Browsed by
Author: De

Kunjungan ke Jatiluhur

Kunjungan ke Jatiluhur

Waduk Jatiluhur – 2 Jan 2010

Semester 1 kelas 3 SD, Rafa mendapatkan pelajaran IPA yang menjelaskan tentang kenampakan alam dan buatan. Kata-kata tersebut agak kurang familiar di telinga, tapi setelah membaca bukunya lebih lanjut … ternyata artinya:

  • Kenampakan Alam = Pemandangan alam yang merupakan buatan Tuhan YME (mis: gunung, pantai, laut, dll)
  • Kenampakan Buatan = Pemandangan alam yang merupakan buatan manusia (mis: waduk, gedung bertingkat, airport, dll)

Ketika melihat kata ‘waduk’, Rafa pun meminta penjelasan lebih lanjut tentang waduk. Walau sudah digambarkan dengan kata-kata, Rafa masih gak puas juga. Akhirnya saat libur setelah ambil raport, papa mengajak Rafa & Fayra mengunjungi waduk jatiluhur.

Kami pergi berempat melewati tol Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi), keluar di gerbang tol Jatiluhur. Masguh yang kebetulan pernah tinggal selama 3 bulan selama masa pendidikan dari kantornya, hafal banget jalanan menuju waduk. Gak perlu lagi mencari papan petunjuk jalan ataupun bertanya ke orang di pinggir jalan.

Sampai dikawasan waduk kami harus membayar Rp 10,000/orang x 3 (Fayra gak dihitung) + Rp 15,000/mobil. Total kami membayar 45rb untuk bisa masuk.

Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta (±9 km dari pusat Kota Purwakarta). Bendungan Jatiluhur adalah bendungan terbesar di Indonesia. Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah: Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 milyar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia.

Di dalam Waduk Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun, dikelola oleh PT. PLN (Persero).

Selain dari itu Waduk Jatiluhur memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali banjir yang dikelola oleh Perum Jasa Trita II.

Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia, kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi hotel dan bungalow, bar dan restaurant, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang dengan water slide, ruang pertemuan, sarana rekreasi dan olahraga air, playground dan fasilitas lainnya. Sarana olahraga dan rekreasi air misalnya mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating dan lainnya.

Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung, yang menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau dalam keheningan malam kita dapat memancing penuh ketenangan sambil menikmati ikan bakar.

Kami menyewa sebuah perahu untuk berkeliling danau dan mendekati bangunan waduk. Orangnya menawarkan Rp 100,000 tetapi setelah diajak ngobrol dan tawar menawar, kami hanya membayar Rp 30,000 aja tuh. hehehe lumayan kan.

Walaupun cuaca agak mendung, gak menyurutkan ketertarikan Rafa dan Fayra. Mereka berdua sangat menikmati jalan-jalan ke kawasan waduk dan terus bertanya banyak hal. Setelah puas main air di pinggir danau, kami melanjutkan perjalanan ke arah atas untuk melihat bangunan waduk dari sisi yang lain.

Stasiun Bumi Indosat Jatiluhur

Karena sudah masuk waktu dzuhur, kami mampir ke Stasiun Bumi Indosat untuk numpang sholat di musholanya. Alhamdulillah bisa masuk setelah ijin di pos satpam dengan menunjukan kartu karyawan masguh.


Indosat baru saja meluncurkan Satelit PALAPA-D pada Q3 2009, untuk menggantikan Satelit PALAPA-C2 yang masa operasionalnya berakhir pada tahun 2011. Layanan dari satelit PALAPA-D yang disediakan Indosat antara lain adalah Transponder Lease untuk layanan broadcasting dan cellular backhaul sebagai basic service, VSAT service, DigiBouquet dan Telecast Service sebagai nilai tambah yang semuanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan korporasi dalam komunikasi data dan broadcasting.

Dikawasan Stasiun Bumi Indosat Jatiluhur ini baru diresmikan Gedung Satelit PALAPA untuk menjadi lokasi pengendali dan pengawas trafik Satelit PALAPA-D serta pemeliharaan (maintenance) perangkat satelit.

Gedung Satelit PALAPA seluas 2.500 m2 ini merupakan bangunan dua lantai yang terdiri dari berbagai ruang pengendali dan pengawas, seperti Ruang Control Communication, Ruang Control Satelit, Ruang Base Band & Intermediate Frequency, Ruang Shelter, Ruang Workshop, Ruang Kerja Staf dan Ruang Istirahat.

Ruang Control Communication berfungsi sebagai ruang pengawas dan pengendali trafik, Ruang Control Satelit berfungsi sebagai ruang monitor dan pengendali Satelit PALAPA–D. Sementara itu Ruang Base Band & Intermediate Frequency merupakan ruang pengendali seluruh perangkat kontrol satelit/trafik melalui komputer.

Papa sempat menunjukan kepada Rafa-Fayra sebuah mobil yang biasa digunakan untuk memancarkan siaran langsung televisi dari tempat liputan secara langsung ke televisi yang ada dirumah melalui Satelit. Sayangnya karena hari libur, papa tidak bisa menunjukan isi dalam mobilnya karena kami tidak bertemu petugas disana.

Karena awan semakin gelap, kami langsung bersiap-siap pulang. Sebelumnya mampir dulu ke pertigaan sebelum tol untuk makan siang yang udah telat 2 jam hehehe. Mama takjub juga melihat porsi makan Rafa siang itu:

  • 1 porsi nasi
  • 2 ayam goreng
  • 1/2 ekor ikan mas goreng
  • 1 bakwan udang
  • 1 perkedel
  • 2 teh botol

Hujan turun deras ketika kami makan. Tukang parkir sibuk memayungi kami sampai ke mobil. Sepanjang jalan, Rafa dan Fayra ramai banget di kursi belakang. Dari mulai suap-suapan cemilan, sampai jungkir balik dari kursi belakang ke tengah.

Papa nyetir pelan-pelan karena jarak pandang yang terhambat derasnya hujan. Alhamdulillah kami sampai di Ciputat selamat. Hari ini pengetahuan Rafa bertambah lagi, setidaknya dia bisa menjelaskan tentang waduk dan satelit kalau ada yang bertanya.

Note:

  • Informasi diatas kami dapatkan dari sini dan situ.
  • Semua foto diatas diambil dengan menggunakan kamera dari Onyx
Raport Rafayra akhir 2009

Raport Rafayra akhir 2009

Setelah Evaluasi hasil belajar (EHB) alias ulangan umum semester 1 selesai dilaksanakan, masa menunggu nilai keluar diisi dengan berbagai lomba olahraga. Rafa mewakili kelasnya mengikuti lomba renang dan mini soccer. Alhamdulillah tepat di hari ibu, Rafa mempersembahkan dua medali ini sebagai hadiah hari ibu yang paling manis yang pernah saya terima:

Rafa mendapatkan juara 1 lomba mini soccer dan juara 2 lomba renang gaya punggung. Alhamdulillah, I’m so proud of you mas!

Raport Fayra

Tanggal 24 Desember 2009, saya datang ke sekolah Fayra. Alhamdulillah hasil raport Fayra memuaskan. Tidak ada nilai disana, cuma ada:

  • O = outstanding
  • G = good
  • F = fair
  • N = need attention

Ada beberapa item yang Fayra mendapat F:

  • Nama-nama benda disekitar, dalam Bahasa Inggris
  • Nama-nama teman di sekolah

itu aja kok. Selebihnya O dan G. Alhamdulillah

Fayra sudah hafal beberapa doa harian, sudah bisa melakukan beberapa gerakan sholat, sudah bisa menyusun kalimat sebab akibat, kemampuan motoriknya pun bagus, aktif dikelas, berani mengajukan pertanyaan. Untuk bahasa inggris, Fayra sudah mengetahui angka dan warna. Permintaan dengan bahasa sopan pun Fayra tau.

Mama, open de do piiisss” –> Open the door, please

Miss, pepe piisss” –> Paper, please

Cuma mungkin karena kami tidak banyak menggunakan bahasa inggris dirumah sebagai percakapan sehari-hari, pengenalan Fayra terhadap nama-nama benda disekitar sangat minim. Tapi ini menjadi acuan kami untuk terus mengenalkan bahasa inggris ke anak-anak dirumah.

Fayra termasuk orang yang cuek. Kalau udah asyik, dia bisa menciptakan dunianya sendiri dan tidak peduli dengan sekitarnya. Dia mau berbagi dengan orang lain, tapi dia tidak peduli siapa orang itu. Bahkan dia tidak peduli nama orang lain. Kacaw deh.

Setiap ditanya “Fayra tadi main sama siapa?” , dijawab dengan cuek “gak tau namanya

Kalau ditanya “emang tadi gak kenalan dulu, dia gak sebut namanya?” , dijawab santai “udah tapi aku lupa

Sekali lagi, ini menjadi pecutan untuk kami selaku orang tuanya. Sekarang saya lebih berhati-hati dan terus membantu Fayra mengingat nama orang. Setidaknya saya berusaha mengulang nama teman-teman main disekitar rumah maupun nama teman-temannya di kelas.

Dari sekolah Fayra, kami lanjut ke gedung SD yang letaknya beberapa ratus meter dari bangunan PG – TK. Alhamdulillah karena masih sepi, saya bisa langsung masuk ke dalam kelas sementara papanya sibuk cari parkir mobil.

Raport Rafa

Sebenarnya saat melihat hasil EHB Rafa semester ini, saya sudah membayangkan nilai yang akan tertera di raport Rafa. Ada beberapa mata pelajaran yang tertera nilai 7 koma sekian. Padahal biasanya nilai 8 aja sangat jarang Rafa dapatkan. Saya paham kalo materinya pun semakin sulit.

Walikelas rafa menjelaskan bahwa memang semua murid kelas 3 di SD Al-Fath menurun nilainya. Pertama karena mereka masih kaget dengan perubahan jam belajar, karena mulai kelas 3 ini mereka pulang lebih sore daripada kelas 1 dan 2.

Kedua karena materi yang diberikan sendiri memang lebih banyak dan lebih sulit. Ada beberapa kosakata yang sangat jarang dipakai dan Rafa sendiri bingung dengan pengertiannya. Seperti: melerai – kenampakan alam – dll.

Nilai Rafa yang 7 koma sekian ada di pelajaran:

  • Seni musik (sementara seni lukis/art nya dapat nilai 91)
  • Iqra (sementara agama nya dapat nilai 95)

Nilai nya tidak turun terlalu banyak, tapi tidak mencukupi untuk mendapatkan beasiswa tahun depan. Nilai rata-rata Rafa semester ini hanya 84,5 sementara syarat untuk dapat beasiswa min 85. Beda tipis banget yah … cuma 0,5 bikin gemes aja deh. hehehe

Tapi kami sudah cukup bangga dengan apa yang diraih Rafa. Kami tau tidak mudah untuk Rafa. Lagipula Rafa sudah berhasil menunjukan prestasinya dibilang lain kan? itu medali yang diatas … saat kami ambil raport, ternyata ada piala besarnya di kelas. Jadi yang dibawa pulang cuma medalinya aja, sementara piala disimpan dikelas.

Kami gak akan yg segitunya nge-push Rafa untuk dapat nilai bagus atau juara. Selama kami melihat Rafa melakukan yang terbaik yang dia mampu, itu sudah lebih dari cukup untuk kami.

Semoga Rafa – Fayra bisa menjadi manusia yang lebih baik dari kami, orang tuanya. Amin

Rafayra.com on Sekar Magazine

Rafayra.com on Sekar Magazine

Tawaran untuk diliput kali ini datang dari Majalah Sekar. Mungkin banyak yang belum tau tentang majalah terbitan Kompas-Gramedia ini, karena saya pun begitu.

Ketika menghubungi saya, mas Rangga sang jurnalisnya pun menjelaskan dengan sabar latar belakang majalah Sekar. Dan ketika mengetahui informasi mengenai majalah ini secara lengkap, saya sangat tertarik dan bersedia untuk diliput.

Majalah Sekar menempatkan diri sebagai majalah wanita dewasa dengan target ekonomi masyarakat B-C alias menengah kebawah. Lebih mengkhususkan kepada wanita yang fokus menjadi ibu rumah tangga. Sapaan yang digunakan untuk pembacanya pun: IBU. Berbeda dengan segment majalah Femina yang lebih fokus kepada wanita modern – dinamis – career oriented.

Bahasan rubrik dalam majalah ini berkisar tentang:

  • public figur (profile dari cover)
  • kesehatan keluarga
  • masalah rumah tangga
  • resep masakan
  • kecantikan
  • fashion dengan budget <500rb

Profile Rafayra.com ditulis dalam rubrik ‘AKU BISA’. Yang membahas tentang bisnis kecil-kecilan seorang wanita. Syaratnya memiliki usaha yang dijalani sendiri dengan model kecil (tidak sampai puluhan juta rupiah) dan kira nya bisa diikuti atau dipelajari oleh wanita lain. Tidak ada liputan tentang wanita kerja kantoran, semua tulisan di majalah ini meng-encourage wanita untuk bisa mencari uang tambahan dengan usaha sendiri dari rumah.

Liputan tentang Rafayra.com dimuat pada edisi 05/09 (20 Mei – 3 Juni 2009) halaman 72 – 73. Enak baca tulisan mas Rangga. Bahasanya sederhana dan mudah dicerna. Membuat siapapun yang baca jadi gak takut untuk mencoba.

Yang pasti … pencapaian Rafayra.com tidak lepas dari dukungan keluarga yang tak pernah putus, sepertinya foto dibawah ini bisa menggambarkan lebih jelas:

Itulah masguh … suami, investor, advisor merangkap supir dan kuli angkut hehehehe. Disebelahnya Fayra … yang selalu menemani mamanya dan menjadi foto model andalan.

Semoga aja liputan tsb bermanfaat dan menginspirasi untuk pembaca majalah Sekar. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini kalau kita mau berusaha. Insya Allah…

Manjada Wajada!

Diary Rafa

Diary Rafa

Salah satu kegiatan wajib dari SD Al-Fath adalah menulis Diary. Bukunya disediakan dari sekolah, dan murid wajib menulis diary tsb setiap libur sekolah (termasuk weekend).

Dimulai dari kelas 1 SD, Rafa harus menulis cerita apapun dalam bahasa Indonesia ke buku tersebut. Yang Rafa suka juga, dibagian atas ada tempat untuk menggambar. Jadi semua tulisan bisa dikasih ilustrasinya.

Biasanya Rafa menceritakan tentang kegiatannya selama sabtu – minggu. Sementara kalau liburan lanjang (3 hari atau lebih), Rafa akan menulis tentang kegiatannya hari-per hari. Dari mulai kegiatan yang Rafa lakukan, tempat yang Rafa kunjungi, makanan yang dimakannya hari itu, dll. Semua nama orang yang berinteraksi dengan Rafa pun biasanya ditulis.

Naik kelas 2 SD, semua murid diwajibkan untuk menulis dalam bahasa Inggris. Disini secara tidak langsung murid dilatih penulisan kalimat dalam bentuk yang lampau (past tense). Awalnya Rafa agak bingung, dan pasti bertanya “kalo aku mo bilang begini…gimana nulisnya ma?

Tapi di kelas 3SD ini Rafa sudah makin terlatih menulis, dan tentu saja masih ditemukan kesalahan penulisan. Biasanya kosa kata yang Rafa sering dengar, tapi belum pernah ditulisnya. Jadi kata yang ditulis sesuai dengan apa yang Rafa dengar aja.

Dibawah ini contoh selembar dari buku Diary Rafa yang baru aja ditulis hari minggu kemarin:

Bunyinya:

Last Saturday after my EHB (Evaluasi Hasil Belajar) finished, I was so scared. Because if my score is good, I can buy toy. The toy name is Lego. The Lego name is Lego City Truck.

And then I went home. In home I watched TV. The film is Ogyy and the Cocrocres. And then I pray and wish to Allah my score in EHB is 10 (ten).

Hihihihihi mayan kan untuk anak kelas 3SD.

Gambarnya rumah aja, karena kata Rafa “kan ceritanya aku dirumah. Jadi gambarnya ya cuma rumah aja

Liat deh gambar tiang lampu di sebelah kiri, dan liat arah bayangan pada gambar yang warnanya ber-gradasi.

Rafa bilang “kalau cahaya dari kiri atas, maka bagian kanan bawah lebih gelap ma

Hahaha iya deh mas, mama gak ngerti masalah pencahayaan yang menimbulkan gradasi terang ke gelap gitu.

Kaya nya saya sudah menemukan calon kuat untuk melanjutkan isi blog ini. Yah semoga Rafa bisa menuangkan isi pemikirannya ke dalam blog ini. Supaya cerita tentang dirinya bisa langsung sesuai dengan apa yang dirasakannya. Bukan dari saya sebagai orang ketiga.

Jadi kapan kamu siap menerima username dan password blog ini, mas?