Browsed by
Month: May 2004

Rafa sekolah

Rafa sekolah

3 tahun lalu

Rafa lahir melalui operasi caesar. De minta dokter untuk bius lokal. De pingin lihat bayi ini hidup atau mati, karena Rafa sempat mengalami gawat janin. De gak mau orang lain yang kasih tau de seandainya bayi ini meninggal. Sebelumnya, segala macam induksi dah dicoba…dari infus sampai suntik. Tapi Rafa belum bisa keluar. Kalau dilihat waktunya, memang belum saatnya Rafa lahir karena usia kandungan de baru 8 bulan.Akhirnya operasi pun dilaksanakan setelah de mules 3 hari.

2 tahun lalu

Rafa mulai bisa jalan. Kosakata yang diucapkan mulai banyak walaupun belum jelas melafalkannya.

1 tahun lalu

Rafa mulai bisa melafalkan kata-kata dengan jelas walaupun belum bisa “R”. Pertanyaan pun semakin banyak diajukan. Dia semakin kritis.

Hari ini

Rafa mulai sekolah. walaupun resminya sekolah dimulai bulan juli. Tapi kepala sekolah mengijinkan Rafa untuk mencoba selama 2 minggu sebelum liburan bulan Juni.

Rafa berangkat dengan baju barunya dan membawa tas ransel dipunggungnya. Kali ini Rafa membawa tas itu sendiri. Dia berjalan penuh percaya diri. De terharu dan bangga. Apa rasa ini yang dialami smua orang tua saat melihat anaknya pergi ke sekolah untuk pertama kalinya?

Doa untuk ibuku

Doa untuk ibuku

Untuk mami yang berani menyaksikan secara langsung jalannya 2 operasi dan rela tidur dilantai selama sebulan di rumah sakit.

Untuk mama yang khusus datang dari Surabaya untuk nemenin Rafa dirumah selama de di rumah sakit.

Doa untuk ibuku

Tuhan yang baik,

Sekarang saat aku tidak lagi muda, sebagian ibu teman-temanku telah meninggal dunia. Aku mendengar mereka mengatakan, mereka tak pernah menghargai ibu mereka sepenuhnya hingga akhirnya sudah terlambat untuk mengatakannya.

Aku beruntung, ibuku yang tersayang masih hidup. Aku makin menghargai beliau setiap hari. Ibuku tidak berubah, namun akulah yang berubah. Seraya aku tumbuh lebih dewasa dan lebih bijak, aku menyadari betapa ibuku adalah seorang manusia yang luar biasa. Betapa sedihnya aku tak mampu mengucapkan perkataan ini di depannya, tapi perkataan ini mengalir dengan mudah dari penaku.

Bagaimanakah caranya seorang anak berterima kasih kepada ibunya untuk kehidupan ini? Untuk cinta, kesabaran, dan kerja keras yang diperlukan untuk membesarkan seorang anak? Untuk merawat balita, untuk memahami remaja yang emosional, untuk menenggang rasa mahasiswa yang sok tahu? Untuk menunggu hari saat si anak menyadari betapa bijak ibunya itu?

Bagaimanakah caranya seorang wanita dewasa berterima kasih kepada ibunya karena beliau terus menjadi seorang ibu? Karena selalu siap memberi nasihat (jika diminta) atau tetap diam saat kediaman itu sangat dihargai? Untuk, pada intinya, menjadi dirinya sendiri – pengasih, penuh pengertian, penyabar dan pemaaf?

Aku tak tahu caranya, ya Tuhan, kecuali meminta-Mu untuk memberkatinya banyak-banyak, seperti yang pantas diterimanya, dan untuk membantuku agar dapat hidup mengikuti teladan yang diberikannya. Aku berdoa agar aku tampak sebaik itu dimata anak-anakku seperti ibuku tampak di mataku.

–seorang anak dan menantu–

Jewet

Jewet

Waktu dikasih tau dokter kalo de harus pake baju besi, yang ada di kepala de adalah baju yang dipake xena. wah bisa lecet semua deh badan de.

Bikinnya pun ada tukang khusus yang didatangkan ke RS dan ngukur badan de. Sampe de tanya “kalo nanti berat de naik, tetap bisa dipake kan pak?”

Setelah jadi, banyak yang komentar “keren juga de”

Emang keren sih. jadi jewet itu adalah rompi besi yang dilapisi spon dan dibungkus suede (kulit yang dibalik). Jadi rompinya berwarna coklat muda/krem. Beratnya 680 gram. Aman….badan de gak lecet.

De harus pake jewet setiap mau aktifitas. dari posisi tidur pake jewet dulu baru boleh bangun atau duduk. Lepas jewet pun kalo de sudah dalam posisi tiduran. Kalo mandi, lepas jewet di kamar mandi. Mandi pun cuma boleh dengan gayung berkapasitas <1kg atau shower. setelah handukan harus pake jewet lagi. Setelah de kuat berdiri agak lama, semangat banget mau mandi dan keramas. Abis…sebulan terkapar de gak mandi cuma di waslap doang. Eh orang rumah lsg tereak “deeeeeeeeee mandinya udah! cepat handukan dan pake jewet!”.

Rafa adalah satu-satunya yang protes kalo de pake jewet. “Ma…copot dong. Aku mau peluk mama tapi kejedot mulu. sakit nih”

Rafa pun sering mainin jewet de. Dia ambil sendok garpu dan pergi ke belakang de. Mulai deh pukul-pukul jewet di punggung de sambil tereak “assalamualaikum….buka pintunya”

Sejak pake jewet, de jadi gagah gemulai – lembut perkasa. Badan de tegak terus kaya sinden ato militer.

Smoga 6 bulan itu gak lama. Biar de bebas beraktifitas tanpa beban. Kangen pingin renang, snorkling dan arum jeram.

Recovery

Recovery

Sebulan tergolek di RS, dengan suhu badan sekitar 39 – 41 drajat celcius, bikin berat badan de turun 10 kg. Nah ini repotnya. Dari dulu de paling susah naikin berat badan. turun gampang…naik susah.

Target de sekarang ngejalanin treatment sesuai titah dokter dan naikin berat badan. Soalnya clana de kedodoran smua. Butuh 1 batu bata buat ganjel clana panjang. Kasian kan…

Terapi yg musti de jalanin sesuai perintah dokter:

1. pake rompi besi (bhs kedokterannya “jewet”)slama 6 bulan

2. minum obat selama 2 thn

3. suntik tiap hari selama 1 thn

Ada yg lebih gak enak dari itu gak sih?

Untuk sementara, de gak kerja dulu. Dirumah aja nemenin Rafa. Membayar hutang de sebulan gak main sama dia. Wah ternyata perkembangannya bgitu pesat. Kosakatanya semakin banyak. Pertanyaan yang diajukan pun makin kritis,

Rafa : “ma, haus itu apa sih?”

De : “haus itu ingin minum nak”

Rafa : “kalo kangen itu apa ma?”

nah lo

dah cukup kuat

dah cukup kuat

Alhamdulillah….

hari ini dah cukup kuat jalan jauh. tadi abis suntik ke klinik (de musti jalanin ini setahun), trus ke mal gading ma masguh dan nyari warnet … hehehehe

rafa dirumah. tadi mo diajak masih tidur. yah…itung2 mo pacaran dulu ma masguh. kangen dah lama gak jalan bedua.

masguh gak kerja….masih jetlag. enak bener … bilangnya training di munich, tapi jalan-jalan nya ampe venice dan pulang dari milan. gak sopan … de gak ikut ^_^

banyak yg bingung tentang cerita operasi de. sori nih ren … bahasa reni ternyata tidak cukup dimengerti oleh orang lain. kalo ama de mah … reni lom ngomong juga de udah tau apa yg mo diomongin … pake bahasa kalbu sih … hihihi

nanti kalo laptopnya masguh dah dibenerin … de mo online dari rumah dan update blog. kalo sekarang segini dulu yah. ini dari warnet sih … de mo jalan2 dulu.