Browsed by
Category: Jalan-jalan

Oleh-oleh dari puncak

Oleh-oleh dari puncak

Seperti biasa kalo uti-akung datang dari Surabaya, kami pasti membawanya jalan-jalan. Sabtu 26 April 2008, kami pergi ke puncak. Rafa selaku korban acara tv yang menyuguhkan acara jalan-jalan, jadi tergoda minta pergi ke beberapa tempat di sekitar puncak.

Museum Dinosaurus

Keluar tol Ciawi, kami langsung mencari museum dinosaurus yang katanya terletak 2,5KM dari Taman Safari. Gak susah nyari tempat ini, karena berada di kiri jalan menuju puncak. Didepannya ada patung dino yang mayan besar dan berwarna warni sehingga menarik perhatian.

Melihat kondisi dalam museum yang gelap, Fayra langsung nangis dan gak berani diajak masuk. Rafa, papa, akung dan embak2 aja yang masuk ke sana. Bayar @Rp10rb untuk bisa masuk. Kata Rafa didalam ada fosil dino, kuku, tulang belulang, gigi, sampai video tentang dinosaurus.

Akhirnya Fayra, mama dan uti cuma jalan-jalan di taman bermain yang terletak di kiri museum. Taman bermain dikelilingi bale-bale untuk kita duduk sambil pesan makanan, memang merangkap restoran dengan nama menu berbau dino. Sayang taman bermain ini tidak terawat. Kondisi bale-balenya pun sangat berdebu, tikarnya lusuh. Semua mainan yang terbuat dari besi terlihat berkarat. Jadi Fay cuma metik bunga dan foto aja.

Taman Bunga Nusantara

Perjalanan dilanjutkan ke taman bunga nusantara. Letaknya dari puncak ke arah Cianjur (ke arah kota bunga). Luasnya 23 hektar. Saat masuk ada 2 tiket pilihan: @Rp15rb cuma masuk aja, @Rp20rb kalo mau sekalian naik Doto Train. Masguh bayar @15rb x 7 orang. Di dalam kami naik mobil terbuka berkapasitas 14 orang yang disebut wira-wiri dengan harga tiket @3rb.

Kami turun didepan menara pandang untuk melihat taman bunga ini dari atas menara. Kalo naik tangga gak perlu bayar ( tinggi menara 28 meter aja!). Tapi karena kami membawa uti dan akung, kami pilih naik lift dengan membayar @Rp 1,000.

Rafa yang ribut mau masuk taman labirin seperti foto diatas, membeli peta labirin seharga Rp 1,000. Mbak penjualnya ngasih bocoran dengan menarik garis di atas peta pakai pulpen. Tapi ketika kami lihat dari atas menara pandang, taman labirin ini luaasss sekali. Papa gak mau nemenin Rafa ke dalam labirin. Takut tersesat ya pa? hihihihihi. Selain itu hujan gerimis mulai turun. Jadi kami memilih turun menara dan kembali naik mobil wira-wiri ke arah pintu masuk.

Bunga yang ada di taman ini berasal dari seluruh dunia. Masa hidup dari tanaman display ini 2-3 bulan. Jadi tiap kita berkunjung kesana belum tentu bunga nya sama. Sayang nya saat kami kesini, ekor merak sedang tidak berwarna seperti di brosurnya.

Tapi kami juga gak kecewa banget. Karena dengan datang kesini, mata kami seperti dicuci. Pemandangannya sangat bagus, udaranya sejuk, dan tidak ada polusi. Rafa dan Fayra senang berlari-lari di taman. Bahkan Rafa sangat konsentrasi mendengarkan suara kaset pemandu yang diputar saat kami berkeliling dengan mobil wira-wiri. Uti dan Akung juga gak lepas dari bertasbih, memang hasil ciptaan Allah SWT tidak ada tandingannya.

Diperjalanan pulang kami mampir ke cimori. Sayang gak sempat foto-foto disitu. Papa dan Uti makan sup buntut seharga Rp30rb-an. Akung dan rafa juga embak2 makan nasi goreng sosi seharga Rp 18rb. Mama makan chicken steak seharga Rp20rb-an. Fayra makan sosis + fries seharga 20rb. Gak lupa bawa pulang yogurt dan susu segar rasa kopi + tobeli.

Alergi Serbuk Bunga

Terus terang kami baru dengar nama penyakit ini setelah pulang dari puncak. Hanya 3 hari setelah pulang dari puncak, ada bentol di kelopak mata kanan Fayra. Kami pikir cuma kena gigitan nyamuk, tapi besoknya hidung Fayra pun merah-merah. Makin hari makin melebar, sampe seluruh badan nya.

Gak tega kalo udah liat Fayra mulai garuk-garuk. Kami coba kasih incidal sirup sama bedak salicyl trus mandi juga pakai sabun lactacyd. Gak ngaruh juga. Kecurigaan pertama sih alergi makanan. Memang dari bayi kulit Fay lebih sensitif dibanding Rafa. Salah susu aja pasti merah-merah. Fay juga alergi tomat, telur dan seafood.


Lebih dari 10 hari Fay merah-merah gini. Ketika ke dokter, dibilang kalo bukan makanan (protein), udara, pasti alergi serbuk bunga. Karena merah-merahnya ini kadang timbul, kadang hilang. Kalau campak pasti dibarengi dengan suhu badan yang tinggi selama 3hari, dan merah-merahnya akan hilang setelah 3hr.

Setelah kami ingat-ingat…. kaya nya benar alergi serbuk bunga. Soalnya kan wiken itu kami jalan-jalan ke taman bunga. Trus Fay juga sempat metik bunga dan ditaruh dikupingnya. Jadi mungkin aja ada serbuk bunga yang terhirup. Belum lagi angin di taman bunga juga lumayan kencang, serbuk bunga pun bisa berterbangan.

Hasil gugling:

Alergi serbuk bunga ini berasal dari Jepang dengan nama asli kafunshou. Biasanya disetiap akhir musim dingin, banyak orang yang menggunakan masker atau sekedar berkacamata untuk menghindari serbuk bunga ini.

Gejalanya: mata gatal, pilek, batuk, mudah mengantuk bahkan kalau memang kulitnya sensitif akan timbul merah-merah yang disertai rasa panas dan gatal pada kulit. Gejala ini timbul-tenggelam dan bisa sampai 1 bulan.

Penyebabnya: serbuk bunga (biasanya bunga sugi atau pinus) yang berterbangan dan terhirup atau masuk ke mata.

Konon hampir 20% orang jepang terkena gejala ini hingga disebut penyakit musiman.

Alhamdulillah setelah 3x ke dokter, sekarang Fayra sudah sembuh. Merah-merah dikulit dan gatalnya sudah hilang. Tinggal batuknya aja nih yang tersisa. Semoga dengan banyak minum air hangat batuknya bisa hilang. Amin.

Sementara ini Fayra dijauhkan dari bunga-bungaan dulu. Sampai Fay agak lebih besar dan fisiknya lumayan kuat. Kalau jalan pagi, Fay gak boleh lagi metik bunga di pinggir jalan. Semoga gak sampai besar. Kasian ntar gak pernah ngerasain dapet bunga dari cowok yang naksir Fay. hahahahaha

Cartoon Network Bouncy Town – Jakarta

Cartoon Network Bouncy Town – Jakarta

Alhamdulillah nilai Monthly Review (ulangan bulanan) dari 11 mata pelajaran, Rafa memperoleh nilai rata-rata 9-10. Yang dapat nilai 9 malah pelajaran agama. Tapi ketika lihat soal “kalau kamu melihat teman berkelahi…apa yang akan kamu lakukan?” jawaban rafa “mengawasi“. hehehe itu tidak bisa disalahkan dong …

Gurunya menyoret jawaban Rafa dan menulis kata MELERAI disebelahnya. Rafa bilang “aku kan benar ya ma. Mengawasi teman berkelahi itu kan gak salah. Daripada aku ikutan berkelahi “. Dan ternyata Rafa tidak mengerti arti kata melerai, sedangkan dia taunya MEMISAHKAN. Kami tidak ambil pusing masalah itu dan kami juga tidak menyalahkan Rafa karena menulis jawaban yang menurutnya sudah benar.

Bangga dengan pencapaian Rafa di sekolah, mama-papa memberikan reward berupa jalan-jalan ke Cartoon Network Bouncy Town yang tahun ini pertama kali diselenggarakan di dunia dan di asia. Ini adalah aman bermain dengan tema inflatable yang didesain khusus dengan karakter-karakter kartun yang dicintai oleh anak-anak.

Cartoon Network Bouncy Town menampilkan 7 karakter kesayangan anak – anak dari Cartoon Network. Dimana masing – masing karakter diberikan area bermain mereka sendiri, mulai dari PowerPuff Girls, Camp Lazlo, Puffy Ami Yumi, Kids Next Door, Foster’s Home For Imaginary Friends, Dexter`s Laboratory sampai dengan Ben 10 Yang sedang naik daun dan sangat disukai anak-anak.

pintu masuk bouncy town
Tiket masuk hari sabtu-minggu adalah Rp 50,000 per orang (Fayra masih gratis), dan setiap anak yang naik ke atas balon diminta untuk memakai kaos kaki. Melihat arena yang begitu besar (lebih dari 30 balon raksasa disana), kami merasa kedatangan kami jam 11 siang itu sangat terlambat. Takutnya Rafa kurang puas menikmati semua wahana. Kami tidak menyangka areal parkir timur senayan digunakan seluas itu.

salah satu wahana
Karena siang itu terik sekali, Fayra terlihat kurang semangat. Dia memilih untuk duduk manis di stroller sambil melihat warna-warni balon di sekelilingnya. Kami sengaja berjalan-jalan dulu, trus langsung menuju ke foodcourt untuk makan siang. Berharap dengan perut terisi, tenaga Rafa untuk loncat-loncat bisa fullpower hihihihi.

wahana Ben10
Melihat ada salah satu balon raksasa bergambar Ben10 (baca: benten), Rafa langsung menyeret kami kesana. Ini memang ikon kartun yang lagi digandrungi anak-anak cowok sekarang. Saya pun mengenal Ben10 karena Rafa selalu menceritakan tentang film kartunnya.

wahana hijau
Setelah capek loncat-loncat di balon Ben10, Rafa berjalan lagi menuju wahana yang lain. Tapi keringat sudah membasahi tubuhnya. Dia istirahat dulu sebentar sambil menunggu giliran naik tangga menuju perosotan yang tingginya hampir 2 meter. Penjagaan disana cukup ketat. Dibawah tangga ada 2 orang petugas yang mengawasi antrian, diatasnya ada 2 orang petugas yang membantu anak-anak naik dan memastikan anak merosot dalam keadaan duduk dengan kaki lurus.

meniti tangga perosotan
Kami menunggu dibawah sambil mengawasi Rafa. Tadinya Rafa sempat ragu untuk naik ke atas, tetapi melihat anak lain bisa….Rafa pun jadi semangat. Setelah meluncur pertama…Rafa langsung ketagihan.

bermain gasing
Selain balon-balon raksasa, banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan anak-anak. Ada flying fox, meniti jembatan tali tambang, dan lain-lain. Rafa juga mencoba untuk bermain gasing besar yang terbuat dari kayu. Hanya melihat petugas bermain, Rafa langsung mencoba mengikuti dan berhasil. yippieee. Sebenarnya saya juga pingin nyoba, cuma malu sama anak-anak yang ngantri dibelakang *gak salah nih tante mo nyoba juga @#$*. hihihi

balon berbentuk bus
Balon yang bisa dinikmati anak umur 1-3 tahun juga ada loh. Salah satunya yang berbentuk bus besar ini. Tapi Fayra gak mau dibawa masuk ke dalam. Cuma bengong ngeliatin anak-anak lain asyik bermain didalamnya.

Fayra dan Mama
Tapi setelah dibujuk…Fayra mulai berani masuk walo tetap tidak mau jauh dari saya. Sempat panik waktu saya bergoyang-goyang dikit…tenang Fay…bukan gempa kok nak. hehe

Fayra asyik bermain
Setelah tau rasanya, fayra mulai berani main sendiri. Tapi masih takut untuk berdiri. Apalagi kalo ada anak lain loncat didekatnya. Lagian Fayra juga belum bisa jalan sendiri. Kalo sepi, Fayra mulai merambat di pinggiran balon. Kalo ada anak lain, Fayra milih duduk manis sambil cengar cengir.

Fayra asyik bermain
Sebelum pulang kami menikmati pertunjukan di depan panggung. Kebetulan saat itu ada tarian dari 3 ikon Power Puff Girls. Fayra sibuk nunjuk-nunjuk ke atas panggung. Ada juga beberapa penampilan tarian dari TK-SD terkemuka di Jakarta.

Kami pulang setelah Rafa keliatan lemas kecapekan. Hanya untuk memastikan dia puas aja sih sebenarnya. hehehe. Gimanapun jalan-jalan ini kan untuk reward atas prestasi Rafa.

We’re proud of you son!

Taman Safari

Taman Safari

Setelah sarapan di hotel dan jalan-jalan di sekitarnya, kami siap-siap untuk jalan ke Taman Safari sekalian check out. Kami beriringan 3 mobil menuju Taman Safari. Rencananya mau ke FO di Bogor dulu, tetapi penunjuk jalan *mobil om indra* salah jalan melulu sampe 3x. Akhirnya kami putuskan untuk naik ke arah ciawi sebelum jalanan mulai macet. For your info, kalau mau ke puncak dan sekitarnya mendingan berangkat pagi…soalnya siangan dikit tuh macet banget. Males kan macet dijalanan menanjak? hihihihi

Setelah keluar pintu tol ciawi, kami jalan terus ke arah Cisarua. Sekitar beberapa kilometer dari pintu tol, akan terlihat patung hewan dan petunjuk pintu masuk Taman Safari di sebelah kanan jalan. Sepanjang jalan menuju pintu masuk, banyak penjual wortel untuk makanan hewan. Wortel yang dijual adalah wortel kecil, layu bahkan ada yang nyaris busuk. Jelas aja lah….yang bagus udah dijual di pasar untuk sayur dan jus hehehe.

Kami membeli 3 ikat wortel dengan harga 10rb. Cukup mahal juga untuk wortel dengan kualitas tidak layak makan. Tapi namanya juga ditempat wisata, pasti lebih mahal kan. Toh wortel ini masih layak makan untuk hewan juga kok.

Menurut om wiki, Taman Safari Indonesia ini dibangun pada tahun 1980 pada sebuah perkebunan teh yang sudah tidak produktif. Taman ini menjadi penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Terletak pada ketinggian 900-1800 m diatas permukaan laut, serta mempunyai suhu rata-rata 16 – 24 derajat Celsius. Taman ini telah ditetapkan sebagai Obyek Wisata Nasional oleh Soesilo Soedarman, Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi pada masa itu. Lebih jauh, taman ini juga telah diresmikan menjadi Pusat Penangkaran Satwa Langka di Indonesia oleh Hasyrul Harahap, Menteri Kehutanan pada masa itu, pada tanggal 16 Maret 1990.

Biaya masuk ke Taman Safari, bisa dilihat pada tabel dibawah ini (mama nyomot dari sini):

Kami harus membayar 265rb [(4 x diatas 6 tahun) + (1 x dibawah 5 tahun) + mobil]Ternyata sekarang Taman Safari menyediakan beberapa cara melihat hewan:

  • Melihat binatang dengan naik mobil pribadi atau bus khusus untuk pengunjung yang tidak bawa mobil. Dibuka dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore
  • Melihat binatang dengan berjalan kaki di jalur khusus, disebut SAFARI TREK. Dibuka hanya tiap hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional dari jam 8 pagi sampai jam 11 siang.
  • Melihat binatang pada waktu malam, disebut NIGHT SAFARI. Dibuka hanya Sabtu jam 6.30 sampai 9 malam.

Karena kami kesana dengan mobil, kami memilih melihat binatang dari dalam mobil. Sebenarnya asyik juga kalo jalan kaki…pasti Rafa semangat. Tapi mama gak sanggup gendong Fayra beberapa jam. Untuk bawa stroller gak memungkinkan dengan area seperti itu (jalan tanah berbatu, naik turun dan berbelok-belok). Didalam mobil, Rafa minta duduk didepan dengan 3 ikat wortel dibawah kakinya. Mama-papa mengijinkan Rafa untuk memberi makan binatang selama kondisinya aman. Contohnya seperti pada gambar dibawah ini. Rafa memberi makan gajah. Lokasi gajah sebenarnya agak jauh dan diberi pembatas berupa selokan yang agak lebar dan dalam. Jadi gajah tidak akan mendekat ke arah mobil. Rafa melempar wortel ke arah gajah dari jendela mobil.

Taman Safari

Fayra pun gak kalah semangat. Dia sibuk menunjuk-nunjuk ke arah binatang yang dilihatnya. Fayra gak mau duduk diam dan memilih untuk berdiri. Tapi ketika belalai gajah mendekati jendela, Fayra menjerit ketakutan sambil memegang tangan mama dengan kuat. hihihihi

Taman Safari

Taman Safari telah memperbanyak kosa kata Rafa dalam pengenalan nama-nama binatang. Kalau sebelumnya Rafa hanya mengetahui nama-nama tersebut dari buku, disini Rafa bisa melihat langsung bentuknya juga memahami ukuran sebenarnya.

Taman Safari

Rafa juga rajin membaca papan yang ada disetiap kawasan. Karena di papan tersebut informasi mengenai binatang yang dilihatnya, jelas tertulis nama – asal binatang – juga kadang ditulis jenis makanannya.

Taman Safari

Saat melintasi area binatang buas, kami tidak boleh berhenti dan membuka jendela. Di area ini Rafa bisa mengetahui bermacam-macam harimau, macan, singa…dari harimau putih, macan loreng, macan tutul, panther, dll. Karena hari itu mendung, satwa buas ini memilih untuk leyeh-leyeh diatas papan.

Taman Safari

Tidak banyak foto yang kami ambil. Papa sibuk merekam dengan handycam baru, Mama sibuk memegang Fayra yang tidak mau duduk diam. Kalau ingat aja baru mama mengeluarkan kamera papa.

Taman Safari

Sayangnya ketika kami selesai melihat binatang, hujan turun deras sekali. Kami langsung masuk ke area foodcourt dan makan siang disana. Rafa tidak bisa menunggang gajah, unta, kuda poni yang ada di area rekreasi.

Kami juga melewatkan Animal Education Show, dimana berbagai satwa menampilkan ketangkasannya, seperti Gajah Sumatera, Singa laut, Harimau Sumatera, Singa Afrika, Lumba-lumba dan satwa menarik lainnya. Padahal pertunjukan ini ditampilkan secara gratis loh.

Hujan pula yang membuat kami tidak bisa bermain di area Baby Zoo, dimana kita dapat berinteraksi dan berfoto dengan Orang Utan, Harimau Putih, Harimau Sumatera, Macan Tutul dan Cheetah. Kami juga melewatkan arena Wild Wild West. Ini merupakan arena pertunjukan koboi pertama di Indonesia. Kita bisa menyaksikan secara langsung atraksi para koboi dengan trik-trik yang menakjubkan. Atraksi berkelahi, menunggang kuda, tembak-menembak, semua ditampilkan disini. Memang seharusnya tidak berkunjung ke Taman Safari di musim hujan. Karena ini lah resiko yang harus diterima…tidak bisa melihat berbagai atraksi yang disajikan. hehe

Bagaimanapun…kami tetap menikmati liburan ini. Pengalaman yang seru dan mengasyikan untuk Rafa dan Fayra. Gak percaya? datang deh kesana 🙂

Liburan Gratis

Liburan Gratis

Kantor papa memberikan reward-non-cash untuk karyawan yang mendapat nilai IStimewa. Alhamdulillah papa mendapat nilai tersebut quartal/semester lalu. Hadiahnya berupa liburan menginap 1 malam di hotel berbintang yang bisa dipilih:

  • Menginap 1 malam di Ritz Carlton + paket spa
  • Menginap 1 malam di Accor Ancol + tiket semua wahana disana
  • Menginap 1 malam di Novotel Bogor + tiket Taman Safari

Pasti tau dong pilihan mama? Jelas paket nomor 1

Tapi papa protes “trus aku ngapain selama kamu spa?“. Dijawab dengan santai “ya jagain anak-anak di kamar hotel dong” hehehe

Tentu saja hal itu diTOLAK !!!

Untuk kenyamanan bersama, karena sebelum ramadhan juga kita udah dapat jalan-jalan gratis ke Dufan dari kantor papa…akhirnya diputuskan untuk ambil paket nomor 3.

Kami memilih tanggal 2-3 November 2007 dari 4 tanggal yang diberikan. Yupe Jumat-Sabtu kan paling enak untuk liburan. Mama cuti ijin *gak mau rugi nulis surat cuti* tidak masuk 1 hari dengan jujur menceritakan alasan nya ke pakbos. Ternyata pakbos mendukung dan mama diijinkan gak masuk 1 hari.

Ternyata hadiah ini berupa full treatment. Mobil plus supir disediakan masing-masing untuk tiap keluarga. Mobil tersebut akan menjemput dan mengantar lagi sampai ke rumah. Bahan bakar dalam mobil tersebut ful-teng, uang tol pun sudah tersedia. Makan malam dan sarapan di hotel juga ditanggung. Selain itu kami juga mendapat handycam dan uang saku 1,5jt. Yippie…

Karena jumat masih hari sekolah mas Rafa dan kebetulan hari itu ada ulangan, kami minta dijemput setelah sholat jumat. Sekitar jam 2.30 kami berangkat. Alhamdulillah perjalanan lancar dan cuma butuh waktu 1 jam untuk sampai ke Novotel Bogor.

Deluxe room of Novotel BogorKami mendapat kamar seperti foto diatas (foto diambil dari om google). Sebuah kamar deluxe, ada bath up besar di teras, ada bale-bale plus meja untuk santai di depan bath up nya. Takut di-intipin orang saat berendam? tenang….ada tirai kayu nya kok hehe

Setelah sholat ashar kami bertemu beberapa teman papa. Kebetulan hari itu ada 7 keluarga yang liburan bareng. Anak-anak kami pun masih seumuran. Sore itu anak-anak minta berenang yang letak kolamnya tidak jauh dari kamar kami.

Swimming Pool of Novotel BogorSiapa yang gak tergoda lihat kolam renang seindah foto diatas? (foto diambil dari om google juga).

Melihat Rafa nyebur, Fayra pun merosot dari gendongan mama. Akhirnya mama gantiin baju renang dengan syarat papa harus ikut nyebur untuk megangin Fayra.

Rafa berenangFayra dan papa berenang

Fayra baru mau diangkat setelah bibirnya membiru karena menggigil kedinginan. Rafa mau selesai setelah dengar adzan magrib. Padahal papanya udah kedinginan gak karuan karena angin sore itu cukup kencang. hehehe

Malamnya kami dinner di dalam hotel. Teman-teman papa ngajak lanjut ke Gumati untuk sekedar ngopi dan nyemil. Tapi berhubung itu jam tidur anak-anak, kami takut disana kami harus gendong anak-anak yang tidur. Atau anak-anak rewel karena ngantuk. Jadi kami memutuskan untuk tinggal di hotel aja.

Sabtu pagi Rafa langsung minta berendam dalam bathup. Sedangkan Fayra berendam dalam wastafel. hehehe

Rafa berendamFayra berendam juga

Setelah mandi dan sarapan kami jalan-jalan di lingkungan hotel dan menemukan tempat bermain anak yang dibuka dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Disitu ada perpustakaan, mainan balok-balokan, masak-masakan, game elektronik, angklung, boneka, dll. Lantainya dari karpet tebal, dilengkapi beberapa bantal besar, ada dispenser, dinding dari kaca, dan semua pinggiran kayu dilapisi karpet sehingga aman untuk anak-anak. Setidaknya kami tidak takut Fayra benjol karena kejedut sesuatu…since Fayra baru bisa merangkak dan titah (belum bisa jalan sendiri).

Pojokan anak-anakSemua mainan dan buku di acak-acak sama Fayra. Rafa pun ngajarin Fayra main angklung. Pokoknya mama dan papa cuma ngeliatin sambil moto-moto mereka aja. Seru deh….

BertigaSetelah itu kami jalan-jalan ke Taman Safari. Nantikan lanjutan ceritanya di postingan berikutnya yah….

PS:
Papa…thank you so much. We had such a great time. Kerja yang rajin yah. Pulang malam n lembur kalo memang perlu ya gak papa. Kami rela menunggu di rumah. Asal tahun depan kami bisa jalan-jalan lagi….hihihihi

Mesjid Kubah Emas

Mesjid Kubah Emas

Alhamdulillah kami berkesempatan untuk membawa uti dan akung ke Mesjid Kubah Emas yang akhir-akhir ini sering menjadi sorotan media karena fisik bangunan yang fenomenal.

Peta Lokasi Mesjid Kubah Emas
Peta Lokasi Kawasan Islamic Centre “Dian Al-Mahri”
Sebenarnya sudah cukup lama kami melihat dan membaca berita tentang keberadaan mesjid ini. Walaupun lokasi tidak cukup jauh dari rumah, tapi kami belum berkesempatan pergi kesana sampai uti dan akung datang kerumah.

Kami memilih hari senin untuk pergi kesana setelah makan siang dan sholat dzuhur dirumah. Kenapa waktu ini yang dipilih? Karena setiap wiken dan hari libur nasional…mesjid ini selalu ramai pengunjung. Bahkan tidak sedikit pengunjung yang datang dari luar kota dengan membawa rombongan beberapa bus besar. Selain tidak akan nyaman pergi kesana saat banyak pengunjung, kesulitan mencari parkir mobil juga menjadi pertimbangan papa untuk tidak milih wiken atau hari libur.

Dari Ciputat kami jalan menuju parung. Sampai dipertigaan besar, kami belok kiri menuju depok. Setelah melewati Telaga Golf kami sampai dipertigaan kanan menjuju Margonda, kiri menuju Cinere-Gandul. Kami belok ke kiri. Sekitar 1-2km dari situ, kami melihat megahnya mesjid kubah emas di kanan jalan.

Walaupun kami kesana hari kerja dan siang hari pula…mesjid ini tetap ramai dikunjungi. Alhamdulillah kami dapat tempat parkir di dalam area sehingga tidak perlu jalan kaki jauh menuju mesjid.

Sekilas tentang Mesjid

Mesjid Kubah Emas
Mesjid Kubah Emas “Dian Al-Mahri”
Mesjid Dian Al-Mahri ini diresmikan tgl 31 Desember 2006 oleh ibu Hj Dian Juriah Maimun Al Rasyid dan bpk. Drs H. Maimun Al Rasyid. Mesjid ini terletak di kelurahan Meruyung kecamatan Limo kota Depok. Mesjid ini menggunakan material emas dengan 3 tehnik pemasangan:

  • serbuk emas (PRADA) yang terpasang di mahkota pilar (tiang capital)
  • GOLD PLATING pada lampu gantung, railing tangga mezanin, pagar mezanin, ornament kaligrafi kalimat tasbih di pucuk langit-langit kubah dan ornament dekoratif siatas mimbar mihrab
  • GOLD MOZAIK SOLID yang terdapat di kubah utama dan kubah menara

Mesjid seluas 8000m2 ini berdiri diatas lahan 70 hektar. Pembangunan dimulai bulan April 1999. Mesjid terbagi atas Ruang utama mesjid, ruang mezanin, halaman dalam, selasar atas dan ruang fungsional. mampu menampung 15,000 jamaah untuk sholat dan 20,000 jamaah untuk majelis taklim.

Pada langit-langit kubah terdapat lukisan langit yang warnanya dapat berubah sesuai denganw arna langit pada waktu-waktu sholat. Menggunakan teknologi tata cahaya yang diprogram oleh komputer. Pada dasar kubah terdapat cincin yang diberi aksen warna emas, seolah menjadi batas cakrawala. Diatasnya terdapat 33 jendela yang masing-masing di isi dengan 3 nama Allah SWT sehingga seluruhnya berjumlah 99. Ditengah kubah tergantung lampu kristal seberat 2,7 ton dengan rangka terbuat dari kuningan berlapis emas 24 karat.

Taman-taman yang mengitari seluruh bagian mesjid memberikan kesejukan dan keteduhan bagi hati setiap muslim yang beribadah.

Kediaman ibu Dian Al Mahri
Kediaman keluarga ibu Dian Al-Mahri
Walaupun ibu Dian juga membangun sebuah rumah di dalam area mesjid yang wujudnya seperti foto diatas (asli sebesar istana negara…megah dan mewah). Ternyata keluarga ibu Dian tidak tinggal disitu. Ini diceritakan oleh salah satu pengurus mesjid. Katanya ibu Dian tinggal di rumah Jakarta. Wuihhhh kami jadi ngebayangin wujud rumah beliau yang di jakarta sebesar apa yah dan di daerah elit mana hihihi

mejeng dulu ahhh
Alhamdulillah kami sempat melakukan sholat ashar berjamaah disana. Sementara rafa, mama, papa, uti dan akung sholat…Fayra ditunggu sama mbak diluar mesjid (anak dibawah 7 th yang tidak melakukan ibadah dilarang masuk mesjid). Setelah kami selesai sholat…baru mbak-mbak sholat. Kebetulan Fayra tidur selama kami sholat.

Setiap selesai sholat, imam mengajak kami membacakan Al-Fatihah khusus untuk keluarga ibu Dian. Barakallah untuk keluarga ibu Dian, semoga ini hanya salah satu wujud dari amal ibadah beliau yang dilakukan tanpa unsur kesombongan diri. Kami juga mendo’akan agar pembangunan universitas, rumah sakit dan sekolah perawat yang sudah direncanakan dapat terwujud di masa mendatang. Amin…