Browsed by
Category: Indonesia

Dusun Bambu – Bandung

Dusun Bambu – Bandung

Jumat siang, masguh ngasih tau kalo adek iparnya ngajak main golf ke Bandung. Mumpung ada uti akung di Jakarta, sekalian ngajak mereka jalan-jalan. Bapak-bapak yang atur penginapan, istri dan anak-anak mah nurut aja lah yah.

Sabtu, 22 Maret 2014 kami berangkat jam 6:30 dari BSD. Alhamdulillah perjalanan ke Bandung lancar, dan kami langsung mengarah ke Cisarua – Lembang. Tujuan hari ini ke Dusun Bambu yang lagi banyak dibicarakan orang, katanya sih layak dikunjungi.

dusunbambu14

Kalo dari arah Bandung, sampai di depan terminal Ledeng belok ke kiri. Masuk ke jalan Sersan Bajuri, di per3an Jalan Konolel Matsuri belok ke kiri dan naik ke arah Parompong. Banyak petunjuk jalan berupa spanduk dan papan di sepanjang jalan menuju lokasi. Jadi tidak perlu khawatir nyasar.

dusunbambu2

Sejak 1 February 2014, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp10rb/orang dan Rp10rb/mobil. Kami ber4 membayar total 50rb.

Kami tiba di parkiran sekitar jam 10:30. Langit sedikit mendung dan agak berkabut. Anginnya dingin banget. Keluarga adek dan uti akung baru keluar tol pasteur, katanya. Jadi kami putuskan untuk masuk ke dalam duluan.

dusunbambu1

Untuk masuk ke dalam, disediakan shuttle bus yang dipenuhi hiasan bunga warna warni. Kirain mah jauh gitu yah, sampe harus naik mobil segala. Ternyata gak sampe 5 menit udah tiba di pemberhentian. Hahaha. Sebenarnya jalan kaki juga bisa, agak nanjak aja lewat rerumputan.

dusunbambu3

Kami lanjut jalan kaki ke kawasan Purbasari, yaitu tempat penginapan berupa beberapa saung di sekeliling danau. Setiap saung di design dengan tema dan dekorasi yang saling berbeda. Bisa menampung 4-10 orang, cocok nih untuk menginap 2 keluarga. Disediakan sampan untuk menuju ke saung. Seperti Sampireun di Garut yah.

dusunbambu4Di tengah kawasan terdapat Burangrang cafe/resto. Pemandangan di sekitarnya bagus banget. Kalau duduk di teras atas, langsung menghadap danau dan saung. Kalau duduk di samping, kita bisa melihat pemandangan sungai kecil dan taman dengan tanah berundak-undak. Makanan di sini berkisat 30-100rb/porsi. Kami gak cobain makan di sini sih.

dusunbambu5Sambil menunggu sepupunya, Rafa dan Fayra memilih main di Playground. Ada beberapa kegiatan yang bisa dipilih untuk anak dan orang dewasa: memanah, menembak, dan bermain egrang.

dusunbambu6

Untuk anak kecil sih bisa memilih: memberi makan kelinci, main sepeda, becak mungil, mewarnai, dll. Setiap kegiatan dikenakan biaya lagi, sekitar Rp10-30rb. Pembayaran menggunakan voucher (uang kertas Dusun Bambu senilai10000, 5000, 2500) yang dibeli di counter voucher. Rafa dan Fayra memilih memberi makan kelinci (bayar 15rb) dan main sepeda (bayar 20rb).

dusunbambu7

Tepat di depan playground, ada bangunan besar bernama Pasar Khatulistiwa. Di dalamnya terdapat supermarket yang menjual hasil pertanian segar dari pegunungan Burangrang. Ada juga makanan kecil, oleh-oleh dan souvenir khas Jawa Barat.

dusunbambu10

Ketika keluarga kami yang lain sudah datang, kami mulai kelaparan dan tergoda jajanan di area Pasar Khatulistiwa. Segala jajanan dicoba deh. Dari mulai Kerak Telor, Mpek-mpek, Bakso Malang, Roti Gempol, Otak-otak, sampai nasi goreng. Harga makanan berkisar Rp 10-40rb/porsi.

dusunbambu8

Ada tempat makan di luar yang bentuknya seperti sarang burung. Disebutnya area Lutung Kasarung. Sayang karena mulai gerimis, agak repot kalau makan di situ. Selai makan, anak-anak puas main ayunan di luar.

dusunbambu11

 

Di bagian belakang ada kawasan Eagle Camp. Untuk keluarga yang ingin camping bisa memilih tempat ini. Fasilitasnya lengkap seperti di hotel. Cuma tidurnya di dalam tenda aja. Toilet dan makanan tetap ala hotel. Petugas menjamin bebas dari binatang (ular, dll). Enak nih, camping tapi gak ribet. Hehehe

dusunbambu12

Secara keseluruhan tempat ini menyenangkan untuk dikunjungi. Udara sejuk, pemandangan indah, dan makanan lumayan enak. Yang gak enak di bagian dompet hahahaha. Musti siap uang tunai karena lokasi jauh dari mesin ATM. Tempat ini juga cuma buka di hari Jumat – Sabtu – Minggu aja.

dusunbambu13

Sebagai penutup, saya tampilkan foto post-wed dari pasangan pengantin baru nih. Iya baru mau 15 tahun aja kok hahahahaha

dusunbambu9

Biaya Liburan ke Bali

Biaya Liburan ke Bali

Seperti biasa untuk memenuhi pertanyaan beberapa orang tentang perincian biaya liburan ke Bali, disini akan saya tulis detilnya. Tanpa bermaksud sombong atau pamer, cuma berharap informasi ini berguna untuk pembaca yang mau liburan dengan membawa keluarga seperti kami:

Hari Pertama – 20 Dec 2013

  • Airport tax di Soekarno Hatta ber4 : Rp 160.000
  • Sewa mobil 10 jam : Rp 450.000
  • Tiket masuk Bali Safari ber4 : Rp 800.000
  • Makan siang di food courd Bali Safari ber4 : Rp 150.000
  • Makan malam Ayam Betutu ber5 : Rp 200.000
  • TOTAL hari pertama = Rp 1.760.000

Hari Kedua – 21 Dec 2013

  • Tiket masuk Pura Taman Ayun ber4 : Rp 40.000
  • Tiket masuk Pura Tanah Lot ber4 : Rp 40.000
  • Tiket masuk mobil ke Pura Tanah Lot : Rp 15.000
  • Makan siang di Bali Collection ber5 : Rp 300.000
  • Sewa mobil 7 jam : Rp 350.000
  • Makan malam ber4 : Rp 250.000
  • TOTAL hari kedua = Rp 995.000

Hari Ketiga – 22 Dec 2013

  • Paket keluarga Marine Walk : Rp 1.700.000
  • Makan malam di Jimbaran ber4 : Rp 400.000
  • Sewa mobil 5 jam : Rp 250.000
  • Total hari ketiga = Rp 2.350.000

Hari Keempat – 23 Dec 2014

  • Tiket masuk GWK ber4 : Rp 160.000
  • Makan siang ayam taliwang ber5 : Rp 300.000
  • Sewa mobil 7 jam : Rp 350.000
  • Airport tax di Ngurah Rai ber4 : Rp 160.000
  • Hotel 3 malam : Rp 1.500.000
  • Total hari ketiga = Rp 2.470.000

Total biaya liburan 4 orang selama 4 hari 3 malam di Bali = Rp 7.575.000 (diluar tiket pesawat dan belanja/oleh-oleh)

Tiket pesawat tinggal cari promo di beberapa airline aja.

Untuk makan malam di Jimbaran, harga kisaran 75-100rb per orang, walau ada juga paket yang 600rb – 1.5jt untuk ber4. Makan di Bali memang relatif mahal, harganya gak jauh sama resto di Jakarta. Tetapi sedikit lebih susah untuk mencari makanan yang halal.

Gimana …. tertarik untuk mencoba?

Semua posting tentang Bali bisa dilihat disini

Private Beach & GWK – Bali D4

Private Beach & GWK – Bali D4

Hari terakhir di Bali, Senin 23 Dec 2013.

Cuaca pagi ini cukup cerah. Kami sarapan di hotel jam 6:30 pagi karena sengaja mau main di Private Beach Novotel Nusa Dua. Jalan menuju pantai tidak bisa diakses langsung dari sekitar kamar, melainkan harus naik shuttle bus dari lobby.

Ternyata shuttle bus baru mulai beroperasi jam 8 pagi. Kami diberi tahu jalan menuju pantai yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10 menit dari lobby. Hari terakhir ini, mari dinikmati dengan santai.

Nusa Dua Private Beach

Beberapa hotel di sekitar Nusa Dua, memiliki pantai pribadi. Kebersihan dan ketenangan sangat dijaga ketat di daerah pantai ini. Kami melihat di kejauhan seperti ada bendungan kecil, seperti nya ini yang membuat ombak tidak bergelung tinggi ke bibir pantai. Bulir pasir tidak tercampur serpihan batu karang dan ombaknya mengalir tenang. Indah banget deh pemandangan pagi ini.

baliday41

Jejeran kursi berwarna merah, adalah milik Novotel. Sementara kursi coklat, milih Hotel Ayodya. Letaknya bersebelahan, jadi kami intip-intip dikit hehehe.

Mumpung masih sepi, saya sibuk mengabadikan anak-anak yang lagi main pasir. Rafa dan Fayra bergantian mengubur badan ke dalam pasir. Fayra bilang biar seperti Mermaid. Hahaha

baliday42

Gak puas main pasir, mereka mulai nyemplung ke air. Emang enak untuk berenang-renang lucuk aja sih.

baliday43

Gak lama nak-anak mulai asyik lari-larian. Lumayan juga mengejar dan sekedar iseng foto-foto mereka.

baliday44Gantian saya dan Masguh pingin punya foto juga dong. Walo masih muka bantal, yang penting begron nya cantik. Seperti gak rela, anak-anak malah sibuk ngusilin kami. Setelah mama nya ngomel, akhirnya punya juga foto berdua tanpa ada penampakan tambahan. Hahahaha

baliday45

Jam 8:30 saya minta anak-anak udahan. Kami kembali ke hotel untuk mandi dan siap-siap check out. Mobil sewaan menjemput kami jam 9 pagi.

Garuda Wisnu Kencana

Acara dilanjutkan dengan mengunjungi Garuda Wisnu Kencana di daerah Uluwatu. Luas area GWK sekitar 240 hektar yang berisi Lotus Pond, Festival Park, Amphitheater, Street Theater, Exhibition Hall, Jendela Bali The Panoramic Resto dan toko souvenir.

Tiket masuk nya dijual dengan harga Rp 40rb/orang untuk turis lokal dewasa dan Rp 30rb/org untuk pelajar, sementara untuk turis asing dikenakan Rp 80rb/orang.

Harga tersebut sebanding dengan perawatan tempat ini. Seluruh petunjuk, kebersihan toilet, dan kenyamanan pengunjung sangat dijaga. Semoga tempat wisata lain di Indonesia bisa dikelola seperti ini juga. Sedih kalo masuk museum di Jakarta yang tiket masuknya Rp 2.500 tapi debu nya tebal dan toiletnya jorok. Malu sama wisatawan manca negara yang mengunjungi tempat tsb.

Kami datang pas sekali dengan berlangsungnya pertunjukan di Amphi Theater. Selain itu hujan turun lumayan deras. Jadi kami masuk ke dalam teater dan menonton 2 pertunjukan tarian. Telat memang, tapi lumayan masih bisa menikmati sambil berteduh dari hujan.

baliday46

Patung dewa Wisnu yang duduk di atas burung Garuda ini dirancang dan dibangun oleh seniman Bali yang bernama Nyoman Nuarta. Targetnya total tinggi patung akan mencapai 150 meter dengan lebar sayap garuda mencapai 64 meter. Sampai saat ini pembuatan patung belum selesai. Dan setiap bagian patung masih diletakan di beberapa tempat berbeda.

baliday47

Pak supir meminjamkan kami 2 payung besar. Lumayan kami bisa berkeliling GWK walo hujan agak deras. Setelah puas, kami kembali ke parkiran untuk melanjutkan perjalanan.

Bali sekarang sudah padat dengan kendaraan, tapi jalan raya nya tidak bertambah lebar. Memang sudah ada jalan tol yang di atas laut itu sih, kami juga sudah mencoba nya. Tapi sebal banget ketika harus menghadapi macet di dalam kota.

Keluar dari GWK kami langsung ke arah Denpasar untuk mencoba Ayam Taliwang. Katanya paling ngetop dan enak. Buat kami sih yang penting halal.

baliday48

Dengan banyaknya genangan ditambah jalan raya yang hanya cukup 2 lajur mobil … membuat perjalanan dari Uluwatu ke Denpasar harus ditempuh sekitar 1 jam. Setelah makan, kami putuskan untuk langsung ke airport karena khawatir macet. Benar aja … dari Denpasar ke airport harus ditempuh selama 2 jam. Ampun deh.

Alhamdulillah selesai perjalanan kami menikmati indah nya pulau Bali. Memang belum semua tempat dijelajahi, tapi setidaknya anak-anak sudah mengenal tempat ini, budayanya, makanannya, dan keindahan alamnya. Semoga hal ini bisa memperkaya pengetahuan mereka.

Semua posting tentang Bali bisa dilihat di sini

Marine Walk – Bali D3

Marine Walk – Bali D3

Hari ke 3 di Bali, Minggu 22 Dec 2013

Dulu Masguh pernah cerita pengalamannya naik Bali Hai Cruise waktu ada acara dari kantornya, saya langsung bercita-cita suatu saat nanti kalo ke Bali harus bawa anak-anak merasakan pengalaman yang sama. Begitu tau harganya … langsung mikir … kok mahal ya? Hahahaha

Pas ada Garuda Travel Fair di JHCC, kok ya ngelewatin booth nya Bali Marine Walk yang posisinya sebelahan sama Bali Safari. Dua-duanya menawarkan paket keluarga untuk 2 dewasa dan 2 anak. Tanpa mikir panjang langsung beli aja.

Harga normal untuk Daily Package – Marine Walk:

  • Dewasa $79
  • Anak <12 thn $49

Sementara paket keluarga yang ditawarkan di pameran Rp 1,7jt (1 koma 6 sekian sih sebenarnya … berarti seorang 400rb-an kan ya). Harga tersebut sudah termasuk:

  • Antar jemput dari dan ke hotel
  • Boat transfer
  • Welcome drink
  • Marine walk
  • Snorkeling
  • Lunch
  • Kayak / Sepeda
  • Foto (underwater) 4 lembar
  • Locker, handuk, ruang ganti pakaian dan kamar mandi
  • Safety instruction and equipment
  • Asuransi

baliday31

Jam 7:15 kami sudah dijemput di lobby hotel. Kemudian dibawa ke sebuah hotel di daerah Sanur (gak liat nama hotelnya). Di halaman belakang hotel tsb ada stand Bali Marine Walk. Kami menyerahkan voucher dan bukti bayar, kemudian menunggu pembagian kapal.

Tepat jam 9 kami berangkat dengan speed boat yang berisi 10-15 wisatawan. Dalam rombongan ini, cuma kami ber4 turis lokalnya. Sisa nya turis dari Rusia, Cina, Jepang dan Korea. Pemandunya ada 4 orang. Semua penjelasan dan instruksi keamanan disampaikan dalam bahasa Rusia, Jepang, Inggris dan Indonesia.

baliday32

Sekitar 30 menit kemudian, kami diminta pindah ke kapal dengan penampakan seperti foto di atas. Di kapal ini lah semua kegiatan air dimulai. Kami langsung dibagikan loker, dipersilakan menikmati welcome drink dan diminta berganti pakaian.

Snorkeling

Karena ini pengalaman pertama Fayra bermain air laut, kami mulai dari snorkeling dulu. Beda loh rasanya berenang di kolam renang dan di lautan. Selain kedalaman, luas nya kan juga beda banget. Kami ingin Fayra beradaptasi dulu. Kalau Rafa sih sudah pernah snorkeling di Tanjung Lesung bersama saya.

baliday33

Semua peralatan sudah dipersiapkan oleh pihak penyelenggara. Tapi saya membawa sendiri alat snorkeling yang saya beli di Decathlon waktu ke China. Khawatir kalo pinjam/sewa susah menemukan ukuran yang pas untuk anak-anak. Jadi Fayra pakai alat kami sendiri.

baliday35

Bangga rasanya begitu melihat Fayra berani nyemplung ke air laut. Tapi ternyata Fayra kesulitan mengatur napas lewat mulut. Butuh kesabaran ekstra dan gak lelah memompa semangatnya. Ditambah puji-pujian ketika Fayra berani melihat ke dalam air laut walo masih pegangan sama papa nya.

baliday34

Gak lama Fayra melakukan snorkeling. Dia minta udahan. Kasian juga sih melihat Fayra gak menikmati kegiatan ini. Jadi saya membawa Fayra naik ke atas kapal.

Sliding to the sea

Kami mencoba naik ke lantai atas kapal. Rafa dan papa nya mau mencoba perosotan langsung ke laut. Sayang saya gak bisa ikutan. Gak ada yang nemenin Fayra di kapal. Lagian takut hentakan dari perosotan ke air terlalu keras, sayang tulang. Hehehe

baliday36

Seru banget liatnya!

Sea walk

Petugas memanggil kami untuk turun ke bawah dan siap-siap mengambil giliran turun ke bawah laut. Kami diberikan arahan dan bahasa isyarat ketika berada di bawah laut. Mereka juga memberikan tips kalo kita merasa kuping sakit. Bolak balik petugas mengetes Fayra “Gimana tadi kalo kupingnya sakit? Trus kalo gak nyaman dan minta naik ke atas, jari nya harus gimana?

Mereka ingin memastikan bahwa Fayra memahami dan siap untuk mengikuti kegiatan ini. Salah seorang petugas bilang ke saya “kalo nanti dilihat anak ibu panik, penyelam akan langsung menggendongnya ke atas ya bu. Sementara ibu bapak dan kakak bisa terus melanjutkan kegiatan dibawah sana“.

Rafa dan papa nya dipersiapkan lebih dulu, supaya Fayra bisa yakin bahwa ini mudah dan dia pasti bisa juga.

Pertama kami diminta memakai sepatu karet. Fungsi nya untuk melindungi kaki dari batu-batuan di dalam laut. Soalnya kan kita akan jalan tuh di dalam sana.

Kedua kami dipasangkan pelindung pundak, sebagai tatakan helm. Berat helm ini di darat sekitar 37KG, tapi begitu ada di dalam air beratnya hanya berasa 2KG saja. Semua beban itu akan bertumpu di pundak kita. Untuk anak kecil, ukuran dan berat helm nya berbeda (10KG lebih ringan).

Ketiga kami dipasangkan ikat pinggang yang berisi beberapa lempengan pemberat.

Kemudian kami diminta turun melalui tangga yang sudah disiapkan sampai menyentuh pasir dibawah laut. Ketika air sudah sepundak, petugas menaruh helm. Penyelam yang mendampingi kita langsung mengarahkan kita untuk terus turun perlahan sampai menyentuh dasar laut. 1 orang didampingi oleh 1 penyelam. Kedalaman sekitar 5 meter.

baliday37

Di dalam laut kita berjalan mengikuti arah tali dan besi pegangan. Berat juga ternyata jalan di dalam air gini yah. Berasa seperti astronot yang berjalan di bulan. Kepala kita harus tegak atau melihat ke atas, tidak boleh menunduk untuk menghindari air masuk atau kuping sakit. Kalo kuping sakit, kita bisa menelan ludah atau menggerakan rahang (seperti nguap) atau memasukan jari ke dalam helm kemudian pencet hidung dan keluarkan napas dari kuping.

baliday38

Penyelam memberikan botol yang berisi makanan ikan. Kita pencet botol itu, seketika segerombolan ikan langsung mengerubungi tangan kita. Seru banget melihat ikan beraneka ragam di sekitar helm. Seorang photographer di bawah laut dengan sigap mengambil foto-foto kita.

baliday39

Satu orang mendapat jatah gratis 1 foto yang dicetak. Kami mendapat jatah 4 lembar foto dari total 70an foto. Kalo mau membeli CD yang berisi 70an foto tsb, diminta membayar 200rb untuk turis lokal atau 250rb untuk turis asing.

Paling cuma 10-15 menit di dalam laut ini. Tapi berasanya lamaaa banget. Puas banget deh main sama ikan. Setelah itu kami digiring untuk kembali naik ke atas kapal.

Oiyah katanya kegiatan ini bisa diikuti anak kecil mulai usia 5 tahun.

Lanjut main banana boat ber4. Fayra pesan sama supir speed boat nya “jangan pake jatuh ya om. Tapi boleh ngebut dan ngepot

Sayangnya karena kami ber4 ada di banana boat, lupa gak minta tolong fotoin sama petugas yang ada di kapal. Gak ada barbuk deh.

Main di pulau Lembongan

Tepat jam 11:30 kami kembali naik speed boat dan dibawa ke pulau Lembongan. Disini kami menikmati makan siang yang sudah disediakan sambil memilih foto yang akan dicetak.

baliday310

Sebenarnya disediakan kayak dan sepeda untuk yang mau melanjutkan kegiatan. Tapi kami memilih mandi selama yang lain main, supaya gak antri. Abis itu foto-foto aja di pantai dan melihat penduduk sekitar sedang menjemur rumput laut.

baliday311

Jam 13:00 kami kembali naik speed boat langsung ke Sanur. Kemudian mengambil foto yang telah dicetak dan diantar kembali ke hotel.

Setelah leyeh-leyeh dan mandi lagi di hotel, jam 4 kami dijemput mobil sewaan. Kemudian kami mengarah ke Jimbaran untuk makan malam.

baliday312

Sampai hotel, anak-anak langsung tepar karena kekenyangan dan kecapekan. Sementara mama papa masih harus beres-beres dan packing.

Semua posting tentang Bali bisa dilihat di sini

Wisata Pura – Bali D2

Wisata Pura – Bali D2

Hari ke 2 di Bali, 21 Dec 2013

Jam 9 pagi kami dijemput mobil sewaan lagi untuk melakukan wisata Pura. Kami ingin mengenalkan bentuk rumah ibadah agama lain ke anak-anak. Selama ini mereka kan hanya melihat gambarnya dari buku pelajaran sekolah saja.

Nama pun Bali yah, sejauh mata memandang pasti banyak wisatawan. Bahkan ada tagline “every day is holiday in Bali“.

Fayra nyeletuk “I don’t think we’re in Indonesia now because I always see bule everywhere we go and even mbak-mbak in Indomaret speak English

Jiahahaha ya gitu deh Fay, ini Bali nak. Mereka ngomong inglis karena yang datang gak bisa bahasa Indonesia kan.

Pura Taman Ayun

baliday22

Kunjungan pertama hari ini ke Pura Taman Ayun yang terletak di desa Mengwi sekitar setengah jam dari Denpasar. Untuk wisatawan lokal dikenakan tiket masuk sebesar Rp10rb per orang. Kalo pak supir yang penduduk Bali sih gratis tuh.

baliday26

Pura taman ayun di bangun pada tahun 1634 oleh Raja Mengwi dan sempat hancur karena gempa bumi hebat tahun 1917 . Perbaikan secara besar-besaran dilaksanakan tahun 1937. Sekeliling area Pura merupakan parit/kolam yang konon jaman dulu digunakan sebagai pelindung.

Dibawah ini sebagian dari jepretan Rafa:

baliday24

Di sini pak supir merangkap jadi tour guide dan menjelaskan ke Fayra tentang adat orang Bali. Fayra kritis dan semua detil ditanyakan. Dari mulai “kenapa banyak kembang di wadah kecil di pinggir jalan?” sampai “kenapa harus mengadu ayam? kan kasian ayam disuruh berantem

Di bawah ini hasil jepretan pak supir menggunakan henpon saya:

baliday21

Lumayan kan jadi punya foto ber4.

baliday23

Pura Tanah Lot

Kunjungan berikutnya kami pergi ke Tanah Lot yang terletak di desa Beraban. Wisatawan lokal dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp10rb per orang, sementara mobil dikenakan Rp15rb. Wisatawan di tempat ini jauh lebih banyak daripada pengunjung di Pura Taman Ayun. Memang pura Tanah Lot ini paling terkenal sih, sudah menjadi icon Bali.

Kami datang disambut dengan hujan gerimis. Membuat kami harus berteduh di sebuah tempat macam balai pertemuan. Hujannya kayak bercanda sih. Sebentar agak deras, tapi kemudian hilang dan cerah. Begitu kami keluar dan asyik lihat-lihat, eh hujan turun lagi. Kami lari mencari tempat berteduh lagi, trus hujan nya hilang. Begitu terus beberapa kali. Gemes deh.

Selain kendala hujan, air laut hari itu juga lagi pasang. Ombak lumayan tinggi. Membuat kami tidak bisa melihat pura dari bibir pantai dan lebih mendekat. Akhirnya Masguh mencari beberapa titik di atas untuk meletakan tripod, dan kami pun melakukan foto session. Kalo gak bawa tripod, susah untuk punya foto ber4.

Dan ini lah beberapa hasil foto pake TRIPOD:

baliday25

Katanya sih paling bagus melihat pemandangan matahari tenggelan di sini. Tapi cuaca gak mendukung banget. Kami memilih meninggalkan tempat ini karena perut juga sudah minta diisi.

Sebenarnya kami ingin melihat pura Ulun di danau Batur – Kintamani. Tapi lokasinya jauh ke utara pulau Bali, sementara saya dan Masguh ada janji jam 15:30 di hotel. Akhirnya kami memutuskan untuk langsung balik dan mencari makan siang di perjalanan menuju hotel saja.

Rafa dan Fayra menghabiskan sore itu di Kids Club – Novotel Nusa Dua. Hotel ini memang menyediakan rumah bermain yang bisa dinikmati secara cuma-cuma oleh tamu nya. Ada berbagai aktifitas yang dilakukan untuk anak-anak, mulai dari mewarnai gambar, cooking class, crafting class, dll. Setelah bosan dengan permainan di dalam, Rafa dan Fayra memilih berenang.

Anak-anak memilih tidur lebih cepat malam ini. Gak sabar menunggu pagi menjelang karena mereka akan mencoba berjalan di dalam laut. Wuihhh kayak gimana tuh?

Tunggu posting berikutnya yaaaa

Semua posting tentang Bali bisa dilihat di sini