Browsed by
Author: De

Makeover – Rompi Kantong Kertas

Makeover – Rompi Kantong Kertas

Minggu ini adalah minggu matematika di Binus. Setiap siswa ECY (TK) diminta untuk membawa rompi yang terbuat bukan dari kain. Kami diminta membuat dari kantong plastik, karton, karung, dll. Nantinya anak-anak akan menghias rompi tsb dengan angka dan simbol matematika di sekolah. Surat pemberitahuannya seperti di bawah ini:

Saya langsung berpikir keras. Doohh mana hari Sabtu saya harus ikut outing kantor, dan Minggu saya baru masuk rumah jam 1:30 pagi. Dengan nyawa yang masih belum terkumpul penuh … saya iseng perhatikan rompi sekolah Fayra. Masguh mengusulkan untuk membuatnya dari kantong kresek (plastik) aja, tinggal dikasih lobang untuk kepala dan tangan. Tapi ide itu pasti pasaran dan akan dilakukan oleh banyak orang.

Saya buka pintu gudang, dan menemukan beberapa kantong kertas. Saya pilih 2 kantong yang berukuran sama dengan warna yang sekiranya mecing plus cenderung polos. Ada 1 kantong warna biru dongker dan 1 kantong garis-garis biru muda – putih.

Saya siapkan juga origami paper warna biru dan double tape. Setelah itu saya asyik menggunting dan menempel.

Begini lah hasilnya tampak depan:

Ini tampak belakang:

Saat dicoba oleh Fayra:

Saya juga menyiapkan hiasan angka dan simbol matematika, yang sudah diberikan double tape dibelakangnya. Nanti di sekolah, Fayra tinggal menempelkan sendiri.

Maaf berantakan ya, Fay. But I tried my best to make it with love.

Have fun on your math fair, sweety! Wish you can win this Math Vest Competition.

Granada Flea market

Granada Flea market

Senang deh tinggal di BSD, apalagi komplek rumah dekat dengan Granada Square yang terkenal dengan Flomak alias Flea Market. Setiap hari banyak penjual ini itu, paling ramai tetap Sabtu Minggu atau bulan puasa. Selain aneka jajanan, banyak juga penjual baju dan barang bekas.

Saya suka iseng ngajak Fayra kesitu, setelah selesai mengaji di hari Sabtu atau Minggu pagi. Naik motor berdua, liat-liat barang di sepanjang area Flea Market, menjadi ‘girls time out‘ untuk kami. Walau kadang Rafa atau papanya suka ikut juga, terlebih kalau ada yang mereka mau cari. Seru!

Rafa pernah beli raket bulu tangkis seharga 25rb, Fayra beli buku cerita 3 buah seharga 10rb. Memang barang yang dijual disini beragam banget sih. Ini beberapa contohnya, shhtt sampe underwear!

Sekarang lagi suka berburu baju anak-anak yang lucu dan murah meriah. Anak-anak itu kan berkembangnya cepat banget yah, baju baru dipakai 3 bulan aja udah sempit. Daripada beli di toko atau mall dengan harga mahal, mending beli disini. Yang penting begitu sampai dirumah, seluruh baju yang dibeli sebaiknya direndam dalam air panas + detergen kemudian cuci dan setrika. Siap dipakai deh.

Berikut hasil buruan kami:

Celana jeans yang nyambung dengan rok mini: 25rb

Rok jeans: 25rb

Rompi jeans pinky army: 15rb

Eh iya, tampilan belakang rok jeansnya seperti ini loh:

Lucu kan!

Sebulan kemudian saya berburu lagi, dengan hasil dibawah ini:

Total kerusakan dompet untuk barang diatas adalah: 110rb! Karena 2 kaos dan celana pendeknya masih baru. Jadi lebih mahal sedikit.

Eh sekarang merambah jadi personal buyer untuk Lusi, saya membeli ini untuk anaknya:

Total 4 pieces = 130rb saja.

Menyenangkan bukan? hehehehehe

Walaupun panas dan harus nyempil-nyempil di antara tumpukan barang, kuncinya kita harus pilih dengan jeli dan perhatikan kondisi barang yang akan dibeli. Setelah itu tawar deh abis-abisan, modal ngotot ajah. Ada beberapa yang ngasih harga pas dan melarang tawar-menawar. Harga sekitar 10-50rb per item.

Kalau dulu saya suka ke Pasar Senin sama mami, sekarang gak perlu jauh-jauh deh. Cukup ke Granada Square aja, meski memang tidak sebanyak pilihan di pasar Senin. Yah lumayan lah, murah meriah – seru menyenangkan. Hihihihi

Makeover – Kursi Taman

Makeover – Kursi Taman

Saya dulu pernah cerita tentang Taman Belakang rumah Ciputat disini. Nah kursi taman itu kami bawa ke rumah BSD untuk mengisi teras depan.

Wujud aslinya seperti ini:

Karena merasa gak mecing dengan tampak depan rumah yang menggunakan kombinasi warna putih – abu-abu – orange – hitam, maka saya yang kurang kerjaan iseng beli cat pilox 3 botol untuk merubah tampilan kursi taman ini. Gak pake di amplas dulu, langsung aja disemprot cat putih.

Beginilah wujudnya sekarang:

Mayan kan yah?

Fayra ke Dokter Gigi

Fayra ke Dokter Gigi

Dulu mas Rafa pertama kali ke dokter gigi, sudah saya ceritakan disini. Sekarang giliran Fayra yah, walau ini bukan kunjungan pertama kali.

Seperti hal nya Rafa, adiknya juga mengalami masalah gigi yang sama. Gigi depan rusak karena jatuh. Kalau Rafa sampai hancur gigi depan atas bawahnya, karena jatuhnya seperti pohon tumbang … Fayra cuma rusak 2 gigi atas saja, itu pun cuma 1/4 gigi (gompal) karena jatuhnya tidak separah Rafa.

Dilihat dari foto panoramic (xray mulut), Fayra sudah mempunyai beberapa bibit gigi baru. Diantaranya gigi depan atas dan bawah. Karena gigi atas sudah rusak dan bibit gigi baru sudah mulai turun ke bawah, dokter memutuskan untuk mencabut 2 gigi rusaknya.

Alhamdulillah Fayra bisa diajak kerjasama, sehingga dokter bisa cepat menyelesaikan tugasnya. Dokternya masih sama seperti dulu, tetap Drg. M. Reza Pahlevi di RS Pondok Indah. Untuk ortu yang mau membawa anaknya ke dokter gigi untuk pertama kali, coba ke dokter Levi deh. Beliau sabar menghadapi anak kecil, dan selalu tau kapan harus tegas ke anak-anak. Sehingga anak-anak menuruti semua perintahnya untuk tetap duduk tenang di kursi praktek.

Pulang dari RSPI, Fayra bilang “Ma, princess kan gak ompong yah? Trus aku gimana dong?

Hahahaha, tenang aja Fay … you’re still my princess anyway.

Saya jelaskan dengan memperlihatkan gambar xray mulutnya, bahwa gigi baru sudah mau turun. Tinggal tunggu beberapa waktu lagi, Fayra akan memiliki gigi pengganti yang lebih besar dan jauh lebih kuat.

Sejak giginya gak ada, Fayra punya gaya baru kalau difoto. Senyum yang menghiasi wajahnya selalu rapat sekarang. Biar gigi nya gak kelihatan. Malu karena ompong. Hihihihi

Setelah ini kunjungan ke dokter gigi akan dilakukan rutin dengan jadwal yang sama untuk Mas Rafa dan Dik Fayra. Insya Allah setiap 6 bulan sekali Rafa dan Fayra akan mengunjungi Drg. Levi, untuk dicek kondisi perkembangan giginya.

Semoga gigi kalian lebih bagus dari mama-papa ya, nak!

Cooking Class at my home

Cooking Class at my home

Seperti posting saya sebelumnya, saya ditodong ibu-ibu komplek untuk sharing cara masak beberapa resep. Saya sudah belanja bahannya sehari sebelum waktu yang ditentukan. 5 orang peserta patungan masing-masing 10rb untuk mengganti bahan makanan. Ditanya “kurang gak tuh, mbak?” … yah pas aja lah. Karena memang saya selalu nyetok sebagian besar bahannya di rumah. Ini kan ajang sedekah ilmu doang, mumpung saya lagi libur di rumah. Gak komersil :p

Jam 8:30 pagi mereka berkumpul di rumah saya. Seperti yang bisa dilihat pada foto diatas, bahan dasar sudah ditimbang sesuai resep. Jadi mereka bisa langsung mencatat sendiri resepnya, sambil melihat bahan di meja dan memperhatikan saya mengolah bahan tersebut.

Maaf 1 peserta gak ada di foto karena datang terlambat.

Saya sharing 3 resep: macaroni schotel, brownis kukus lapis coklat, choco chip cake. Dengan hasil seperti ini:

Tepat jam 12 macaroni nya siap. Langsung diserbu peserta yang pastinya sudah lapar. Sementara saya seperti biasa, males makan kalau udah masak sendiri. Hehehe

Alhamdulillah 1/2 hari selesai deh Cooking Class nya. Senang banget bisa berbagi ilmu di rumah, walaupun sebenarnya malu karena merasa gak cukup ilmu.

Semoga ibu-ibu senang dan gak menyesal datang ke rumah saya. Terlebih karena mereka adalah tetangga paling dekat dengan rumah saya. Tetangga adalah saudara 24 jam kita. Mereka yang siap sedia, kalau sesuatu terjadi pada rumah kita. Alhamdulillah senang banget saya bisa kenal mereka lebih dekat. Semoga saya bisa ikut kumpul-kumpul lagi.