Browsed by
Category: Jabodetabek

Japan Trick Art

Japan Trick Art

Japan Trick Art adalah pameran seni lukis 2 dimensi, tetapi dibuat sedemikian rupa sehingga tampak seperti 3 dimensi. Trick Art sendiri diartikan sebagai seni yang memanfaatkan manipulasi daya pandang manusia yang sering disebut optical illusion. Dengan perpaduan warna, perspektif serta teknik pencahayaan yang detail terciptalah efek 3D mencengangkan yang terbentuk dari rangkaian lukisan pada objek datar (info dari sini).

Rafa dan Fayra suka sekali melukis. Makanya mereka minta diantar melihat pameran ini di Grand Indonesia lt.5 yang sebenarnya sudah berlangsung dari tanggal 2 Desember 2012 dan akan berakhir 3 Februari 2013.

japantrickart1

Harga tiket reguler (> 23 tahun):

Senin-Jum’at Rp 50,000 dan Sabtu-Minggu Rp 75,000.

Sedangkan harga children/student (3-23 tahun):

Senin-Jum’at Rp 35,000 dan Sabtu-Minggu Rp 50,000.

Karena Sabtu dan Minggu peminatnya cukup banyak, maka diberlakukan antrian. Pengunjung dibatasi sekitar 15-30 orang per sekali masuk, secara bergiliran. Supaya semua pengunjung bisa menikmati lukisan dan foto-foto menggunakan properti yang disediakan sampai puas.

japantrickart2

Inilah beberapa foto kami:

japantrickart6

japantrickart5

japantrickart3

japantrickart4

japantrickart11

japantrickart7

Seru banget kan?

Pokoknya kalau kesana harus bawa kamera deh.

japantrickart9

Perhatikan titik mulai antrian yah, jangan main asal masuk ke dalam properti lukisan. Kasian yang sudah antri lebih dahulu.

Jangan juga terlalu lama di sebuah lukisan. Bete loh kalau kita menunggu lama, sementara orang lain yang foto sesi gak selesai-selesai.

japantrickart8Perhatikan juga tanda “best angle” di lantai yang biasanya berbentuk kotak warna kuning dengan gambar telapak sepatu. Artinya foto akan maksimal jika kita berdiri diatas kotak kuning itu saat ambil gambar.

Lihat contoh foto yang ada di tembok sebelah lukisan. Supaya kita punya gambaran, bagaimana posisi kita dalam lukisan.

Copot alas kaki ketika kita menginjak lukisan. Ada tempat untuk kita meletakan sepatu dan barang bawaan lain, di luar lukisan. Supaya lukisan yang sudah dibuat susah payah, tidak rusak karena terinjak-injak.

Kita juga bisa ikut kontes foto loh. Diluar area pameran ada foto-foto kiriman pengunjung. Kita bisa lihat-lihat sebagai acuan gaya saat kita foto di dalam. Hehehe.

Rafa dan Fayra banyak belajar dari sini. Bahwa lukisan bisa dibuat lebih dramatis dan wow, jika kita bisa memanipulasi cara pandang dengan teknik visual yang sangat detil.

Semoga suatu hari nanti anak-anak bisa menciptakan sebuah lukisan yang luar biasa.

Bukit Pelayangan – Serpong

Bukit Pelayangan – Serpong

Nyobain tempat nongkrong baru tanpa keluar Serpong, dan disebutlah sebuah nama BUKIT PELAYANGAN (BuPe Resto) yang katanya tidak jauh dari pintu keluar tol BSD yang terakhir.

Mengikuti petunjuk dari teman kantor:

  • Kalo dari pintu tol BSD terakhir, belok ke kanan arah BSD City – Teras Kota – ITC BSD
  • Sampai depan The Green, ambil lajur kiri.
  • Belok kiri di samping Indomaret, sebelum jalan yang ke arah Giant. Ada papan BuPe besar disini.
  • Ikutin jalan masuk ke dalam sampai ketemu papan kayu BuPe di kiri jalan

Begini peta dengan petunjuk arah dari keluar tol sampai ke lokasi BuPe (ikuti garis merah):

petabupe

Alamat BuPe: Jl.Cilenggang 1 No.53A Serpong

Telp: 021-5382626

Jalan ke arah BuPe tidak terlalu besar, cukup untuk 2 mobil. Penampakan BuPe:

bupe1
Saat kesana kebetulan jam makan siang dan suasana agak mendung. Pemandangannya bagus dan udaranya enak banget.

Dari kita turun mobil, sudah disambut oleh satpam yang menanyakan “sudah risep belum? mau tempat untuk berapa orang?

Ketika kita menyebutkan jumlah orang, pak satpam akan menginformasikan ke petugas di dalam melalui Walky-Talky. Dan kita akan diarahkan petugas yang di dalam untuk memilih tempat LESEHAN atau KURSI, dan tempat pendopo nya.

bupe2

Karena kami cuma ber4, kami minta tempat yang lesehan. Kami diarahkan agak ke bawah. Dapat lokasi yang isinya 3 semi bilik kecil. Ada bantalan untuk alas duduk. Lumayan untuk gegoleran.

bupe3

Makanan yang disediakan disini makanan sunda, tidak terlalu banyak pilihan … tapi malah membuat kita cepat menentukan mau makan apa hehehe.

bupe4

Kami memesan makanan dibawah ini:

  • Nasi putih 1 bakul kecil (untuk 3-4 orang)
  • 1 porsi Gurame goreng kipas
  • 1 porsi Udang goreng mentega
  • 1 porsi Ayam bakar cabe ijo
  • 4 pcs Tempe goreng
  • 1 porsi Cah brokoli
  • 1 porsi Tumis toge jambal
  • 1 porsi Sambal dadak
  • 1 gelas Es Kelapa gula merah
  • 1 gelas Es Teh Tawar
  • 2 botol air mineral
  • 2 pcs Otak-otak ikan panggang

bupe5

Dengan makanan sebanyak itu, kerusakan dompet yang terjadi 300rb.

bupe8

Sambil menunggu makanan datang, saya dan Fayra sempat keliling lokasi BuPe. Seneng deh disini, serasa di luar kota padahal masih di BSD. Suasananya masih perdesaan, walau pemandangan ke bawah cluster The Green.

bupe6

Disini juga ada tempat main untuk anak-anak, playground kecil. Ada juga kolam yang berisi ikan-ikan yang ukurannya besar banget.

bupe7

Untuk yang ingin melepas penat, bisa coba kesini deh. Anak-anak senang, mata kita segar, perut pun kenyang.

Sand Sculpture Festival 2011

Sand Sculpture Festival 2011

Kami mengetahui tentang acara Sand Sculpture Festival ini dari berita di TV. Ini kali pertama festival patung pasir diselenggarakan di Indonesia. Bertempat di Alam Fantasia – Taman Budaya Sentul City. Rencananya akhir pekan kemarin, kami ingin ke Kebun Raya Bogor. Tapi begitu sampai di pintu tol Sentul City, langsung teringat acara ini dan kami memilih belok kesitu dulu.

Festival Patung Pasir yang berskala internasional dan merupakan festival terbesar di Asia Tenggara ini memilih secara khusus tema Wonders of Indonesia and Wonders of World. Organizing Committee Indonesia mengundang 22 Perupa Pasir Ahli dari 11 negara, yaitu; Amerika, Inggris, Ukraina, Belanda, Itali, Mexico, Spanyol, Belgia, Republik Chec, Singapura dan Jepang. Para seniman memerlukan waktu 2 minggu dalam proses konstruksi serta 2400 ton pasir pilihan yang didatangkan dari Cilegon.

Begitu masuk ke area perumahan Sentul City, banyak sekali petunjuk berupa spanduk yang dilengkapi panah mengarah ke lokasi Taman Budaya. Gak perlu tanya orang, ikuti saja petunjuknya pasti langsung ketemu deh.

Festival sudah berlangsung sejak tanggal 18 Desember 2011 dan akan berakhir tanggal 28 Januari 2012. Tempat ini buka setiap hari mulai jam 9 pagi hingga jam 7 malam dengan harga tiket masuk Rp. 50.000,- untuk hari biasa dan Rp. 75.000 untuk hari Sabtu, Minggu dan libur.

Edisi perdana SAND SCULPTURES FESTIVAL yang berdiri diatas lahan seluas 30.000m2, terdapat dua tenda besar utama seukuran masing-masing 800m2 untuk eksibisi lebih dari 40 karya pahatan patung pasir terbaik dalam bentuk antara lain; bagian dari bangunan Candi Borobudur, Prambanan, Rumah Gadang, Barong, Komodo, Badak Bercula Satu, Wayang, Taj Mahal, Big Ben, Piramid dan Pharos, dll.

Ini beberapa foto dari tenda Wonders of Indonesia:

  • Buto Cakil
  • Aneka Binatang khas Indonesia: Komodo, Harimau Sumatera, Orangutan
  • Sumatera
  • Garuda Wisnu Kencana

Ini beberapa foto dari tenda Wonders of The World:

  • Italia
  • Inggris
  • Australia
  • Rusia
  • India
  • Mesir
  • Amerika

Hasil karya para pemahat kelas dunia memang luar biasa!

Mereka sangat detil menuangkan ide nya. Sayang kami ke sana kepagian, para pemahat baru datang saat kami keluar arena. Gak bisa ngobrol langsung dengan mereka deh.

Sebenarnya di luar tenda pameran, ada area khusus untuk anak-anak belajar membuat patung pasir yang akan diajarkan langsung oleh para pemahat. Tapi kan pemahatnya belum datang saat kami disitu. Lagi pula kami masih harus melanjutkan perjalanan ke Bogor. Jadi anak-anak melewatkan belajar dan bermain pasir disana.

Hari itu Rafa dan Fayra belajar bahwa seni sangat tidak terbatas. Dengan media apa saja mereka bisa menuangkan ide menjadi sebuah karya. Membuat sebuah patung dari pasir pun bisa menjadi profesi. Bahkan para pemahat ini keliling dunia untuk memamerkan hasil karya mereka.

Nanti deh kalo kita liburan ke pantai, kita coba bikin patung pasir sendiri ya, nak!

Notes:

foto-foto diatas agak buram karena cuma pake hape aja. Belum upload foto yang dari kamera beneran. Maaf yaa

Rumah Air Bogor

Rumah Air Bogor

Wiken kemarin kami menerima undangan perpisahan dari kang Luigi Pralangga yang akhir minggu ini akan memboyong istri dan anak2nya untuk hidup bersama di Kuwait. Acara tersebut dilaksanakan di Rumah Air Bogor. Wah baru pertama kali dengar namanya nih.

Dikasih petunjuk cuma “dekat The Jungle

Padahal kita sendiri belum pernah pergi ke The Jungle yang terkenal itu hihihi.

Akhirnya dipandu sama Ei yang penduduk Bogor:

Keluar tol Bogor, kalo ke kanan terminal Baranangsiang … elo ambil belok kiri arah Tajur. Di bunderan elo belok kanan. Ikutin jalan aja. Pertigaan belok kanan lagi ikutin jalan Batu Tulis, abis itu jalan Pahlawan. Udah ikutin jalan nanti ada plang ke The Jungle gede banget belok kiri. Masuk ke perumahan Nirwana Residence, cari arah The Jungle

Sampai didalam perumahan kami bertanya ke petugas security, ternyata Rumah Air persis disebelah The Jungle.

Tempatnya enak banget deh!

Lapangan parkirnya luas, pemandangannya bagus, lokasinya bersih, lengkap ada mushola dan tempat bermain anak juga.

Rumah makan ini luas banget, berbentuk danau besar yang dikelilingi saung mengapung. Ditengahnya terdapat bangunan utama yang bisa digunakan untuk acara seminar, ulang tahun, pernikahan, atau acara besar lain. Kebetulan istri Kang Lui mengadakan acaranya di bangunan besar itu.

Makanannya disajikan dalam bentuk prasmanan. Tapi kalau kita kesana untuk acara pribadi bersama keluarga, kita bisa menempati salah satu saung dan memesan menu aneka masakan sunda. Maaf untuk harga kami tidak tau karena gak lihat daftar menu juga.

Anak-anak udah pada gak betah aja, selesai makan langsung pada minta ke taman bermain di belakang. Ada istana balon, ada perahu kayuh, ada becak2an, ada mobil ATV, ada balon yg bisa dimasukin 2 orang dan mengambang di air, dan banyak lagi.

Setiap permainan anak dikenakan biaya 20rb per orang, kecuali untuk balon dibawah ini dikenakan 35rb karena muat untuk 2 orang.

Walaupun mendung gelap banget, anak-anak tetap bermain. Ya tentu aja mereka gak khawatir kehujanan karena berada di dalam bola. Kami yang sibuk panggil mereka untuk menyudahi permainan nya.

Hanya sekian detik aja Fayra bisa berdiri tegak didalam istana balon seperti foto diatas. Selebihnya? Fayra sibuk loncat-loncat, terguling-guling, berlari-lari. Sampai keringat membasahi seluruh tubuh dan rambutnya.

Kalau setiap anak mencoba semua permainan yang disediakan, orang tua siap-siap aja mengeluarkan uang lebih banyak dari harga makanan. Satu permainan 20-35rb, sementara di Rumah Air ini ada sekitar 5-10 permainan. Silahkan dikali dengan jumlah anak. Hehehehe

Akhirnya kami pamit ke keluarga Pralangga:

Semoga mereka sekeluarga selamat dalam perjalanan ke Kuwait dan bisa menikmati kehidupan baru di negara tsb.

Kampung Budaya Sindang Barang

Kampung Budaya Sindang Barang

Setelah bingung bagi waktu liburan akhir tahun karena saya harus kerja disela-sela harpitnas *hiks*, sabtu kemarin kami mendapatkan pencerahan utk tujuan liburan saat menonton acara Good Morning On the Weekend di TransTV.

Kampung Budaya Sindang Barang

Saat menonton liputannya, masguh sibuk browsing alamat – no telp dan ketemulah situs ini. Kami dipandu melalui SMS jalan mana yang harus ditempuh menuju lokasi.

Keluar tol Bogor, didepan terminal Baranangsiang kami belok kanan. Kemudian dipertigaan Kebun Raya Bogor kami ambil ke kiri arah Istana Presiden. Dari situ lurus terus sampai ketemu Bogor Trade Mall (BTM) di kanan jalan, kami belok kanan arah Empang. Dipertigaan kami belok kanan lagi arah ke Ciapus. Lurus terus ikutin jalan besar itu sampai ketemu Gg. Nurkim dikanan, belok deh. Jalannya pas banget untuk 2 mobil, jadi kalo berpas-pasan dengan mobil lain, salah satu harus berhenti atau minggir banget. Ikuti terus jalan sampai ketemu pertigaan, belok kiri ke arah Jl. E. Sumawijaya. Sempat gak yakin ini jalan yang benar, karena semakin jauh kondisi jalan semakin menyempit. Tapi ketika melihat barisan rumah-rumah adat sunda dikanan jalan, kami lega … ternyata memang ini lah tempatnya.

Keluar dari mobil, kami terpana akan pemandangan disana. Barisan rumah adat dan lumbung padi, hamparan sawah yang mulai menguning dengan latar belakang gunung Gede di sebelah timur dan gunung Salak disebelah selatanyang sangat indah …. Subhanallah

Udaranya masih segar, angin silir semilir, petugas yang berjumlah cuma 9 orang itu pun ramah-ramah. Setiap bertemu muka, mereka selalu tersenyum dan menyapa. Bahkan penduduk setempat yang kami lewati juga ramah-ramah. Semua menegur “mau menginap di Sindang Barang, neng – jang?“. Kelelahan menempuh jarak 5km dari kota Bogor (belum dihitung Ciputat – Boogor nya hehe) yang dihiasi kemacetan angkot, terbayar ketika kami sampai disini.

Kami berkeliling melihat rumah yang digunakan sebagai penginapan. Sebagian dari rumah tidak dilengkapi dengan kamar mandi. Kebanyakan kamar mandinya terpisah dari rumah. Tetapi ada 2 rumah besar (ada 4 kamar tidur) yang dilengkapi kamar mandi didalam rumah.

Lingkungan di Sindang Barang tidak cuma dihiasi oleh hijaunya sawah dan rerumputan, tapi banyak juga bunga. Fayra senang banget ngejar kupu-kupu yang lagi asyik terbang dari satu bunga ke bunga lain. Tapi mengingat Fayra alergi serbuk bunga, langsung buru-buru bawa Fayra menjauh dari bunga. Sebelum badannya bentol-bentol … kasian.

Saat kami kesana ada keluarga besar yang sedang menginap. Kebetulan sore itu mereka melakukan kegiatan MARAG LAUK. Berlomba untuk mengambil ikan di empang … seru banget. Fayra udah semangat aja mo ikut masuk ke dalam empang. Masguh cuma bilang “here we go…. the mini you” huahahaha. Kalo gak dipegangin, udah nyemplung tuh anak cewek gw!

Sindang Barang ini berada diatas lahan seluas 8,600 meter yang katanya milik perorangan (pribadi) tapi biaya pembangunan 24 bangunan tradisional sunda-bogor nya dibantu oleh Pemda Jawa Barat. Rafa dan Fayra senang banget disana, bisa puas main bola dan lari-lari. Dari rumah emang udah tau mo ke kampung dengan padang rumput luas. Jadi dia udah siapin bola dari rumah. Fayra yang hampir gak pernah pake rok, keserimpet rok sampe jatuh. Tapi gak nangis sih, soalnya jatuh diatas rumput lumayan empuk. Cuma beset dikit aja tangannya.

Rombongan keluarga yang telah selesai Marag Lauk, berjalan menuju sungai Ciapus. Jadwal mereka mandi di sungai setelah berkubang dalam lumpur. Rafa ma Fayra minta ikut juga. Kami melewati beberapa rumah penduduk dan hamparan sawah menuju ke sungai.

Pertama Fayra cuma asyik duduk dipinggir sawah sambil ngeliatin orang-orang yang lagi asyik di sungai. Kok kaya nya seru banget. Akhirnya Fay minta ikut juga. Sayang hari itu sungai keruh, ternyata ada penduduk yang lagi ngambil pasir diatas. Jadi air sungai kebawahnya menjadi keruh gitu. Selain itu kondisi sungai juga kering banget.

Daripada rok Fay basah kuyup, akhirnya dia nyemplung di pinggiran aja cuma dengan cancut dan kaos dalam. hihihihi. Yah sekali-kali boleh lah ya anak-anak bermain kotor-kotoran. Namanya juga ke kampung. Gak seru kalo gak nyobain.

Malam itu masih ada beberapa kegiatan lagi. Ada pertunjukan wayang golek di bagunan seperti foto diatas. Kita juga bisa belajar bermain angklung, gamelan, sampai belajar tarian tradisional sunda. Tapi karena kami tidak menginap, kami pulang sebelum acara dimulai.

Sebenarnya kami tertarik dengan paket Saweungi di kp.budaya, dengan susunan acara:

12.00 Check in
12.00-15.00 Acara bebas, Makan siang, dll
15.00-17.00 Pengenalan bangunan di kampung adat, Kunjungan ke pengrajin sepatu
19.00-19.30 Makan malam di Bale Pangriungan
19.30-21.00 Pertunjukan kesenian di Saung Talu
06.00-08.30 Tracking ke Situs Purbakala, mandi di sungai Ciapus
08.30-09.30 Makan pagi di Bale Pangriungan
09.30-11.00 Pengenalan cara bercocok tanam padi ladang , belajar angklung
11.00-12.00 Marag lauk dan kunjungan ke tempat cenderamata
12.00 Check out

Tapi kondisi kasur dilantai (walau rumah panggung tidak menempel ditanah) dan kamar mandinya, membuat kami ragu untuk menginap disana dengan Fayra yang masih balita. Mungkin nanti kalau Fayra lebih besar dengan fisik yang lebih kuat (kebal sama alergi), kami akan kembali kesana untuk menginap. Apalagi harga paket yang ditawarkan juga cukup murah.

Pemandu disana, ibu Ajeng, menginformasikan bahwa tanggal 5-11 Januari 2009 ini akan ada acara SERENTAUN. Jadi selama 7 hari akan digelar berbagai macam upacara adat sunda disana, yang puncaknya di hari terakhir akan ditutup dengan upacara membawa hasil bumi (panen) untuk disimpan ke dalam lumbung padi. 70 fotographer profesional sudah mendaftar juga Indonesia Heritage. Kebayang deh ramenya event ini. Dan tahun 2009 ini adalah Seren taun ke 4 yang akan dilaksanakan di Kampung Budaya Sindang Barang.

Kalau Anda bosan membawa anak liburan hanya ke mall, nginap di hotel biasa atau datang ke tempat bermain lain, coba kesini deh. Gak jauh dari Jakarta, biaya terjangkau, kegiatannya banyak, pemandangannya indah banget. Apalagi kalau menginap bersama keluarga besar, dijamin seru!

Alamat lengkapnya:

Kampung Budaya Sindang Barang

Desa Pasir Eurih Kec. Taman Sari Kabupaten Bogor
Telp : 0251 9143005
HP. 081931424209 –> Ibu Ajeng
087870112111–> Bpk Karbet

Petanya bisa dilihat disini yah