Merantau Di Doha

Merantau Di Doha

Kadang kita harus merelakan kehidupan yang sudah sedemikian kita rencanakan, untuk bisa memiliki kehidupan lain yang sedang menanti diri kita.

Begitu lah yang terjadi pada keluarga kecil kami.

Ketika paksuami sudah menyelesaikan sekolahnya (baca: Cerita Istri Mahasiswa) dan mendapat promosi di kantornya, kami mengira ini sudah rencana terbaik dari Allah SWT. Ternyata … di saat yang bersamaan, paksuami juga mendapatkan posisi permanen di kantor pusatnya yang terletak di Doha – Qatar. Allah punya skenario lain yang menanti kami.

Dengan berbagai pertimbangan dan diskusi panjang, kami memutuskan untuk menerima tantangan baru yaitu hijrah ke negeri nun jauh di tengah gurun dengan segala resiko yang harus dihadapi terlepas dari tawaran dan paket menarik yang diberikan.

Anak-anak yang saat ini memasuki masa remaja, sudah bisa kami ajak diskusi dan diminta pertimbangan. Tanpa kami duga, mereka mendukung keputusan untuk mencoba memulai kehidupan di negara baru.

Beberapa kendala terus kami temui, mulai dari urusan administrasi legalisir dokumen yang sangat menguras waktu dan tenaga … sampai urusan restu dari keluarga yang tidak mudah didapat melihat negara tujuan sedang mengalami konflik politik dengan para tetangganya.

Tapi kami tidak menyerah, dan terus menghadapi semuanya dengan tekad bulat. Karena kami fokus pada anak-anak yang harus diberi makan, tagihan yang harus dibayar dan mimpi yang ingin kami capai bagi keluarga. Kami ingin kehidupan yang lebih baik dan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak, semampu kami.

Alhamdulillah kemudahan demi kemudahan kami dapatkan, bantuan dari para sahabat juga terus berdatangan, sampai restu orangtua yang akhirnya di tangan.

5092281B-C8A7-4B83-B434-D0C77587171E

PakSuami sudah pernah tinggal di Qatar selama 6 bulan, dan saya pernah mengunjunginya sebelum beliau pulang ke Indonesia. Jadi setidaknya kami sudah mempunyai gambaran kehidupan di sana.

PakSuami berangkat awal November, saya menyusulnya di awal Desember. Saya hanya menghabiskan 10 hari di sana untuk fokus mencari rumah dan sekolah anak-anak. Setelah itu saya pulang ke Indonesia untuk merapihkan rumah, mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa, juga mengurus administrasi pindah sekolah anak-anak.

6D768493-22F4-4A4D-BB51-8CD14119F9B1

Pindah negara tentu tidak mudah bagi anak-anak yang sudah memiliki ikatan kuat dengan lingkungan sekitar. Mereka harus meninggalkan zona nyaman, sahabat dekat dan teman sekolah yang sudah sangat akrab. Mereka nantinya harus beradaptasi lagi, membiasakan diri dengan bahasa Inggris untuk percakapan sehari-hari, dan mencari teman baru yang cocok di hati.

745D5BAF-B600-4D8B-AE05-FA96E49E9A9E

Dengan waktu yang sangat pendek di tengah kesibukan pekerjaan dan persiapan pindahan, saya juga menyempatkan diri untuk pamitan ke beberapa sahabat.

A5D9AC8C-5A62-40A6-9612-97B4A6748D8B

Saya merasa terharu dengan perhatian para tetangga kesayangan – saudara 24 jam saya, yang sampai membuatkan video dengan pesan cinta mendalam juga hadiah yang insya Allah sangat bermanfaat untuk urusan domestik rumah nantinya.

3AE374BC-08D1-4BD6-BFB2-85B79753FA03

Yang paling berat adalah ketika harus berpisah dengan keluarga besar. Tidak banyak kata yang bisa saya sampaikan ke mereka, tidak banyak air mata yang menetes di wajah saya, tapi saya yakin  mereka paham perasaan saya dari pelukan erat kepada diri mereka satu persatu.

Akhir Desember saya membawa anak-anak menyusul papanya. Hanya beda 1 hari dengan jadwal keberangkatan cargo yang membawa sebagian barang dari rumah lama.

CBA261B5-C1A5-4FAB-B0A5-88B06D4A17B5

Membuat perubahan besar dalam hidup adalah sesuatu yang menakutkan. Tapi apa kamu tau apa yang lebih menakutkan dari hal itu?

PENYESALAN.

Khawatir akan sesuatu yang tidak bisa kita rubah, hanya akan membuang waktu kita secara sia-sia selamanya.

Mari kita berhenti mengkhawatirkan sesuatu yang akan hilang dalam hidup kita, dan fokus pada keuntungan baru yang akan kita dapatkan dalam hidup.

Setidaknya begitulah mantra yang saya ucapkan kepada diri sendiri setiap harinya.

0B95B702-B9EE-4086-9FD6-5403D871CCB4

Family has to stick together.

We don’t need to be perfect for each other.

We just need to be happy together.

2213C2EB-DE8B-4269-8C49-7DE4CFB24664

Tahun sudah berganti, lembaran hidup baru sudah menanti.

Saatnya menata hati dan mari hadapi apapun yang harus dijalani.

Tidak lupa untuk terus mensyukuri apa yang sudah dimiliki.

EDA72019-1953-46CC-921F-E2E1777C5ED5

Just like smartphone, installing a new life is not that easy.

We have to sync previous device, input new data and download some applications.

It takes time to process. It needs effort to explore.

You will enjoy it when you get used to it.

Begitulah kalo mantan Smartphone Developer menggambarkan apa yang sedang dihadapinya.

A8E284F4-22CD-47BE-9A65-CB664AE5EBF0

Let’s start a new year with a new life in a new place called new home.

La hawla wa laa quwwata illa billah.

Bismillah …

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

16 thoughts on “Merantau Di Doha

  1. bude.. apapun keputusan yg bude sekeluarga ambil, insya Allah yg terbaik, insya Allah diridhoi Nya…
    Mudah2an hasil tesnya berjalan sesuai keinginan ya. Sehat semua, no worries bude..
    Doa dari sini utk bude sekeluarga di sana

  2. mbaDe,
    gw kaget loh pas waktu itu dapet wasap pamitan. hijrahnya gw yg cuma ke Indonesia timur mah gak ada apa-apanya dibanding mbaDe yg musti ke Doha.

    setujuuu, family has to stick together.

    semoga betah ya mba di Doha. semangaaattt!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *