Jadi Lebih Baik di Bulan Ramadhan
Seperti tahun sebelumnya, alhamdulillah di komplek rumah saya selalu dibanjiri kegiatan yang menarik selama bulan Ramadhan. Dari mulai kegiatan orangtua, remaja, anak-anak, bahkan sampai petugas kebersihan dan penjaga lingkungan komplek pun dilibatkan.
Jajaran panitia masih sama seperti tahun sebelumnya. Dengan kekompakan yang semakin solid, kegiatan yang dilakukan pun makin lebih beragam dan terorganisir lebih baik.
Dari mulai BBM (Bersama Bersihkan Masjid), BARBEKU (Berbagi Barang Bekas Berkualitas) untuk para petugas kebersihan komplek dan asisten rumah tangga, KABITA (Kamping Bina Iman dan Takwa), KISAH (Kajian Siroh Anak Saifillah), Buka Puasa Bersama, Sholat Tarawih bersama Imam dari Palestina sampai dengan Bazaar Ramadhan. Kumplit kan?
Alhamdulillah selalu ada cerita seru yang mengalir dari mulut anak-anak ketika sampai di rumah. Mereka sibuk menceritakan kegiatan di masjid yang diikuti setiap hari. Meskipun awal Ramadhan bertepatan dengan jadwal anak-anak mengikuti Ujian Kenaikan Kelas di sekolah, mereka berusaha membagi waktu antara belajar dan persiapan ujian dengan kegiatan beribadah Ramadhan.
Di keluarga suami, sang adik memacu anak-anak untuk bisa khatam Quran di bulan Ramadhan ini. Anak-anak saya dan sepupunya yang di bulan lain hanya terbiasa membaca 1-2 lembar Quran setiap hari, sekarang jadi terpacu untuk bisa membaca 10 lembar karena Ayah (panggilan anak-anak kepada suami adik) mengiming-imingi hadiah uang tunai dengan nilai yang cukup besar bagi anak yang berhasil khatam Quran.
Untuk urusan dapur, tahun ini menjadi tahun kedua saya mempersiapkan kebutuhan Ramadhan seorang diri. Ternyata selama ada kemauan, kita bisa kok mengerjakan urusan rumah sendirian. Hanya memang kita jadi harus bangun lebih pagi untuk mempersiapkan masakan sahur. Biasanya saya sudah memotong sayuran atau meracik bumbu dari malam, sehingga saat sebelum sahur saya tinggal cemplang-cemplung sayuran dan bumbu ke dalam wajan.
Tak jarang saya melakukan jalan pintas dalam memasak. Seperti saat suami yang lahir di Surabaya meminta menu kesukaannya yaitu Tahu Telur khas Jawa Timur. Alih-alih menggunakan kacang tanah yang digoreng kemudian diulek, saya mengaku curang karena menggunakan selai kacang sebagai bahan pengganti.
Meski cinta kepada suami, saya tetap tak sudi ngulek kacang jam 3 dini hari hehehehe.
Penasaran bagaimana saya membuatnya?
Tahu Telor Khas Surabaya
Bahan Tahu Telor:
- 2 buah tahu kuning (ukuran sedang) dipotong dadu kecil
- 3 butir telur ayam
- Sejumput lada + garam + penyedap
Bahan Saus Kacang:
- 2 sdm Kecap Manis Indofood
- 1 sdm selai kacang (lebih enak yang chunky / ada remah kacang)
- 1/4 sdt bawang putih bubuk atau 1 sdt bawang putih goreng
- Sejumput lada + garam + penyedap
Sayuran:
- Tauge / Lettuce / Wortel Parut
Cara membuat:
- Kocok telur menggunakan garpu
- Masukan lada + garam + penyedap sambil terus dikocok
- Masukan tahu
- Goreng dalam wajan dengan sedikit minyak, seperti memasak telur dadar
- Angkat ketika sudah kecoklatan
- Untuk saus: campur semua bahan, tambahkan 1 sdm air jika dirasa terlalu kental
- Cara menyajikan : letakan tahu telor di piring, taruh sayuran diatasnya kemudian siram saus
Mudah kan?
—
Ijinkan saya menuliskan kembali status seorang teman di sosmed:
Jika makanan lebih MEWAH,
Jika PENGELUARAN rumah tangga lebih BANYAK dari biasa,
Jika harga-harga NAIK akibat KONSUMSI naik,
Maka TANYALAH pada diri,
Apakah SHAUM ini untuk kemuliaan PERUT atau JIWA?
Apa yang kita dapatkan dari Ramadhan ini …
selain memindahkan lapar dan dahaga?
Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
—
Semoga kita bisa lebih mendekatkan diri dengan Sang Pencipta dengan memperbaiki kualitas dan kuantitas ibadah selama bulan Ramadhan ini.
Semoga pribadi kita pun bisa #JadiLebihBaik setelah Ramadhan berakhir.