Browsed by
Month: July 2014

Masrafa dot com

Masrafa dot com

Domain masrafa.com sebenarnya sudah saya miliki sejak tahun 2005, tetapi beberapa kali pindah hosting. Sempat agak ribet pindahan hosting terakhir, eh ada promo gratis domain dot org dari hosting yang sekarang. Akhirnya blog ini dipindah ke masrafa.org sejak saat itu.

Masrafa.com nya masih saya pegang, tapi akhirnya di re-direct ke dot org. Untuk mereka yang udah lama baca blog ini, justru gak berasa kalo domain blog ini ganti jadi dot org.

Tapi untuk pembaca baru, karena selalu mendarat di dot org … ya taunya masrafa.org

Setelah beberapa hari kemarin blog ini gak bisa diakses karena saya lagi rapih-rapihin, maka per hari ini blog saya pindahkan ke masrafa dot com lagi.

Belum kelar, baru 150an dari 760an posting yang udah dirapihkan … sepertinya masih butuh waktu semingguan untuk beresin arsip tulisan 10 tahun. Jadi mohon maaf dan bersabar yah.

Nantinya domain masrafa.org akan saya matikan demi pengiritan bayar domain tahunan. Mohon bantu update blogroll atau link di blog teman2 yaaa.

Akan lebih mudah juga untuk saya memonitor hanya 2 domain:

Apa … belum tau rafayra.com?

Coba di klik deh!

4 tahun terakhir memang masih mati suri, ini saya lagi bakar menyan dan jampe-jampe untuk bangunin rafayra.com lagi. Sayang sih udah 3x masuk TV dan beberapa media cetak, tapi terpaksa saya anggurin karena gak ada waktu untuk mengelolanya. Insya Allah dalam waktu 3 bulan ke depan akan saya buka kembali. Sekarang masih dalam tahap persiapan produksi karena saya mau rubah konsep design baju renangnya.

Doakan yaaaaa

Kopdar Blogger Bandung 2

Kopdar Blogger Bandung 2

Tanggal 27 Juni 2014 saat sarapan di hotel dalam rangka liburan Rafayra di Bandung, ada seorang mbak cantik menghampiri meja kami

mbak de!

Saya pun menoleh, tapi bingung karena merasa tidak kenal sosoknya.

Aku Dita dari Surabaya. Aku tadi liat mas Rafa duluan, trus ternyata benar keluarga mbak de ada di sini. Aku selalu baca masrafa.com dari 2007 sampai sekarang loh

Wah kami sangat tersanjung mendengarnya, sambil heran juga Dita dari Surabaya, kami dari Tangerang … eh rejekinya ketemu di Bandung. Hehehe

kopdarbdg7

Akhirnya kami ngobrol sebentar. Ternyata Dita ini salah seorang yang ikut program I’m In dan memberikan komentar ke 2 di postingan tsb. Selama sekian tahun Dita selalu baca blog saya tapi meninggalkan komentar baru sekali di postingan tsb saja. Senang banget ditegur Dita, kalo gak gini kan gak tau. Kami bertukar pin bbm supaya bisa ngobrol lebih lanjut lain waktu. Semoga bisa ketemu Dita kalau kami pulang ke rumah Masguh di Surabaya.

Tanggal 28 Juni 2014 saya membuat janji untuk bertemu Mbak Tituk, Mbak Titi dan Teh Ati. Memanfaatkan waktu saat Rafa dan Masguh sholat Jumat, kami bertemu makan siang bersama.

kopdarbdg8

Saya mengenal mereka dari Sondang karena mereka berkerja di institusi yang sama di Bandung. Saling follow dan komen di IG, kemudian lanjut ke blog masing-masing. Kagum saya sama mereka yang memiliki anak lebih banyak dari saya (3-5 anak loh), mereka bekerja kantoran, tapi IG dan blog nya bertaburan hasil masakan. Saya yang cuma punya anak 2 aja kok ke dapurnya kadang-kadang dan menunggu mood datang. Payah!

Tanggal 29 Juni 2014 waktunya kopdar dengan peserta lebih banyak. Berbekal komen di IG kemudian lanjut BBM, WA dan SMS ke masing-masing mereka, akhirnya di sepakati kami berkumpul jam 9 pagi di RJ. Namapun emak-emak, tujuan ke tempat itu selain kopdar adalah mereka mau grocery shopping hehehehe.

kopdarbdg9

Teh Dey yang pertama tiba di lokasi bersama Fikri suami dan Fauzan anaknya. Kemudian Kania datang, padahal tadinya mau ke bengkel loh. Lanjut ada orang Bandung KW karena Silvi cuma tiap wiken aja ada di Bandung, datang bersama Kika putrinya. Disusul hampir bareng Sondang, Pipit dan Fitri yang datang bersama anak-anaknya.

Saya datang bersama Rafa, Fayra, Adeknya Masguh dan anaknya. Kebetulan Masguh lagi main golf sama adik iparnya. Jadi bisa kopdar sambil nunggu mereka selesai main.

Ini kopdar paling seru deh. Isi obrolan sekitar gimana jumpalitannya jadi ibu-ibu. Cuma Kania yang belum punya momongan, jadi senyum-senyum aja dengerin kita semua. Mas Rafa kebagian disuruh momong anak-anak krucils di tempat main dekat foodcourt.

Demi ibu-ibu yang sibuk mengatur posisi saat foto bersama … ada yang bela2in pakai sepatu agak tinggi, ada yang siap dengan pose badan miring, ada yang minta nyelip di tengah … saya pasrah hadap depan dan pakai sepatu sneakers karena pantang tampak menjulang. Hasil fotonya tetap aja nongol sendiri kepalanya. Apalagi Rafa diantara kakak-kakak kece itu. Kok ya begron nya ada tulisan SI JANGKUNG pula di tembok?

Dates Your Kids

Dates Your Kids

Tahun ini usia rumahtangga saya dan suami genap 15 tahun. Alhamdulillah kami diberikan amanah 2 orang anak berbeda jenis kelamin, berusia 13 dan 8 tahun. Kami memang menikah muda, itu lah mengapa saya sudah punya anak remaja di usia saya yang belum 40 tahun ini.

dates6

Karena saya dan suami sama-sama bekerja di luar rumah, kami berkomitmen untuk meluangkan waktu Jumat malam sebagai hari pacaran. Jadi setiap Jumat pulang kantor, kami pergi makan malam dan nonton bioskop sebelum pulang ke rumah. Kami merasa hal ini merupakan sarana untuk menjaga soda-soda asmara terus berbusa.

Untuk hari Sabtu dan Minggu adalah harinya anak-anak dan keluarga. Tetapi kami tidak melulu pergi berempat. Kami punya waktu khusus untuk kencan dengan anak-anak yang kami sebut sebagai:

  • Boy’s time

dates2

Boys time adalah saat anak sulung kami menghabiskan waktu bersama papanya. Biasanya mereka ke bengkel, ke tempat cuci mobil, atau bersepeda berdua. Kadang mereka juga pergi bersepeda dengan bapak-bapak di komplek rumah. Tidak cuma di sekitar Bintaro-BSD, tapi mereka juga sudah merencanakan bersepeda ke Sentul dan Puncak. Tentunya sepeda diangkut menggunakan mobil sampai meeting point yang ditentukan, mobil diparkir di tempat tersebut dan mereka melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda. Pulangnya mereka akan kembali ke titik tersebut dan naik mobil lagi ke rumah.

Pada usia ABG ini, Rafa sering pergi bersama teman-temannya ke mal dan nonton bioskop. Papanya bilang, “Daripada Rafa pergi sama teman-temannya, mending sama aku“. Jadi suami saya sekarang sangat update dengan jadwal tayang film terbaru. Sebelum kedahuluan teman-temannya, suami saya mengajak Rafa nonton berdua di bioskop yang tidak jauh dari rumah kami. Saya juga merasa lebih aman jika Rafa pergi sama papanya.

  • Girls day out

dates3

Girls day out adalah saat saya menghabiskan waktu bersama putri kecil saya. Kalau papa dan mas Rafa nonton film action berdua, maka saya menemani Fayra nonton film kartun berdua. Usia Rafa dan Fayra terpaut 5 tahun, selera film mereka jauh berbeda.

Saya juga suka menemani Fayra untuk datang ke acara konser anak-anak seperti Disney on Ice, Hi5, Barney dan lainnya. Kami juga pernah menghabiskan waktu di Museum Gajah berdua. Selain itu kadang kami hanya pergi ke mal untuk belanja atau ke salon untuk potong rambut bersama. Di saat pergi berdua ini kami suka sengaja menggunakan baju senada seirama sewarna walau dengan gaya yang berbeda.

  • Double Dates

dates4

Double dates adalah waktu dimana kami pergi ke bioskop berempat, tapi kami menonton 2 film yang berbeda. Rafa sama Fayra nonton film anak-anak, sementara saya dan papanya menonton film dewasa. Kami mencari jadwal yang berdekatan, atau berbeda 15-30 menit. Rafa sudah cukup besar untuk bisa menjaga adiknya jika film mereka selesai lebih dahulu.

  • Special Dates

Supaya anak-anak merasa bahwa mereka semua istimewa bagi kami, maka kami melakukan kencan di waktu yang sama dengan kegiatan yang berbeda. Karena itu lah kami sebut sebagai Special Dates.

dates7

Seperti akhir pekan kemarin, saya mengajak Rafa untuk berpetualang ke Pulau Seribu. Saya katakan “sebelum kita backpacking menyusuri jalur Indo-china dan Eropa … kita nikmati trip berdua pertama ke pulau seribu dulu ya, mas“.

Kami ikut rombongan grup tur murah meriah dengan jumlah peserta mencapai 15 orang. Harga paket tour hanya 155 ribu rupiah untuk mengunjungi 3 pulau yaitu Pulau Kelor, Pulau Rambut dan Pulau Untung Jawa. Meeting point nya di Rawa Buaya – Cengkareng. Untuk menuju ke sana, saya mengajak Rafa naik kereta Commuter Line, lanjut bajaj sampai Harmoni, kemudian naik bus TransJakarta sampai Rawa Buaya. Saya ingin Rafa merasakan naik berbagai jenis kendaraan umum. Di sana panitia menunggu kami dengan mobil sewaan yang membawa kami ke perkampungan nelayan di daerah Muara Kamal. Dari situ kami naik kapal kayu untuk mengunjungi tiga pulau.

Kami tidak menginap di Kepulauan Seribu. Trip kami dimulai pukul 8 pagi, dan kembali sampai Cengkareng pukul 4 sore. Kami berdua sangat menikmati perjalanan ini. Terharu saya melihat Rafa yang sangat menjaga saya.

Bagaimana dengan Fayra dan papanya?

dates1

Selama kami pergi, Fayra dan papanya pergi ke pusat perbelanjaan di sekitar BSD. Fayra mengajak papanya untuk menonton film Maleficent, kemudian lanjut ke toko buku, nyemil lucu dan makan ice cream sebelum tiba waktunya makan malam.

Saya dan suami saling bertukar foto melalui aplikasi instant messenger di henpon untuk mengetahui kegiatan masing-masing. Hanya untuk memastikan bahwa anak-anak memang menikmati kegiatan ini tanpa rasa iri terhadap satu sama lain.

dates5

Bagi kami, menghabiskan ‘quality one-on-one time‘ seperti ini sangat penting untuk menguatkan hubungan orangtua dan anak. Terlebih karena pekerjaan saya dan suami yang mengharuskan kami meninggalkan mereka dari Senin sampai Jumat, dari pagi sampai malam, tak jarang kami pun harus meninggalkan mereka untuk tugas ke luar kota atau luar negeri.

Kami ingin anak-anak menemukan teman terbaiknya dalam diri kami selaku orangtuanya sebelum mereka berteman dengan lingkungan rumah dan sekolah. Kami ingin anak-anak merasa bahwa setiap individu mereka adalah istimewa untuk kedua orangtuanya. Kami ingin anak-anak memiliki kenangan indah melakukan kegiatan yang mereka suka bersama orangtuanya. Kami berharap mereka juga akan melakukan hal yang sama dengan pasangan dan anak-anak mereka kelak nantinya.

So, have you scheduled your date with your kid?

Berpetualang Bersama Anak Lanang

Berpetualang Bersama Anak Lanang

Saya suka dengan kegiatan ekstrim yang memacu adrenalin. Sejak SMP saya suka naik motor, saat STM saya suka naik gunung, awal kerja kantoran saya suka rafting. Saya mempunyai impian saat punya anak lelaki nanti, akan saya ajak berpetualang berdua.

Beberapa hari setelah ulang tahun Rafa ke 13, saya mengajaknya untuk mengikuti One Day Trip ke Pulau Seribu. Saya bilang ke Rafa “sebelum kita backpacking menyusuri jalur Indo-China dan Eropa … kita nikmati trip berdua pertama ke pulau seribu dulu ya, mas

pulausribu1

Kami bergabung bersama 13 orang dalam trip yang diselenggarakan oleh komunitas backpaker. Kami membayar 155ribu per orang, dan diminta berkumpul di Rawa Buaya – Cengkareng. Kebetulan ada teman kantor yang ikut juga dan seorang supplier dari China yang bareng kami berangkat dari BSD.

pulausribu2

Kami naik kereta Commuter Line jam 5:30 pagi ke Tanah Abang, kemudian lanjut bajaj ke Harmoni, trus naik bus Trans Jakarta sampai Rawa Buaya. Di sana panitia membawa kami naik mobil sewaan ke perkampungan nelayan di daerah Muara Kamal. Sekitar jam 9 pagi kami berangkat menggunakan kapal kayu bermesin.

pulausribu3

Para peserta lain dan 2 tour guide tidak ada yang percaya kalau Rafa adalah anak saya. Perawakan Rafa yang menjulang dan wajahnya yang mirip saya, membuatnya dipercaya sebagai adik daripada anak. Saya pun berbisik “ok, you can call me ‘mbak de’ for today, mas” Rafa cuma nyengir aja.

pulausribu6

Perjalanan dari Muara Kamal sampai ke pulau pertama hanya ditempuh selama 15-20 menit. Tidak sejauh kalau kita berangkat dari Angke. Rafa sangat menikmati perjalanan dan asyik mengabadikan pemandangan dengan kamera kecilnya.

PULAU KELOR

pulausribu7

Ini adalah pemberhentian kami yang pertama. Pulau ini dahulu dikenal dengan nama Pulau Kherkof.  Di pulau ini terdapat peninggalan Belanda berupa galangan kapal dan benteng yang dibangun VOC untuk menghadapi serangan Portugis di abad ke 17. Di sini juga terdapat kuburan Kapal Tujuh atau Sevent Provincien serta awak kapal berbangsa Indonesia yang memberontak dan akhirnya gugur di tangan Belanda.

pulausribu4

Kami diberikan waktu sekitar 30 menit untuk berkeliling pulau kecil ini yang pastinya dimanfaatkan seluruh peserta untuk foto-foto. Tour Guide nya sangat ramah dan selalu menawarkan diri untuk jadi tukang foto. Tinggal serahkan kamera dan henpon kita ke 2 mbak tour guide, mereka dengan cekatan jeprat-jepret dan minta kita berpose sesuai arahannya.

pulausribu5

Walau tidak berpenghuni, pulau ini cukup bersih. Ada petugas yang standby dari pagi sampai sore menjaga pulau ini. Makin siang, kapal yang merapat semakin banyak. Pengunjung juga tambah rame. Makin susah foto-foto karena semua spot cantik sudah ada orang yang lagi pasang aksi berbagai gaya foto. Kami pun beranjak naik ke kapal untuk melanjutkan perjalanan ke pulau berikutnya.

pulausribu8

PULAU RAMBUT

Pulau Rambut terkenal juga dengan nama Pulau Kerajaan Burung yang luasnya mencapai 45 hektar. Pada keadaan biasa, diperkirakan sekitar 20.000 burung hidup di pulau ini. Di bulan Maret sampai September, jumlah itu meningkat menjadi hingga 50.000 burung. Burung-burung itu diperkirakan datang dari Australia. Karena itu pemerintah menjadikan pulau ini sebagai tempat konservasi atau cagar alam burung.

pulausribu9

Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya petugas datang dari pulau sebelah. Pulau Rambut ini tidak berpenghuni juga, petugas datang ketika dibutuhkan saja. Beliau membuka kunci pagar dan mengajak kami menyusuri hutan bakau atau mangrove lalu melewati beberapa pohon tua yang katanya sudah berusia puluhan tahun. Di tengah pulau terdapat menara pengamat yang bisa dinaiki sampai dengan 15 orang.

pulausribu10

Rafa naik ke atas, sementara saya dan seorang peserta yang takut ketinggian menunggu di bawah. Setelah operasi saya tidak boleh banyak naik tangga oleh dokter, karena itu saya tidak ikut naik. Rafa bilang pemandangan di atas sungguh cantik. Belum lagi mendengar indahnya kicauan aneka burung yang kata petugas terdapat sekitar 50.000 ekor burung dari sekitar 50 spesies yang ada di pulau ini.

PULAU UNTUNG JAWA

pulausribu11

Ini adalah pulau terakhir yang kami kunjungi. Matahari sudah mulai berada tepat di atas kepala, saat kami merapat ke Pulau Untung Jawa. Perut kami pun bergejolak minta diisi. Kami bertanya ke beberapa penduduk di sekitar dermaga, dimanakah tempat makan yang enak? Mereka menjawab BU SANI sambil mengacungkan jempolnya.

pulausribu12

Gak salah memang petunjuk dari mereka. Kami puas banget menyantap masakan bu Sani. Nasi putih ditemani dengan tumis kangkung, cumi goreng tepung, udang saos padang, ikan bakar, sambal lalapan dan kelapa butir untuk kami berlima hanya merusak dompet sebesar 280rb rupiah saja. Porsi yang disajikan juga lumayan besar. Kami tidak mampu menghabiskan semuanya.

pulausribu13

Setelah makan kami sholat dzuhur di mushola dekat warung Bu Sani. Rafa ganti kaosnya yang basah oleh keringat. Saya tawarkan Rafa untuk ikut aneka permainan air seperti banana boat, jetski, dll tapi Rafa menolak. Selain karena sudah pernah merasakan sebelumnya, Rafa malas untuk basah-basahan. Saat wudhu air kran terasa asin, kebayang kalo mandi pakai air asin badan akan terasa lengket meski sabunan.

pulausribu14

Seorang teman yang tau kami pergi ke pulau seribu mengirim pesan “Jakarta hujan deras banget. Kalian gimana di sana?

Memang terlihat awan gelap sekali ke arah Jakarta. Saya juga bertanya ke pemilik kapal, bagaimana kalau hujan turun apakah kami bisa kembali sore ini juga.

Beliau bilang “kalo hujan ya gak berani jalan. Mending kita tunggu sampai tidak hujan baru kembali ke Jakarta“. Khawatir juga karena semakin sore menjelang malam, ombak akan semakin besar.

Alhamdulillah hujan tidak turun sama sekali. Kami bisa meneruskan perjalanan kembali ke Muara Kamal dengan lancar. Bahkan kami mendapat bonus berupa pemandangan pelangi yang sangat indah.

Teman perjalanan kami melontarkan ide “habis ini kita pergi ke Papandayan – Garut yuk

Rafa langsung senyum lebar “yuk ma, kita jalan lagi

OK mas, kita minta ijin papa dan Fayra dulu yaaaaa.