Browsed by
Category: Cookies

Kue Lebaran

Kue Lebaran

Menjelang lebaran tahun lalu, anak-anak mengisi liburan dengan membuat berbagai macam kue kering. Saya yang menyiapkan adonannya, anak-anak membantu mencetak kue, kemudian saya standby di sebelah oven untuk mengawasi tingkat kematangan kue.

Bersyukur ada toko bahan kue yang sangat lengkap tidak jauh dari rumah. Saya membeli beberapa toples plastik dan kotak yang cukup diisi 3 toples. Lumayan untuk jadi hantaran ke rumah mami dan mama.

image

Untuk lebaran tahun ini saya juga sudah belanja bahannya, tapi masih mengumpulkan tenaga untuk mengajak anak-anak membuat bersama. Bagi mereka kegiatan ini mengasyikan, cocok untuk mengisi waktu liburan di bulan Ramadhan.

Kalau membayangkan tumpukan cucian alat masaknya, memang jadi malas memulainya.

Tapi semua terbayar lunas ketika orangtua menerima bingkisan hasil karya cucu mereka.

Yuk ah bangkitkan rasa semangat lagi *ngomong ke cermin*

Sarang Semut Cookies

Sarang Semut Cookies

Terinspirasi dari IG nya @qianzhangg yang membuat kue kering Sarang Semut, saya langsung browsing resepnya. Ternyata ini kue kering andalan orang melayu di Singapore dan Malaysia setiap menyambut lebaran. Mungkin macam nastar dan sagu keju kalo di kita.

Kenapa disebut sarang semut?

Karena bentuk adonan yang diparut menyerupai butiran pasir dan taburan ceres yang membuatnya mirip semut berkumpul.

sarangsemutcookies1

Bahan dan cara bikinnya cukup gampang. Fayra bahkan bisa membantu parut adonan, masukin ke dalam cetakan dan tabur ceres.

Tapi karena tidak pernah nyetok tepung Custard (tepung kuning dalam kemasan kaleng yang biasa digunakan untuk membuat vla atau klapetart), saya ganti jumlah yang sama dengan terigu. Tetap enak dan berhasil tuh.

sarangsemutcookies

Resep Sarang Semut Cookies

Bahan:
100 gr gula pasir
250 gr mentega
400 gr terigu
100 gr tepung custard
1 kuning telur
Coklat beras (ceres) sekucupnya

Cara:
– Kocok gula dan mentega sampai putih memucat
– Masukan kuning telur
– Masukan terigu dan tepung custard
– Bulatkan adonan dan simpan dalam freezer 5-10mnt
– Parut adonan kemudian masukan ke dalam cetakan dan taburi coklat
– Panggang 15 menit dalam suhu 180-200 derajat celcius

Adonan yang diparut ini membuat penasaran. Saya berpikir gimana nanti saat dimasukan ke dalam toples dan dimakan? Apakah remah-remah parutan akan berantakan?

Ternyata enggak loh. Adonan menjadi kering layaknya cookie biasa.

Selamat mencoba!

Puppy Cookies

Puppy Cookies

Seminggu sebelum lebaran, kok yah punggung saya kambuh ngilu nya. Diminta dokter untuk bedrest 3 hari, cedera otot katanya.

Tapi mana bisa saya diem aja di kasur selama 3 hari? Bosan mampus lah.

Akhirnya iseng browsing resep yang sempat booming thn 2010 di milis memasak. Kebetulan bahannya lengkap ada di dapur. Langsung deh minta mbak yang belum mudik untuk nimbang. Saya ngadon dan kasih contoh buat 5 bijik saja, kemudian dilanjut di mbak yang mengerjakan sisanya.

puppycookies

Milo Puppy Cookies

Bahan :
180 gr mentega
80 gr milo
200 gr terigu
25 gr maizena
25 gr susu bubuk
100 gr chocochips
meises secukupnya
koko crunch secukupnya

Cara:

  • Kocok mentega dan milo sampai lembut
  • Masukan terigu, maizena dan susu bubuk
  • Bulatkan adonan
  • Tempel ceres sebagai mata, choco chips sebagai hidung dan koko crunch sebagai kuping
  • Taruh di loyang yg sebelumnya dioles mentega
  • Panggang 10-15 menit dalam suhu 170-200 derajat celcius

Nempelin ceres sebagai mata memang PR banget deh. Musti hati-hati dan cari ceres yang cukup panjang. Kalo saya terusin bentuk adonan sampai penuh 1 resep, bisa jadi bedrestnya ditambah seminggu. Pegel banget, ceu!

Tapi begitu lihat hasil saat keluar dari oven, semua pegal terbayarkan. Bahkan sayang mo makan dari toples. Aslik lucuk nan imut sih.

Jadi yaaaa worth it lah.

Ramadhan 2012

Ramadhan 2012

Alhamdulillah masih diberikan kesempatan untuk menjalani ibadah di bulan ramadhan tahun ini. Anak-anak sudah mulai paham dengan makna puasa.

Rafa sudah terbiasa puasa di lingkungan minoritas yang berjalan 3 tahun terakhir. Alhamdulillah dengan bekal iman yang cukup, Rafa tidak tergoda untuk membatalkan puasa ataupun meninggalkan sholat. Bahkan Rafa minta dijemput telat setiap Jumat, karena harus sholat jumat dulu. Artinya Rafa harus menunggu lebih lama di sekolah, karena akan dijemput lagi berbarengan dengan bubarnya anak SMP. Justru Rafa memanfaatkan waktu tunggunya untuk mengerjakan PR atau sekedar membaca buku di library sekolah.

Wiken depan (4-5 Agustus) Rafa akan mengikuti Ramadhan Camp dari sekolahnya. Dan akhir ramadhan, Rafa juga sudah didaftarkan untuk ikut pesantren kilat di mesjid dekat rumah sepupunya di Kalimalang. Semakin besar, sudah berani ikut kegiatan nginap diluar rumah. Alhamdulillah.

Fayra baru mulai belajar puasa. Sahurnya jam 6 pagi, buka puasa setelah sholat dzuhur. Hehehe

Karena Fayra sekarang sekolah di Islamic School, maka murid dihimbau untuk tidak membawa makanan dan minuman ke sekolah. Tetapi saya menulis catatan di Communication Book untuk Ustadz dan Sayidah (panggilan bapak dan ibu guru), bahwa saya membawakan Fayra makanan dan minuman untuk dimakan diperjalanan pulang. Kasian kalau Fayra harus menunggu sampai dirumah baru boleh makan, karena setiap hari sampai rumah bisa jam 2 siang. Alhamdulillah Fayra menikmati latihan puasanya. Malah berkomentar “kasian yah orang yang gak bisa beli makanan, seperti ini ternyata laparnya

Alhamdulillah kamu semakin paham makna puasa ya, nak!

Wiken kemarin agak bingung mengisi kegiatan anak untuk mengalihkan dari rasa laparnya. Hari Sabtu saya ajak anak-anak merapikan lemari bukunya, mensortir art material yang sudah tidak bisa digunakan (krayon yang terlalu pendek, cat yang sudah mulai mengering, dll). Sejak tidak ada mbak yang menetap di rumah, anak-anak jadi rajin ikut merapikan rumah. Bahkan Fayra sudah bisa merapikan kamarnya sendiri, dan melarang orang lain memindahkan sebuah benda yang ada dikamar. Karena dirapikan sendiri, Fayra jadi tau mana benda yang berpindah tempat. Waspada deh hehehe.

Hari Minggu Fayra mulai ribut “let’s make cookies, ma!

Awalnya saya males *emak payah!*

Gak ada mbak yang bantuin bersih-bersih setelah kita masak loh, Fay!

Eh malah dijawab “it’s ok, I will help you

Jadilah kami membuat cookies dengan resep sederhana ini:

Bahan:

  • 1 blok butter / 1 sachet margarin (sekitar 200an gram)
  • 150 gram gula pasir
  • 1 kuning telur
  • 1/2 sendok teh vanili
  • 300 gram terigu
  • 2 sendok makan coklat bubuk

Cara:

  • Aduk rata dalam wadah: butter/margarin + gula pasir + kuning telur + vanili sampai lembut
  • Masukan terigu, uleni menggunakan tangan sampai berbentuk bola besar
  • Bagi 2 adonan bola tersebut, 1 bagian diberi coklat bubuk dan kembali diuleni (jawir banget ya gw)
  • Gilas adonan setebal 1-2cm, kemudian cetak
  • Letakan cookies diatas loyang tipis yang diolesi margarin
  • Panggang dalam oven selama 10-15 menit
  • Tunggu sampai dingin, kemudian masukan dalam toples

Fayra benar membantu bikin cookies ini. Mulai dari menggiling adonan:

Tiba-tiba datang Ziva (teman Fayra yang tinggal di sebelah rumah), tadinya mau ngajak Fayra main. Eh malah diajak ikut cetak cookies.

Alhamdulillah bisa mengisi 2 toples. Ini hasil cookies coklatnya:

Karena saya pakai butter, berasa banget susunya. Enyaaakk

Tiap wiken aja kaya gini, Fay. Lebaran nanti coffee table kita akan penuh dengan beberapa toples cookies deh.

Owh iya, gimana ramadhan kalian?

Fayra 5 Tahun

Fayra 5 Tahun

Alhamdulillah tanggal 18 Agustus 2011, Fayra genap berusia 5 tahun.

Karena ulang tahun sebelum-sebelumnya selalu bertepatan dengan mas Rafa sakit, tahun ini Fayra udah ngancem “awas gak boleh sakit loh ya kak!

Lah kaya sakit bisa diatur aja … hehehehe

Mas Rafa dengan santai menjawab “biar aku gak sakit, bulan Agustus kan puasa tuh dek

Tapi kapan lagi Fayra bisa merasakan ulang tahun ala anak-anak lengkap dengan balon dan tiup lilin? Kalau udah masuk SD kan udah gak jaman lagi pake ulang tahun bagi-bagi goodie bag di sekolah.

Akhirnya tanggal 17 Agustus kami mengundang keluarga untuk buka puasa bersama dirumah.

Saya hanya bikin:

  • Es blewah
  • Oreo Lollipop
  • Cupcake (2 resep ini menghasilkan 89 cuppies kecil, tapi yang dihias cuma 50)
  • Banana cake (pakai resep yg sama)

Sementara saya order makanan berat:

  • Nasi tumpeng
  • Bakso malang

Mbak dirumah tanya “boleh hias rumah gak, bu?

Ah segitu sayangnya mereka ke Fayra, akhirnya saya pulang kantor … rumah sudah dihias seperti ini:


Udah 2 tahunan gak pernah hias kue, kok ya megang spuit kemarin gemetaran. Udah olesan buttercream berantakan, tambah di towel untuk dijilat Fayra. Jadilah kue nya blangblentong kaya gini:

Alhamdulillah banyak yang datang, makanan juga ludes, bahkan lollipop nya banyak yang ngebungkus untuk dibawa pulang. Nyesel kan Kiky gak ikutan bawa pulang juga :p

Walau gak ada undangan tertulis resmi dan gak ada syarat dress code … tapi yang datang pada kompak pake baju merah. Apa karena tujuhbelasan yah? hehehe

Alhamdulillah Fayra senang banget. Kumpul-kumpul sederhana ini sudah dianggapnya pesta. Besok paginya kami datang ke sekolah Fayra hanya untuk ngedrop goodie bag untuk dibagikan ke teman-teman sekelas.

Selamat ulang tahun, my princess!