Browsed by
Month: October 2013

Bertemu Blogger Kondang

Bertemu Blogger Kondang

Saya sangat bersyukur memiliki pekerjaan yang mengharuskan saya singgah ke kota atau negara lain. Sebisa mungkin saya memanfaatkan waktu singgah tsb tidak hanya untuk menyelesaikan pekerjaan, melainkan untuk mengambil pelajaran. Kalaupun saya bisa mendapatkan teman dalam perjalanan, itu saya anggap sebagai bonus tambahan.

Beberapa minggu lalu, saya harus pergi ke Bandung untuk meramaikan acara di UnPad. Meski hanya memiliki waktu luang yang sangat singkat, saya nekat mencolek teman-teman di sana dan mengajak mereka ketemuan. Alhamdulillah salah seorang blogger kondang bernama Sondang bersedia meluangkan waktunya untuk ketemu saya.

Agak deg-degan juga sebenarnya. Mungkin minder lebih tepatnya. Saya tuh memang suka minder dengan blog ibu muda jaman sekarang, saya sering merasa ketinggalan dan bikin sadar diri “yammpuuunnn … gw tuwak banget yaaa” *lempar cermin*

Saya pembaca setia blog Sondang sejak lama, tapi tak berani tegur sapa. Saya kagum dengan tulisannya yang santai, lugas, tajam dan cerdas sekali. Tidak heran lah, karena memang penulisnya seorang mahasiswa S2 ITB melalui program beasiswa yang terkenal tidak sembarangan memilih penerima beasiswa. Mamak ini juga berhasil dalam mendidik 3 anaknya yang luar biasa. Keren sangat wanita yang satu ini kan?

Sampai suatu hari Sondang mem-follow IG saya. Kaget dan senang tentu saja. Akhirnya saya beranikan diri menulis komen di blog nya. Dari situ lah canda tawa lainnya berhamburan.

kopdarsondang1

*kenapa gw jutek banget di foto atas ini ya, ketularan mbak toko roti yang jutek banget saat diminta tolong fotoin kami*

Ketemu Sondang aslinya jauh lebih seru dari baca blog nya. Asli rame banget orangnya ditambah dengan cengkok Sumatera Utara yang agak kental. Emang pada dasarnya blogger itu adalah mahluk cerewet yah, jadi ketemuan di dunia nyata beneran keluar lah kecerewetan kami. Cekakak cekikik seru dan sepertinya pengunjung paling berisik hari itu.

kopdarsondang2

Kami janjian di Roti Gempol yang terletak di Jalan Gempol Wetan no. 14 Bandung. Ini kunjungan pertama saya, setelah mendengar kabar dari teman-teman kantor tentang kelezatan roti bakar dengan aneka ragam isi yang dijual dengan harga ramah dompet. Ternyata Sondang selaku pemilik KTP Bandung pun tidak tahu keberadaan tempat ini. Padahal katanya toko roti ini sudah berdiri sejak tahun 1958. Silakan baca lebih lengkap disini.

Senang banget bisa ketemu Sondang secara langsung. Tambah senang ketika Sondang memberikan hadiah untuk Fayra. Sementara de gak bawa apa2 untuk Sondang dan anak-anaknya. Hikss … maapkan ya darling. Akan ku kirim lebih banyak kartu pos dari negara yang sempat ku singgahi saja yaaaa.

kopdarsondang3

Fayra senang banget menerimanya. Langsung sibuk seharian mengisi berbagai pertanyaan di buku ini dan menggambar macam-macam di dalamnya.

Jangan kapok ketemu gw ya, ndang!

Kakak Adik

Kakak Adik

Saya senang banget merekam kegiatan anak-anak dari mereka kecil walau hanya dalam bentuk foto. Apalagi punya 2 anak yang kebetulan berbeda jenis kelaminnya, tingkah mereka yang berbeda sungguh menggemaskan untuk diabadikan.

Rafa dan Fayra melengkapi kebahagiaan rumah tangga saya dan Masguh. Perbedaan usia 5 tahun di antara mereka, justru memberikan warna tersendiri. Tidak selalu akur kok, masih suka berantem juga di rumah. Mas nya masih suka usil dan belum puas goda adiknya sampai akhirnya sang adik menangis. Tapi kalau keluar rumah, mereka bisa terlihat manis.

Waktu Baginda Ratu komen di IG pada foto Idul Adha kami, saya baru fokus pada tangan Rafa dan Fayra. Dan akhirnya saya bongkar-bongkar arsip dan melihat seksama foto mereka. Mata saya tetiba burem melihat tangan Rafa dan Fayra di setiap foto mereka berdua.

Foto di bawah ini saya ambil ketika Fayra masih berusia 4 bulan. Lihat tangan mas Rafa yang dikaitkan ke tangan Fayra.

afaya10

Foto di bawah ini saya ambil ketika Fayra berusia 7 bulan. Kami sedang bersiap-siap untuk melakukan perjalanan jauh Fayra yang pertama kali. Papa nya ada tugas kantor di Bandung, saya dan anak-anak nebeng liburan. Lihat betapa erat tangan mas Rafa memeluk adiknya yang belum bisa duduk tegak sendiri.

afaya11

Foto di bawah ini saya ambil ketika Fayra berusia 2 tahun. Tangan mereka itu loh, belum lagi pelukan mas Rafa ke badan adiknya.

afaya12

Foto dibawah ini saya ambil ketika Fayra berusia 4 tahun, saat kami sedang liburan ke Dieng. Tangan Fayra tetap melingkar di leher mas Rafa, sementara tangan Rafa memegang adiknya.

afaya14

Foto di bawah ini saya ambil tahun lalu, gak lagi pegangan tangan sih. Saya cuma suka aja lihat senyum mereka. Hehehe

afaya13

Foto dibawah ini saya ambil ketika Ramadhan 2013. Liputan lengkapnya sudah ditulis di sini. Mas Rafa lagi asyik gendong adiknya di kolam renang.

afaya7

Foto di bawah ini saya ambil ketika mereka mau berangkat sholat Idul Adha 2013.

afaya8Ini foto teranyar, baru saya ambil kemarin 20 Okt 2013. Rafa sedang menuntun adiknya mencoba skateboard di salah satu toko.

afaya4

Kemana pun Fayra pergi, pasti dikawal mas nya.

afaya5

Saat Fayra bilang capek, mas Rafa akan dengan sigap menawarkan punggungnya “sini tak gendong”

afaya6

Kebayang saat Fayra makin besar nanti, teman cowok yang mau deketin pasti mikir 2 kali. Karena harus berhadapan dengan 2 bodyguard Fayra yaitu papa dan mas Rafa.

afaya15

Semoga sampai besar begini terus ya, nak.

Semoga mas Rafa bisa menjadi kakak yang selalu menyayangi dan melindungi adiknya. Amin yaa Rabb.

afaya3

3 jam di Hongkong

3 jam di Hongkong

Karena ada sesuatu hal pada hasil produksi, kepulangan saya yang dijadwalkan hari Kamis tgl 26 Sept ditunda menjadi Sabtu tgl 28 Sept. Ternyata Senin nya merupakan libur panjang di China, katanya sih National Holiday ini dalam rangka hari kemerdekaan mereka. Enak banget libur sampai tanggal 7 Oktober. Akibatnya penerbangan dari Hongkong penuh untuk Kamis – Jumat – Sabtu.

Terpaksa membatalkan tiket pulang Garuda, dan beli tiket baru China Airlines. Cuma itu yang masih ada tiket untuk Sabtu sore. Yang lain sold out semua termasuk Cathay.

Saya dan teman keluar hotel jam 7 pagi dan diantar teman lokal menuju pool Limo. Harusnya sampai Hongkong sekitar jam 9. Tapi antrian imigrasi di Shenzhen Bay sangat panjang. Kami baru bisa sampai Hongkong Airport sekitar jam 11. Langsung ke counter check in, alhamdulillah bisa masukin bagasi sekalian. Ada maskapai yang baru bolehin check in 2 jam sebelum penerbangan loh.

Trus ngapain aja sambil nunggu penerbangan jam 4 sore?

Seorang teman lokal kami (yang merupakan penduduk Hongkong) menjemput di airport. Kami dibawanya ke sebuah restoran Jepang kecil yang nyaman di tengah kota. Makanannya enak dan harganya juga relatif terjangkau. Sayang saya lupa nama tempat dan nama jalannya.

Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke Tsim Sha Tsui – Kowloon.

Victoria Harbour

hongkong7

Ini adalah dermaga paling sibuk di Hongkong. Kita bisa naik ferry atau speed boat dari sini ke Macau atau ke Mainland (China). Kalau malam kita bisa menyaksikan pertunjukan lampu dari gedung-gedung pencakar langit yang disebut Symphony of the light. Biasanya dimulai tiap jam 8 malam.

Dermaga ini terintegrasi dengan sebuah mall besar yang dibawahnya merupakan stasiun kereta bawah tanah. Jadi kebayang kan rame nya tempat ini?

Kami parkir mobil di mall dan berjalan kaki menuju beberapa spot yang biasa dikunjungi wisatawan.

Hongkong Clock Tower

hongkong2

Secara Hongkong merupakan wilayah yang sempat dijajah Inggris, icon yang mereka miliki juga serupa. Kalo di Inggris ada Big Ben, maka di Hongkong juga ada ini.

Menara jam ini dibuat dari batu bata dan granit pada tahun 1915 dengan tinggi menara 44 meter. Kita bisa naik ke puncak menara dengan menggunakan tangga yang ada di dalamnya. Tapi males lah siang bolong naik tangga. Mending lanjutin jalan kaki lagi ke area sekitarnya.

Avenue of Stars

hongkong4

Sebenarnya Avenue of Stars ini ngikutin Hollywood Walk of Fame. Dan sudah pasti tapak tangan yang dicetak di sini juga artis terkenal setempat. Saya cuma foto beberapa yang saya kenal namanya saja, antara lain: Bruce Lee, Jackie Chan, Chow Yun Fat, Andy Lau, Jet Li, Tony Leung, Michelle Yeoh. Saya diketawain teman-teman karena cuma kenal 1 artis perempuan. Saya pun berkelit “artinya saya normal, lebih suka laki-laki dari pada perempuan.” Hahaha

hongkong3

Saya pun tidak mau melewatkan foto bersama the famous Mr. Bruce Lee. Kalau udah bejejer gini, pak Lee tampak kecil sekali yah. Gak tau juga apa patung ini dibuat sesuai ukuran badan aslinya, atau emang saya aja yang gendutan. Jadi tampak lebih lebar di foto. Hahahaha.

hongkong6

Gak lama kok kami jalan-jalan di wilayah Vitoria Harbour. Kami langsung diantar ke erpot. Dan begitu sampai di pintu masuk erpot, teman seperjalanan saya terlihat panik.

Mbak, tas slempang gw mana yah? Passport, tiket dan dompet gw disitu semua. Gimana nih?

Masya Allah … ikut panik lah kami.

Setelah diingat-ingat, teman saya terakhir kali meletakan tas nya di kursi restoran Jepang. Teman lokal langsung menelpon restoran tersebut dan alhamdulillah dijawab tas nya masih ada dan sudah disimpan.

Masalahnya adalah jam buka restoran di Hongkong maupun Mainland itu sama aja. Mereka buka menjelang jam makan, selebihnya tutup. Jadi restoran ini pun akan tutup jam 2 siang, buka lagi jam 6 sore.

Setelah mohon-mohon dengan sangat melas di telpon, pemilik resto bersedia meluangkan waktu 30 menit saja. Kalau kami tidak sampai di pintu resto maksimal jam 2:30, maka beliau akan tutup dan kami harus kembali jam 6. Padahal pesawat kami jam 4 sore.

Walaupun kami naik mobil BMW X3 yang harusnya bisa diajak ngebut, tapi peraturan jalan tol di Hongkong maksimal kecepatan hanya 110 KM/jam. Gemas rasanya saya duduk di depan, sebelah teman yang mengemudi. Kamera polisi bertaburan di kanan kiri jalan, siap mencatat kendaraan yang melampaui kecepatan maksimal. Duh berasa naik odong-odong deh. Untungnya Hongkong itu kecil dan gak macet kayak Jakarta. Tepat jam 2:30 kami ada di depan pintu resto. Tas kembali ke tangan pemilik tanpa ada 1 isi tas yang hilang.

Meskipun hati lega, kami harus cepat-cepat balik lagi ke erpot. Teman saya bilang gak akan ngejar kalo dia nganter ke erpot, kami cuma di drop di stasiun kereta untuk naik Airport Express yang langsung ke terminal 1. Cuma 10 menit saja, kami sudah sampai di erpot. padahal kalo naik mobil bisa 30 menit lagi tuh.

Karena kami check in terlalu pagi (6 jam sebelum jadwal terbang), boarding pass kami belum ada info Gate number nya. Sampai di erpot kami langsung menuju papan informasi, setelah lihat nomor gate baru deh lari ke dalam. Kebayang masih harus antri imigrasi lagi dan lanjut lari lagi ke gate. Alhamdulillah masih ngejar. Saya duduk lemas di dalam pesawat dengan napas tersengal-sengal. Tua itu nyata ya, ceu!

hongkong5

See you around, Hongkong!

Semua posting tentang Hongkong bisa dilihat disini

Huaqiangbei – Shenzhen

Huaqiangbei – Shenzhen

Sebenarnya saya agak malas ketika harus berangkat ke Shenzhen. Selain karena sudah beberapa kali kesana, saya juga males meladeni berbagai titipan.

Di kota ini banyak sekali kantor dan pabrik dari beberapa merek henpon. Jadi meski saya kesana untuk project A, teman-teman lain pasti minta tolong sesuatu untuk project B-C-D dan lainnya.

Pertama biasanya minta tolong bawa testing unit. Peraturan pemerintah melarang kita membawa/mengirim unit yang belum memiliki ijin POSTEL dan KEMENDAGRI, khawatir akan diperjualbelikan di Indonesia. Padahal kita butuh testing unit untuk mendaftarkan ke 2 departemen tsb. Karena tidak bisa dikirim via courier company, maka jalan satu-satunya untuk bisa memasukan unit tsb ke Indoesia ya harus handcarry. Nah, kalo yang nitip cuma 1 orang dan 1 unit, gampang nyelipin di kantong celana atau jaket. Tapi kalo 1 orang minta tolong dibawain lebih dari 2 unit, atau malah yang nitip lebih dari 2 orang …. siap-siap lah kita jadi penyelundup di erpot. Musti berani dan tegas untuk bilang “maaf gw gak bisa bawa banyak. takut ketangkep petugas di bandara“. Peraturan beacukai setiap orang yang masuk ke Indonesia hanya boleh membawa max 2 unit atau senilai $250. Lebih dari itu kita harus membayar cukai (pajak barang masuk).

Kedua biasanya minta tolong beliin aksesoris gadget. Apa sih yang gak dibuat atau dipalsukan di China? Sudah gitu harga beli di China bisa jauh lebih murah pula dibanding di Jakarta. Contohnya casing henpon yang biasa dijual di online shop atau ITC seharga Rp100-150rb, di sana bisa dibeli dengan harga RMB 5-20 (tinggal dikali Rp 1.600-1800 aja). Sakit hati kan begitu tau harga beli disana?

Nah kalo teman-teman ada kesempatan pergi ke Shenzhen, coba ke Huaqiang Road. Bisa naik subway/metro, bus atau taxi.

huaqiangbei1

Area perbelanjaan di jalan ini biasa disebut Huaqiangbei (untuk lidah indonesia, bilang aja ‘wacengbe’). Segala macam dijual di daerah ini, mulai dari fashion, elektronik sampai per-gadget-an. Area Huaqiangbei ini luas dan ramai banget. Jalan kaki dari ujung ke ujung sambil cuci mata, sehari aja gak akan cukup. Teman-teman saya sih pasti menyempatkan waktu untuk langsung menuju LongSheng Communication Market.

huaqiangbei2

Tempat ini menjual berbagai macam alat telekomunikasi. Kalo di Jakarta semacam ITC Roxy Mas gitu deh. Tapi sedikit lebih kumuh dan pastinya jumlah pengunjung jauh lebih padat.

Segala macam jeroan handphone, smartphone, tablet dan aksesorisnya dijual disini. Gak cuma jual casing dan perkabelan, tapi sampai dus dan buku manual. Kalo teman-teman ditawari henpon baru tapi harganya cuma 1/2 dari harga resmi toko/web, bisa jadi karena barang tersebut di-refurbished/re-kondisi di sini. Cukup bawa henpon batangan ke sini, trus beli aja charger, earphone, data cable, box, user manual …. jadi henpon baru yang lengkap deh. Kalo henpon yang kita bawa ada kerusakan, bisa diperbaiki di sini. Layar sentuh smartphone Anda pecah? Tinggal bilang aja cari touch panel untuk henpon merek A dengan type B, langsung mereka sodorin dan pasang ke henpon kita.

huaqiangbei3

Gak bisa bahasa Mandarin?

Cukup bawa kertas + pulpen + kalkulator. Tulis aja merek dan tipe henpon yang kita mau di kertas, trus kasih ke penjaga toko. Nanti harga akan diketik di kalkulator. Untuk menawar harga, cukup ketik angka yang kita mau di kalkulator. Begitu terus sampai akhirnya penjual masukin barang yang kita beli ke dalam plastik dan disodorin ke kita.

Jangan tertipu dengan sepi nya lantai dasar saat kita masuk ke dalam pasar ini. Naik eskalator ke lantai berikutnya dan terus ke atas. Karena makin ke atas, akan semakin penuh penjual dan pembeli. Harga jual toko-toko di atas juga lebih murah dari pada yang di bawah.

huaqiangbei4

Hati-hati juga saat membaca merek henpon yang dijual yah. Soalnya banyak merek lokal yang dibuat semirip mungkin dengan merek ternama yang sudah terkenal. Saya suka ngikik sendiri waktu liat henpon bermerek EYE-PHONE, NOKIE, BLUEBERRY, SAMSONE, dll. Selain bentuk henpon dan kemasan dibuat sama persis, logo dan huruf yang digunakan juga plek-ketiplek.

Henpon dengan bentuk ajaib, unik, imut, lucu seperti foto diatas, juga dengan mudah kita temukan. Harga jual sekitar Rp300-500rb per unit nya. Tapi tanya dulu ke penjual, boleh beli 1 unit gak. Untuk bentuk yang gak biasa, mereka gak main jual lusin atau kodian kaya di Tanabang. Jangan pingsan kalo mereka bilang “OK for 1K“. Maksudnya adalah mereka akan jual dengan jumlah minimal SERIBU unit.

Hahahaha … seru yah?

Buat saya yang paling seru ketika bertemu teman-teman dari bagian Research and Development. Tugas saya ke China biasanya ke pabrik untuk inspeksi produksi, rapat sama orang sales, atau diskusi sama orang R&D.

Kenapa lebih seru saat ke R&D?

huaqiangbei5

Ini yang saya suka dari pekerjaan sekarang, saya boleh bar-bar bin kejam menghancurkan testing unit. Foto di atas diabadikan teman, ketika saya harus membandingkan ketebalan casing. Untuk bisa mengukur ketebalan tutup belakang henpon, saya mematahkan + merobek + meng-gergaji beberapa casing. Kemudian diukur pakai jangka sorong dan penggaris milimeter 2 digit dibelakang koma. Gergaji disediakan mereka loh.

Saat saya di kantor mereka, Fayra melakukan video call. Saya tunjukan henpon di bawah ini:

huaqiangbei6

Suara Fayra di spaker phone terdengar jelas oleh teman-teman:

Could you make a bunny phone, with 2 big ears shape and bunny face as its wallpaper?

Orang sales langsung nyamber “how many unit do you want?

Fayra senyum menjawab “only 1 for me

Dijawab lagi sama orang sales nya “sorry dear, we can only make it for 10,000 units

Ebusyeeeetttt … anak umur 7 tahun disuruh buka PO juga. Hahahahaha

 

Semua tulisan saya tentang China bisa dilihat disini

Business Trip to Shenzhen

Business Trip to Shenzhen

Menjelang keberangkatan perjalanan dinas bulan September, tumben Fayra agak rewel.

Why you have to go every month?

Maklum sejak pengumuman restrukturisasi di kantor, jumlah team saya berkurang drastis.  Perjalanan dinas yang biasanya saya bagikan secara bergilir ke semua anggota team, kali ini terpaksa saya harus sering berangkat karena tidak ada lagi korban yang diberikan giliran. Hehehe

Ternyata rewel nya Fayra merupakan sebuah pertanda. Malam sebelum hari keberangkatan teman seperjalanan menghubungi saya via BBM, meminta saya membuka website Cathay Pacific. Ada pengumuman pembatalan keberangkatan untuk tanggal 22 dan 23 September karena ada Badai Usagi yang kecepatan angin nya mencapai 240KM/jam. Herannya saat kami menelpon GA, dikatakan masih on schedule.

Begitu sampai di bandara hari Minggu pagi, petugas counter check-in memberikan surat di bawah ini:

flytoshen1

Nah kan!

Kami pulang lagi ke rumah masing-masing. Fayra hepi lah mama nya gak jadi berangkat. Hari Minggu bisa menemani anak-anak di rumah deh.

Senin pagi kami kembali ke bandara. Karena penumpang 2 pesawat menumpuk, kami diberikan pesawat tambahan 1 jam berikutnya. Tetapi pesawat ini harus mampir ke Bali dulu untuk mengangkut penumpang yang kemarin juga tidak berangkat.

Begitu masuk ke dalam pesawat, saya mengambil koran yang disediakan pramugari sambil bengong melihat headline news di bawah ini:

flytoshen2

Ada 300 penerbangan yang dibatalkan hari Minggu, 22 Sept 2013. Penumpang membludak di Hongkong International Airport. Bahkan seorang ibu hamil kesulitan mencari tempat untuk duduk saking penuhnya bandara hari itu. Penutupan ini akan terus berlangsung sampai Senin, 23 Sept 2013 siang. Saya langsung bersyukur pesawat yang kami tumpangi harus ke Bali dulu. Artinya sampai Hongkong saat airport sudah dibuka lagi.

Dengan membaca bismillah, segala doa perjalanan, asmaul husna dan aneka sholawat … saya pasrah pesawat ini mau transit dulu kemana aja dan sampai jam berapa pun. Yang penting kami bisa mendarat dengan selamat di Hongkong.

Pesawat berangkat jam 11:10 menuju Bali. Mendarat di Denpasar 1,5 jam berikut nya. Katanya transit cuma 30 menit, ternyata molor sampai 3 jam. Berangkat lagi dari Bali hampir jam 4 sore. Saya sempat melihat jalan tol baru di atas laut Bali yang panjangnya lebih dari 12KM dan diberitakan di sini. Bangga ya sama hasil karya anak bangsa yang satu ini.

Saat akan melewati gunung Rinjani, sang pilot mengumumkan ke seluruh penumpang untuk melihat ke kanan. Saya yang duduk di samping jendela, langsung memanfaatkan kesempatan untuk mengabadikan salah satu gunung berapi tertinggi di Indonesia ini. Subhanallah, cantik banget!

flytoshen3

Deg-deg an saat sampai di Hongkong, karena kami harus melanjutkan perjalanan darat menuju Shenzhen sekitar 1,5 jam. Kami naik limo …. mobilnya bukan limousine sih, cuma Alphard doang. Ini kendaraan standard untuk melintasi Hongkong menuju Mainland (China daratan). Biaya nya sekitar 200 yuan.

flytoshen4

Kantor imigrasi di perbatasan (Shenzhen Bay Port) akan tutup jam 12 malam. Kalau telat, terpaksa harus ke Hongkong lagi dan baru bisa masuk China keesokan hari mulai jam 6:30 pagi.Alhamdulillah masih bisa stempel paspor sebelum tutup. Sampai hotel sekitar jam 1 pagi langsung tepar.

flytoshen6

Paginya saya sempatkan video call sama anak-anak di rumah sebelum berangkat ke pabrik. Bersyukur banget dengan perkembangan teknologi jaman sekarang. Skype bisa menjadi obat rindu paling mujarab. *abaikan muka ngantuk saya*

flytoshen5

Ohyaa … untuk teman-teman yang kemarin itu request postcard dari China, sudah saya kirim yaaa. Sebagian saya kirim dari kantor pos kecil di depan pabrik, sebagian lagi saya kirim dari Jakarta. Semoga selamat ke tangan Anda semua.

flytoshen7

 

Semua tulisan saya tentang China bisa dilihat disini