Browsed by
Category: De

Cerita De

Ramadhan Seru

Ramadhan Seru

Alhamdulillah tahun ini sebuah masjid berdiri di tengah komplek kami, hasil swadaya seluruh umat muslim dalam waktu beberapa tahun terakhir. Tidak ada menara dan kubah layaknya masjid lain, tidak ada suara adzan yang berkumandang dari pengeras suara, karena ini adalah bentuk komitmen kami untuk menghargai warga pemeluk agama lain. Toh kami masih bisa mendengar adzan dari beberapa masjid di sekitar komplek.

IMG_3792

Sebagai bentuk rasa syukur, kami pun berupaya untuk memakmurkan dan meramaikan masjid dengan berbagai kegiatan. Baik kegiatan untuk orangtua, remaja maupun untuk anak-anak.

Kebetulan saya diminta membantu mengurus kegiatan anak-anak. Bersama ibu-ibu lain, kami saling bahu membahu membuat anak-anak semangat menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Berikut kegiatan yang berlangsung beberapa waktu terakhir:

MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa)

Dengan persiapan yang cuma 3 hari … alhamdulillah … dari target 30 peserta, ternyata tercatat 50 anak yang mengikuti acara MABIT yang kami adakan pada hari Jumat-Sabtu (15-16 April 2016) dari ba’da Ashar sampai ba’da Subuh.

IMG_3775

Kami dibantu oleh 4 orang ustad yang mengajarkan anak-anak:

  • Fiqih sholat dan doa
  • Adab-adab di masjid
  • Mencintai dan menjaga masjid

Kegiatannya dibuat per kelompok, dimana ketua kelompok diberi tanggungjawab atas kekompakan tim dan memastikan anggotanya menjaga kebersihan lingkungan masjid. Sebelum tidur, anak-anak menyaksikan film tentang orang yang menyesali masa muda hidupnya yang dihabiskan dengan mementingkan kegiatan dunia.

IMG_3776

Setelah anak-anak tidur, para ibu-ibu panitia kembali ke rumah masing-masing untuk melanjutkan PR:

  • Membungkus goodie bag
  • Mengoven muffin untuk cemilan anak-anak
  • Membuat sandwich untuk sarapan anak-anak

Keesokan harinya, setelah sholat subuh berjamaah, anak-anak dibagian goodie bag dan paket sarapan yang bisa dibawa pulang.

TARHIB (Pawai Menyambut Ramadhan)

Sebenarnya kegiatan ini diselenggarakan oleh sebuah masjid besar yang lokasinya tidak jauh dari komplek kami. Beberapa cluster dan TPA di sekitarnya mengirimkan anak-anak untuk meramaikan acara. Kami pun dengan senang hati mengikuti kegiatan ini.

IMG_3316

Hasil gugling 3 hari sebelum acara, saya dan Fayra membuat design seperti tampak pada foto di atas:

  • Spanduk hasil karya mama
  • Poster hasil karya Fayra

IMG_3337

Karena ketua panitia masih dalam perjalanan wisata dan seorang anggota panitia lain masih menjalankan ibadah umroh, saya pun akhirnya merangkap menjadi tukang hiasan pawai. Saya membeli beberapa batang kayu dari toko material terdekat, dan mencoba membuat sendiri hiasan-hiasan untuk anak-anak. Keluar deh jiwa anak STM nya *singsingkan lengan baju*

IMG_3351

Tetangga sebelah rumah yang baik hati datang membantu. Seorang ibu keren dari blok sebelah juga datang. Pekerjaan pun semakin ringan dengan bala bantuan. Makasih Dita dan Qonita *kecup 1-1*

IMG_3384

Tanggal 29 May 2016, ada 15 anak dan beberapa orangtua yang berkumpul di halaman masjid. Anak-anak diberikan sarapan berupa bubur kacang hijau sebelum berangkat. Setelah semua siap, kami pun berjalan beriringan menuju lokasi awal pawai.

IMG_3795

Meski panas dan capek berjalan kaki, anak-anak tetap semangat sampai masjid besar yang dituju. Setiap anak diberikan goodie bag berupa susu coklat, aneka cemilan juga voucher senilai 15rb yang bisa digunakan untuk belanja di area bazar. Sayangnya kami tidak tahu bahwa acara ini dilombakan. Tau gitu kami selaku panitia akan mempersiapkan lebih matang dan berkonsep supaya bisa menang. Pelajaran berharga untuk acara tahun depan.

Nonton Bareng Film Surga Menanti

Alhamdulillah Senin, 7 Juni 2016 kami berkesempatan untuk nonton bareng film Surga Menanti. Sayangnya karena belum berhasil sepakat dengan tanggal nonton, ibu-ibu pengajian di komplek kami belum jadi juga untuk nonton bareng. Saya dan Eka (tetangga dari blok sebelah) memutuskan untuk ikut nobar ibu-ibu pengajian di Bintaro. Karena memang film ini tidak tayang di beberapa bioskop sekitar BSD – Alam Sutera – Summarecon Serpong.

IMG_3707

Alhamdulillah ummi Pipik dan Syakir Daulay sebagai pemeran utama dalam film ini berkenan hadir. Masya Allah film ini bagus deh, penuh pelajaran terutama bagi anak-anak supaya mereka berkeinginan kuat untuk menjadi penghafal Qur’an. Lantunan ayat suci Syakir juga luar biasa indahnya. Tonton yah, tapi jangan lupa bawa banyak tisu. Liat aja tuh mata bengep saya dan Eka yang kebanyakan nangis selama film berlangsung. Hahaha

Ramadhan Seruku

Acara ini diselenggarakan setiap hari selama 3 pekan pertama Ramadhan. Qonita sebagai ketua panitia program ini memang sangat kreatif sekali. Konsep acara dibuat sedemikian rupa dengan berbagai kegiatan yang bisa dilakukan anak-anak untuk mengisi waktu anak-anak di jam kritis puasa (jam 3:30 sampai jam 5 sore). Dari pada mereka di rumah mengeluh perut yang mulai keroncongan, mending kami giring anak-anak ke masjid untuk mengikuti kegiatan yang seru dan bermakna. Kami masih dibantu oleh 4 orang ustad yang sama dengan acara MABIT.

IMG_3352

Agenda acara ini adalah:

  • Pembagian kelompok anak
  • Pembuatan bendera kelompok
  • Pembuatan scoring board tiap kelompok
  • Pembuatan yel-yel kelompok
  • Permainan kelompok untuk melatih kekompakan dan kepercayaan ketua regu (panahan, drat, tali, bola, menyusun puzzle, dll)
  • Kompetisi pengetahuan seputar agama antar kelompok

IMG_3361

Materi yang diberikan untuk anak-anak di antaranya:

  • Adab anak terhadap orangtua
  • Adab dalam mencari ilmu
  • Adab di dalam masjid
  • Adab terhadap kitab suci Al Quran

IMG_3716

Anak-anak diberikan beberapa pelatihan:

  • Pelatihan tata cara taharoh (wudhu dan mandi wajib)
  • Pelatihan adzan dan iqomat
  • Pelatihan sholat

IMG_3782

Anak-anak diberikan pengetahuan tentang:

  • Sejarah ramadhan, keutamaan ramadhan, amalan utama di bulan ramadhan
  • Bagaimana seharusnya menjadi remaja muslim yang baik punya nilai diri, mandiri, kreatif dan bermanfaat
  • Kisah 10 sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga

IMG_3790

Anak-anak juga melakukan kegiatan mengasyikan:

  • Bermain dan menghias sepeda
  • Mewarnai dan membuat craft
  • Bermain lego dan yoyo
  • Membuat slime

Alhamdulillah saya dan pak suami bersyukur banget bisa tinggal di lingkungan rumah yang menyenangkan, tetangga yang superduper menghangatkan, juga kegiatan beragama yang dimudahkan dan berhamburan.

Yuk mari kita ramaikan masjid, rumah Allah SWT.

Apalagi menjelang Ramadhan … jangan cuma meramaikan mall, restoran dan tempat belanja aja.

Mari Berbagi

Mari Berbagi

image

Setelah mendapat rekomendasi dari teman, alhamdulillah hari ini diberikan kesempatan bisa mengunjungi:

Pondok Pesantren Baitunissa
Jl. Curug Utara No.25 RT03/09
Kel. Curug Bojongsari – Depok 16517

Berdiri tahun 1993 oleh sepasang suami istri yang sudah lanjut usia, mereka adalah ummi dan abi Aulya Anshorullah

Notelp:
0251-8617869
0813 1659 0064

Total : 25 anak (15 laki + 10 perempuan)

Usia : 7 – 15 tahun

Seluruh anak di sekolahkan ke sekolah dekat lokasi panti. Ada beberapa anak yang diikutkan ujian Kejar Paket A-B-C.

Setelah sekolah, anak2 akan diajarkan ilmu agama dan life skill. Mereka dipersiapkan untuk bisa menempuh pendidikan lebih tinggi/pesantren lain yang lebih besar/mapan.

Sejauh ini ummi dan abi mengurus anak2 secara mandiri, padahal mereka juga memiliki 9 anak kandung.

Setiap hari ummi bangun jam 3 pagi untuk mencuci pakaian semua anak2 ini sebelum anak2 bangun. Belum lagi memasak dan membersihkan rumah yang semuanya benar2 dilakukan sendiri. Dengan kerepotan yang luar biasa, ummi dan abi tidak sempat membuat administrasi penghuni panti.

Tidak ada buku yg berisi data tiap anak yang tinggal di sini. Tidak sempat membuat proposal untuk meminta bantuan dana operasional ke pihak manapun.

Mereka melakukannya murni untuk mencari ridho Allah SWT.

Yang dibutuhkan:
– SPP yang harus dibayar @35rb/bln/anak
– Alat kebersihan (sabun cuci, sabun pel lantai, sabun mandi, sampo, sikat gigi, pasta gigi)
– Alat pribadi (sendal, sepatu, pakaian, handuk, seragam sekolah)
– Alat sekolah (tas, pensil, pulpen, buku tulis, buku gambar, spidol, pensil warna, dll)
– Alat sholat (mukena, sarung, peci, sajadah)
– Bahan pangan (beras, minyak goreng, gula, teh, lauk pauk harian)
– 50 sak semen dan 28 batang besi ukuran 12 untuk penyelesaian pembangunan tempat tinggal anak-anak

Jika teman2 ingin membantu, silahkan hub notelp di atas atau bisa mentransfer dana ke rek di bawah ini:

BCA 86906-13825
BRI 0809-01-001144-53-6
a.n Aulya Anshorullah

image

Setelah dari Panti, saya dan teman2 berhenti utk makan siang di Pamulang.

Pak suami telpon dan bertanya saya lagi apa.

Saya ceritakanlah kalo saya baru dari panti asuhan yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Saya menangis seraya menceritakan perkataan ummi sebelumnya:
Untuk makan besok ya kami masih berdoa hari ini. Magic jar juga rusak karena jatuh. Jadi agak repot ini masak nasi untuk 25 anak. Uang SPP bulan ini belum bayar, padahal anak2 lagi ujian kenaikan kelas. Ada 1 anak belum bayar ujian kejar paket A nya. Kami percaya Allah SWT akan membantu dengan caraNYA selama kami ikhlas mengasuh mereka

Tetiba seorang ibu yang duduk depan saya, menangis dan pegang tangan saya. Rupanya beliau mendengarkan percakapan saya dengan pak suami, saat beliau makan.

Mbak, saya titip uang untuk ke panti itu yah

Subhanallah … Allah SWT Maha Mendengar

Semoga Allah membalas kebaikan ibu Nita dan siapapun yang membantu mereka dengan rizki yang berlipat dan berlimpah. Amin

image

Sepatu Orang Lain

Sepatu Orang Lain

image

*re-share dari path Santi*

Kita hanya mampu membeli tas tangan seharga 500ribu rupiah. Ketika kawan kita membeli tas tangan seharga 5juta rupiah, kita bilang kawan kita berlebihan. Padahal ia belanja tak pakai uang kita. Ternyata ia sudah berhemat untuk tidak membeli tas seharga 40juta rupiah yang sanggup ia beli.

Kita hanya mampu hidup selalu di dekat suami. Ketika kawan kita berpisah jarak dan waktu dengan suaminya, kita bilang kawan kita gegabah. Kita bilang ia menggadaikan rumah tangga demi materi. Ternyata ia tetap hidup rukun dan bahagia dalam perjuangan rumah tangganya.

Kita hanya mampu menjadi ibu rumah tangga. Ketika kawan kita memilih bekerja sebagai pegawai, kita bilang ia menggadaikan masa depan anak. Ternyata ia bangun lebih pagi dari kita, belajar lebih banyak dari kita, berbicara lebih lembut pada anaknya, dan berdoa lebih khusyuk memohon pada Tuhan untuk penjagaan anak-anaknya.

Kita hanya mampu mengatur uang belanja 1juta rupiah sebulan. Ketika kawan kita bercerita pengeluaran belanja bulanannya sampai 6juta rupiah, kita bilang ia boros. Padahal ia tak pernah berhutang pada kita. Pinjam uang pun tidak. Ternyata mereka sedekah lebih banyak dari uang belanjanya. Ternyata mereka tak pernah lupa membayar zakat.

Siapa yang rugi?

KITA

Belum-belum sudah mudah menilai. Bisa jadi malah buruk sangka. Padahal kita tak pernah tahu apa yang sebenarnya orang lain hadapi, orang lain lakukan, di luar sepengetahuan kita.

Jangan mengukur SEPATU orang lain dengan kaki kita. Jangan pernah mengukur kehidupan orang lain dengan ukuran hidup kita. Rawan tak tepatnya.

Mari kita belajar untuk tidak mudah menghakimi.

#selfreminder #notetomyself

Main Sore

Main Sore

Demi membebaskan anak-anak dari gadget dan TV selama 2 jam per hari, setiap sore saya dan tetangga sebelah rumah mengumpulkan anak-anak di sekitar rumah kami untuk bermain bersama. Supaya anak-anak ini bisa menikmati permainan jaman kita kecil dulu.

Ide awal dari program #mainsore ini dicetuskan Fayra dan tetangga sebelah rumah. Kebetulan mama Dita ini punya 2 anak lelaki yang masih berusia dibawah 7 tahun, sementara Fayra mencari teman main yang bisa mengimbanginya. Secara masRafa udah masuk usia remaja … gak mau lagi diajak ikut permainan untuk anak-anak.

Ternyata Fayra dan Dita sudah membuat daftar permainan untuk 7-20 hari berikutnya supaya tidak bosan. Saya mendukung penuh kegiatan ini dan mengumpulkan beberapa material permainan mulai dari congklak, karet, bola kasti, karambol, dll.

Saya minta ijin Dita untuk mengumumkannya saat arisan RT. Sebenarnya Fayra dan anak-anak mama Dita ini udah bermain 2-3 minggu sebelum saya umumkan, tapi ya cuma ber3-5 orang aja. Nah kalo diumumkan … makin banyak yang ikut main, pasti semakin seru kan?

Setiap hari anak-anak berkumpul, belajar dan bermain bersama mulai jam 15:30 sampai jam 17:30. Saya juga mengumumkan jenis permainannya setiap hari ke WAgrup RT dan selalu update foto-foto anak mereka saat bermain.

Kegiatan anak-anak ini di antaranya sebagai berikut:

  • Aktivitas DIY (do it yourself) atau membuat kerajinan tangan
  • Permainan fisik / tradisional seperti galasin, gobak sodor, karambol, congklak, ularnaga, bekel, tak benteng, dll

mainsore1

Hari pertama setelah diumumkan ada 5-7 anak lain yang datang. Mereka main LOMPAT KARET dan diajak berkebun. Anak-anak semangat banget walau awalnya terlihat malu karena belum kenal satu sama lain.

mainsore2

Hari berikutnya yang datang jauh lebih banyak. Bahkan anak-anak dari blok lain yang tadinya hanya sekedar lewat karena mereka sepedaan keliling komplek, jadi parkir di depan rumah dan langsung ikutan main. Alhamdulillah ada sponsor berupa es buah, coklat bengbeng dan bolu pandan dari beberapa orangtua.

mainsore3

Hari berikutnya kami mengajak anak-anak untuk membuat pizza sendiri. Karena sebelumnya saya umumkan di WAgrup, ibu-ibu lain memberikan sponsor berupa roti tawar, sosis, saos tomat, keju, dll. Tetangga depan rumah mengijinkan garasinya dipakai menjadi tempat pembuatan pizza, lengkap dengan kompor dan oven. Sambil menunggu pizza matang, anak-anak bermain PETAK PATUNG dan main GOBAK SODOR. Seru banget!

mainsore4

Ketika anak-anak yang datang lebih dari 20 orang dengan rentang umur yang beragam, saya dan Dita mulai kewalahan. Sepertinya kami mulai butuh toa dan peluit untuk bisa mengatur mereka. Hahaha

Kami juga dituntut untuk makin kreatif mempersiapkan permainan yang lebih beragam untuk anak-anak. Tidak bisa semua anak diajak dalam 1 permainan yang sama. Kasian anak-anak usia TK yang pastinya akan kalah saing dengan anak-anak SD.

Alhamdulillah ada tetangga lain yang memberikan sponsor berupa potongan-potongan kertas yang bisa dikolase oleh anak-anak TK. Yang memberikan makanan dan minuman juga makin banyak. Kami mengajarkan anak-anak untuk berbaris antri setiap istirahat untuk menerima makanan dan minuman ini, supaya mereka tidak rebutan.

Setiap mau main basah-basahan atau kotor-kotoran, saya juga minta ijin melalui WAgrup supaya orangtua anak-anak ini gak kaget saat anak-anaknya pulang. Seperti waktu kami membuat permainan PERANG BALON AIR dan BOX SLIDING.

mainsore5

Kebetulan gak jauh dari rumah ada gundukan tanah yang berbatasan dengan kampung belakang. Bermodalkan dus bekas, anak-anak diajak main perosotan. Sensasinya beda lah sama main perosotan di playground sekolah. Yang ini lebih asyik dan menantang.

Anak-anak senang … ibu-ibu meriang!

Meriang karena terbayang harus mencuci pakaian kotor mereka yang bercampur tanah hahaha

Etapi kata iklan sabun cuci pakaian: BERANI KOTOR ITU BAIK hihihi

Setelah saya upload ke media sosial (IG + FB), banyak yang memberikan komentar:

Waahh coba rumah kita deketan mba, anak-anakku pasti senang ikutan main juga

Ini mah enak komplek rumahnya, jalanan luas. Kalo di rumah aku, jalanan sempit dan banyak dipake untuk parkir kendaraan

Saya cuma tersenyum dan membalas:

ayo bikin juga di sekitar rumah kalian. Tempat bukan alasan, selama kita bisa kreatif menciptakan suasana bermain untuk anak-anak

Coba deh diskusi dengan tetangga yang seumuran ama kita atau paling enggak anaknya sepantaran dengan usia anak kita. Pasti sebenarnya mereka mau kok. Harus ada yang berani memulai aja. Sesuaikan permainan dengan tempat bermain. Sekedar main BOLA BEKEL, KARAMBOL, CONGKLAK, MONOPOLI, di teras atau ruang TV aja bisa mengasyikan untuk anak-anak. Kuncinya adalah beri anak-anak kesibukan sehingga mereka bisa melupakan gadget dan TV selama 1-2 jam.

Walaupun akhir-akhir ini mamade syibuk dan gak bisa ngawasin anak-anak, alhamdulillah mamadita masih terus menjalankan program dibantu oleh ibu-ibu lain secara bergantian. Bersyukur banyak banget dukungan untuk program ini. Feedback dari orangtua juga lumayan positif karena setiap pulang ke rumah, anak-anak selalu lapor kalo permainannya menyenangkan.

Kami berharap kedepannya, tanpa kami awasi pun anak-anak bisa bermain sendiri karena mereka sudah saling mengenal satu sama lain dan sudah tau jenis-jenis permainan yang bisa dilakukan.

Kata psikolog (ngutip FB mama Dita), masalah kenakalan dan penyimpangan anak-anak itu berawal dari BLAST (bored, lonely, angry, stress, tired). Jadi mari kita tumbuhkan anak-anak yang BEST (behave, emphatic, smart, though).

Ada ide permainan apa yang seru untuk anak-anak?

Kecelakaan

Kecelakaan

Inget tulisan sebelumnya yang saya bilang ke bengkel?

Ini loh penampakan pasiennya:

ditabrak

Akhir bulan Ramadhan kemarin, Fayra menginap di rumah kakak saya. Baru 1 malam, Fayra menelpon minta dijemput. Saya mengajak Rafa untuk menjemput Fayra ke Kalimalang sekitar jam 1 siang.

Dalam perjalanan dari tol BSD, saya mencoba mendahului 2 truk kontener yang berjalan lambat di sisi kiri dan tengah. Ketika saya memacu kecepatan di kanan jalan, seketika ada sebuah sedan yang menyalip di antara truk dan mepet ke sisi mobil saya.

Kalau saya biarkan dan banting stir ke kanan, maka resikonya adalah saya akan menabrak tembok pembatas tol.

Kalau saya lengah dan stir ke kiri, maka resikonya adalah saya menjepit sedan itu ke truk kontener … atau malah mobil saya yang menabrak truk tersebut.

Dalam hitungan sepersekian detik, saya reflek mengurangi kecepatan tanpa melihat ke arah belakang melalui kaca spion. Seketika mobil saya dihantam Avanza dari belakang, lumayan keras.

Saya dan Avanza tsb minggir dan diskusi di bahu jalan tol. Pengemudi Avanza mengerti kondisi saya karena mobilnya pun dipepet oleh sedan yang sama dari arah belakang sebelumnya. Beliau tidak menyalahkan saya yang reflek mengurangi kecepatan padahal kondisi saya ada di lajur cepat (paling kanan). Saya pun tidak menyalahkan beliau karena saya juga salah tidak melihat ke belakang sebelum mengurangi kecepatan.

Kondisi hidung Avanza penyok lebih parah dari mobil saya. Bagian tengah retak dan kaburator bocor hingga air mengucur lumayan deras. Kondisi mobil saya penyok bagian belakang, pintu bagasi tidak bisa dibuka, lampu kiri belakang pecah dan bemper belakang turun agak miring.

Saya putuskan untuk keluar di pintu tol Bintaro, parkir di sebuah supermarket kecil. Rafa berdiri di belakang memantau saya tes fungsionalitas mobil terutama lampu sen dan lampu rem. Alhamdulillah masih berfungsi dengan baik, dan kami pun putar balik masuk tol lagi kemudian kembali ke BSD.

Saya berusaha untuk tenang walau sebenarnya badan gemetaran, jantung deg-degan, lemas gak karuan. Sampai rumah cuma bisa goleran di sofa dan mengabari suami melalui WA dengan mengirim foto kondisi mobil.

Alhamdulillah saya dan Rafa baik-baik saja, masih dalam perlindungan Allah SWT. Tidak ada luka benturan. Tulang saya juga tidak memberikan alarm berupa rasa ngilu *sujud syukur*.

Belum sempat ke bengkel untuk memperbaiki kerusakan, 2 minggu berikutnya mobil saya kembali dihantam motor di per4an Eka Hospital. Melihat lampu hijau yang berubah menjadi kuning, saya putuskan untuk berhenti. Tiba-tiba sebuah motor dengan kecepatan tinggi menghantam mobil saya. Sepertinya dia berniat untuk melaju cepat tanpa melihat lampu yang sudah berubah jadi merah. Dentuman keras membuat saya melihat ke belakang melalui spion, motor tsb jatuh setelah menabrak mobil saya. Untungnya pengemudi motor masih bisa bangun dan kembali naik ke atas motornya.

Masya Allah … ujian dan teguran dari Allah untuk saya.

Bagian belakang mobil makin penyok, bemper makin turun hingga menimbulkan bunyi saat roda berputar karena karetnya terseret ban. Saya cek kontrak asuransi mobil, ternyata periode “All Risk” sudah berakhir dan sekarang yang ditanggung cuma “Total Lost Only“. Artinya saya harus membayar penuh semua biaya perbaikannya.

Sebelum suami pulang, saya mencari informasi ke beberapa bengkel. Setelah mengetahui langkah perbaikan dan rincian biaya, saya diskusi dengan suami melalui WA.

Ternyata perbaikan gak cukup dilakukan dalam waktu 1 hari. Saya harus menunggu cat mengering, tapi mobil bisa dibawa pulang dulu. 3 hari kemudian saya bawa mobil kembali ke bengkel untuk proses poles nya.

Sambil menunggu mobil kembali kinclong, tetangga saya yang cantik-cantik menjemput di bengkel, mereka mengajak saya makan siang dan jalan-jalan ke Ikea. Lumayan deh ya … daripada lu-manyun di bengkel sendirian. Hehehe

Mereka heran “kok elo bisa sih ngurusin mobil ke bengkel kayak gitu? gak nunggu suami pulang aja, biar dia yang bawa ke bengkel?

Yah beginilah resiko single fighter, semua harus dikerjakan sendiri selama mampu. Kalau semua nunggu suami pulang, trus gimana saya mengerjakan tugas mengantar anak-anak dan urusan mobilitas lainnya?

Tidak sulit kok. Cuma harus cari informasi dari teman-teman cowok dan survey ke beberapa bengkel untuk membandingkan pelayanan juga biayanya. Alhamdulillah PR sudah dikerjakan dan mobil kembali mulus saat suami pulang.

Pelajaran bagi saya untuk lebih hati-hati di jalan nih.