Browsed by
Month: October 2016

Ibu Jaman Sekarang

Ibu Jaman Sekarang

Saya membaca tulisan ini di Path. Saya share di sini sebagai catatan pribadi dan pengingat diri.

——-

Pagi itu seorang teman memposting foto bayinya, dilengkapi tulisan, “Adek cantik lagi asyik sama empeng barunyaaa..

BREEEEEGGG!!

Seperti yang kuduga, 5 menit kemudian statusnya dibanjiri komentar…

Kok masih bayi udah dikasih dot??

Nanti bingung puting loh!

Eehh gak boleh tau bayi dikasih empeng!

Daan.. kalimat kalimat judgemental lainnya.

Di benak gw, gilaaaakk emak emak jaman sekarang sadeees bener kalo udah ngomentarin orang, wkwkwk..

Tunggu, ojo misuh dulu. Aku lagi gak membenarkan pengguaan empeng pada bayi ya disini. Tapi tentang manners. Tentang adab berperilaku.

Kenapa ya emak emak sekarang (gw termasuk, iya 😝 ) butuh banget merendahkan orang lain untuk meninggikan kepercayaan diri?

Yang kerja, ngenyek yang IRT. Nyebut nyebut, Hare genee masih nadahi tangan ke suami? Hellaaaaww~~ padahal nengadahnya juga sama suami sendiri, bukan sama suami situ, wkwkwk..

Yang di rumah, ngenyek yang kerja. Nyindir nyindir, kuliah tinggi tinggi anak dititipin ke pembantu yang cuma lulusan SMA?? Nyang bener ajee luuu~~ Lupaa… Lupa deh diaa, padahal generasi kita kebanyakan orang tuanya mungkin sarjana juga enggak. Situ berani bilang mereka gak kompeten ngurus anak? Lah elu bisa kuliah tinggi dididik siape cuy? Wkwkwkw..

Yang lahiran normal ngenyek yang cesar. Orang baru posting berita lahiran aja yang ditanya langsung, “NORMAL APA CESAR??” Lah, emang normal ataupun cesar, apa ngaruhnya ama hidup situ sik? Wkwkwkw.. dan lagian kenapa juga mesti dinamain persalinan normal, emang kalo lahirannya cesar, masuk kategori abnormal gitu? 😛

Gusti,
Kalo semua perdebatan dirinciin, bisa lebih dari seribu purnama ini 😂

Sekali lagi pertanyaanku tetep sama,
Kenapa ya kita butuh banget merendahkan orang lain untuk meninggikan kepercayaan diri sendiri?

Yang IRT merasa mulia, saat menyebut wanita karir itu abai terhadap anak anaknya.

Yang karir merasa hebat, saat memandang IRT menyianyiakan modal akademik dan potensi yang ia punya.

Yang homeschool merasa keren, saat rajin mencari dan menjelek jelekkan sistem pendidikan indonesia.

Yang nyekolahin anak merasa paling bener, saat memandang sistem pendidikan lain belom teruji hasil didikannya.

Yang ng-ASI merasa jagoaan, saat nyebut nyebut anak sufor sebagai “anak sapi”

Hey mak,
Bisa kah kita menjadi baik tanpa perlu merasa jadi yang paling baik?

Hey mak,
Tahukah kamu?

Cuma orang orang yang belum bahagia dengan pilihan hidupnya saja lah, yang masih butuh menaikkan harga diri dengan ngenyek pilihan hidup orang lain.

Semoga bukan aku. Semoga bukan kamu. Semoga Allah menjaga, dari tingkah laku kita sendiri yang berpotensi menyakiti saudara kita..

~Jayaning Hartami

Agustusan

Agustusan

Bersyukur banget tinggal di komplek yang warganya kompak dan selalu punya kegiatan keren, termasuk kegiatan selama bulan Agustus lalu dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71.

Berikut beberapa kegiatan yang saya dan Fayra ikuti:

BERBURU HARTA KARUN

image

Kegiatan ini khusus untuk anak-anak berusia 5-12 tahun. Panitia membuat beberapa pos yang harus dikunjungi peserta, dan memberikan tantangan yang berbeda di setiap pos tersebut. Ketika peserta berhasil menyelesaikan tantangan, ada hadiah berupa makanan kecil atau alat tulis yang bisa langsung dibawa oleh peserta.

Karena jarak antar pos cukup jauh, maka berburu harta karun dilakukan dengan naik sepeda.

Beberapa tantangan yang harus dilakukan anak2 untuk menaklukkan para “penjaga harta karun” diantaranya:

  • Tebak pesan rahasia
  • Susun puzzle Indonesia
  • Tebak gambar
  • Estafet gambar
  • Pesan berantai

Responnya sangat luar biasa. Anak-anak tertantang banget untuk menyelesaikan semua tugasnya. Mereka senang sekali loh.

Salut untuk tim kreatif lomba ini, kalian juara!

Sebenarnya selain Berburu Harta Karun, masih banyak lomba 17an standar seperti balap karung, lomba makan kerupuk, tarik tambang, dan lain-lain. Tapi karena bentrok dengan lomba tumpeng, saya tidak memantau dan mendokumentasikan kegiatan tersebut.

 

TUMPENG ANTAR RT

image

Seminggu sebelum acara, ibu-ibu heboh di grup WA membicarakan persiapan lomba tumpeng. Saya mendapat tugas untuk design kostum (apron). Beberapa ibu lain diberi tugas untuk belanja bahan ke pasar. Sementara untuk pembagian tugas masak per menu akhirnya dilakukan keroyokan. Setiap orang bebas mengusulkan akan memasak makanan apapun sebagai isi tumpeng, selama bersedia memasaknya.

Malam sebelumnya, beberapa orang ibu berkumpul di rumah saya untuk mengadon ramuan nasi 3 warna (merah-kuning-hijau) sampai jam 11 malam. Setelah diaron, ada 3 orang yang bertugas membawa pulang nasi tersebut untuk mengukusnya jam 4 pagi. Hape saya berkedip-kedip tepat jam 4, banyak ibu-ibu yang mengingatkan di WA grup supaya petugas tidak lupa mengukus nasi saat itu.

Jam 7 kami sudah berkumpul di rumah bu RW dengan masakan masing-masing. Saya dan 3 teman lain didaulat sebagai penghias tumpeng pada lokasi acara. Kami menyiapkan hiasan dari aneka sayur mayur dan melakukan simulasi tumpeng. Jam 11 semua peserta kumpul di depan lapangan futsal. Kami hanya diberi waktu 45 menit untuk menghias tumpeng. Ibu-ibu lain berkumpul di tenda sebelah meja lomba, dan memberikan yel-yel untuk menyemangati kami yang sibuk menghias tumpeng. Mendadak minder melihat hasil tumpeng dari 4 meja lawan. Kami cuma bisa pasrah terhadap keputusan dewan juri.

image

Kehebohan beberapa hari terakhir, rasa capek dan ngantuk karena begadang malam sebelumnya, terbayar lunas ketika diumumkan RT kami berhasil memperoleh juara ke 3!

Kami membuat tumpeng dengan bentuk kantor kelurahan yang sedang menyelenggarakan upacara bendera. Jajaran telur, udang dan perkedel menjadi peserta upacara. Nasi merah menjadi atap gedung, nasi kuning menjadi bangunan dan nasi hijau menjadi lapangan rumput. Kami juga menyiapkan tumpeng mini di piring untuk dicoba para dewan juri.

image

Terima kasih atas yel-yel supporter, transferan dana, kiriman lauk pauk, waktu dan tenaga yang dicurahkan untuk meramaikan acara ini.

 

MALAM 17AN

image

Tepat tanggal 17 Agustus jam 7:30 malam, seluruh warga komplek berkumpul di lapangan futsal. Malam itu diselenggarakan acara tamah tamah, pengumuman pemenang seluruh lomba dan pembagian hadiah.

Saya diutus untuk menerima hadiah juara 3 lomba tumpeng. Alhamdulillah kami mendapat hadiah uang tunai senilai Rp 500rb.

 

PIKNIK SE-RT

image

Dengan uang tunai hadiah lomba tumpeng, ditambah uang sisa saweran untuk membuat tumpeng, uang kas arisan RT, ditambah lagi dengan uang konsumsi arisan bulan Agustus, diputuskan untuk menyewa bus yang akan digunakan ibu-ibu untuk piknik ke Cirebon sekalian penutupan arisan.

image

Selain membuat itinerary dalam bentuk image, saya juga diberi tugas untuk membungkus doorprize yang akan dibagikan ke seluruh peserta termasuk anak-anak yang dibawa ikut serta oleh ibunya. Alhamdulillah masih ada sisa dana yang bisa dialokasikan untuk membeli hadiah, perkakas dapur dan alat makan harga murah meriah. Yang penting semua kebagian. Fayra dengan jiwa seni yang overload, membantu saya menuliskan nomor pada bungkus kado serta kocokannya. Jadi kelihatan keren deh!

Semua peserta diminta menggunakan pakaian dengan warna ungu atau pink. Tak disangka, ternyata bus yang datang pun warna kursi dan tirainya juga bernuansa yang sama. Mecing loh.

image

Pemberhentian pertama, kami sarapan di Empal Gentong H. Apud. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Cirebon Waterland – Ade Irma Suryani. Selain kolam renang, restoran dan aneka mainan untuk anak-anak, tempat ini juga menyediakan bungalow untuk wisatawan yang bermalam. Jajaran rumah kayu di bibir pantai ini dibuat ala-ala resort pulau Maladewa. Yang membedakan tentu warna airnya. Di Cirebon tidak sebiru air laut di Maldives.

image

Puas berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan menuju Keraton Kasepuhan Cirebon. Kami sholat dzuhur di Masjid Sang Cipta Rasa yang lokasinya tidak jauh dari Keraton. Kemudian kami berhenti di Nasi Jamblang Bu Nur untuk makan siang. Antriannya lumayan panjang. Tapi demi blepotan cumi hitam yang lezat, kami dengan rapi mengikuti barisan antrian.

image

Acara trip ini ditutup dengan mengunjungi pusat batik Trusmi dan toko oleh-oleh Daud. Kami tiba di BSD lagi sekitar jam 11 malam. Para suami sudah berkumpul di sekitar lapangan futsal menanti kedatangan bus yang membawa istri dan anak mereka.

Banyak banget ya kegiatan agustusan di komplek kami. Capek tapi seru.

Semoga tahun depan jajaran panitia bisa menyelenggarakan kegiatan yang lebih keren lagi. Dan para warganya tetap kompak selalu.

Simple Brownis

Simple Brownis

Ibu-ibu pasti repot banget kalo pagi kan yah?

Ini saya share resep brownis yang gampang dibuatnya, dari persiapan bahan sampai kue matang cuma membutuhkan waktu kurang dari 5 menit, dan tidak banyak cucian piring kotornya.

image

 

Resep Simple Brownis

Bahan:
1 telur
1 sdm terigu
2 sdm coklat bubuk
2 sdm minyak goreng
4 sdm gula pasir

Cara:
– Campur jadi satu dalam mug/cangkir/mangkok kecil

– Aduk rata pakai garpu

– Masukkan ke dalam microwave dgn waktu 1 menit 40 detik

– Brownis siap disajikan