Browsed by
Category: Rafa

Cerita Rafa

H1 Ramadhan 2011

H1 Ramadhan 2011

Alhamdulillah Rafa bisa istiqomah puasa walau teman-teman di sekolahnya banyak yang non-muslim. Saat lunch break, seperti Ramadhan tahun lalu Rafa memilih untuk pergi ke mushola dan melakukan sholat dzuhur berjamaah. Tahun lalu Rafa cuma batal puasa 1x karena sakit. Mudah-mudahan tahun ini bisa lancar puasa tanpa hambatan apapun. Amin

—————————–

Sementara Fayra nih

Fayra: mama, hari ini aku puasa loh

Mama: wuiih subhanallah, anak mama hebat. Kamu kuat sampai jam berapa, nak?

Fayra: Bangun tidur aku sahur makan roti 1, trus  aku puasa. Jam 9 aku makan roti 1 lagi, trus aku lanjut puasa. Jam 12 aku makan nasi.

Hahaha ok deh

Rafayra ke Desa

Rafayra ke Desa

Alhamdulillah di penghujung liburan Juni-Juli 2011 ini, mama papa berhasil menyamakan waktu cuti dikantor masing-masing. Walau mepet menjelang tanggal masuk ke sekolah, tapi kami sempatkan untuk berlibur ke luar kota. Tujuan awal kami Joglosemar (Jogja – Solo – Semarang). Tapi karena cuma punya waktu 4 hari (sabtu – minggu – senin – selasa), kami gagal melanjutkan perjalanan ke Solo dan Semarang.

Untuk memberikan pengalaman baru pada Rafa dan Fayra, kami sempatkan untuk menginap di rumah salah satu tante saya di Wonosobo (sekitar 2 jam dari Jogja). Tante saya ini memutuskan untuk menghabiskan masa tua nya seorang diri dengan hidup sederhana di sebuah desa kecil. Awalnya keluarga kami tidak percaya dengan keputusannya, mantan seorang wanita karir memilih hidup sendiri secara sederhana di desa kecil yang bukan tanah kelahirannya.

Saya bercerita sedikit tentang tante yang saya kagumi ini yah:

Dulu tante saya adalah seorang perawat gigi, menikah dengan seorang angkatan Laut dan mendapat tugas di Lampung. Kemudian saat suami meninggal dunia ketika menuaikan tugasnya, tante saya pindah ke Jakarta dan menjadi perawat klinik gigi di RS Angkatan Laut. Setelah selesai masa baktinya, tante memutuskan untuk tinggal di Wonosobo kampung halaman almarhum suaminya. Sampai anak bungsunya meninggal dan dikuburkan bersebelahan dengan ayahanda. 2 anaknya yang lain sudah menikah dan tinggal di kota lain, beberapa kali dalam sebulan tante mengunjungi mereka. Sekarang tante saya tinggal di rumah sederhana (ruangan rumah seperti apartemen model studio) dan memutuskan untuk menjadi vegetarian. Kegiatannya hanya fokus untuk agama dan bersosialisasi dengan penduduk sekitar desa. Setiap bulan tante harus ke kota untuk mengambil uang pensiun, lalu belanja daging dan pulang ke rumah tante akan masak-masak untuk dibagikan ke para tetangga. Hampir setiap pagi tetangga yang habis memetik sayuran dikebun masing-masing, meletakan sebagian dari hasil petiknya di pagar rumah tante saya. Hidup sederhana, tak pernah kekurangan, tak pernah kehabisan walau uang pensiun selalu habis untuk dibagi-bagikan. What a life! I really envy her. Semoga Allah SWT selalu memberkahi hidupnya.

Sebelum berangkat saya sudah menceritakan ke anak-anak bahwa kami akan mengajak mereka merasakan tinggal di sebuah desa kecil di kaki bukit. Mereka sangat bersemangat. Sampai disana, terlontar ucapan-ucapan lucu dari mulut Rafa dan Fayra:

Ma, tadi aku lihat gunung. Kok sekarang gunungnya hilang

Mereka tidak sadar bahwa saat itu mereka berada di atas gunung yang tadi mereka lihat di jalan. Hehehe

Sore hari kami bermain ke sawah. Saya tunjukan ke Fayra bulir padi. Saya biarkan Fayra memetik salah satu bulir padi, memegangnya dan mencoba mengupas. Saya ceritakan proses perubahan padi menjadi beras untuk kemudian dimasak menjadi nasi.

Saat mau tidur saya minta anak-anak untuk ganti baju tidur (kaos dan celana panjang). Untuk Rafa yang udah susah dapat piyama berukuran badan remaja, tetap pakai kaos + celana pendek biasa. Rafa melengkapi balutan tubuhnya dengan sebuah sarung.

Rumah ini aneh ya, Ma. Gak pake AC tapi dingin banget

Esok pagi nya setelah sholat subuh dan sebelum mandi, kami bawa anak-anak ke sungai di belakang rumah. Karena musim kemarau, air sungai sangat dangkal. Tidak berbahaya untuk anak-anak turun ke batu kali disana.

Setelah puas main cipratan air sungai yang bening, kami menyusuri beberapa kebun sayur di sekitarnya. Kami sempat melihat beberapa penduduk desa sedang memecah batu kali untuk dibuat kerikil kecil. Mereka angkut dari pinggir sungai pakai ember, sampai atas mereka masukan ke dalam gerobak dan dikirim ke penjual batu.

Rafa bilang “walo gak ada PS (play station), main katapel – turun ke sungai – metik sayuran. Seru juga ya, Ma

Sepanjang jalan menuju rumah, anak-anak penasaran “ini bau apa, Ma? aneh tapi enak

Saya jelaskan bahwa ini yang dinamakan bau tanah basah kena embun. Harum tapi agak aneh di hidung.

Kemudian kami kembali ke rumah untuk mandi. Saat mencelupkan tangannya ke air dalam gayung, Fayra nyeletuk:

Mama gimana sih, air es kok dipake untuk mandi. Aku kedinginan nih

Akhirnya saya rebus air panas dulu, untuk dicampur ke ember mandi anak-anak.

Setelah mandi dan sarapan, kami melanjutkan perjalanan ke puncak Dieng. Kami sempat berhenti beberapa kali ditempat yang menarik untuk anak-anak. Salah satunya kebun bawang merah. Mereka sempat mematahkan salah satu daun, untuk mengetahui bau bawang.

Yang sedih saat Fayra bertanya “kenapa sih Allah SWT kasih aku alergi bunga?” Tapi tetap aja nekat main bunga tiup sama mas Rafa. Untungnya gak bentol atau gatal. Fay bilang “ini kan rumput, bukan bunga. Gak berwarna kok, Ma

Alhamdulillah gak salah pilihan kami membawa Rafa dan Fayra untuk setidaknya merasakan satu malam tinggal di desa. Banyak pengetahuan baru yang mereka dapatkan dari mengamati lingkungan dan penduduk desa. Semoga pengalaman ini berbekas pada diri mereka.

Setidaknya Fayra sudah terpuaskan karena pertanyaan “Salak itu gimana cara buatnya sih, Ma? kok enak banget” , akhirnya terjawab ketika kami sempatkan untuk berkunjung ke kebun salak. Karena pohon salak penuh duri, anak-anak tidak bisa memetik buahnya secara langsung. Alhamdulillah malah dikasih 5kg oleh pemilik kebun. Sudah bersih dari duri, tinggal kupas dan makan. Jadi cemilan di mobil selama perjalanan.

Karena sudah capek dan tepar semua bobo dimobil, kami kembali ke Jakarta malam itu juga. Besok paginya ada orientasi gedung sekolah baru anak-anak. Satu baris kursi di belakang mobil kami penuh dengan pemberian penduduk desa yang tinggal disekitar rumah tante saya. Dari mulai salak, tomat, terong, kerupuk mentah, dan berbagai makanan lain. Ah senangnya, alhamdulillah perjalanan kali ini benar-benar berkesan.

PS: Saya akan becerita tentang Dieng di postingan yang berbeda yah. Karena ada beberapa objek wisata yang akan saya jelaskan lebih rinci.

Rafa 10 tahun

Rafa 10 tahun

18 Juni 2011 … Rafa sudah berusia 10 tahun !!!

Ultahnya kali ini sangat berbeda. Rafa gak minta kado khusus, atau perayaan dengan kue berhiaskan tokoh kartun. Rafa mengundang beberapa teman dekatnya ke rumah. Dan ini lah kegiatan kami hari itu:

Saat teman sekolah Rafa datang, saya berasa ada di Singapore. Betapa tidak, wajah anak-anak ini dan kecepatan lidahnya dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris … membuat saya harus berpikir 2x lebih cepat untuk bisa menangkap apa yang mereka perbincangkan.

Salah seorang teman Rafa bertanya “can we cook in your kitchen? I can make french fries and fried noddle or spaghetti

Owh wow … saya terpana. Dan saya menawarkan “how about we make cupcake and decorate it?

Sejumlah perempuan langsung berlari ke dapur. Membaca teliti buku resep yang saya berikan. Bergantian menimbang bahan makanan dan memecahkan telur. Menghidupkan mixer dan memasukan adonan ke dalam loyang.

Mereka juga ribut mencicipi adonan “can we taste it? can we lick it from spoon?

Sambil menunggu kue yang sedang dipanggang, mereka sibuk mempersiapkan kemasan. Melipat-lipat kotak mika, sampai terbentuk semua tanpa sisa.

Ketika kue matang dan menunggu dingin, saya mengajarkan bagaimana mencampur buttercream dengan pewarna makanan. Sekali lagi saya kaget mendengar kritik mereka “I dont want to eat something that has color. It’s not healthy. Do you mind if I want only chocolate in it?

Saya menjelaskan bahwa pewarna yang saya gunakan khusus untuk pewarna makanan. Jadi aman untuk dikonsumsi mereka. Saya minta mereka membaca tulisan pada botol pewarna, dan membiarkan mereka memilih warna kesukaan masing-masing.

Beberapa menit kemudian mereka asyik menghias kue masing-masing. Berbagai warna dan aneka hiasan digunakan sebagai dekorasi.

Lucunya ada yang bertanya “do you work for Bakery?

Saya tersenyum “no I don’t. I work for Bakrie, but not Bakery

Gak cukup terpuaskan, mereka melanjutkan pertanyaan “so what do you do there?

Saya tunjuk meja yang penuh dengan beberapa alat telekomunikasi sambil menjelaskan “I’m managing some gadgets project. If you know BlackBerry, Android phone and some Ipad things. That’s my toys at office

How long have you been working?” aaahh mereka memang sangat ingin tahu akan segala hal

I’ve been working for telco industry about 15 years. For some brands, maybe you know IM3 – AXIS – AHA

so… are you rich?

saya kembalikan pertanyaan “do you think?” hahahaha ada-ada aja deh bocah.

Selesai membuat dan menghias cupcake, kami pergi ke Teras Kota untuk makan siang bersama yang dilanjutkan nonton bioskop. Sayangnya film ini disampaikan dalam bahasa Jerman dan text ditulis dalam bahasa Indonesia, sementara ada 2 teman Rafa yang gak bisa berbahasa Indonesia. Tapi alhamdulillah mereka tetap enjoy dan bisa menikmati film tsb.

Beginilah ternyata acara ulang tahun anak SD. Gak ada lagi perayaan di sekolah atau di resto yang lengkap dengan kue berkarakter, MC, badut dan beberapa games seru. Cukup merayakan dengan jalan bareng aja bersama teman-teman dekat. Bentar lagi saat SMP atau SMA, mungkin mereka cuma minta uang aja untuk traktir teman nya, gak mau lagi ditemani orang tua. Ya gak sih?

——————————————————–

Aaah jadi inget waktu awal blog ini dibuat, saya khusus bikin website ini sebagai hadiah ultah Rafa yang ke 2. Karena itu lah nama domain pun menggunakan nama Rafa (sempat beberapa kali ganti domain gratisan maupun berbayar). Foto dibawah ini pernah menghiasi salah satu posting di awal tahun blog ini mengudara di dunia maya.

Gak kerasa sekarang Rafa sudah memasuki gerbang usia remaja (eh berasa saat bayar uang sekolahnya ding hehehe). Size sepatu dan baju udah nyaris sama ama Mama, bahkan beneran udah pernah dipinjam Mama *dasar emaknya sok abege aja sih pake kaos + sneaker punya Rafa untuk ke kantor*

Selamat ulang tahun ya, nak!

Semoga menjadi anak yang sehat, cerdas dan beriman.

Semoga kamu bisa menjadi pemimpin yang bertaqwa.

We love you

Kegiatan Liburan

Kegiatan Liburan

Rafa & Fayra sudah menerima annual raport di tanggal 31 Mei, alhamdulillah nilai mereka diluar dugaan kami orang tuanya. Kami paham bahwa 1 tahun pertama di sekolah baru tidak mudah bagi mereka, tapi Rafa dan Fayra menunjukkan bahwa mereka bisa dan alhamdulillah sekarang sudah merasa nyaman di sekolahnya.

Tanggal 1 Juni hari terakhir di sekolah. Fayra menghadiri Class Party dengan membawa Macaroni Schotel dan jus buah. Fayra juga melakukan tukar kado, dengan ketentuan nilai kado tidak melebihi Rp 20ribu. Fayra pulang dan berkata “it was so fun!

Sementara Rafa menghadiri pesta perpisahan di pinggir kolam renang sekolah. Hari itu Rafa membawa 3 pasang pakaian: seragam olah raga untuk main air – jeans & white tshirt untuk menari – 1 pasang lagi baju seragam biasa. Pesta perpisahan ini bukan hanya untuk murid-murid yang mungkin di tahun ajaran baru akan tidak satu kelas atau tidak satu sekolah, tetapi juga untuk guru-guru yang memutuskan untuk pindah mengajar di sekolah lain bahkan pindah negara. Rafa sangat kaget dan sedih ketika tahu Mr. Neil akan pindah mengajar di sekolah lain. Beliau adalah salah satu guru favorit Rafa dan karena beliau lah Rafa bisa mengalami peningkatan dalam berbahasa Inggris. Walaupun cengkok Scotish (Scotland – British) beliau membuat ucapan nya agak sulit dicerna telinga, tetapi cara mengajar beliau begitu membekas untuk Rafa. Kini Rafa tidak takut untuk berkomunikasi (verbal maupun tulisan) dalam bahasa Inggris. Rafa mengaku sempat menangis ketika Mr. Neil pamit. So sweet!

Setelah pesta … maka datang lah LIBURAN. Yippiieee. Rafa dan Fayra akan libur selama 45 hari, yupe karena mereka baru akan masuk sekolah tanggal 14 Juli (resmi belajar tanggal 18 Juli).

Wiken pertama di bulan Juni sebenarnya ada harpitnas, tetapi mama – papa terpaksa membatalkan cuti karena papa diminta tugas kantor ke luar kota. Fayra berpesan ke saya “kalo papa gak ada, kita jangan pergi naik motor ya ma. Aku juga gak mau naik angkot atau kereta. kalo mama mau ajak aku jalan-jalan, kita naik taksi aja” hahahaha she’s really my princess, no?

Dan ini lah kegiatan kami di minggu pertama liburan:

  1. Latihan Baca + Tulis
  2. Fayra merasa masih belum lancar membaca. Jadi Fayra membongkar peralatan sekolah, dan asyik membaca sambil duduk di sofa. Gak lama kemudian Fayra pindah ke meja makan, dan mulai menulis kalimat yang ada di dalam buku latihan membaca nya. Tanpa disuruh dan gak mau diganggu, Fayra melakukannya sendiri.

    Sementara Rafa meminta saya membuka AlQuran dan mendengarkannya membaca 5 ayat dari salah satu surat dalam juz terakhir. Alhamdulillah Rafa baru menyelesaikan Iqra dua minggu lalu, dan mulai masuk ke Juz’amma (mulai dengan membaca AlQuran halaman belakang dari surat An-Naba). Targetnya sebelum Ramadhan harus sudah selesai, sehingga ketika Ramadhan datang Rafa bisa mulai membaca AlQuran dari halaman depan. Semoga sebelum masuk SMP, Rafa sudah bisa khatam AlQuran. Amin.

  3. Membuat surat

  4. Beberapa waktu lalu Fayra membeli buku yang bercerita tentang seorang anak yang rajin berkirim surat dengan seorang putri kerajaan. Lembar terakhir buku tsb penuh dengan gambar perangko. Fayra menggunting salah satu gambar perangko, menempelkan di sebuah amplop kecil. Memasukan kertas yang sudah ditulis – gambar – lipat ke dalam amplop tsb dan menyerahkannya ke saya. Menggemaskan deh.

  5. Melukis batu
  6. Taman belakang kami sengaja dibuat menjadi taman kering. Karena chaya matahari gak penuh masuk dibelakang, akan sulit untuk rumput hijau tumbuh subur disini. Maka taman belakang kami penuhi dengan batu koral hitam dan putih, dan dilengkapi dengan beberapa pot bunga kecil.

    Saya mengusulkan untuk mengambil beberapa batu yang bentuknya menarik, kemudian dicuci bersih.

    Setelah itu batu dilukis menggunakan cat minyak. Dan hasil lukisan batu anak-anak menjadi seperti ini:

Alhamdulillah walau papa harus kerja, tapi anak-anak tetap bisa merasakan liburan dengan penuh kegiatan dirumah.

Tapi masih ada beberapa minggu kedepan nih, ada usul kegiatan apa yang menarik untuk mengisi liburan anak-anak?

Perubahan Rafa

Perubahan Rafa

Seperti yang udah pernah diposting disini, Rafa masih adaptasi dengan sekolah barunya. Udah hampir setahun sih, gak baru-baru amat. Dan perubahannya udah keliatan banget. Bukan pelan tapi pasti, tapi drastis dan dasyat!

*maap kalo terkesan membanggakan anak sendiri yaaa … maklum emak-emak*

—–

Dulu kalo ada PR, Rafa pasti bilang “tunggu mama pulang kantor, nanti baru aku kerjain

Setelah 3-6 bulan di Binus, mama pulang kerja disambut dengan “aku dah kerjain, mama periksa ya”

Sekarang Rafa selalu sibuk mengerjakan soal di buku fotocopy-an (buku pelajaran asli disimpan di sekolah). Kalo ditanya PR untuk kapan, Rafa menjawab “gak ada PR kok ma, cuma latihan ngerjain soal aja

—–

Ulangan Math pertama nilai nya 2.75

3 bulan berikutnya udah dapat nilai 4.4

6 bulan kemudian dapat nilai 7.8

Alhamdulillah mid semester kemarin (Maret) dapat nilai 9 di raportnya.

—–

Dulu Rafa masih malu dan takut untuk berbicara dalam bahasa Inggris.

6 bulan kemudian, Rafa bisa berteman dekat dengan beberapa expat di kelasnya yang susah ngomong Bahasa Indonesia.

Sekarang Rafa gak ada masalah dalam komunikasi, bahkan berani untuk presentasi di kelasnya.

Rafa juga dapat hadiah karena menjadi murid terbaik di eskul Bahasa Inggris.

—–

Di sekolah lama Rafa menerima pelajaran komputer dari sejak TK. Biasanya cuma program khusus yang dibuat untuk tingkat TK dan SD.

Sekarang Rafa udah bisa bikin laporan dalam Ms. Office (word, excel, powerpoint, access).

Bulan lalu asyik ngedit foto pakai Adobe Photoshop.

Eh minggu lalu telpon siang-siang untuk tanya “dilaptop aku ada Visio gak, ma? ada PR bikin peta

—–

Kami udah dapat ustadz yang bisa mengajar anak-anak setiap Sabtu dan Minggu pagi.

Targetnya Rafa akan khatam Qur’an sebelum masuk SMP.

Dan Fayra akan selesai Iqra sebelum masuk SD.

Alhamdulillah progressnya udah keliatan 2 bulan ini. Fayra udah selesai Iqra 1. Rafa udah selesai Iqra 5.

Sholat 5 waktunya masih harus diingatkan sih, tapi setidaknya Rafa patuh melaksanakan.

—–
Mid semester 2 kemarin tidak ada ulangan umum di sekolah Rafa. Diganti dengan project tahunan. Kali ini kelas 4 diminta untuk membuat ‘mobil-mobilan yang bisa bergerak’. Terserah dari bahan apapun, yang penting bisa jalan. Project dikerjakan secara berkelompok (3-4 orang).

Rafa dan 2 temannya (Farrel & Erica) membuat mobil dari botol aqua yang di cat biru, dan ditempelkan roda Lego dibawahnya. Mobil ini diuji coba pada permukaan kayu, ubin, rumput. Anak-anak diminta mengukur waktu tempuh dengan membuat tabel. Laporan dibuat dalam Ms. Word dan dipresentasikan dalam powerpoint. Bisa dilihat dalam file dibawah ini (klik tulisan dibawah ini):

Annual Project

Hasil laporan dan presentasi tsb dijadikan patokan untuk nilai Bahasa Inggris, Science dan Math. Sama kaya skripsi atau tugas akhir kali yah. Alhamdulillah kelompok Rafa dapat nilai 9.

Saya cuma diminta lihat slide nya, kasih tips cara penyampaian presentasi, tanpa boleh ngedit laporan.

Tetap aja nganga dan gak percaya, anak kelas 4 bisa bikin laporan kaya gitu. Eh anak gw dan teman-temannya bisa sehebat itu, subhanallah!

—–

Yang gak kalah mengagetkan, kemarin Rafa nyodorin kertas dibawah ini:

Tulisannya seperti ini:

MY GOAL SETTING

    • Academic goal:
      • I want to improve my English spelling
      • I want to improve my Math skill

      Action: I will study 1 hour per day

    • Social goal:
      • I want to be a smart person, so my parents will be proud

      Action: I will study harder

Aaaahhhh ibu mana yang gak terharu coba?

Dan dipenutup hari ulang tahun saya beberapa hari lalu, Rafa mengajukan pertanyaan “aku boleh ikut Olimpiade Math?

Rafa tertarik untuk mengikuti Singapore & Asean School Mathematics Olympiad (SOSMO) 2011. Walau katanya tuan rumah tahun ini adalah Solo (berita disini), Tapi yang di Jakarta akan dilakukan di Bunda Mulia International School. Semua serentak tanggal 30 April 2011. Ini akan menjadi pengalaman Rafa pertama kali berkompetisi diluar sekolah. Apapun nanti hasilnya, kami bangga Rafa berani mengajukan dirinya untuk ikut serta.

—–

Begitulah perubahan Rafa. Proud of you, mas!