Browsed by
Month: October 2011

United Nation Day

United Nation Day

Minggu lalu gak cuma om dan tante yang kerja di UN aja yang merayakan ulang tahun PBB seperti posting om Luigi disini. Binus School juga memperingati hari Perdamaian Dunia (United Nation day) dan siswa diminta mengenakan pakaian dari berbagai negara lain.

Tidak seperti ibu-ibu lain yang heboh cari penyewaan kostum, saya hanya bisa berusaha sedikit kreatif dengan memanfaatkan yang ada di lemari anak-anak saja.

Rafa menggunakan pakaian ala Cowboy dari Texas – Amerika. Cuma pake kemeja kotak-kotak, celana jeans, rompi, sepatu kulit mama (Fayra tetap ngotot itu sepatu papa karena modelnya cowok banget hahahaha), scarf untuk naik motor (maklum mama nya putri ojeg) ditambah dengan pistol2an plastik dan topi cowboy.

Topinya ‘nemu’ di ITC Kuningan dengan kerusakan dompet senilai Rp50rb saja.

Fayra menggunakan pakaian dari China. Sebenarnya baju ini mama beli waktu ke Shenzhen beberapa bulan lalu. Kerusakan dompet cuma 25 Yuan, atau sekitar Rp30rb saja.

Harusnya sih baju ini untuk stok kalau Februari nanti ada perayaan Imlek di sekolah, biasanya semua murid diminta menggunakan pakaian China. Baju perempuan ini disebut Cheongsam, kalau baju untuk laki-laki disebut Changshan.

Tapi karena mama nya males usaha mencari baju lain, mari gunakan yang ada aja. Nanti imlekan dipake lagi lah pastinya.

Ada ide kostum Halloween yang sesuai dengan karakter buku cerita, kira-kira apa yah? Jumat besok harus pake kostum lagi nih *beneran buntu ide*

Cara pakai pashmina

Cara pakai pashmina

Belum lama ini, ada beberapa pertanyaan japri tentang cara pake jilbab yang biasa de pake selama 1 tahun terakhir ini. Kebetulan Jumat kemarin berhasil mendapat model yang bersedia kepalanya ‘dipermainkan’ dan bawa shawl karya mbak ina yang bahan nya tipis tapi gak menerawang. Enak banget deh dililit-lilit, gak bikin gerah. *promosi terselubung*

Berikut ini poto model dan penata gaya (stylish) nya:

Maaf narsis di blog sendiri kan gpp yaaaa.

Gaya yang ditampilkan dibawah ini sebenarnya banyak di fashion blog lain. Cuma butuh daleman ninja (ciput yang menutup kepala sampai leher) dan shawl (bisa bahan kaos atau pashmina panjang biasa). Sebisa mungkin tanpa peniti/jarum. Kalaupun dirasa butuh jarum, peniti atau bros … sila tambahkan sesuai kepercayaan masing-masing. Hihihi

Shawl atau pashmina itu kerudung persegi panjang ya. Bisa pakai bahan apapun, sepanjang apapun juga.

———————————

Model 1 – Simpul Simpel

1. Gunakan ciput dan letakan shawl dengan posisi panjang sebelah

2. Bagian yang panjang, pindah ke pundak sebelah melewati belakang leher

3. Bagian yang panjang, sampirkan ke dada dan putar lagi ke pundak yang tadi

4. Satukan dengan membuat simpul sederhana

5. Bagian yang pendek, bisa juga dililit di belakang (supaya rapih)

6. Taraaaaaa jadi deh

———————————

Model 2 – Lipat – lipit

1. Siapkan shawl dan lipat lipit seperti kipas. Pasang bros dengan posisi 1/3 dari panjang shawl.

2. Letakan shawl diatas kepala, dgn posisi bros di samping

3. Putar bagian 2/3 shawl (yang panjang) melewati belakang leher

4. Masih pegang bagian shawl yang panjang, sampirkan ke dada dan bawa putar ke atas belakang kepala

5. Satukan bagian panjang dan pendek shawl di satu pundak

6. Bagian pendek shawl bisa juga dibawa ke belakang leher. Supaya posisinya lipitan jatuh dengan cantik

————————

Model 3 – Tulban

1. Letakan shawl dengan posisi panjang sebelah

2. Tarik bagian pendek berlawanan arah ke belakang (diagonal)

3. Tarik bagian belakang berlawan arah ke belakang juga

4. Ikat di belakang, sisa yang pendek di masukan ke belakang

5. Tarik bagian panjang ke depan, sampirkan ke dada, terus bawa ke belakang

6. Taraaaa jadi deh tulban nya.

——————

Model 4 – Semi Tulban

1.  Letakan shawl dengan posisi panjang sebelah

2. Ikat dibelakang

3. Bawa bagian yang panjang ke arah depan kepala

4. Ikat dengan bagian yang pendek disamping. Masukan sisa yang pendek ke belakang supaya rapih

5. Ambil bagian yang panjang, sampirkan ke dada. Putar ke belakang

6. Permanis dengan bros di samping.

————————

Makasih untuk Lusi yang udah bersedia jadi model dan rela fotonya dipajang disini. Maafkan kalo bahasa penulisannya bikin gak mudeng, tapi harusnya lebih jelas dengan melihat fotonya kan? hehehe

Kalo ada waktu, nanti bikin tutorial dengan jilbab paris segiempat deh yah. Ada yang bersedia jadi model?

Annual Check-Up 2011

Annual Check-Up 2011

Udah pada bosen kan yah, dengan cerita TBC tulang yang pernah hinggap di badan de?

Walo operasi terakhir dilakukan tahun 2004, sampai saat ini saya masih harus rutin ceki-ceki. Harusnya sih tiap ulang tahun, biar gampang ingetnya. Tapi tahun ini molor berbulan-bulan setelah ultah. Saya sendiri yang gak sempat plus dokternya yang susah banget ditemuin. Akhirnya minggu lalu dapat slot beliau juga deh.

Komentar dokter saat saya masuk ruangannya: “nah gitu dong gemukan

Yeaaayy, seneng banget deh.

Abis itu waspada saat disuruh berdiri belakangin dokternya. Biasa deh dipukul-pukul punggungnya, di oglek-oglek, dipencet-pencet kulit yang bekas jahitan operasinya. Gak sakit atau ngilu. Aman katanya.

Masalah kesemutan di kepala, katanya sih belum tentu syaraf. Bisa jadi tekanan darah atau yang lain. Lanjut ke lab untuk ambil darah. Alhamdulillah hasil lab nya bagus. Mungkin cuma capek, atau posisi kepala saat berbaring gak benar aja yang menyebabkan kesemutan.

Tiba saat lihat hasil xray, deg-deg an baca note dari dokter Radiologi. Lumbal 2 dan 3 terjadi skoliosis ke kiri. Tulang belakang cenderung miring, seperti huruf S tapi masih halus. Gak usah dipajang disini lah ya fotonya, nanti ngilu liatnya :p

Kemiringan tulang ini adalah efek dari hancurnya ruas L2+3 yang kena TBC dulu itu. Karena hancurnya sebagian, jadilah sisa tulang nya gak sama tinggi. Dan tulang atas bawah nya hanya menyesuaikan kemiringan tsb. Berliuk-liuk lah ke puncak leher hahahaha.

Resikonya nih : jadi lebih gampang ngilu. Berdiri lama, kecapekan, duduk lama, semua ini bikin ngilu.

Penyembuhannya : rebahan tiap ngilu datang

Artinya : gak boleh petakilan lagi

Kedepannya dokter cuma akan melihat sejauh mana saya bisa bertahan dalam kondisi seperti ini. Kalau sudah gak kuat, baru dilakukan tindakan. Alternatifnya rekonstrukti (bongkar alias operasi) atau disuntikkan gelombang radio untuk mengacaukan sinyal syaraf ke otak (tidak akan mengirim sinyal sakit).

Kata suami : masa jagoanmu udah lewat, ma. Gak usah pecicilan

Kata mertua : nyawa udah hasil saringan gusti Allah, mbak. Gak usah macem-macem lagi lah

Kata teman : elo tuh Xena yang pensiun dini, mbak

Hahahahaha

Gimana pun saya tetap bersyukur tak henti-henti atas segala karunia Allah SWT. Kesehatan (dengan segala konsekuensi dan keterbatasan), keluarga, pekerjaan, teman-teman … maka nikmat mana lagi yang bisa aku dustakan?

Oretan Rafa

Oretan Rafa

Dipostingan yang ini, saya sudah tulis kan yah betapa cintanya Rafa dengan melukis. Dari mulai pakai pensil warna, krayon, spidol, cat minyak, cat air … semua udah dicoba. Dari mulai oret-oret di kertas, kanvas, batu, sampai kaos pun sudah dikerjakan. Tapi memang belum diarahkan atau disalurkan banget sih. Kami masih menganggapnya hobi, walau hasilnya sudah kelihatan menonjol. Dan kami belum memasukan Rafa ke lembaga kursus yang serius.

Ini beberapa coretan Rafa:

Yang terakhir udah mulai kelihatan keasyikan Rafa dalam menggunakan pensil. Itu murni oretan dan arsiran pensil aja. 3 gambar diatas adalah oretan tahun lalu (2010).

Wiken kemarin saat kami ke Gramedia, Rafa mulai minta ijin “ma, kaya nya aku mo gambarnya pake pensil aja deh. Jadi pencil drawing specialist gitu. Boleh gak?

Wah menarik nih. Intinya sih Rafa minta ijin beli buku skesta – pensil khusus gambar – penghapus khusus. Tapi keren juga kalo Rafa benar-benar tau apa keinginan dirinya sendiri. Kami sebagai orang tua sih cuma dukung sekuatnya.

Kami berjalan ke rak bagian alat-alat lukis. Buku sketsa yang bisa refill udah ditangan Rafa. Selanjutnya pilih pensil gambar. Ternyata 1 set pensil gambar isi 12 biji yang warnanya item semua, itu MAHAL sodara-sodara! Mosok 145rb aja. Sementara pensil yang gradasi warna kulit, 1 set nya 250rb tuh *ngelap jidat*.

Yah secara emaknya Rafa ini kan gak ada jiwa seni. Cuma tau kalo pensil itu ada HB dan 2B hehehe. Jadi agak kaget aja tau harga pensil segitu. Eh gak taunya pensil itu ada 5H, 8B, dll. Sementara ini, Rafa dibeliin yang satuan dulu sebanyak 3 biji *emang pensil berbiji, de!*. Dan penghapus untuk sketsa itu katanya yang bagus yang warnanya HITAM. Supaya kertas gak gampang kotor saat kita gosok penghapus. Okeh bungkus mas.

Sampai rumah, Rafa langsung nyoba nih:

Begitu udah paham ketebalan warna dari masing-masing tipe pensil, Rafa mulai mencoret lagi:

Deskripsi gambar diatas menurut Rafa: Siput lomba lari melawan kaki seribu, tetapi kalah tertinggal. Karena capek, siputnya nyender di batu. Hihihihihi

Lama-lama bosan juga Rafa dengan gambar hitam-putih nya. Dihapus lagi dan dipenuhi arsiran pensil warna. Judulnya tetap pake pensil sih.

*maafkan bayangan hape di pojok kanan bawah yaaa*

Lanjut lagi coretan Rafa di halaman berikutnya:

Gimana menurut pembaca yang budiman?

Lumayan lah yaaa, untuk anak 10 tahun yang hanya belajar otodidak. Kalo kata saya selaku yang melahirkan Rafa, coretan-coretan diatas KEREEENN BANGEETTT. Hehehe dilarang protes yaaa, namanya juga emak.

Kebetulan di sekolah Rafa ada Visual Art Competition nih. Syaratnya membuat karya 2 dimensi dalam kertas A3, dikumpulkan paling lambat 28 Oktober 2011. Temanya ada 2: “Save the World” dan “I Love Indonesia“. Siswa boleh kirim karya sebanyak-banyaknya. 3 karya terbaik di angkatannya, akan mendapatkan voucher buku @100rb. Untuk 12 karya terbaik di sekolah, akan dipajang dalam bentuk kalender sekolah tahun 2012. Seru yah.

Insya Allah Rafa ikutan. Lagi cari ide tuh anak, entah mau gambar apa. Doakan yaaaaa