Dubai serba Ter… di dunia
Dubai adalah salah satu negara bagian dari United Arab Emirates. Dubai menjadikan dirinya sebagai “global city” dan tempat bisnis. Penghasilan utamanya didapat dari pariwisata, properti dan layanan keuangan. Tidak seperti negara Arab lain, wanita di Dubai diberi kebebasan untuk mengemudikan mobil, tidak wajib menggunakan jilbab/burqa (pakaian gamis hitam tertutup dari ujung kepala sampai kaki), dan dapat bekerja di tempat umum.
85% penduduknya merupakan pendatang dari berbagai negara, bahkan sejauh mata memandang kebanyakan orang pilipin dan india yang bekerja di mall – resto – hotel – toko – pekerja bangunan. Karena sebagian besar pendatang maka semua petunjuk ditempat umum menggunakan 2 bahasa (arab & inggris), bahkan tulisan di uang kertasnya pun ada 2 bahasa.
Pembangunan di Dubai sangat pesat bahkan terkesan memaksakan diri untuk selalu lebih dari negara lain di dunia. Semua menggunakan judul “YANG TER… DI DUNIA”, berikut yang saya kunjungi disana:
- Burj Al Arab – Hotel termewah di dunia
- Burj Khalifa – Menara/Gedung tertinggi di dunia
- Dubai Mall – Mall terbesar di dunia
- Dubai Ski – Indoor Ski terbesar di dunia
- Candylicious – Toko permen terbesar di dunia
- Palm Islands – Pulau buatan terbesar di dunia
Kalau hotel di negara lain paling mewah bergelar bintang 5, maka hotel di Dubai ini mengakui sebagai hotel bintang tujuh. Hotel ini berdiri diatas pulau buatan seluas 280 meter. Konon kabarnya untuk menginap di hotel ini, kita harus pesan minimal 1 bulan sebelumnya. Kalau cuma mau makan atau ngeteh/ngopi, kita bisa pesan beberapa hari sebelum kedatangan. Kalau hotel tidak penuh, maka hotel ini memberikan layanan tour keliling hotel untuk pengunjung yang penasaran mau lihat bagaimana bentuk hotel yang termahal dan termewah di dunia ini. Tarif per kamar di hotel ini berkisar dari AED 5.000 sampai 20.000 … nah silahkan dikali Rp2.500 deh.
Menara ini terdiri dari 160 lantai dengan tinggi total sekitar 828 meter. Menggeser gelar gedung tertinggi yang sebelumnya dimiliki oleh gedung 101 Taipei yang lebih rendah 300 meter.
Untuk naik ke atas gedung ini, kita bisa naik lift dari Dubai Mall. Harga tiket masuknya AED 100 per orang dengan antrian yang lumayan panjang apalagi kalau hari libur. Untuk yang tidak mau ngantri, tersedia tiket VIP dengan harga AED 400 (dikali Rp 2,500 aja tuh).
Saya tidak tau bagaimana rasanya naik ke atas karena ketika sampai sana udah jam 8 malam. Kaki capek nyari foodcourt, melihat antrian dan harga tiket membuat saya tidak berselera untuk mencoba naik keatasnya.
Mall ini terdapat di dalam komplek Burj Khalifa. Luas bangunan nya 55 hektar, sementara luas total nya sekitar 50x lapangan football. Didalamnya terdapat 1,200 toko dari segala brand lokal maupun internasional. Untuk mencari foodcourt di lantai 2 aja … kaki saya gempor kecapekan jalan.
Didalam mall ini terdapat kidzania, aquarium & underwater zoo, Reel Cinemas – bioskop terbesar di Dubai (ada 22 studio ajah), SEGA Republic – indoor theme park, Dubai Ice rink (untuk main ski es seperti di Mall Taman Anggrek – Jakarta tapi jauh lebih luas), dihalaman mall pun terdapat Oasis Fountain Waterfall – air mancur menari yang dimulai setiap jam 6 sore.
Tempai main ski ini terdapat didalam Mall of Emirates. Luasnya sekitar 22.500 meter persegi, tingginya 85 meter dan terbuat dari 6.000 ton salju. Gak salah emang kalau disebut sebagai tempat ski di dalam ruangan yang terbesar di dunia. Suhu didalamnya kalau siang -1 derajat celcius, sementara kalau malam saat produksi salju dimulai suhunya bisa mencapai -6 derajat celcius.
Harga tiket masuk yang berupa paket lengkap seharian AED 200 per orang. Kalo kedinginan bisa keluar dulu, jalan-jalan didalam mall terus masuk lagi ke dalamnya selama gelang tanda masuk masih menempel ditangan. Tapi kalau cuma mau main-main di taman saljunya aja (tanpa naik kereta gantung dan nyoba meluncur dari ketinggian 85 mtr) cukup membayar AED 100 untuk main selama 2 jam.
Saya melihat tempat ski ini di acara Amazing Race Asia dan langsung terpana. Gak nyangka juga akhirnya bisa kesampaian masuk kedalamnya dan merasakan suhu -4 selama lebih dari 30 menit. Yang bikin lama ketika naik kereta gantung. Sempat deg-degan juga diatas kereta gantung sendirian, melihat kebawah liat orang-orang asyik berseluncur dengan peralatan ski nya. Gak sembarangan orang bisa main ski dari tingkat paling tinggi, karena kemampuan kita bermain benar-benar diukur oleh pengawas disana. Karena saya gak bisa sama sekali, saya cukup meluncur duduk diatas ban besar. Itu pun rasanya udah puas banget. hahaha
Toko ini terletak didepan Aquarium dalam Dubai Mall. Design toko, penataan produk (segala jenis permen dan coklat), warna warninya membuat semua orang yang lewat di depan nya pasti tertarik untuk masuk. Apalagi kalau bawa anak kecil, wah bisa-bisa keluar toko dengan beberapa kantong belanjaan.
Didalam toko seluas 3.000 meter persegi ini kita bisa menemukan berbagai merek permen dan coklat dari seluruh dunia. Ditengah toko terdapat pohon yang dihiasi permen lolipop berbagai ukuran dan warna warni. Toko ini sudah dibuka di negara lain, tapi yang paling besar ya di Dubai.
Saya membayangkan betapa kalapnya kalo Rafa dan Fayra ikut masuk ke dalam toko dengan tampilan seperti foto dibawah ini:
Bukan Dubai namanya kalo enggak lebay. Apapun dibuat demi mendapat gelar TER-DI DUNIA. Palm Island ini adalah pulau buatan yang berbentuk pohon palem, didalamnya berisi komplek perumahan sampai objek wisata. Ada beberapa pulau buatan di Dubai: Palm Jumeirah, Palm Jebel Ali, Palm Deira dan yang terakhir The World. Disebut The World karena bentuk pulau nya berupa peta dunia.
Palm Jumeirah yang terkecil aja luasnya 7juta meter persegi. Terbuat dari 7juta ton pasir dan batu. Ada 2.500 vila mewah, 2.500 unit apartemen, 2 buah marina, water theme park, beberapa restoran, mall, beberapa fasilitas olahraga, spa, sampai bioskop pun ada.
Untuk menuju ke Palm Jumeirah, saya naik monorail dari Stasiun Al Sufouh. Harga tiket bolak balik AED 25 per orang. Kalau naik mobil, kita akan melalui jalanan dibawah laut menuju pulau buatan ini. Objek wisata yang terdapat didalam Palm Jumeirah ini bernama Atlantis. Seperti kawasan sentosa Island di Singapore atau Taman Ria Ancol di Jakarta.
Yah itu lah hasil kunjungan saya ke bagian Dubai yang modern. Insya Allah besok saya perpanjang tinggal 1 hari untuk melihat sisi Dubai yang lama. Tunggu di postingan selanjutnya yah.
Semua posting tentang Dubai bisa dilihat disini