapa tempat yang biasa dicari orang (stasiun kereta, terminal bus, mall, McD, aneka restoran, mall, dll).
Begitu masuk ke dalam, kita akan diminta melepaskan alas kaki dan menaruh di rak yang tersedia di pintu masuk. Selop dengan berbagai ukuran (S – M – L – children) sudah dihamparkan untuk bisa kita gunakan. Untuk anak-anak, selopnya diberi hiasan gambar kartun. Lucu deh.
Kamar kami terletak di lantai 3. Begitu membuka pintu yang terbuat dari besi tebal, kita akan menemukan tampilan seperti foto di bawah. Sebelah kiri kamar mandi, sebelah kanan lemari pakaian. Di lurusan depannya ada pintu geser yang terbuat dari anyaman.
Suhu di dalam kamar lebih hangat dari pada di lorong kamar mandi dan lemari. Selain ada penghangat di ujung atas langit-langit dekat jendela, sepertinya di lapisan bawah tatami juga ada penghangat deh. Soalnya lantai tatami juga hangat sekali. Membuat kita nyaman, karena udara di luar sangat dingin. Kyoto memang lebih dingin dari pada Tokyo. Apalagi ditambah hujan seperti hari ke 5 ini.
Ukuran kamar kira-kira 3 x 4 meter. Tapi terkesan luas karena tidak banyak perobotan di dalamnya. Di bagian kiri ada meja pendek beserta termos air dan peralatan minum teh. Disediakan teh hijau dan gula juga. Termos juga berisi air panas.
Di pojok kiri dekat jendela ada meja TV kecil. Orang Jepang memang sangat efesien yah. Walau meja TV nya kecil, tapi di lengkapi dengan TV flat screen 32″, deposit box, kulkas mini, telepon meja, alat untuk masak air elektronik, alat untuk masak nasi, senter dan 1 kotak berisi 2 gelas.
Di pojok kanan dekat jendela terdapat meja rias mungil. Lengkap dengan hair dryer, tempat sampah dan tempat tisu. Kalau mau dandan disini, kita duduk beralaskan bantal tipis layaknya wanita jepang. Ah saya jadi ingat film Oshin *buka aib, ketauan umur deh*
Trus tidurnya gimana?
Tumpukan kain putih yang dilihat saat kita masuk ke dalam kamar, tinggal dibuka saja. Kain putih itu ternyata kasur tipis, selimut lumayan tebal dan 1 buah bantal. Uups, maaf sajadah nya ikut ke foto. Yang pasti itu bukan sajadah yang disediakan pihak penginapan. Hihihi
Kalau dirasa kasur atau selimut kurang tebal, pihak penginapan menyediakan tambahannya di dalam lemari. Selain itu tersedia juga kimono dan peralatan mandi, dari mulai sisir – jepit rambut – handuk (3 ukuran) – sikat dan pasta gigi – garam untuk larutan perendam kaki dengan wangi aneka bunga (ada 3 pilihan) – garam aroma therapy untuk berendam di bath-up (ada 3 pilihan wangi buah).
Sebelum pesan ryokan, sebaiknya cek dulu ketersediaan kamar mandi nya. Tidak semua ryokan menyediakan private – bathroom, atau kamar mandi di dalam kamar. Kebanyakan ryokan hanya menyediakan onsen (pemandian air panas untuk umum).
Satomo ryokan menyediakan 2-2nya. Ada kamar mandi di dalam kamar, juga ada pemandian umum yang terletak di lantai 2 untuk wanita dan di lantai 5 untuk pria. Di tempat pemandian air panas ini, kita wajib untuk bugil … asli telenji bulet neeek. Maka saya tidak berani mencoba onsen, khawatir orang-orang kabur lihat badan saya penuh resleting. Hahahaha
Kamar mandi yang tersedia di dalam kamar ini berukuran mungil. Tapi bersih dan lengkap. Terpisah dengan toilet, tapi letaknya bersisihan. Ada wastafel, bath-up, shower, sabun, shampo, conditioner, sampai bangku kecil dan baskom untuk merendam kaki. Di dalam toilet juga di sediakan selop khusus.
Kita bisa memilih menginap + sarapan, atau tanpa sarapan. Tentunya harga kamar tanpa sarapan lebih murah. Tapi dengan selisih 100rb, kami memilih dengan sarapan. Harga makanan di Jepang cukup mahal, sekali makan bisa 150-200rb/orang. Jadi 100rb itu bisa dibilang murah untuk makanan selengkap ini dan menambah pengalaman makan secara tradisional:
Suatu hari nanti kalo ada rejeki bisa ke Jepang lagi dan membawa anak-anak, saya akan mengajak mereka untuk menginap di ryokan juga. Supaya mereka bisa mempelajari isi rumah tradisional Jepang dan memahami perbedaan budaya yang ada.
I want my children to be like all great travellers. They see more than they remember, and remember more than what they have seen. (quote by Benjamin Disraeli)
Semua posting tentang Jepang bisa dilihat di http://www.masrafa.com/category/jalan-jalan/japan/
10 thoughts on “Review: Satomo Ryokan – Kyoto”
Noted. Review penginepannya kumplit…plit
Haduuuh, sepertinya komentar gw disetiap post Jepang ini akan selalu sama.. “mau banget ke sanaaa” hihhi..
EH tapi kita ga bisa foto2 di onsennya ya De? hahahaha.. takut dikira pervert kali yaa.. Padahal pingin liat bentuknya kayak gimana..
Noted mba, smoga bs jln2 ksana klo aϑα rejeki 🙂
Jadi pengen ikutan ke jepang ni, kayaknya asik.
Tapi, ongkosnya…
Pengalaman yang sangat berharga ya menginap di Ryokan, Smoga RaFay mendapat kesempatan student exchange yg juga ada acara menginap di rumah host atau beasiswa ke Jepang. Salam
itu kamarnya simple banget ya…
meja kecil kaya gitu bisa nampung banyak perabot…
bikin kamar kaya gitu seru juga ya mbak…hehehehe
Salam kenal mbak. Seneng baca reviewnya krn sy rencana mau ke sana bw anak2. Jepang negara yg children friendly nggak, mbak? Trotoar di kyoto bisa utk stroller? Thanks in advance
Sangat!
Jangankan stroller, wheel chairs are welcome!
salam kenal mb.. mb pas mau nginap di satomo ryokan booking dl d indo g? koq sy lihat full smp bln juli di Web nya..
iya mba, saya booking lewat Agoda bbrp minggu sebelum berangkat.