Perkembangan Dunia Fashion Fayra
3 tahun lalu asyik coret-coret buku hadiah dari tante Dessy – Spore … tiap hari, tanpa henti sampai halaman terakhir.
Setahun lalu mulai bikin sketch sendiri, ngerusak dompet mama tiap ke toko kain, dan dengan cerewetnya menjelaskan gambar ke tukang jahit.
Tahun ini sudah belajar Fashion Technical Drawing dan dengan lantang presentasi koleksi terbarunya di depan para guru lulusan sekolah fashion ternama di Indonesia.
Tahun lalu Fayra meraih gelar Student of the year – 2016 di sekolah, nilai raportnya diajukan ke kantor papa. Alhamdulillah lolos untuk bisa dapat beasiswa.
Uangnya dipakai untuk beli mesin jahit. Biar PR dari sekolah fashionnya bisa dikerjain di rumah. Saat acara Culture Day di sekolah, Fayra yang menjahitkan 12 lembar kain untuk dipakai sebagai seragam murid perempuan di kelas beserta walikelasnya. Mamanya? Cuma nganter belanja kain dan bikinin cemilan aja hehehe.
Dalam berpakaian pun, Fayra sudah bisa padu padan sesuai dengan gaya yang ia suka. Kalau mulai kehabisan ide, Fayra akan membuka lemari saya. Tidak lama akan ada suara dari mulutnya …
“maaa, yang ini udah gak mama pake lagi kan?”
Kami tidak membatasi Fayra berkreasi dan menyalurkan imajinasinya dalam gaya berbusana, selama masih dalam koridor batas kesopanan dan sesuai dengan syariat Islam.
Semoga beberapa tahun ke depan Fayra bisa melanjutkan pendidikan sesuai dengan minat dan bakatnya. Kami berharap Fayra bisa menjadi Moslem Fashion Designer sesuai dengan keinginannya.
Aamiin ya Mujibassaailiin.
Keep reaching your dream, Sweety!