Browsed by
Category: Family

Ke dokter gigi

Ke dokter gigi

2 minggu lalu badan Rafa panas tinggi sampe lebih dari 40. Mama ditelpon uti dari rumah, sempet bikin kerja jadi gak konsen. Papa langsung pulang cepat dan janjian sama uti di RS. Uti dan akung membawa Rafa ke RS naik taxi. Soalnya kalo nunggu papa pulang ke rumah bisa kemaleman. Sampai di dokter dibilang kalo Rafa radang tenggorokan dan amandelnya yang agak membesar. Alhamdulillah setelah 2 hari minum obat, Rafa kembali ceria lagi. Tapi Rafa ngeluh kalo lidahnya sakit. Ketika mama periksa mulut Rafa, ada gigi depan bawah baru yang tumbuh masuk ke dalam. Jadi tonggosnya ke dalam gitu, makanya lidahnya sakit. Karena kalo Rafa bicara….lidahnya akan tergesek ke gigi baru, hal ini yang bikin lidah Rafa sakit.

Sabtu pagi (1 April) mama membawa Rafa ke dokter gigi anak di RSPI. Kebetulan beliau ini kakak temen kerja mama. Dan beliau juga aktif sekali membalas email-email di milis SEHAT. Sampe sana dokternya langsung ngucapin kata pembuka “Rafa sudah berusia lebih dari 3 thn. Untuk anak usia diatas 3 thn, saya harap bisa duduk sendiri tanpa dipangku orangtua. Pendekatan yang akan saya lakukan : 1. dengan bicara 2. bicara tegas 3. dibantu suster untuk memegang anak. Jadi orang tua hanya melihat saja ya bu-pak. Karena dengan metode ini saya harap anak tidak takut ke dokter gigi. Lagipula anak usia diatas 3 tahun itu tenaganya luar biasa kalau berontak. Jadi sebaiknya tidak dipangku orangtua.“. Trus Rafa langsung diminta untuk duduk sambil diajak ngomong “ayo mas duduk sini. kita naik pesawat dulu ya. Nah…naik keatas deh sekarang”. Dokternya terus bicara sambil memencet kursi untuk naik keatas.

Ternyata ada 2 gigi bawah yang tumbuh. Dan 2-2nya agak masuk kedalam. Untuk itu 2 gigi susu Rafa dicabut, supaya gigi tetap yg baru tumbuh itu bisa maju kedepan menempati posisi yang seharusnya. Rafa dikasih pegang kaca, supaya bisa ikut melihat giginya. Didepan kursi yang Rafa dudukin ada TV di dinding. Jadi Rafa duduk sambil menonton film kartun. Alhamdulillah pencabutan 2 gigi berlangsung cepat dan lancar. Rafa tidak menangis ataupun berontak. Kami akui, pendekatan dokter ini bagus banget jadi anak tidak takut. Setelah selesai Rafa dapat hadiah priwitan.

Karena gigi Rafa banyak yang rusak, dokter merencanakan untuk melakukan perawatan total terhadap gigi Rafa.Dari 20 gigi susu Rafa, hanya 1 yang bagus. yang lainnya kalo gak gripis ya bolong. Semua ini bermula waktu Rafa usia 1,5 thn. Abis mandi sore, Rafa minta dibungkus pake handuk kaya lontong (posisi tangan didalam lilitan handuk). Ketika uti bilang “tunggu sebentar disini ya mas”, eh Rafa tetap bandel dan jalan beberapa langkah. Kaki Rafa kesandung lipatan karpet. rafa pun jatuh seperti pohon tumbang. Gigi Rafa yang saat itu sudah lengkap, patah 8 gigi depannya. Kami langsung membawa ke dokter gigi karena Rafa kesakitan dan gak mau makan-minum selama 1 bulan. Oleh dokter gigi anak, gigi rafa ditambal. Tapi hanya beberapa minggu tambalannya copot lagi. Katanya karena bagian gigi yang tersisa cuma sedikit, pegangan untuk tambalannya jadi gak kuat. Akhirnya kami ke dokter gigi lagi. Oleh dokter disuntik untuk menghilangkan rasa sakit dan dokter bilang biarkan saja toh nanti gigi susu akan berganti menjadi gigi tetap. Sejak itu kami gak pernah ke dokter lagi. Nah oleh dokter yang sekarang…akan dilakukan perawatan total. Jadi setiap sabtu kami harus datang untuk perawatan gigi Rafa.

Dokter bilang, bermula dari gigi yang sakit itu Rafa jadi malas mengunyah. Nah kalo gigi tidak dipakai untuk mengunyah, maka otot sekitar mulutnya jadi tidak kuat. Kalo otot sekitar mulut tidak kuat, maka gigi juga akan cepat rusak (gripis dan mudah patah). Karena gigi yang sakit pun Rafa jadi malas gosok gigi. Karena proses pembersihan giginya kurang, gigi Rafa jadi banyak yang berlubang. Jadi semua ini seperti lingkaran setan. Gigi sakit bikin Rafa malas ngunyah, dan karena gak sering dipakai ngunyah…gigi yang baru tumbuh dan bagus pun jadi mudah rusak. Kalo giginya udah rusak dan sakit, Rafa pun malas ngunyah. Muter terus seperti itu.

Sabtu (8 April) kami kembali ke dokter gigi anak. Kali ini 3 gigi geraham Rafa ditambal. Karena gigi geraham tetap akan tumbuh saat Rafa umur 9-12 thn, jadi sayang kalo dicabut sedangkan gigi penggantinya masih lama datangnya. Karena kelopak gerahamnya sudah hancur, gigi Rafa dijaketin pake cangkang stenlisil yang berbentuk gigi susu geraham. Untuk melakukan penambalan ini dilakukan anastesi lokal. Dan sekali anastesi bisa dikerjakan 3 gigi sekaligus. Dokter bilang ke Rafa “sekarang kita pasang 2 gigi robot ya mas”. Rafa mah senang kalo disamain dengan robot. Saat giginya di bor, Rafa sempat nangis karena takut dengan suara mesinnya. Dokter bilang “kalo Rafa nangis, mama-papa biar diluar. Rafa mau?”. Akhirnya Rafa menurut sambil terisak-isak. Dokter bilang lagi “kalo gak pake nangis, setelah selesai akan dokter kasih hadiah. kalo gak nurut…lidah Rafa bisa kena alatnya dan berdarah”. Akhirnya Rafa diam dan menurut. Alhamdulillah proses penambalan 3 gigi dan pemasangan cangkang pada 2 gerahamnya berjalan lancar. Setelah selesai rafa pun mendapat hadiah jam tangan.

Ke RS membawa Rafa tidaklah mudah. Rafa orangnya bosenan. Jadi mama membawa majalah, buku mewarnai, mobil2an, pesawat2an untuk menemani Rafa. Proses kali ini pun berlangsung cukup lama. Apalagi setelah dari RSPI kami harus ke RSIB untuk USG adeknya Rafa, jadi kami gak bisa datang ke acara ulang tahun Rai. Mama udah kelamaan duduk ngantri di 2 rumah sakit. Gak sanggup lagi kalo harus ke rumah Rai. Maaf ya Nte Shendy, lain kali kami main kesana deh.

Alhamdulillah sekarang Rafa makan lebih banyak dan lebih cepat. Karena gigi robotnya kuat banget untuk ngunyah. Dan setiap ketemu orang… pasti Rafa mamerin gigi robotnya dengan bangga. Sabar ya mas…kata dokter masih 3x kunjungan lagi yang harus kita lakukan. Dan akan ada 4 gigi robot lagi untuk Rafa. Sekarang Rafa udah gak takut lagi ke dokter gigi dan semakin rajin menggosok giginya. Smoga gigi tetapnya akan tumbuh dengan baik dan rapih.

Untuk om dan tante yang punya anak kecil, sering-sering ya ajak anaknya ke dokter gigi. Supaya perkembangan giginya bisa dipantau terus. Dan anak juga tidak takut untuk bertemu dengan dokter gigi. Pengalaman Rafa ini cukup untuk Rafa aja ya. Smoga nanti adeknya punya gigi yang lebih bagus dari Rafa. Pokoknya mulai saat ini Rafa akan rajin kontrol ke dokter gigi. Setelah proses perawatan nya selesai, rafa harus tetap kontrol setiap 6 bulan sekali. Yah minimal untuk pembersihan karang gigi deh.

19 Minggu

19 Minggu

Gak terasa udah 19 minggu berlalu. Mual sudah jarang terjadi. Paling seminggu sekali aja. Itu pun masih kalo pagi doang. Diluar itu sudah biasa aja. Tapi masih gak bisa bau pelembut pakaian dan sabun mandi yang terlalu wangi.

Berat badan de sempat turun 2 kg. Tapi terakhir ke dokter sabtu kmrn, sudah balik modal lagi. Sekarang berat de 58 kg. Alhamdulillah masih ada 4-5 bulan lagi untuk ngejar setoran nambah berat badan 10kg. Sebenarnya de serba salah juga sih, makan terlalu banyak takut bikin baby nya besar. Kalo besar beban punggung de juga semakin berat. Resiko juga semakin besar untuk diri de. Kalo de makan dikit, takut baby nya kurang asupan gizi. Malah jadi khawatir baby nya kenapa-kenapa. Sekarang sih de makan kaya biasa aja deh. Walaupun pingin nya sih makan macem-macem.

Oh iya, kehamilan kali ini de langganan news later dan kalender parenting nya ivillage. Jadi seminggu sekali de dikirimin email tentang perkembangan baby. Isi email minggu ini:

WHAT’S HAPPENING WITH YOU

To your dismay, you may find that heartburn is more likely to occur as your uterus pushes up against your stomach. Because the movement of food through the digestive tract has slowed, nutrients reach the fetus more efficiently — generally within one or two hours after meals. Hang in there. When your baby “drops,” (first-time moms only), usually in the final month of pregnancy, there will be considerably less pressure on your stomach. Eating several smaller meals throughout the day can work well if you are troubled by heartburn. Try not to eat right before bed. Sleep with your upper body slightly elevated. Antacids that contain calcium will provide heartburn relief, as well as this essential nutrient. Be sure to check with your care provider before taking medications such as Pepcid AC or Zantac.

WHAT’S HAPPENING WITH YOUR BABY

At 15 centimeters crown to rump, and weighing eight ounces, your baby is getting big! This week, permanent teeth buds are forming behind the milk teeth buds.

Organs of reproduction are developing rapidly, getting ready to sustain future generations. The uterus is clearly visible in the female and the testes are apparent in the male fetus. If your baby is positioned just right on an ultrasound scan, the tiny penis is easily identifiable. So, if you don’t wish to know the gender of your baby, ask the technician to alert you before your baby’s lower body comes into view.

EATING FOR TWO

Eating healthfully can be a challenge when you’re heading out to a restaurant. Here are some tips:

* If ordering meat, always specify that you’d like it to be cooked medium to well done.
* Steer clear of fried foods. Stick with baked, grilled or poached items — easier on your tummy.
* Order salad as an appetizer. Avoid Caesar salad, which may contain raw egg.
* Avoid eating soft cheeses such as feta, Brie, Camembert, blue-veined varieties or Mexican-style cheese.
* Reconsider ordering a sandwich. Ask the restaurant to heat luncheon meats, deli meats, cold cuts or ready-to-eat meat or poultry until steaming.
* When eating bread, think whole-grain.
* Avoid fish that may not be cooked thoroughly, such as sushi or seared Ahi tuna.
* Order desserts that contain fruit.

Hasil USG kemarin, tulang punggung baby juga udah keliatan loh. Lucu juga deh liat jajaran tulang punggung yang tersusun rapih gitu. Tuhan Maha Besar banget deh. Bisa menciptakan mahluk dengan begitu sempurnanya. Trus….yang bikin ketawa adalah, posisi duduk baby nya dong. Dokter nya nunjuk ke layar monitor “nih liat yah. Ini paha kanan, yang ini paha kiri. Dan apa ditengah-tengahnya? it’s vagina” hehehe. benaran adeknya Rafa cewek. Alhamdulillah jadi sepasang. Wah adeknya Rafa kacaw juga nih, mosok di dalam perut aja udah duduk ngangkang. Gimana entar kalo udah diluar…jangan sampe susah dibedong ajah. hehehe. Apa ini efek karena mamanya ngetop sebagai “putri ojeg”? hihihi bisa juga. Ya maklum aja, sebagai putri ojeg kan de harus bisa duduk dengan lentur. wuihihihi apa coba sih?!@#

Teteh Nabila

Teteh Nabila

Temans, kenalin ini Teteh Nabila. Usianya beda 3 bulan aja sama Rafa. Teteh ini anak dari kakaknya mama (pakde iwan). Cantik yah? Foto ini diambil waktu kami kondangan ke pernikahan sepupu mama. Sayang fotonya goyang. Soalnya waktu ngambil foto ini, kami sudah diusir sama tukang video. Kan dibelakang kami ada keluarga besar yang lagi mau di shoot. hihihihi

Mama dan papa nikah lebih dulu dari pakde iwan. Bahkan karena pernikahan mama, pakde iwan bisa ketemu sama mamanya teteh. Lucu juga sih ceritanya. Gini nih: Akung (papanya papa Rafa) dulu pernah kos. Dan waktu papa nikah, akung mengundang ibu kosnya. Ternyata ibu kosnya itu membawa anak putrinya yang cantik. Karena papanya mama udah meninggal, maka pakde lah yang duduk disamping mbah mami. Setelah ibu kos akung salaman dengan pengantin, putrinya bertanya “itu yang disebelah ibu pengantin siapa? bukan papanya kan? kok masih muda?”. Dan pakde iwan pun berbisik ke mama “itu siapa de? cantik juga”. huahahaha…kalo emang jodoh gak bakal kemana yah.

Akhirnya, setelah dikenalin….3 bulan setelah mama dan papa menikah, pakde iwan dan bude tuti pun menikah. Dan 3 bulan setelah kelahiran Rafa, teteh pun lahir. Bahkan mama sempat memberi ASI ke teteh untuk beberapa lama. Karena ASI bude tuti gak keluar. Jadi hampir setiap wiken Rafa dan teteh ketemu untuk antri minum ASI mama. hehehehe

Sampai sekarang, Rafa dan teteh akrab banget. Karena 1 sumber ASI juga kali yah? hehe. Rafa dan teteh juga suka telpon-teleponan loh. Kalo mereka ngobrol…wuih gaya nya kaya orang besar aja deh. Kalo ketemu, suka rebutan mainan. Tapi kalo lama gak ketemu, pasti mereka minta mama-papa masing-masing utk ketemuan. Kalo gak Rafa yang ke rumah teteh, ya teteh yang main ke rumah rafa. Atau kami ketemu di rumah mbah mami (ibu nya mama dan pakde).

Sekarang pakde iwan ditugaskan ke kepulauan karimun dari kantornya. Dan teteh juga akan segera menyusul pakde kesana. Tapi mungkin teteh dan bude tuti gak ikut tinggal di kepulauan karimun. Katanya teteh dan bude akan tinggal di Batam. Karena skolah di Batam lebih banyak untuk teteh.

Saat ketemuan di kondangan ini, bude tuti memberikan anting teteh waktu bayi. Katanya untuk adiknya Rafa nanti, takut kalo mama lahiran mereka berhalangan ke Jakarta. ALhamdulillah…makasih ya teh. Kami sedih akan jauh dari teteh, pakde dan bude. Tapi kita masih bisa telpon-telponan kok teh. Pokoknya kalo teteh kangen….buka aja CERITA RAFA ini.

Petualang Cilik di Cansebu

Petualang Cilik di Cansebu

Rabu kemarin (29 Maret 2006) ada kegiatan puncak tema dari sekolah Rafa. Kebetulan tema bulan ini di TK Hanifa adalah Indahnya alam Indonesia karunia Allah SWT. Kegiatan kali ini adalah berpetualang dan outbound di Cansebu daerah Megamendung – Bogor. Mama khusus cuti dari katornya untuk menemani Rafa jadi petualang cilik. Karena Rafa sudah TK, maka tidak boleh ditemani dalam bis sekolah. Mama ikut mobil salah satu ortu teman Rafa. Dalam mobil itu ada 6 ibu-ibu dan seorang supir. Ternyata ibu-ibu itu heboh banget deh. Dari ngobrolnya sampe ke bawaan dalam tas mereka. Mama salut sama mereka yang segitu siapnya sampai bikin aneka macam kue dari 1 hari sebelum keberangkatan sampai pagi sebelum berangkat pun masih goreng-goreng. Sedangkan mama cuma bawa 1 tas ransel yang isinya cuma nasi+nugget, botol minum Rafa, jas ujan, sepatu, peralatan mandi dan baju ganti Rafa. Ini aja mama udah keberatan punggungnya.

Jarak dari sekolah Rafa yang di Pamulang ke Cansebu, sekitar 75km. Mayan jauh juga yah. Tapi begitu sampai disana….wuihhh subhanallah… kami terpesona dengan pemandangannya yang indah banget, latar belakangnya kaki gunung Pangrango. Hari ini Rafa dan teman-teman dikenalkan dan belajar tentang bagaimana kehidupan tradisional desa di Indonesia. Jadi semua anak dihimbau untuk memakai sepatu boot plastik dan membawa jas ujan. Saat baris, Rafa berbisik “hari ini aku boleh kotor-kotoran kan ma?“. Kebetulan Kepsek yang lagi diri disebelah mama mendengar, beliau menjawab “iya mas. hari ini kita kesini memang untuk berkotor-kotor”. Senyum manis langsung mengembang di wajah Rafa. Ternyata untuk kegiatan ini tidak boleh didampingi orang tua murid. Karena semua murid sudah didampingi oleh guru-guru dari sekolah. Sedangkan dari pihak Cansebu sudah disiapkan pembimbing beberapa orang. Anak-anak hanya boleh membawa satu botol air minum. Tas dan perlengkapan lain dikumpulkan ditenda. Orang tua murid diminta menunggu di sekitar tenda. Wah padahal mama kan penasaran mo liat kegiatan Rafa. Akhirnya mama bersama orang tua yang lain duduk-duduk di Mushola dekat tenda tempat anak-anak menyimpan tas.

Saat istirahat makan siang, anak-anak datang ke areal tenda. Semua murid dibagikan sekotak makan siang dan duduk ditikar yang disiapkan di depan tenda. Rafa makan lahap sekali. Wajahnya menggambarkan kebahagian walaupun keringat membasahi seluruh badannya. Sebelum makan smua anak sibuk mencuci tangan dan menggunakan antis yang sudah disiapkan oleh guru-guru. Warna baju Rafa sudah gak putih-hijau lagi, tapi ada bercak-bercak coklat yang berasal dari lumpur. Liat aja dengkul kiri Rafa, ada sobekan kecil di celananya. Tapi rafa cuek aja tuh. Menu makan siang kali ini nasi, bihun goreng, capcay dan ayam goreng. Botol minum yang dibawa Rafa sudah hampir kosong. Mama langsung mengisi lagi karena setelah makan Rafa akan melanjutkan kegiatannya.

Dengan semangat Rafa bercerita kegiatan yang baru saja dilakukannya “Tadi aku jalan ke arah gunung itu ma. Tinggi banget deh. Aku capek jalan kaki. Tapi aku senang loh ma. Aku tadi ketemu pak tani dan diajarin menanam padi di sawah. Terus aku juga belajar mandiin kerbau. Ternyata kerbau itu kalo mandi airnya pake lumpur, sabun nya pake tanah dan untuk waslapnya aku pake daun. Trus aku juga naik keatas punggung kerbau, ma. Kulitnya kasar…jadi geli juga duduk diatasnya. Enak deh ma.” Wah mas, mama sedih gak bisa liat kegiatan kamu secara lengkap. Jadi gak ada foto-foto saat kamu naik di atas kerbau.

Setelah makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan memasak makanan tradisional indonesia. Kali ini Rafa diajarkan memasak Misro dan Combro. Dari mulai memarut singkong, mencetak singkong parut yang diberi parutan gula jawa didalamnya … sampai menggoreng misro. Tentu aja sudah disiapkan satu wadah besar yang berisi misro dan combro matang. Rafa nyobain misro sampe merem melek gitu. Rafa bilang “ternyata gampang ya ma. sebentar doang udah jadi kuenya“. Yah jelas aja mas, kan memang sudah disiapin yang matang. hihihihi

Setelah memasak, kegiatan dilanjutkan dengan outbound. Kali ini orangtua murid diminta untuk ke restoran, karena makan siang sudah disiapkan secara prasmanan disana. Restorannya terletak dipinggir jalan. Dan menuju kesana kami harus jalan menanjak. Wuihh lumayan juga untuk ibu hamil kaya mama dengan tas ransel dipunggung. Depan blakang ada gemblokan deh. Sampe restoran mama ngos-ngosan. Rombongan kali ini ada 3 ibu hamil yang ikut. Yang lain mah perutnya udah besar, mama doang yang gak keliatan hamil. Abis makan, mama sholat dzuhur di mushola dekat restoran. Cansebu ini dilengkapi dengan penginapan, kolam renang sampai sarana spa loh.

Sekitar jam 2, kegiatan anak-anak selesai. Rafa datang dengan lumpur diseluruh tubuhnya. Baju putih-hijau yang tadi cuma berhias bercak coklat…. kali ini sudah coklat semua. Guru-guru langsung memandikan smua murid. Ada guru yang tugasnya mandiin, ada yang tugasnya ngandukin, ada yang tugasnya makein baju. Jadi cepat selesai. Pas guru Rafa menyerahkan buntelan kresek berisi baju kotor Rafa, mama intip sedikit … masya allah …. sampe celana dan kaos dalam pun sudah berwarna coklat.

Rafa pulang kembali naik bis, kata gurunya sih diperjalanan pulang hampir semua murid tidur di bis. Mama kembali naik mobil teman Rafa. Alhamdulillah kami sampai dirumah dengan selamat. Rafa senang, mama pun bahagia melihat Rafa senang. Yang bingung cuma si mbak gimana saya nyuci baju mas rafa biar putih lagi nih bu??? hehehehe maap ya mbak

Belajar dari Rafa

Belajar dari Rafa

Anak jaman sekarang, palagi generasi nya Rafa…jauh lebih kritis dibanding edisi jaman dulu yang segenerasi dengan Mama. Ini contohnya:

********************************************************
ma…kenapa burung kalo berdiri di kabel listrik gak kesetrum? kemarin mbak nyolokin magic jar aja kesetrum

Mama mencoba menjawab pertanyaan ini sesuai dengan yang dijelaskan di CD ensiklopedi hadiah dari susu Rafa. Tapi ternyata Rafa masih kurang terpuaskan. Beberapa waktu lalu saat Mama telpon ke kepala sekolah Rafa, ternyata Rafa menanyakan hal yang sama ke walikelasnya. hihihi

********************************************************
Di sekolah Rafa diajarkan multi-lingual yaitu Bhs indo, inggris dan arab. Kebanyakan sih masih pengenalan kosa kata. Tapi sekarang Rafa selalu menanyakan suatu benda dalam 2 bahasa itu.

Rafa : tiang listrik bahasa inggrinya apa ma?
Mama : electrical tower
Rafa : oh gampang ya ma…kalo bhs arabnya apa?

Mama yang bingung deh jawabnya. Musti nyari kamus nih

********************************************************
Suatu hari Rafa ngoceh

Good morning my teachers and friends. How are you today? I’m alhamdulillah fine, allahu akbar. Are you ready? Let’s say basmalah…Bismillahirrahmanirrahiiimm

Trus Rafa ngoceh 1 paragrap lagi dalam bahasa Arab

Mama yang gak ngerti Rafa ngomong apa, nanya “kamu ngomong apa mas?”

Rafa jawab “Pagi ini kita akan belajar membaca Qur’an dengan metode Taghona. Apakah teman-teman sudah siap?

Mama jawab “siap pak”

eh Rafa ngomong lagi “please sit down”

********************************************************

duh duh mas….mama benar-benar ketinggalan sama kamu. Kaya’nya sekarang mama yang harus belajar banyak. Harus sering-sering buka ensiklopedi dan kamus nih