Browsed by
Author: De

Genting SkyWay

Genting SkyWay

12 April 2009
Setelah puas seharian kemarin bermain dalam Theme Park – Genting, pagi ini kami siap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur. Pada saat kami datang ke Genting, kami naik taxi langsung dari airport LCCT Kuala Lumpur karena sulit mencari kendaraan umum tengah malam. Pagi ini kami memutuskan untuk mencoba naik Genting SkyWay untuk turun kebawah.

Setelah sarapan kami menitipkan koper dan ransel ke dalam maxicab yang disewa oleh keluarga 2T. Pak supir diperintahkan untuk menunggu di Main stasiun SkyWay (Gohtong Jaya). Kami berjalan kaki dari 1st World Hotel, naik ke indoor theme park, kemudian menyebrang ke Highlands Hotel.

Stasiun Genting SkyWay berada di dalam Highlands Hotel. Petunjuk menuju ke arah stasiun ada disetiap pojokan. Jadi gak perlu takut nyasar atau bingung mencari tempatnya.

Harga tiket RM5/org (dikali Rp 3,000 aja) untuk one-way saja. Bapak 3T langsung menuju ticket counter dan membeli tiket untuk seluruh anggota keluarga. Sementara bapak-bapak beli ticket, yang lain masuk ke dalam pintu kaca dan melihat-lihat kedalam. Karena masih pagi, suasana disini sepi dan tidak ada antrian sama sekali.

Genting SkyWay ini resmi dibuka oleh Perdana Menteri Malaysia Bpk. Mahatihr Mohamad pada tanggal 21 Februari 1997. Bisa mengangkut sekitar 2,000 orang dalam waktu 1 jam per sekali jalan, dengan kapasitas maksimum 8 orang per gondola. Kecepatan maksimumnya 6 meter per detik, total sekali perjalanan 3,380 meter ditempuh dalam waktu 11 menit. Diklaim sebagai cable car terjauh dan tercepat di Asia Tenggara.

Distasiun cable car ini tidak berhenti, melainkan terus berjalan cuma agak melambat aja. Jadi untuk yang berpergian dengan membawa anak kecil atau tas besar atau koper sebaiknya bersiap-siap ketika kereta mendekat. Walau ada petugas disekitar, sebaiknya kita memperhatikan dengan seksama sebelum kaki naik ke atas gondola. Karena kami cuma berempat, saat itu ada tambahan 2 orang lain yang ikut masuk ke dalam gondola kami.

Sepanjang perjalanan turun, kami melalui hamparan hutan tropis di kaki bukit Genting. Lumayan agak deg-degan juga, tapi mungkin lebih ngeri kalo naik yah. Ini kali yang kedua Rafa dan Fayra naik cable car, sebelumnya mereka udah pernah merasakan di Ocean park – Hongkong. Kami juga asyik ngobrol dengan 2 penumpang lain yang ternyata seorang ibu dan anak dari Surabaya. Mereka naik pesawat dari Surabaya ke Singapore, kemudian lanjut melalui jalur darat menuju Malaysia. Setelah itu akan kembali ke Surabaya dengan naik pesawat dari Singapore. Wah keren juga tuh backpacker berdua anak. Ngebayangin suatu saat nanti saya bisa backpacker hanya dengan Fayra, enak kali yah.

Sampai di stasiun bawah pak supir sudah menunggu di pintu keluar. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Kuala Lumpur.

Tips naik Genting SkyWay:

  • Jangan membawa banyak barang
  • Gondola tidak berhenti! perhatikan anak-anak dan barang bawaan
  • Kalau anda naik SkyWay dari bawah menuju Genting, koper besar harus dititip di stasiun bawah. Baru bisa diambil saat anda turun. Sebaiknya jangan membawa koper besar, cukup koper berukuran cabin atau ransel aja yang muat didalam gondola.
  • Harga tiket PP tidak lebih murah. Jadi terserah anda untuk beli 1 arah aja, atau sekalian PP.

SEMUA POSTING TENTANG LIBURAN DI GENTING & KUALA LUMPUR- MALAYSIA BISA DILIHAT DI SINI

Snow World – Genting Malaysia

Snow World – Genting Malaysia

11 April 2009

Genting Theme Park dilengkapi dengan Snow World yang merupakan ‘winter wonderland’, arena bermain dengan suhu <5 derajat Celcius yang dihiasi berbagai patung binatang yang biasa hidup di negara dingin dan perosotan yang terbuat dari es batu. Sebenarnya Indonesia juga punya Ice World di Ancol – Jakarta, luas arenanya juga gak jauh beda.

Snow World dibuka pada jam-jam tertentu. Kita boleh beli tiket kapanpun, nanti dikasih tau jam brapa kita boleh masuknya. Setiap pengunjung dibatasi sekitar 75 menit per kunjungan (lupa deh tepatnya brapa, tapi lebih dari 1 jam). Jumlah pengunjung yang masuk dibatasi, karena itu saat beli tiket akan dikasih tau jam brapa kita baru boleh masuk ke dalamnya.

Untuk bisa menikmati permainan yang menantang (perosotan pakai ban renang besar), ada syarat yang harus dipenuhi yaitu umur diatas 3 tahun dan berat badan dibawah 65Kg. Saat itu kami membeli tiket masuk untuk keluarga seharga RM58 (dikali Rp 3,000 aja) untuk 2 dewasa + 2 anak. Kita juga mendapat voucher untuk ditukarkan dengan susu atau yogurt gratis didalam arena.

Harga tiket sudah termasuk peminjaman jaket, sarung tangan dan sepatu khusus. Untuk pengunjung yang sudah menggunakan sepatu tertutup (sport shoes) bisa masuk tanpa menggunakan sepatu khusus. Karena status ‘dipinjamkan’ jangan harap dapat sepatu bagus, yang pasti sepatu-sepatu itu dalam kondisi lembab dan bayangkan sendiri aroma yang keluar dari sepatu lembab tsb. hehehe

Disebelah tempat peminjaman jaket, sarung tangan dan sepatu … ada barisan locker yang disewakan untuk menyimpan barang berharga. Kita tidak boleh membawa kamera masuk ke dalam arena, karena didalam disediakan layanan foto berbayar. Ada penjaga counter tempat penukaran koin yang akan digunakan untuk membuka pintu locker.

Perbedaan Snow World – Genting dengan Ice World – Ancol:

  • Lantai didalam arena Snow World dilapisi dengan butiran es, kalau di Ice World – Ancol hanya dilapisis karpet.
  • Tidak banyak patung es yang dipahat, kalau di Ice World patung es pahatan malah dihiasi lampu warna warni
  • Ada butiran es menyerupai salju yang turun dari langit-langit, kalau di Ice World tidak ada sama sekali
  • Ada gundukan salju yang bisa kita bentuk snow man, kalau di Ice world semua sudah dalam bentuk es balok yang dipahat. Anak-anak senang banget bisa merasakan ‘menyentuh’ salju dan bermain lempar-lemparan bola salju. “asyik kaya di film holywood ya ma“, komentar Rafa
  • Tidak boleh membawa kamera masuk ke dalam arena, kalau di Ice World bebas.

Tips untuk masuk ke Snow World:

  • Untuk yang berkeluarga sebaiknya membeli Family pack, karena lebih murah dari harga satuan. Untuk pemegang hand band (gelang tanda masuk Theme Park) all park, mendapat diskon khusus. Jadi harga family pack RM58 itu masih bisa kurang lagi, hanya dengan menunjukan ‘all park’ hand band.
  • Tidak disarankan menggunakan celana pendek atau sendal jepit karena suhu didalam <5 derajat celcius.
  • Simpan sebagian uang didalam kantong celana, karena pengalaman kami yang menitipkan seluruh bawaan ke dalam locker … ketika akan mengambil barang didalam locker, kami harus menukar koin lagi untuk membuka tutup locker sementara uang ada didalam tas semua.
  • Jangan lupa untuk menyimpan voucher susu/yourt gratis didalam kantong. Kami lupa mengantongi voucher tsb, didalam arena gigit jari gak bisa dapat susu/yogurt gratis. hihihi
  • Keluar dari arena, ada toilet untuk membasuh kaki yang sudah beraroma sepatu lembab. Mayan deh baunya kalo gak dicuci hahahaha

SEMUA POSTING TENTANG LIBURAN DI GENTING & KUALA LUMPUR – MALAYSIA BISA DILIHAT DI SINI

Genting Theme Park – Malaysia

Genting Theme Park – Malaysia

11 April 2009

Perhatian:

Postingan ini akan banyak menampilkan foto. Harap bersabar saat koneksi internet Anda lambat membukanya

Genting Theme Park
Genting Theme Park berlokasi persis dibawah dan didalam First World Hotel, yang berada 2000 meter diatas permukaan laut. Lokasi Genting sendiri lumayan jauh dari Kuala Lumpur. Kalau anda menginap di KL, sebaiknya berangkat pagi-pagi sekali menuju Genting karena harus menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dari KL. Tersedia bus khusus ke Genting dari beberapa terminal di Kuala Lumpur, yaitu Puduraya, KL Sentral, Terminal Putra, Pasarakyat. Di setiap loket terminal tersebut juga biasanya menyediakan paket untuk bermain ke Genting Theme Park selama 1 hari sudah termasuk tiket pulang pergi.

Genting Theme Park itu seperti Dunia Fantasi di Ancol. Bedanya permainan didalam Genting Theme Park lebih banyak dan terdiri dari OUTDOOR dan INDOOR. Permainan indoor lebih banyak untuk anak-anak, sedangkan arena permainan outdoor lebih ditujukan untuk orang dewasa. Harga tiket anak dan dewasa berbeda, selain itu juga ditawarkan tiket harian (ONE DAY) dan tahunan (ANNUAL PASSPORT) dimana harga untuk tiket OUTDOOR, INDOOR dan ALL PARK akan berbeda-beda.

Untuk yang pergi dengan keluarga, sebaiknya membeli tiket ALL PARK FAMILY PACKAGE (berlaku untuk 2 ornag dewasa + 2 orang anak) waktu itu harganya RM 167 (dikali Rp 3,000 aja). Karena harga yang ditawarkan lebih murah, dan kita sekeluarga bisa bebas ke lebih dari 40 arena permainan Indoor plus Outdoor seharian. Untuk permainan Outdoor dibuka dari jam 8 pagi sampai jam 7 malam tapi kalau hari libur bisa sampai jam 10 malam. Sedangkan permainan Indoor dibuka dari jam 8 pagi sampai jam 12 malam, khusus hari libur bisa sampai jam 1 atau bahkan 2 pagi. Seperti waktu kami pergi kesana kemarin, bertepatan dengan long weekend libur paskah/easter/good friday … jadilah kami puas menikmati permainan indoor yang dibuka sampai jam 2 pagi!

Sengaja hari itu saya ajak anak-anak sarapan pagi-pagi, berharap kami bisa sampai di taman bermain sebelum matahari terik. Mengingat banyaknya arena permainan disana, kami harus bisa membagi waktu supaya bisa menikmati semua permainan. Mendengar pesan dari supir taxi malam sebelumnya (Malaysia lagi sering hujan terutama sore hari), kami memilih untuk menghabiskan pagi sampai siang di arena permainan OUTDOOR. Jadi kalau sore hujan, kami akan masuk ke arena permainan INDOOR.

Walau sudah lebih dari jam 9 pagi, tetap saja masih terasa dingin. Andaikan Indonesia juga punya Dufan di daerah puncak, pasti asyik deh gak perlu panas-panas menikmati permainannya. Kebayang kan kalo musim liburan ke Dufan – Ancol…wuiiihhh antrian panjang di siang bolong bikin baju basah kuyup karena keringat.

Outdoor Park
Untuk menuju Outdoor Park, dari cafeteria tempat sarapan di lantai 3 kami naik eskalator menuju lantai 2. Dari sini Fayra udah langsung betah, karena suasana lantai 2 hotel ini seperti layaknya mall tetapi lebih heboh karena dilengkapi dengan banyaknya permainan. Walau Fayra meronta di stroller minta turun, saya terus mendorong stroller ke arah Outdoor Park. Nurutin dia mah bisa gak keluar-keluar nanti hihihihi.

Permainan di Outdoor Park memang lebih banyak ditujukan untuk orang dewasa. Jiwa petualang saya merasa tertantang, tapi Masguh terus mengingatkan kondisi badan saya yang sudah tidak seperti dulu. “Masa-masa kamu jadi jagoan udah lewat ma. Gak usah lah naik yang aneh-aneh dan bahaya. Inget anak tuh” huahahaha apa daya saya gak bisa membangkang daripada pulang dari sini tulang saya patah lagi.

Permainan yang disediakan disini ada Pirates Ship (perahu yang diayun sampai tingi), Roller Coaster, Spinner (seperti foto dibawah ini), Go kart yah gak jauh beda lah sama DUFAN – Ancol. Trus ada juga permainan air, sama juga seperti kolam renang di Ancol. Yang beda roaller coasternya, kalau di roller coaster Genting Theme Park posisi badan kita tengkurap seperti superman … disebut Flying Coaster. Ada juga Space Shot yang bentuknya seperti tower, kita duduk di kursi (total ada 12 kursi) yang nantinya ditarik keatas tower setinggi 57 meter dengan kecepatan 67KM/jam. Seru yah!

Saat melihat Spinner ini, Fayra ribut minta naik. Padahal udah jelas ini permainan untuk orang dewasa atau paling enggak tinggi badan minimal 125cm. Tapi dia ngotot bilang “aya tuda dude, aya bani naik ayun ayun itu” yang artinya “Fayra sudah gede, Fayra berani naik ayun-ayun itu” hahahaha seberapa gede sih kamu nduk… kalau masalah berani sih katanya nurun jiwa preman mama yah nak.

Ketika datang waktu makan siang, dengan mudahnya kami menemukan beberapa warung seperti foto diatas. Disitu jual nasi lemak (gak jauh beda ama 1 set nasi uduk ala Indonesia), spageti, burger, aneka gorengan (dari donut sampai sosis), juga aneka minuman. Ada juga buah potong dan popcorn.

Ada beberapa arena permainan yang sudah bisa Rafa masuki, tetapi belum boleh untuk Fayra. Jadi saya dan Fayra menunggu Rafa dan papanya ditaman bermain seperti foto diatas. Lantainya dilapisi karpet tebal yang empuk, jadi kalau anak jatuh pun kita gak khawatir dengkulnya lecet.

Saat mulai berkabut, kami menutup permainan dengan memasuki rumah cokelat. Serasa ada di film Chocolate Factory deh. Disini dijelaskan asal muasal coklat sampai ke pembuatannya. Tapi semuanya berbentuk alat peraga aja, contohnya pohon dan biji coklatnya yang bukan pohon dan biji coklat betulan. Kursinya dibentuk seperti coklat yang sudah dicetak. Didekat pintu keluar ada toko souvenir yang menjual berbagai macam cokelat dengan aneka bentuk dan kemasannya.

Indoor Park
Karena diluar sudah mulai berkabut dan makin dingin, kami beralih ke arena Indoor Park. Permainannya lebih banyak ditujukan untuk anak-anak. Untuk orang tua jangan khawatir bosan, karena disini dilengkapi juga dengan berbagai cafe, resto juga butik dari merek ternama. Sebut aja McD, KFC, Pizza Hut, Starbuck, Baskin-robin, Vinci, LV, Aigner, Nike, The Body Shop … wah pokoknya selengkap mall deh.
Walaupun permainan untuk anak, tetap saja mereka harus mengantri. Tapi antrian disini sangat tertib, karena anak-anak harus mengantri sendiri sementara orang tua berada diluar pagar antrian. Ada kejadian lucu saat Fayra melewati pintu putar (itu loh yang seperti di supermarket yang harus kita dorong gagangnya untuk lewat). Waktu Fayra lewat, anak dibelakangnya gak sabar dan mendorong gagang besi itu hingga punggung Fayra terdorong kencang. Dengan reflek Fayra langsung membalikan badannya dan memukul anak itu. Huahaha beneran jiwa preman mama kok ya nurun dikamu toh nduk. Kacaw inih. Untung orang tua anak itu gak marah ke mama, ibunya cuma menoleh ke saya sambil bilang “kids!” sambil tersenyum. Ya anak dia juga yang salah duluan, Fayra cuma bales toh. hihihihi

Permainan disini dibatasi tinggi dan berat badan. Kalau diperaturan tertulis tinggi badan anak maksimal 95cm … ya anak yang lebih tinggi dari itu gak bisa masuk. Walau ada seorang ibu yang ngotot anaknya cuma kelebihan 2cm tapi pingin ikut menikmati permainan, tetap aja dilarang masuk ama petugasnya. Salut sama petugas, karena bagaimanapun mainan-mainan itu kan sudah didesign untuk berat dan tinggi badan tertentu. Kalau melampaui yang telah ditentukan, pastinya bisa membahayakan keselamatan penikmat permainan itu sendiri.

Saat Rafa asyik nonton studio film 3 dimensi, Fayra asyik aja menikmati berbagai permainan yang kakaknya gak bisa ikutan. Jadi aman deh, semua kebagian ada porsinya masing-masing. Yang gempor ya orang tuanya ini. Padahal udah disepakati waktu sarapan, siang ini balik ke kamar hotel untuk tidur siang dulu … nanti setelah mandi sore balik kesini untuk main lagi. Tapi gak ada yang mau balik ke kamar, walau cuma naik lift beberapa lantai aja.

Bagaimanapun namanya liburan keluarga kan memang diperuntukan untuk menyenangkan anak-anak. Jadi ya kami sebagai orang tua cuma bisa mengantarkan anak-anak menikmati hari liburnya. Yang pasti seharian ini anak-anak puas banget menikmati semua permainan di Genting Theme Park. Dan kami puas bisa melihat sinar kebahagiaan dari wajah mereka.

Kami juga menyempatkan untuk masuk ke Snow World didalam Indoor Park. Ceritanya dipostingan selanjutnya yah. Karena nanti akan ada beberapa foto juga.

Coba liat aja wajah dan senyum Fayra disemua foto ini … kami kurang bahagia gimana lagi coba? Senyum anak-anak adalah segalanya untuk kami. Tapi karena gak tidur siang, jam 11 malam anak-anak udah tepar kecapekan. Dan kami pun balik ke kamar untuk istirahat. Besok pagi setelah sarapan kami harus melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur dan menginap 1 malam disana.

Tips masuk ke dalam Theme Park – Malaysia:

  • Untuk yang berkeluarga disarankan untuk membeli tiket All Park – Family Package. Jelas lebih murah harganya.
  • Untuk keluarga yang membawa lebih dari 2 dewasa + 2 anak, bisa beli tiket Family ditambah ticket per orang sisanya.
  • Sebaiknya menginap di sekitar Genting Highland, supaya tidak makan waktu di jalan menuju Theme Park.
  • Paling bagus menginap di 1st World Hotel atau Theme Park Hotel. Kalau anak-anak capek, bisa tidur siang dulu ke kamar hotel. Abis mandi sore tinggal turun dan main lagi. Handband terbuat dari plastik, gak akan rusak kalau kena air.
  • Harus pintar bagi waktu supaya ratusan permainan bisa kita nikmati semua dalam 1 hari. Sebaiknya Outdoor Park dulu di pagi sampai siang, kemudian lanjut ke Indoor Park di sore sampai malam hari. Karena biasanya sore hari akan turun kabut atau hujan.
  • Gak perlu repot bawa makanan, karena didalam theme park banyak sekali penjual makanan. Harga juga terjangkau. Untuk restoran ternama ada di Indoor Park.

SEMUA POSTING TENTANG LIBURAN DI GENTING & KUALA LUMPUR

MALAYSIA BISA DILIHAT DI SINI

1st World Hotel – Genting Malaysia

1st World Hotel – Genting Malaysia

Melanjutkan postingan sebelumnya, kali ini saya akan menulis tentang tempat kami menginap di Genting. Kami mendapatkan voucher hotel dari Panorama travel agent, yang memberikan penawaran 2 malam di First World Hotel hanya USD70an.

malaysia22

Ini hotelnya … besar banget dan full color pula. Keren nih… itu lah kesan pertama saya.

10 April 2009

Karena kami menggunakan AirAsia yang termasuk penerbangan murah, kami mendarat di LCCT (low cost carrier terminal) yang berjarak 20KM dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Delay 5 jam membuat kami sampai di LCCT hampir jam 10 malam. Sedangkan kami masih harus menempuh sekitar 2 jam untuk sampai ke Genting. Saat itu masih ada bus dari LCCT ke KL Center. Tapi Information Center menyarankan kami untuk naik taxi, karena kendaraan umum dari KL Center ke Genting akan sulit ditemukan mengingat kami akan tiba di KL sekitar jam 11.30 malam.

Sampai dihotel sudah jam 12 malam lebih. Anak-anak yang tadinya tertidur di taxi, menjadi terbangun. Tapi ketika didudukan di stroller, Fayra kembali tertidur. Lobi hotel ini sangat berbeda dengan hotel yang biasanya menyediakan sofa. Hotel ini hanya menyediakan beberapa barisan kursi seperti foto dibawah ini.

Hotel ini terkenal sebagai hotel termurah dan terbesar. Jumlah kamarnya sekitar 6,000an. Makanya tidak heran, ketika kami sampai di lobi … kami diminta ambil nomor hanya untuk melakukan proses check in. Liat papan pada foto diatas? itu lah informasi nomor berapa harus ke counter mana. Kaya di rumah sakit yah? hihihi

Kabarnya antrian ini bisa makan waktu hampir 1 jam. Apalagi kami kesana bertepatan dengan libur Paskah (Good Friday). Kondisi hotel sangat ramai, dipenuhi turis lokal dan manca negara. Waks kasian anak-anak yang udah capek 1/4 hari menunggu di airport, dilanjut perjalanan pesawat 2 jam, plus perjalanan 2 jam dari LCCT sampai dihotel. Saya udah pasrah duduk menjaga koper, Rafa menyeder di pundak saya dan Fayra tidur di stroller.

Tiba-tiba Masguh berbisik “ma…itu kan Thomas dan Tantowi, temen kantor cabang Singapore“. Kemudian Masguh berjalan menghampiri mereka. Benar aja, mereka sedang berlibur kesini. Mereka menggunakan travel agent yang menyediakan mobil keluarga (kaya Alphard gede gitu) dan menempuh jalur darat dari Singapore ke Malaysia. Supir yang merangkap menjadi tour gudie membantu proses check in supaya lebih cepat. Kebetulan beliau mempunyai koneksi di hotel ini. Sementara pakcik mengurus check in, saya berkenalan dengan keluarga Thomas dan Tantowi.

Ternyata istri-istri beliau juga pernah bekerja ditempat yang sama. Jadi kami – para istri merupakan alumni gedung hitam semua. Ngobrol bisa nyambung. Walau saat ini mereka memilih menjadi ibu rumah tangga, karena mendampingi suami yang bertugas di negeri seberang. Keluarga Thomas memiliki 2 orang anak, yang besar perempuan sudah SMP dan yang kecil laki-laki kelas 3 SD. Keluarga Tantowi memiliki 3 orang anak, yang besar laki-laki kelas 1SD, yang tengah perempuan umur 3 th dan yang paling kecil perempuan masih bayi. Rafa senang banget melihat teman-teman barunya.

Keluarga Thomas dan Tantowi mendapat kamar di Tower 2, sedangkan kami mendapat kamar di Tower 1 lantai 8. Kami berpisah untuk menuju kamar masing-masing.

Lorong lantai 8 sepi, kami berjalan dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara. Takut menganggu penghuni kamar yang lain. Wuiiihhh lorong ini … panjang sekali. Mungkin karena capek dan mengantuk, rasanya nyari nomor kamar kok gak sampai-sampai yah.

Masuk ke dalam kamar, Rafa berkomentar “kok pake kipas angin sih ma. Kenapa gak pake AC?“. Kami mendapat kamar berkategori Deluxe View seperti foto diatas. Setelah kami berganti baju dan sholat, dinginnya mulai terasa. Rafa kembali berkomentar “dingin banget ma, kipas anginnya matiin aja deh“. Hahaha makanya mas, di puncak gunung gini mah gak perlu AC udah dingin kan?

Malam itu kami tidur nyenyak sekali. Bangun pagi hari dengan kondisi yang segar. Masguh membuka tirai, dan langsung mengambil kamera. Subhanallah pemandangannya dari lantai 8 ini indah banget.

Kami telah berjanji untuk bertemu lagi ditempat sarapan, setelah itu baru sama-sama ke Theme Park. Alhamdulillah Rafa dan Fayra bangun tidur langsung minta mandi. Mereka gak sabar untuk bermain hari ini. Sarapan ada dilantai 3, sampai sana kami sulit mencari meja makan karena memang penuh sekali. Sambil mencari meja makan, saya sibuk melihat menu yang disajikan. Gak lupa memperhatikan makanan mana yang antriannya tidak panjang. hehehe

Masguh menjaga Fayra, sementara saya dan Rafa mulai mengantri makanan. Kebayang deh kaya antrian minyak tanah di pom bensin ketika dikabarkan langka. Ketika kami selesai makan, baru ketemu lagi sama keluarga Singapore. Anak-anak bisa langsung akrab gitu. Anak Thomas yang terbesar komentar “asyik nih pa, kita jalan-jalan dengan rombongan Three T … Teguh, Tantowi dan Thomas” hahaha benar juga.

Wah kebayang serunya jalan-jalan hari ini, 3 keluarga besar jalan bareng. Cerita jalan-jalan di Theme Park dipostingan selanjutnya yah…

Tips menginap di 1st World hotel – Genting Malaysia:

  • Lebih murah beli voucher dari travel agent di Indonesia
  • Paket dengan/tanpa sarapan cuma beda dikit. Kalo gak mau repot mending yang udah termasuk sarapan aja
  • Proses Check In bisa makan waktu 1 jam karena menunggu antrian. Lebih baik tengok kanan kiri, siapa tau ketemu orang yg kita kenal udah didepan meja check in …. jadi bisa nitip. Kaya kami kemarin tuh hehehe
  • 1st world hotel terdiri dari 6 RIBU kamar, jangan berharap ukuran kamar seperti hotel normal. Kamar disini kecil-kecil. Tapi tempat tidur nya berukuran standar.
  • Ambil sarapan lebih pagi akan lebih baik, karena 6rb kamar kebayang kan brapa jumlah orang yang sarapan disitu. Cari meja makan agak susah, dan pasti antri untuk ambil makanannya. Kami bagi tugas, papa & Fayra cari meja dan nungguin di meja – Rafa ngantri makanan A – Mama antri makanan B. Kalo gak gini, gak akan mulai makan.

SEMUA POSTING TENTANG LIBURAN DI GENTING & KUALA LUMPUR

MALAYSIA BISA DILIHAT DI SINI

Every one can fly

Every one can fly

Saya dan Masguh adalah tipe orang yang suka jalan-jalan dan nyobain segala jenis makanan. Selain itu saya suka sekali dengan kegiatan yang menantang (rafting, naik gunung, dll). Sementara masguh, hobinya nyetir. Jadi cocok banget deh.

Ketika kami punya anak, kami bertekad untuk menularkan hobi kami ini ke anak-anak. Kami ingin anak-anak kami menikmati pengalaman di berbagai tempat yang berbeda. Dimulai dari mengajak anak-anak merasakan berbagai alat transportasi.

Rafa-Fayra sudah pernah merasakan naik becak, sepeda, motor, bajaj, mobil (perjalanan terjauh ke surabaya menempuh 21 jam), bis, kereta (dari KRL, kereta ekonomi ke jawa tengah, sampai kereta Argo ke Surabaya), juga pesawat (terlama dipesawat 4,5 jam ke HK). Masih ada yang belum yaitu kapal laut, tapi kami sudah berencana mengajak mereka naik kapal/feri suatu hari nanti. Alhamdulillah sekarang udah banyak penawaran tranportasi dan paket tour murah meriah, jadi kesempatan kami untuk bisa menularkan hobi travelling bisa lebih terbuka lebar.

Maka saat bonus tahunan datang dari kantor saya di akhir Februari kemarin, saya langsung melihat angkanya. Dari angka tersebut saya membuat plan liburan. Saya membuka situs airlines, dan menemukan informasi program Rp 16,000 per kursi. Saya coba masukan tujuan Kuala Lumpur – Malaysia, utak atik tanggal pergi dan pulang nyoba di longwiken april … viiioollaaaaaa … saya mendapatkan nett price JKT-KL-JKT untuk 4 orang hanya sebesar Rp 988,000!!! Ketika saya pilih tambahan asuransi (Rp 45,000/orang/jalan) dan pilih kursi (Rp 15,000/kursi/jalan) … total yang harus saya bayar untuk tiket hanya RP 1,4jt wowwww menyenangkan bukan?

Saya bandingkan tanggal yang sama dengan tujuan ke Bali, ampun tiket pesawat aja 3,6jt tuh. Saya hubungi teman yang kebetulan bekerja di travel agent besar di Jakarta, saya mendapat penawaran voucher hotel untuk menginap 2 malam di Genting + 1 malam di KL total seharga USD150. Dibanding hotel di Bali yang semalamnya bisa 800rb. Ah mending lebih jauh sekalian dong.

Setelah issued tiket pesawat, saya transfer pembayaran Credit Card (walau saya tau tagihan akan datang bulan depannya) + saya bayar tiket hotel + sisa bonus saya tukar dengan Ringgit Malaysia. Sudah beres dan aman, biar uang bonus ini gak kegerus untuk keperluan gak penting. hahahaha

10 April 2009

Kami udah siap-siap dari pagi, yah tau lah nyiapin 2 krucil pergi jauh … bawaannya udah kaya mo pindah rumah hihihi. Tiba-tiba terima sms, pesawat delay dari jam 14.30 menjadi 16.30 WIB. Alhamdulillah masguh bisa sholat jumat dulu dikomplek. Abis jumatan brangkat ke airport, saya bawa anak-anak dan koper … wrapping ransel dan ngurus check in sementara masguh membawa mobil ke tempat parkiran nginep. Ternyata pesawat delay lagi menjadi 17.30 WIB phieeewhh


Fayra masih happy liat banyak pesawat

Fayra ma Rafa dari yang senang ngeliatin pesawat…. sampai yang bosen sendiri dan sibuk nanya kenapa banyak pesawat lalu lalang, kami tetap aja gak naik-naik.

Akhirnya pesawat baru diberangkatkan jam 19.00 WIB, setelah sebelumnya dihibur dulu dikasih nasi kotak. Mungkin supaya gak dikomplen. Tetap aja penumpang pada marah-marah hehehe


Foto ini diambil saat pulang dari LCCT – Malaysia

Sampai LCCT udah jam 10 malam. Kami pergi kebagian informasi, udah gak ada kendaraan umum ke Genting. Kami disarankan naik taxi dari airport sampai hotel di Genting, dari pada terlantar di KL center. Diperkirakan sampai Genting jam 12 malam, kebayang repotnya bawa 2 anak tengah malam gini.

Akhirnya kami bayar taxi RM280 (bah hampir sama ma harga tiket jkt-kl-jkt hihihi). Tapi gakpapa, taxinya mercedes. Padahal di Jkt mau naik silverbird aja mikir sribu kali. Tapi demi anak-anak apa juga rela deh.

Beneran loh, walo udah ngebut kaya gitu dan jalanan kosong … sampai di Genting jam 12 lebih. Untung saat kami turun, itu taxi mercedes gak brubah jadi labu hehehe. Kelanjutan cerita di Malaysianya, dilanjut besok yah.

Intinya, kami menikmati dan mendukung penerbangan murah … walo resikonya delay melulu. Makanya kami prepare 1hari untuk antisipasi delay seperti ini. Di jadwal memang baru keesokan harinya baru jalan-jalan.

Yang penting sekarang setiap orang mempunyai kesempatan lebih untuk bisa terbang dan jalan-jalan. Apalagi sejak 2009 warna negara Indonesia udah bebas fiskal (walau airport tax utk penerbangan internasional naik jadi Rp 150rb/org), tinggal bawa copy KTP + NPWP. Bagi perempuan atau anak <17th  yang NPWPnya nebeng suami/bapak, tinggal bawa copy NPWP suami/bapak, copy KTP suami/bapak, copy KK, copy KTP kita … beres deh.

Eh tau gak… airasia udah buka penerbangan ke Inggris loh. Liat iklannya kemarin sih start from RM300an, yah skitar Rp1,5jt lah. Wah musti nabung nih … menggoda iman banget soalnya.

So from now on, everyone can fly!

Tips menggunakan AirAsia:

  • Rajin-rajin liat promosi, untuk mengetahui kapan mulai promosi – kapan mulai pemesanan tiket dan untuk penerbangan kapan. Biasanya dibuka untuk maksimal 6 bulan ke depan
  • Coba utak atik tanggal berangkat dan pulang
  • Perhatikan juga kalender, sebaiknya hindari peak season (weekend, public holiday, tanggal merah di Indonesia juga negara tujuan, liburan pertengahan tahun, liburan akhir tahun)
  • AirAsia suka kasih promosi harga kursi 0 (nol), tapi ada biaya bahan bakar – asuransi – administrasi – dll. Kalau mau pergi ber 4, tanggal dan waktu yang dipilih tidak tersedia harga kursi = 0 … coba pilih untuk 2 orang dulu. Kan lumayan kalo 2 orang gratis + 2 orang bayar … daripada 4 orang bayar ^_*
  • Spare waktu 1 hari untuk menjaga kalau terjadi delay. Misal hari pertama berangkat jam 8 pagi (sesuai yang tertulis di tiket), kalau bisa hari itu jalan-jalan dimulai sore/malam. Jaga-jaga aja kalau pesawat delay … pengalaman kemarin delay 5 jam loh.