Browsed by
Category: Bogor

Bogor Weekend Getaway

Bogor Weekend Getaway

Liburan 4 hari di tanggal 5-6-7-8 Mei 2016 untuk memperingati Kenaikan Isa Al-masih dan Isra’ Mi’raj, tidak begitu berasa di rumah kami. Penyebabnya adalah kami tidak pergi kemana-mana untuk menikmati liburan, karena mas Rafa menghadapi UN SMP tgl 9 Mei dan pak suami lagi banyak tugas dari kampusnya juga sedang persiapan untuk ujian semester 2.

Sedih sih, tapi bersyukur juga ketika lihat berita di TV yang menunjukkan kondisi beberapa jalanan macet parah terutama yang mengarah ke luar kota. Saat mas Rafa dan papanya sibuk berkutat dengan buku, saya dan Fayra sibuk berkutat di dapur mencoba beberapa resep hasil gugling. Selebihnya kami hanya goleran di sofa saja.

Nah akhir bulan ini kami berencana untuk rehat sejenak menikmati akhir pekan dengan kota tujuan yang tidak jauh dari Jakarta. Setidaknya untuk penyegaran bagi yang baru selesai ujian, sebelum datangnya bulan Ramadhan di awal bulan Juni nanti. Setelah diskusi dengan pak suami dan anak-anak, terpilih lah Bogor untuk tempat liburan nanti.

Tempat Wisata Di Bogor

Sebenarnya banyak sekali tempat wisata di Bogor yang menarik untuk dikunjungi. Tetapi kami ingin mengunjungi setidaknya 3 tempat ini:

  • Kebun Raya Bogor

Sumber Foto: lovelybogor.com

Kami ingin menikmati KBR secara menyeluruh. Tidak hanya sekedar berjalan keliling menikmati pemandangan alamnya, tapi kami akan menggunakan jasa pemandu wisata supaya anak-anak bisa mengetahui sejarah KBR, jenis tanaman yang ada di dalam KBR, dan tempat-tempat menarik yang ada di dalam KBR. Para pemandu ini biasanya berkumpul di gedung Pusat Informasi yang letaknya tidak jauh dari  pintu 1.

  • Museum Zoologi

Sumber Foto: lovelybogor.com

Kalau sudah sampai KBR, wajib rasanya mengunjungi Museum Zoologi. Kalau di Kebun Raya anak-anak bisa melihat aneka tanaman, di Museum ini anak-anak bisa melihat 2000an aneka satwa yang diawetkan.

  • The Jungle Land

Sumber Foto: jugleland.co.id

Kalau bawa anak-anak berlibur, tempat yang menarik untuk mereka tak lain berupa taman bermain dengan wahana-wahana yang menantang. Kebetulan kami memang belum pernah membawa anak-anak ke sini. Pingin memanfaatkan diskon pelajar/mahasiswa. Lumayan kan dompet mama bisa ngirit kalau anak-anak membawa kartu pelajarnya.

Tempat Kuliner Di Bogor

Beberapa kali kami pergi ke Bogor, tidak pernah bosan untuk jajan dan memanjakan lidah. Beberapa tempat yang wajib kami kunjungi antara lain:

  • Pia Apple Pie
  • Pizza Kayu Bakar – Kedai Kita
  • Klapebtaart Huize
  • Alania Chocolava
  • Bakso Seuseupan
  • Asinan Gedung Dalam

Kalau main ke KBR, bisa makan siang atau sekedar nyemil di Cafe Dedaunan yang letaknya memang di dalam Kebun Raya. Walau harga makanan di sini relatif mahal, tapi tempatnya enak banget dan menghadap langsung ke hamparan rumput. Orangtua bisa leyeh-leyeh, sementara anak-anak bisa berlari-larian atau sekedar main bola di halaman rumputnya. Menu yang paling ngetopnya sih Sup Buntut Goreng dan Pancake. Trus kalau ke sini di atas jam 5 sore kita tidak perlu membayar tiket masuk KBR, cukup bilang aja ke pak satpam kalo kita mau makan di Cafe Dedaunan.

Tempat Menginap Murah Di Bogor

Karena sudah jelas mau kemana, ngapain dan makan di mana … PR terakhir tinggal mencari hotel murah di Bogor.

Syarat dari pak suami adalah cari hotel yang nyaman dengan fasilitas AC, tempat tidur bersih, kamar mandi bersih, kalau bisa ada kolam renang untuk anak-anak, plus wifi gratis.

airyrooms2

Kalau saya sebagai bu istri sudah jelas gak mau repot dalam hal pencarian tempat menginap ini. Saya cukup buka website AiryRooms, masukan kota tujuan, kemudian pilih hotel yang diinginkan. Metode pembayaran cukup dengan transfer, tidak butuh kartu kredit. Setelah transfer, kita akan mendapatkan email yang berisi voucher untuk ditunjukan saat check-in di hotel.

airyrooms1

Untuk akhir bulan Mei, saya mendapatkan harga 500ribu-an saja per malamnya untuk kamar dan fasilitas hotel seperti foto di atas. Lumayan kan?

Duh jadi gak sabar untuk liburan!

Kemping Manja

Kemping Manja

Bulan Agustus kemarin, pak suami mendapatkan jatah pulang selama seminggu. Tiket pulang pergi diberikan kantor setiap 3 bulan sekali. Karena dalam seminggu kepulangannya ini pak suami juga harus ke kantor di Jakarta, maka kami memanfaatkan akhir pekan untuk liburan bersama.

Sayangnya mas Rafa gak mau ikut, karena bentrok dengan acara pentas seni di sekolahnya yang menampilkan beberapa artis papan atas Indonesia. Begini rasanya punya anak remaja, lebih milih nonton konser sama teman daripada liburan sama keluarga *elus dada*.

Kali ini kami memilih tempat liburan yang tidak terlalu jauh dari BSD, kasian pak suami masih capek. Beliau mendarat Jumat sore, kami pergi Sabtu siang setelah Fayra les.

Mongolian Camp – The Highland Park Resort

Tempat ini lagi hits banget. Foto-foto yang bertaburan di Instagram juga keren-keren. Kami penasaran, dan saya melakukan buking melalui telepon hanya beberapa hari sebelum keberangkatan.

mongoliancamp2

Saya diberikan peta untuk menuju lokasi, melalui WA oleh salah seorang petugas resort. Ternyata perjalanan ke sana tidak segampang yang ada di peta bawah ini. Bogor di hari libur itu macet semua. Belum lagi jalan menuju The Hinghland ini tidak terlalu besar, hanya 2 lajur untuk 2 arah dan sedang dalam kondisi perbaikan. Karena cuma 1 jalur yang dibuka, maka ada buka-tutup jalan yang diterapkan dan membuat kemacetan lumayan panjang. Kami keluar tol Bogor sekitar jam 4an, sampai di tempat tujuan pas adzan magrib berkumandang. Padahal saat saya baca blog orang lain, katanya cuma butuh 40 menit dari pintu tol.

petamongoliancamp

Kami mengambil tipe Mongolian Standard Camp yang cukup untuk 6 orang, karena rencananya kami kesini ber4 (anak-anak lengkap) dan kami juga mengajak kedua orangtua Masguh. Bentuk tenda berbentuk lingkaran seperti silinder. Di dalam kamar terdapat 1 queen size bed + 4 sofa bed. Kamar ini mendapat jatah welcome drink untuk 6 orang (juice/soda/teh), coffee break jam 9 malam (minuman hangat + cemilan rebusan).

Setiap tenda dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC). Lantai tenda sudah dibeton dan dilapis keramik, begitu juga kamar mandinya. Kondisi penerangan di dalam tenda sedikit remang-remang (bohlam lampu kuning). Seluruh dinding kamar ditutupi kain satin berwarna hijau, sementara langit-langit ditutup dengan kain satin berwarna pink dan kuning. Macam tenda pesta kawinan di kampung-kampung gitu deh. Hihihihi

mongoliancamp1

Di dalam tenda diberikan 6 botol air mineral, 1 teko air panas, 2 cangkir lengkap dengan teh + gula + kopi. Setiap sofa bed mendapat kelengkapan 1 bantal + 1 sprei + 1 selimut + 1 handuk mandi. Ada 2 kamar mandi yang terletak di kanan dan kiri wastafel. Peralatan mandi berupa sabun + shampo + sikat gigi + pasta gigi juga disediakan. Kran juga dialiri air dingin dan air hangat. Pokoknya fasilitas di dalam tenda seperti layaknya fasilitas yang diberikan oleh hotel berbintang.

Ini lah kenapa saya sebut sebagai kemping manja. Hahahaha

Kami makan malam di restoran resort yang terletak di depan kolam renang. Sebenarnya disediakan mobil golf untuk keliling area resort, tinggal telpon dari dalam kamar saja. Tapi kami memilih jalan kaki karena kebetulan lokasi tenda kami tidak begitu jauh dari kolam renang, tinggal menuruni anak tangga saja.

mongoliancamp3

Saat pagi menjelang, kami keluar tenda dan berjalan keliling area resort. Pemandangan gunung Salak sangat memikat hati. Udaranya cukup dingin dan segar sekali. Enak banget untuk jalan pagi.

mongoliancamp5Ternyata selain bentuk tenda yang kami tempati, ada juga yang bentuknya kerucut segitiga yang disebut tipe Apache. Kami juga melihat ada yang bentuknya rumah panggung. Fasilits resort ini cukup lengkap, ada lapangan futsal, ada area bermain anak outdoor, ada minimarket, ada ATM, ada kandang kuda, ada tempat pembibitan tanaman.

mongoliancamp4

 

Fayra juga sempat merasakan main Flying Fox. Sayangnya untuk bisa menikmati permainan ini, kita harus merogoh kocek lagi sebesar 50rb/orang. Kirain semua fasilitas bisa dinikmati secara gratis.

mongoliancamp6

 

Trus gimana review kami terhadap tempat ini?

Cukup menarik dan memberikan pengalaman yang berbeda dari sekedar menginap di hotel. Fasilitas OK dan lengkap, sayangnya tenda kami ada masalah dengan air hangatnya. Jadi dalam kondisi cuaca dingin, kami terpaksa mandi air dingin.

mongoliancamp7

 

Makanan di restoran cukup lengkap, harga juga standar, tapi sayang kurang ada rasa bumbu. Bisa dibilang semua masakannya hambar. Kami merasakan dari makan malam sampai sarapan yang disediakan. Padahal menurut teman kantor yang dulu mengadakan acara outing di sini, makanan yang disediakan pihak resort sangat memanjakan lidah. Mungkin saya kurang beruntung aja sih.

Air Terjun – Curug Nangka

Seorang petugas memberi informasi bahwa kami juga bisa menikmati air terjun yang lokasinya tidak jauh dari area resort. Bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 20 menit. Tapi karena kami membawa orangtua, kami memilih naik mobil ke sana. Jaraknya sekitar 2-3KM dari kawasan resort.

curugnangka1

Memasuki kawasan Curug Nangka, setiap mobil yang masuk dikenakan tiket 3rb sementara pengunjung harus membayar 5rb/orang. Untuk memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, pengunjung harus membayar lagi Rp 2,500/orang. Sampai di tempat parkir mobil, seorang tukang parkir tanpa seragam resmi meminta uang lagi 5rb.

curugnangka3

Dari tempat parkir mobil, kami berjalan sekitar 500 meter melalui hutan pinus yang rindang. Di kanan kiri terdapat warung-warung kecil yang menjual aneka makanan dan souvenir. Sesuai petunjuk, yang paling dekat dengan pintu masuk adalah Curug Nangka. Tinggal belok kanan dan menyusuri jalan kecil berbatu-batu tapi cukup datar, sekitar 300 meter maka kita sampai di air terjun pertama.

curugnangka2

Ini pengalaman pertama Fayra meilhat air terjun langsung dengan mata kepalanya. Sebelumnya Fayra hanya tau air terjun dari foto atau TV. Walau air terjunnya tidak cukup besar dan air tidak begitu deras mengalir, tapi memberikan sensasi tersendiri bagi Fayra.

Sebenarnya kami penasaran dengan 2 air terjun di atasnya, yaitu Curug Daun dan Curug Kaung. Tapi kami tidak punya banyak waktu dan tenaga untuk menyelurusi sampai ke atas sana. Kami putuskan untuk kembali ke tenda, mandi dan sarapan … kemudian check out.

Kami melanjutkan perjalanan di Bogor untuk makan siang di Kedai Kita dan membeli oleh-oleh untuk Rafa di rumah berupa Pizza Kayu Bakar, Apple Pie dan Makaroni Panggang di sekitar jalan Pangrango.

 

Sand Sculpture Festival 2011

Sand Sculpture Festival 2011

Kami mengetahui tentang acara Sand Sculpture Festival ini dari berita di TV. Ini kali pertama festival patung pasir diselenggarakan di Indonesia. Bertempat di Alam Fantasia – Taman Budaya Sentul City. Rencananya akhir pekan kemarin, kami ingin ke Kebun Raya Bogor. Tapi begitu sampai di pintu tol Sentul City, langsung teringat acara ini dan kami memilih belok kesitu dulu.

Festival Patung Pasir yang berskala internasional dan merupakan festival terbesar di Asia Tenggara ini memilih secara khusus tema Wonders of Indonesia and Wonders of World. Organizing Committee Indonesia mengundang 22 Perupa Pasir Ahli dari 11 negara, yaitu; Amerika, Inggris, Ukraina, Belanda, Itali, Mexico, Spanyol, Belgia, Republik Chec, Singapura dan Jepang. Para seniman memerlukan waktu 2 minggu dalam proses konstruksi serta 2400 ton pasir pilihan yang didatangkan dari Cilegon.

Begitu masuk ke area perumahan Sentul City, banyak sekali petunjuk berupa spanduk yang dilengkapi panah mengarah ke lokasi Taman Budaya. Gak perlu tanya orang, ikuti saja petunjuknya pasti langsung ketemu deh.

Festival sudah berlangsung sejak tanggal 18 Desember 2011 dan akan berakhir tanggal 28 Januari 2012. Tempat ini buka setiap hari mulai jam 9 pagi hingga jam 7 malam dengan harga tiket masuk Rp. 50.000,- untuk hari biasa dan Rp. 75.000 untuk hari Sabtu, Minggu dan libur.

Edisi perdana SAND SCULPTURES FESTIVAL yang berdiri diatas lahan seluas 30.000m2, terdapat dua tenda besar utama seukuran masing-masing 800m2 untuk eksibisi lebih dari 40 karya pahatan patung pasir terbaik dalam bentuk antara lain; bagian dari bangunan Candi Borobudur, Prambanan, Rumah Gadang, Barong, Komodo, Badak Bercula Satu, Wayang, Taj Mahal, Big Ben, Piramid dan Pharos, dll.

Ini beberapa foto dari tenda Wonders of Indonesia:

  • Buto Cakil
  • Aneka Binatang khas Indonesia: Komodo, Harimau Sumatera, Orangutan
  • Sumatera
  • Garuda Wisnu Kencana

Ini beberapa foto dari tenda Wonders of The World:

  • Italia
  • Inggris
  • Australia
  • Rusia
  • India
  • Mesir
  • Amerika

Hasil karya para pemahat kelas dunia memang luar biasa!

Mereka sangat detil menuangkan ide nya. Sayang kami ke sana kepagian, para pemahat baru datang saat kami keluar arena. Gak bisa ngobrol langsung dengan mereka deh.

Sebenarnya di luar tenda pameran, ada area khusus untuk anak-anak belajar membuat patung pasir yang akan diajarkan langsung oleh para pemahat. Tapi kan pemahatnya belum datang saat kami disitu. Lagi pula kami masih harus melanjutkan perjalanan ke Bogor. Jadi anak-anak melewatkan belajar dan bermain pasir disana.

Hari itu Rafa dan Fayra belajar bahwa seni sangat tidak terbatas. Dengan media apa saja mereka bisa menuangkan ide menjadi sebuah karya. Membuat sebuah patung dari pasir pun bisa menjadi profesi. Bahkan para pemahat ini keliling dunia untuk memamerkan hasil karya mereka.

Nanti deh kalo kita liburan ke pantai, kita coba bikin patung pasir sendiri ya, nak!

Notes:

foto-foto diatas agak buram karena cuma pake hape aja. Belum upload foto yang dari kamera beneran. Maaf yaa

Rumah Air Bogor

Rumah Air Bogor

Wiken kemarin kami menerima undangan perpisahan dari kang Luigi Pralangga yang akhir minggu ini akan memboyong istri dan anak2nya untuk hidup bersama di Kuwait. Acara tersebut dilaksanakan di Rumah Air Bogor. Wah baru pertama kali dengar namanya nih.

Dikasih petunjuk cuma “dekat The Jungle

Padahal kita sendiri belum pernah pergi ke The Jungle yang terkenal itu hihihi.

Akhirnya dipandu sama Ei yang penduduk Bogor:

Keluar tol Bogor, kalo ke kanan terminal Baranangsiang … elo ambil belok kiri arah Tajur. Di bunderan elo belok kanan. Ikutin jalan aja. Pertigaan belok kanan lagi ikutin jalan Batu Tulis, abis itu jalan Pahlawan. Udah ikutin jalan nanti ada plang ke The Jungle gede banget belok kiri. Masuk ke perumahan Nirwana Residence, cari arah The Jungle

Sampai didalam perumahan kami bertanya ke petugas security, ternyata Rumah Air persis disebelah The Jungle.

Tempatnya enak banget deh!

Lapangan parkirnya luas, pemandangannya bagus, lokasinya bersih, lengkap ada mushola dan tempat bermain anak juga.

Rumah makan ini luas banget, berbentuk danau besar yang dikelilingi saung mengapung. Ditengahnya terdapat bangunan utama yang bisa digunakan untuk acara seminar, ulang tahun, pernikahan, atau acara besar lain. Kebetulan istri Kang Lui mengadakan acaranya di bangunan besar itu.

Makanannya disajikan dalam bentuk prasmanan. Tapi kalau kita kesana untuk acara pribadi bersama keluarga, kita bisa menempati salah satu saung dan memesan menu aneka masakan sunda. Maaf untuk harga kami tidak tau karena gak lihat daftar menu juga.

Anak-anak udah pada gak betah aja, selesai makan langsung pada minta ke taman bermain di belakang. Ada istana balon, ada perahu kayuh, ada becak2an, ada mobil ATV, ada balon yg bisa dimasukin 2 orang dan mengambang di air, dan banyak lagi.

Setiap permainan anak dikenakan biaya 20rb per orang, kecuali untuk balon dibawah ini dikenakan 35rb karena muat untuk 2 orang.

Walaupun mendung gelap banget, anak-anak tetap bermain. Ya tentu aja mereka gak khawatir kehujanan karena berada di dalam bola. Kami yang sibuk panggil mereka untuk menyudahi permainan nya.

Hanya sekian detik aja Fayra bisa berdiri tegak didalam istana balon seperti foto diatas. Selebihnya? Fayra sibuk loncat-loncat, terguling-guling, berlari-lari. Sampai keringat membasahi seluruh tubuh dan rambutnya.

Kalau setiap anak mencoba semua permainan yang disediakan, orang tua siap-siap aja mengeluarkan uang lebih banyak dari harga makanan. Satu permainan 20-35rb, sementara di Rumah Air ini ada sekitar 5-10 permainan. Silahkan dikali dengan jumlah anak. Hehehehe

Akhirnya kami pamit ke keluarga Pralangga:

Semoga mereka sekeluarga selamat dalam perjalanan ke Kuwait dan bisa menikmati kehidupan baru di negara tsb.

Kampung Budaya Sindang Barang

Kampung Budaya Sindang Barang

Setelah bingung bagi waktu liburan akhir tahun karena saya harus kerja disela-sela harpitnas *hiks*, sabtu kemarin kami mendapatkan pencerahan utk tujuan liburan saat menonton acara Good Morning On the Weekend di TransTV.

Kampung Budaya Sindang Barang

Saat menonton liputannya, masguh sibuk browsing alamat – no telp dan ketemulah situs ini. Kami dipandu melalui SMS jalan mana yang harus ditempuh menuju lokasi.

Keluar tol Bogor, didepan terminal Baranangsiang kami belok kanan. Kemudian dipertigaan Kebun Raya Bogor kami ambil ke kiri arah Istana Presiden. Dari situ lurus terus sampai ketemu Bogor Trade Mall (BTM) di kanan jalan, kami belok kanan arah Empang. Dipertigaan kami belok kanan lagi arah ke Ciapus. Lurus terus ikutin jalan besar itu sampai ketemu Gg. Nurkim dikanan, belok deh. Jalannya pas banget untuk 2 mobil, jadi kalo berpas-pasan dengan mobil lain, salah satu harus berhenti atau minggir banget. Ikuti terus jalan sampai ketemu pertigaan, belok kiri ke arah Jl. E. Sumawijaya. Sempat gak yakin ini jalan yang benar, karena semakin jauh kondisi jalan semakin menyempit. Tapi ketika melihat barisan rumah-rumah adat sunda dikanan jalan, kami lega … ternyata memang ini lah tempatnya.

Keluar dari mobil, kami terpana akan pemandangan disana. Barisan rumah adat dan lumbung padi, hamparan sawah yang mulai menguning dengan latar belakang gunung Gede di sebelah timur dan gunung Salak disebelah selatanyang sangat indah …. Subhanallah

Udaranya masih segar, angin silir semilir, petugas yang berjumlah cuma 9 orang itu pun ramah-ramah. Setiap bertemu muka, mereka selalu tersenyum dan menyapa. Bahkan penduduk setempat yang kami lewati juga ramah-ramah. Semua menegur “mau menginap di Sindang Barang, neng – jang?“. Kelelahan menempuh jarak 5km dari kota Bogor (belum dihitung Ciputat – Boogor nya hehe) yang dihiasi kemacetan angkot, terbayar ketika kami sampai disini.

Kami berkeliling melihat rumah yang digunakan sebagai penginapan. Sebagian dari rumah tidak dilengkapi dengan kamar mandi. Kebanyakan kamar mandinya terpisah dari rumah. Tetapi ada 2 rumah besar (ada 4 kamar tidur) yang dilengkapi kamar mandi didalam rumah.

Lingkungan di Sindang Barang tidak cuma dihiasi oleh hijaunya sawah dan rerumputan, tapi banyak juga bunga. Fayra senang banget ngejar kupu-kupu yang lagi asyik terbang dari satu bunga ke bunga lain. Tapi mengingat Fayra alergi serbuk bunga, langsung buru-buru bawa Fayra menjauh dari bunga. Sebelum badannya bentol-bentol … kasian.

Saat kami kesana ada keluarga besar yang sedang menginap. Kebetulan sore itu mereka melakukan kegiatan MARAG LAUK. Berlomba untuk mengambil ikan di empang … seru banget. Fayra udah semangat aja mo ikut masuk ke dalam empang. Masguh cuma bilang “here we go…. the mini you” huahahaha. Kalo gak dipegangin, udah nyemplung tuh anak cewek gw!

Sindang Barang ini berada diatas lahan seluas 8,600 meter yang katanya milik perorangan (pribadi) tapi biaya pembangunan 24 bangunan tradisional sunda-bogor nya dibantu oleh Pemda Jawa Barat. Rafa dan Fayra senang banget disana, bisa puas main bola dan lari-lari. Dari rumah emang udah tau mo ke kampung dengan padang rumput luas. Jadi dia udah siapin bola dari rumah. Fayra yang hampir gak pernah pake rok, keserimpet rok sampe jatuh. Tapi gak nangis sih, soalnya jatuh diatas rumput lumayan empuk. Cuma beset dikit aja tangannya.

Rombongan keluarga yang telah selesai Marag Lauk, berjalan menuju sungai Ciapus. Jadwal mereka mandi di sungai setelah berkubang dalam lumpur. Rafa ma Fayra minta ikut juga. Kami melewati beberapa rumah penduduk dan hamparan sawah menuju ke sungai.

Pertama Fayra cuma asyik duduk dipinggir sawah sambil ngeliatin orang-orang yang lagi asyik di sungai. Kok kaya nya seru banget. Akhirnya Fay minta ikut juga. Sayang hari itu sungai keruh, ternyata ada penduduk yang lagi ngambil pasir diatas. Jadi air sungai kebawahnya menjadi keruh gitu. Selain itu kondisi sungai juga kering banget.

Daripada rok Fay basah kuyup, akhirnya dia nyemplung di pinggiran aja cuma dengan cancut dan kaos dalam. hihihihi. Yah sekali-kali boleh lah ya anak-anak bermain kotor-kotoran. Namanya juga ke kampung. Gak seru kalo gak nyobain.

Malam itu masih ada beberapa kegiatan lagi. Ada pertunjukan wayang golek di bagunan seperti foto diatas. Kita juga bisa belajar bermain angklung, gamelan, sampai belajar tarian tradisional sunda. Tapi karena kami tidak menginap, kami pulang sebelum acara dimulai.

Sebenarnya kami tertarik dengan paket Saweungi di kp.budaya, dengan susunan acara:

12.00 Check in
12.00-15.00 Acara bebas, Makan siang, dll
15.00-17.00 Pengenalan bangunan di kampung adat, Kunjungan ke pengrajin sepatu
19.00-19.30 Makan malam di Bale Pangriungan
19.30-21.00 Pertunjukan kesenian di Saung Talu
06.00-08.30 Tracking ke Situs Purbakala, mandi di sungai Ciapus
08.30-09.30 Makan pagi di Bale Pangriungan
09.30-11.00 Pengenalan cara bercocok tanam padi ladang , belajar angklung
11.00-12.00 Marag lauk dan kunjungan ke tempat cenderamata
12.00 Check out

Tapi kondisi kasur dilantai (walau rumah panggung tidak menempel ditanah) dan kamar mandinya, membuat kami ragu untuk menginap disana dengan Fayra yang masih balita. Mungkin nanti kalau Fayra lebih besar dengan fisik yang lebih kuat (kebal sama alergi), kami akan kembali kesana untuk menginap. Apalagi harga paket yang ditawarkan juga cukup murah.

Pemandu disana, ibu Ajeng, menginformasikan bahwa tanggal 5-11 Januari 2009 ini akan ada acara SERENTAUN. Jadi selama 7 hari akan digelar berbagai macam upacara adat sunda disana, yang puncaknya di hari terakhir akan ditutup dengan upacara membawa hasil bumi (panen) untuk disimpan ke dalam lumbung padi. 70 fotographer profesional sudah mendaftar juga Indonesia Heritage. Kebayang deh ramenya event ini. Dan tahun 2009 ini adalah Seren taun ke 4 yang akan dilaksanakan di Kampung Budaya Sindang Barang.

Kalau Anda bosan membawa anak liburan hanya ke mall, nginap di hotel biasa atau datang ke tempat bermain lain, coba kesini deh. Gak jauh dari Jakarta, biaya terjangkau, kegiatannya banyak, pemandangannya indah banget. Apalagi kalau menginap bersama keluarga besar, dijamin seru!

Alamat lengkapnya:

Kampung Budaya Sindang Barang

Desa Pasir Eurih Kec. Taman Sari Kabupaten Bogor
Telp : 0251 9143005
HP. 081931424209 –> Ibu Ajeng
087870112111–> Bpk Karbet

Petanya bisa dilihat disini yah