Browsed by
Tag: family trip

Liburan ke Bandung

Liburan ke Bandung

Kasian anak-anak libur kenaikan kelas Juni 2014 gak kemana-mana karena mama nya sibuk ngamen (jadi pembicara seminar) kesana kesini. Akhirnya beberapa hari sebelum Ramadhan, kami putuskan untuk cuti 2 hari dan membawa anak-anak ke Bandung aja.

Kami tinggal di Bandung selama 3 hari 2 malam. Dan berikut beberapa tempat dan kegiatan yang kami lakukan di sana.

Floating Market – Lembang

Dari BSD, kami bawa mobil pribadi langsung menuju Lembang. Alhamdulillah perjalanan lancar. Titik henti pertama kami adalah Floating Market Lembang (FML).

Selain Dusun Bambu, tempat ini lagi ngehits banget di Bandung. Tiket masuknya 10rb/orang dan 5rb/kendaraan. Transaksi di dalam menggunakan uang koin FML yang dikeluarkan dalam 2 nominal: 5rb dan 10rb.fml1

Dengan tiket masuk tsb, pengunjung bisa menukarkan tiket dengan welcome drink yang bisa dipilih (coffee, milo, dll) di pintu masuk. Pas banget deh dapat minuman hangat di saat Lembang yang dingin lagi diselimuti mendung.

fml2

Pemandangan di FML sangat indah. Walau mendung tebal, alhamdulillah gak sampai hujan deras. Sehingga kami masih bisa menikmati suasana Lembang, anak-anakpun sempat mencoba beberapa permainan air.

fml3

Bisa dibilang FML ini hanya tempat makan, tapi dikemas dalam bentuk resort yang menarik. Pengunjung bisa memilih area makan dengan suasana yang berbeda. Walau kami kesana bukan hari libur (Kamis), tetap saja FML ini dipenuhi dengan pengunjung yang kebanyakan datang dari luar kota.

fml4

Fasilitas FML cukup lengkap, bersih dan terawat. Musholla kecil tersedia di sebelah jajaran toilet yang sangat bersih dengan air berlimpah. Ingin rasanya mengabadikan setiap pojokan tempat ini. Untuk para banci tampil yang suka difoto, cocok deh datang ke FML. Bisa punya banyak stok foto diri dengan aneka begron yang menarik.

fml5

Makanan yang dijual di FML cukup beragam. Segala makanan khas dan terkenal di Jawa Barat, tersedia di sini. Jajanan yang dijual juga sangat menggoda iman. Belum lagi tampilan dan kemasan nya lucuk-lucuk. Lihat deh foto di atas, kemasan air mineral didesign khusus FML. Belum lagi tampilan martabak mini, kentang goreng dan bakpo aneka isi.

fml6

Sebelum meninggalkan FML, anak-anak sempat masuk ke dalam Taman Kelinci. Meski hujan gerimis, mereka tetap asyik main di dalamnya. Lari-lari dan memberi wortel ke kelinci yang dilepas bebas dalam taman. Sementara saya dan papa nya cukup menunggu di luar pagar.

De’Ranch – Lembang

Dari FML, kami melanjutkan perjalanan ke titik henti kedua yaitu De’Ranch – Lembang. Lokasinya tidak terlalu jauh dari FML. Seperti hal nya FML, untuk masuk ke dalam De’Ranch pengunjung dikenakan tiket masuk. Harganya terbalik dari FML: 5rb/orang dan 10rb/kendaraan. Potongan kertas tiket juga bisa ditukarkan dengan welcome drink berupa susu segar atau yoghurt.

dranch1

Bermula sebagai tempat pemeliharaan kuda tunggang, dan beberapa ekor sapi perah, tempat seluas 5 Ha ini dari segi lokasi , kontur dan pemandangan alam mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan menjadi suatu tempat wisata. Akhirnya pada bulan Desember 2007, DE’ RANCH resmi dibuka untuk umum sebagai tempat wisata kuda ala cowboy yang bertemakan ‘food, leisure and knowledge’.

dranch2

Fayra senang banget di sini. Langsung merasakan pengalaman menjadi Cowboy … eh CowGirl dong yah. Untuk menunggang kuda, pengunjung dikenakan biaya 25rb/orang per satu putaran. Sebelum naik kuda, pengunjung dipinjamkan topi dan rompi kulit. Dengan kostum ini, pengunjung bisa semakin membayangkan dirinya seorang cowboy betulan.

dranch3

De’Ranch dilengkapi dengan aneka permainan dalam lahan yang cukup luas. Setiap permainan, dikenakan biaya tambahan. Harga tiap permainan berbeda-beda.

dranch4

Fayra yang bernampilan feminim, mempunya jiwa yang cukup maskulin. Sudah jelas dong nurun dari siapa? Pasti dari mama nya yang gagah gemulai – lembut perkasa itu lah. Dengan berani, Fayra mencoba 2 permainan yang memacu adrenalin: trampolin dan flying fox.

dranch5

Setelah anak-anak puas bermain, kami menuju tempat istirahat di daerah Dago. Kami tidak sempat mencicipi makanan yang dijual di De’Ranch, karena perut kami masih kenyang setelah kalap jajan di FML.

Sheraton Hotel

Malam pertama kami menginap di Sheraton Hotel daerah Dago. Alhamdulillah king size bed nya cukup besar dan muat untuk kami ber4. Hotel ini selalu melakukan renovasi interior setiap 2 tahun, jadi hawanya seperti berada di hotel baru.

sheratonbdg1

Sarapan di sini nikmat, semua makanan nya enak. Rafa yang sudah lebih dari 12 tahun dihitung dewasa, jadi kena tambahan biaya. Karena pemandangan saat sarapan adalah kolam renang, anak-anak yang memang sudah pakai baju renang dari kamar langsung turun ke kolam. Padahal airnya dingin banget loh.

sheratonbdg2

Di bagian belakang hotel, terdapat tempat bermain untuk anak-anak. Ada permainan di luar dan di dalam ruangan. Ada petugas yang selalu siap menemani anak-anak bermain:

  • Wii & Playstation
  • Lego
  • Puzzles
  • T-shirt coloring
  • Perosotan, ayunan, dll

sheratonbdg3

Setiap akhir pekan pihak hotel menyiapkan kuda tunggang dan ada eskrim untuk anak-anak. Semua ini bisa dinikmati secara gratis. Fayra senang banget bisa naik kuda lagi di sini, meskipun masih dengan baju renang yang sedikit lembab.

The Valley Resort Hotel

Malam berikutnya kami pindah ke The Valley Resort Hotel, masih di daerah Dago tapi lebih ke atas.

Banyak orang tidak tahu kalo The Valley ada tempat menginapnya. Wajar karena selama ini The Valley lebih terkenal dengan restoran dengan pemandangan kota Bandung dari pinggir bukit.

thevalley1

Penginapannya berbentuk cottage, alias rumah-rumah kecil. Walau pihak hotel menyediakan lift, untuk menuju kamar/cottage kita harus melewati beberapa tangga. Saya tidak merekomendasikan tempat ini jika kita membawa orang lanjut usia. Kasian naik turun tangga nya.

thevalley2

Fasilitas hotel ini juga cukup lengkap. Dari kolam renang, taman bermain anak, tempat untuk nongkrong menikmati pemandangan sampai kendaraan untuk menuju Adventure Park juga disediakan secara cuma-cuma untuk tamu hotel.

thevalley3

Hari terakhir di Bandung, kami menikmati seluruh permainan Adventure Park ini. Setiap kamar diberikan voucher senilai Rp 50.000 yang bisa digunakan untuk mencoba beberapa permainan. Untuk pengunjung yang tidak menginap di hotel ini, juga tetap bisa masuk. Tempat ini beroperasi dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, dengan harga tiket setiap permainan yang berbeda-beda.

Mhmmm lihat sosok kecil yang terlontar jauh ke atas dari trampolin? Yupe … itu Fayra, main trampolin yang kedua kali nya dalam 2 hari berturut-turut. Gak ada capeknya, gak ada takutnya *geleng-geleng*

Saat liburan ini saya juga sempat kopdar dengan beberapa blogger Bandung, cerita lengkapnya sudah saya tulis di sini. Alhamdulillah kami sekeluarga puas dengan liburan dekat yang singkat ini. Kami pulang ke BSD setelah makan siang supaya malamnya bisa teraweh pertama di mesjid dekat rumah.

Ow iya hampir lupa … selama liburan 3 hari di Bandung, saya menggunakan jilbab cap RATU alias ora tuku. Stok jilbab ini dikirim seminggu sebelum liburan oleh salah seorang blogger Bandung yang ikut kopdar juga tapi tidak mau disebutkan namanya.

jilbabratu

Terima kasih ya, kamu. Semoga hidupmu penuh berkah berlimpah dan selalu diberikan kesehatan. Amin ya Rabb.

Marina Bay Sands

Marina Bay Sands

Hari kedua di Singapore, Sabtu 15 September 2012,  kami berangkat menuju Marina Bay Sands. Tahun sebelumnya saat kesini, gak ada waktu mampir. Cuma lihat dari kejauhan dan pernah liat proses pembuatannya di National Geographic, takjub banget.

Harry Potter Exhibition

Rafa yang paling semangat ke MBS ini, karena ada Harry Potter Exhibition. Walau belum pernah membaca novelnya, tapi Rafa sudah beberapa kali nonton film nya. Pameran ini berlangsung di Art Science Museum lantai basement dari tanggal 2 Juni sampai 30 September 2012.

Harga tiketnya:

Dewasa: S$21

Anak (2 – 13 tahun): S$13

Sayangnya gak boleh foto-foto di dalam area pameran. Jadi hanya  bisa ambil foto di sekitar pintu masuk aja.

Tempatnya dibuat gelap dan serba hitam. Awalnya Fayra sempat takut, secara Fay bisa lihat mahluk ajaib gitu kan. Gak mau lepas dari gandengan tangan mama. Fay juga gak pernah nonton filmnya. Jadi beneran gak tau ini pameran tentang apa. Rafa cuma bilang “ini tentang anak-anak yang sekolah jadi tukang sihir, dek” hihihihi

Semua yang ditampilkan di pameran ini benar-benar diambil dari properti filmnya. Sesaat sebelum masuk, ada petugas yang memegang topi dan minta pengunjung cilik maju ke depan dan duduk di kursi. Seperti di film, petugas ini meletakan topi seleksi diatas kepala pengunjung cilik dan topi akan mengeluarkan suara anak tsb masuk kriteria Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw atau Slytherin.

Setelah itu pintu dibuka dan kita serasa ada di stasiun kereta Hogwarts Express lengkap dengan kepala keretanya juga loh. Masuk lagi ke dalam, kita bagaikan ada di asrama Hogwarts. Dinding dipenuhi dengan frame foto, yang gambar orang didalamnya bergerak-gerak. Semua kostum yang digunakan pemain dalam film ini juga ditampilkan. Dari baju Harry di film pertama, sampai film berikutnya. Rafa bilang “wah pertama kali main film ini, tinggi nya sama kaya aku ya ma. Film terakhir udah gede banget aja“. Iya lah ceritnya kan dari Harry umur 11 tahun juga sampai sekarang udah 20an tahun.

Design ruangan dan barang-barang yang ditampilkan lumayan lengkap. Sampai lilin terbang di ruang makan malam juga ada. Gak ketinggalan permen Jelly Belly dan coklat kodok. Keren banget deh.

Tapi yang gak kuat toko souvenir di pintu keluar. Mahal-mahal banget harganya. Rafa minta beli tongkat sihir untuk dipakai saat Halloween di sekolah bulan Oktober ini. Tentu gak dikasih lah, ngapain beli tongkat harga 200-300rb dipake cuma sekali doang.

Art Science Museum

Selesai lihat pameran di lantai basement, kami naik ke lantai 3. Ada gallery yang menampilkan latar belakang bangunan ini dan proses pembuatannya. Bangunan berbentuk bunga lotus ini memang luar biasa.

Kami sempat melihat foto yang menampilkan gedung ini di pagi hari. Foto diambil dari sebrang MBS, di sekitar Merlion. Ternyata matahari terbit berasa di atas bangunan ini. Jadi seperti tangan menengadah ke atas, dan matahari tepat di atas nya. Masguh langsung deh komentar “kapan-kapan kita kesini pagi-pagi yuk ma. Biar bisa ambil foto saat matahari tepat diatas gedung ini” haiyaaahh, mo jalan jam berapa coba demi mengabadikan foto doang.

Keluar dari Art Science Museum, kami makan siang di food court basement mall MBS. Nemu ayam bakar di salah satu counternya. Udah coba ke counter makanan lain, tapi penjualnya mengusir dengan halus “you can’t eat here, it’s not halal“. Alhamdulillah jilbab penyelamat banget deh. Kalau saya gak pake jilbab, tentunya mereka gak akan kasih tau halal atau enggak kan.

Gardens By The Bay

Salah timing waktu kesini.  Panasnya taman ini setelah jam makan siang itu edun banget. Gak sanggup deh keliling taman seluas 101 hektar. Harusnya kesini tuh sore menjelang magrib sih. Kalau malam Supertress akan berubah warna warni dan ada musik juga.

Gak lebih dari 10 menit disini, baju kami sudah basah kuyup penuh keringat. Balik lagi masuk ke dalam mall MBS untuk ngadem. Hihihihi. Kapan-kapan deh kesini lagi.

Gak belanja apa-apa di dalam mall. Kurs dollar singapore lagi tinggi banget ($1 = Rp 7.800), jadi harga barang bermerek lebih mahal dari Jakarta termasuk barang elektronik. Lagi pula jalan bawa anak-anak, beneran ngikutin maunya mereka aja. Apa yang mereka pingin tau dan penasaran untuk dilihat, ya kesitu lah kami.

Bertemu D’Rahmans

Waktu tiket dan voucher hotel sudah ditangan, saya langsung mengabari Dessy kalau mau main ke Singapore dan ngajakin ketemuan. Perkenalan kami diawali saling mengunjungi dan komen di blog masing-masing, berlanjut ke YM dan WhatsApp, akhirnya sekarang bisa ketemu langsung. Dessy datang bersama mas Arief – suaminya dan Keisha. Yeaayy!

Janjian juga sama keluarga Yudi, rekan kantor Masguh yang tinggal disana. Sesama darmawanita, saya dan Dian (istri Yudi) suka sahut-sahutan di Twitter dan lanjut ke WhatsApp. Ini pertemuan pertama kami juga loh. Kami makan malam di Fish n Co – Suntec City.

Keriaan berlanjut sampai ke Merlion. Padahal niatnya mau balik ke MBS untuk lihat laser dan pertunjukan air mancur yang selalu ada setiap jam 8 malam. Tapi kata Masguh, laser nya akan terlihat lebih bagus kalau posisi kita di Merlion. Yasud meluncur lah 2 taxi ke Merlion.

Ternyata lagi ada perayaan ulang tahun Merlion ke 40 tahun.  Pertunjukan ini diberi judul “Merlion & I: An Inspiring Journey“. Ada layar besar yang menampilkan film pendek tentang Merlion, musik, laser berwarna warni sampai pertunjukan tari yang dibawakan oleh anak-anak SMA singapore. Suka banget deh saat filmnya menampilkan foto orang-orang dengan latar belakang Merlion dari 20 tahun yang lalu sampai sekarang.

Malam itu Fayra dan Keisha nempel muluw deh. Di taxi aja Fay sibuk cari “taxi nya Keisha mana, ma?” sambil sibuk lihat kanan kiri dan belakang mobil. Ternyata Keisha juga sama mencari-cari Fayra. Aaahh so sweet. Kapan-kapan kita ketemuan lagi ya, sayang.

Jam 10 malam lewat, kami pulang ke hotel. Tepar banget. Rasanya pingin banget nempelin koyo di betis. Langsung beres-beres karena besok siang kami harus kembali ke Jakarta. Liburan singkat dadakan yang menyenangkan.

Menikmati Skyride di Sentosa

Menikmati Skyride di Sentosa

Masih hari pertama di Singapore, kunjungan tahun 2012. Pas lihat-lihat folder foto liburan, ternyata sudah 3 tahun berturut-turut Rafa dan Fayra ke Singapore. Mama nya malah 5 tahun berturut-turut. Papanya? Tahun ini tiap bulan ke Singapore. Hahahaha jomplang banget kan.

Doakan aja semoga bisa menjadi penduduk Singapore beneran suatu hari nanti. Dari pada Masguh mondar mandir kan yah? sekalian aja minta base di situ. Insya Allah saya siap kalo diminta pensiun untuk ikut suami. Amin ya Rabb.

Sebenarnya sebelum ke POLW, kami sempat jalan-jalan menyurusi Vivo City. Lihat playground di atas, anak-anak iseng nyoba beberapa mainan. Kami juga menyusuri belakang Vivo, mencari jalan menuju Boardwalk. Sekali-kali gitu mo nyoba jalan kaki menuju Sentosa. Pas lihat dari pinggir deck, yampuuun jauh aja tuh kek nya. Jadi mari kita balik naik ke lantai 3, naik Sentosa Express aja deh.

Selesai main air, sempat-sempatnya iseng foto di sekitar perjalanan jalan kaki menuju Beach Station.

Dari Beach Station, kami iseng dong turun kereta di Imbiah Station. Kaya’nya belum pernah punya foto dengan background Merlion yang ini deh. Hihihihi norak kan alasan turun kereta nya.

Dari situ jalan kaki terus ke atas, naik beberapa eskalator. Rafa pingin nyoba LUGE, tapi gak yakin Fayra bisa duduk diam di atas go-cart dengan kondisi jalanan menurun tajam gitu. Kami putuskan untuk coba naik Skyride aja. Sambil menikmati pemandangan sebelum matahari terbenam.

Skyride

Alhamdulillah Fayra sudah melewati batas minimum tinggi badan untuk naik Skyride. Kami membayar tiket S$12/orang untuk naik skyride bolak balik.

Lumayan deg-degan juga duduk diatas kursi yang digantung di kawat baja. Naik turun melewati bukit di Sentosa ini. Faktor U juga kali yaa … uzur karena umur. Hahahaha

Anak-anak sih cuek aja. Duduk goyang-goyang sambil liat kanan kiri. Tapi setelah mencoba fokus lihat pemandangan matahari terbenam di pantai, rasa deg-degan nya hilang juga.

Udah capek habis main air dan naik skyride, kami balik ke hotel. Besok enaknya jalan-jalan kemana lagi ya?

Semua posting tentang Singapore bisa dilihat disini

Port of Lost Wonder

Port of Lost Wonder

Liburan ke Singapore ini bukan yang pertama kali untuk anak-anak. Apalagi untuk mama papanya. Jadi kami tidak membuat itinerary yang detil, karena sebagian besar tempat wisata di Singapore juga sudah pernah dikunjungi Rafa dan Fayra.

Membaca blog Thalia beberapa waktu lalu, kami jadi tertarik untuk merasakan apa yang diceritakan dipostingan yang ini.

Jadi begitu sampai di York hotel, taruh koper dan sholat, lanjut makan siang di Orchad, trus kami langsung jalan lagi ke Sentosa untuk bermain air di Port of Lost Wonder.

Kalau naik Sentosa Express menuju POLW, kita turun di Beach stasiun (pemberhentian terakhir). Kemudian turun eskalator, ambil jalan ke kiri dan tunggu tram yang ke arah Palawan Beach. Bisa jalan kaki juga sih sekitar 5 menit dari stasiun terakhir ini.

Tiket masuk POLW:

Hari kerja (Senin – Jumat) –> S$8/anak

Hari libur (Sabtu – Minggu – Public Holiday) –> S$15

Alhamdulillah kami kesana hari Jumat, jadi lebih murah. Dan bagi orang dewasa yang mendampingi anak tidak dikenakan biaya masuk, yang pasti 1 dewasa untuk mendampingi 1 anak. Pas kan anaknya 2, jadi mama papa gratis deh.

Jam buka POLW 8 pagi sampai 6:30 sore. Terakhir masuk jam 4:30 sore. Permainan air nya ditutup jam 6 sore.

Jangan tanya deh gimana senangnya anak-anak disini. Kita teriak manggil-manggil nama mereka juga gak didengerin. Asyik main aja gitu. Petugas pengawasnya banyak banget. Udah jelas peraturan nya kalau mau main air harus pakai baju renang, eh papa nyamperin anak-anak ke dalam tempat main air masih pake baju lengkap … tiba-tiba di priwitin aja gitu sama petugasnya. Disuruh minggir, gak boleh masuk ke arena bermain tanpa pakai baju renang. Hihihihi ketat juga yah.

Arena POLW ini bisa dibilang gak terlalu besar sih. Masih lebih luas dan lengkap Ocean Park BSD tentunya. Tapi yah lumayan untuk anak-anak dari pada sekedar main di pantai doang. Design POLW semua berbau Pirates atau Bajak Laut. Dari mulai pancuran/shower tempat bilas, lampu hias, sampai seragam petugasnya.

Standar Singapore, tempat ini bersih dan terawat sekali. Tempat sampah dimana-mana, air bersih juga mengucur, toilet – tempat bilas – kamar mandi – wastafel … lengkap semua.

Ada jam tertentu dimana anak-anak diajak untuk mendengarkan cerita. Tapi karena pengunjung hari itu tidak begitu ramai, tempat ceritanya hanya dilakukan di Hatch Patch. Dongeng yang diceritakan tidak jauh dari penghuni pantai dan laut. Cara penyampaian ceritanya juga dilakukan 2 arah. Anak-anak diminta berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan dan menggambar mahluk laut yang diceritakan di papan tulis yang disediakan di depan. Lumayan anak-anak jadi istirahat sebentar dari air.

Foto diatas adalah area The Deck, disediakan untuk orang yang mau picnic. Bebas deh mau berjemur pakai bikini atau sekedar gegoleran aja di matras yang di tersedia. Enak banget kesini sore-sore, gak panas dan bisa menikmati hembusan angin sepoi-sepoi.

Satu jam lebih main air disini, anak-anak masih gak puas juga. Mereka minta main ke pantai diluar area POLW. Akhirnya kami minta ijin ke aunty penjaga, untuk main ke pantai sebentar tapi nanti balik lagi kesini untuk mandi sebelum pulang. Dibolehin! Cuma diingatkan untuk cepat kembali karena mereka tutup jam 6:30. Setengah jam sebelum tutup harus udah masuk lagi ke dalam.

Puas banget deh mereka main di pantai. Sampai setengah badannya penuh pasir. Setelah itu kami balik ke POLW untuk mandi sebelum pulang.

Etapiiiii … papa mana yah?

Jiaaaahh … anak-anak main air, mama asyik motoin anak-anak, eeehhh papa nya tidur aja gitu dipojokan. Hihihihihi

Semua posting tentang Singapore bisa dilihat disini

Numpang Liburan

Numpang Liburan

Akhir-akhir ini Masguh harus mondar mandir mengerjakan sebuah project di Singapore. Sekali pergi paling cuma 3 hari sih, tapi sering dan tetap aja yang ditinggal di rumah ngiri pingin ikutan pergi. Hehehe

Setelah anak-anak protes “kenapa papa nginep di hotel gak ngajak-ngajak?

Akhirnya di epruf juga untuk nebeng liburan, ketika papanya kerja disana.

Alhamdulillah akhir-akhir ini nilai ulangan anak-anak bagus-bagus semua, Rafa malah meningkat pesat. Jadi liburan ini sebagai reward untuk mereka juga.

Papanya berangkat Rabu, kami nyusul Jumat pagi. Tapi sebagian besar pakaian sudah masuk ke dalam koper papa. Saya tinggal gandeng anak-anak dan nyeret 1 koper kecil saja.

Sempat khawatir dengan jadwal penerbangan jam 7:55, karena artinya kami harus berangkat dari rumah jam 5an. Tapi alhamdulillah anak-anak bisa bangun jam 4:30, langsung mandi dan sholat subuh. Begitu jam 5 taxi yang dipesan via telp sehari sebelumnya, sudah menunggu di depan rumah. Cussss … mari kita berangkat ke erpot.

Sekarang tidak perlu lagi mengisi form imigrasi di bandara. Jadi setelah dapat boarding pass bisa langsung stempel passport. Sarapan dulu di starbuck D2, sambil nunggu waktu boarding.

Ternyata pesawatnya ada di terminal 3, jadi dari Gate E4 kami naik bus menuju pesawat. Eh kebagian pesawat GA merah, padahal kan biasanya biru.

Papanya sempat bbm, kalau gak bisa jemput di Changi. It’s OK lah, anak-anak udah besar. Rafa bisa bantu bawa ransel. Naik MRT menuju hotel juga gampang.

Kaget begitu sampai Changi, kami masuk ke terminal 3. Maklum udah 1,5 tahun gak kesini, baru tau ada Terminal 3. Seperti terminal lainnya, keren – mewah – bersih. Dan yang ini dilengkapi dengan playground juga loh *norak*. Sambil nunggu Rafa ke toilet, Fayra asyik main deh. Mama jagain koper aja di kursi.

Baru nyalakan henpon, Masguh SMS “udah sampai? aku di jalan menuju terminal 3. Tunggu di depan ya

Horeeeee … papa bisa jemput.

Lihat deh tuh yang kangen papanya!

Tunggu kelanjutan cerita liburan ini di postingan berikutnya yaaa

Semua posting tentang Singapore bisa dilihat disini