Browsed by
Category: Jalan-jalan

Liburan 2007

Liburan 2007

Alhamdulillah kenaikan kelas tahun ini, Rafa bisa merasakan liburan bersama keluarga termasuk Uti dan Akung yang datang dari Surbaya. Tapi mama-papa cuma bisa cuti di hari-hari terakhir liburan. Akhirnya kami putuskan untuk liburan ke alam yang tidak terlalu jauh. Mana lagi kalo gak ke Bandung. hehehe (gak ada bosan nya deh ke Bandung)

Melihat foto Keluarga Sari saat liburan ke Ciwidey, kami jadi semangat untuk pergi kesana. Apalagi mama-papa terakhir kesana tahun 97, pingin liat aja sekarang ada perubahan atau tidak disana.

Perjalanan dari Jakarta ke Bandung ditempuh dalam waktu 2,5 jam lewat tol Cipularang dengan kecepatan 80KM/jam. Sempat istirahat sebentar untuk sarapan sambil isi bensin di tempat peristirahatan. Keluar tol Pasteur, kami langsung menuju Cherry Homes yang memang tidak jauh dari pintu tol. Kami mengambil kamar standar dengan tarif liburan 217rb/malam. Kamarnya standar ini sangat sederhana, dengan 1 tempat tidur ukuran 180x200cm, furnitur olimpik dan kamar mandi hanya shower dan kloset duduk, tv 14 inch. Bangunan masih baru, nuansa kos-kosan dan sangat bersih.

Hari itu kami istirahat, kemudian sorenya pergi ke Jonas untuk foto keluarga lalu dilanjut makan malam di rumah makan Sembara. Kami memesan ayam goreng 2pc, empal 3pc, paru goreng 1pc, es kelapa 2 gelas, nsi sebakul, teh tawar hangat 5 gelas, aneka macam sambal dan lalapan….kami hanya merogoh uang Rp 100rb. Lumayan murah kan? Untuk ukuran resto makanan sunda…harga tsb sangat terjangkau.

Pagi harinya kami melanjutkan perjalanan menuju:

CIWIDEY

Dari hotel kami langsung menuju tol pasteur dan mengambil arah ke Bandung Selatan. Keluar tol KOPO dan ketemu lampu merah, kami belok kanan ke arah Soreang. Dari Kopo menuju Ciwidey menempuh jarak 35km dengan waktu tempuh 2 jam karena dipotong sholat jumat di tengah jalan.

Masuk area Ciwidey untuk 5 orang (fayra gak diitung) plus 1 mobil, kami dikenakan biaya 30rb. Kami berhenti didekat mushola untuk sholat dzuhur karena mama dan uti tadi tidak ikut sholat jumat. Perjalanan dilanjutkan naik ke kawab sekitar 5km.

Uti dan Akung sempat protes “kita ini mau dibawa kemana sih? kok jalannya curam, sempit dan jauhnya ampun deh…gak sampe-sampe dari tadi“.

Begitu mobil kami parkir, dilanjutkan jalan kaki menuruni anak tangga dari batu…terlihat hamparan KAWAH PUTIH yang dikelilingi bukit hijau. Air danau yang hijau karena terpantul sinar matahari menambah indah pemandangan. Uti dan Akung yang sempat protes…menitikkan air mata melihat keagungan Allah SWT di depan mata mereka.

CiwideySitu Patengan

Setelah puas mamandangi kawah putih, kami keluar dari area kawah putih dan belok kiri ke arah Situ Patengan. Perjalanan yang harus ditempuh menuju Situ Patengan adalah 5KM. Tapi perjalanannya tidak sesulit menuju kawah putih. Kearah sini jalannya lebih lebar, pemandangan kanan kiri adalah hamparan kebun teh. Dilihat dari atas seperti hamparan karpet hijau yang tebal. Bagusss banget. Sayang papa gak mau berhenti hanya sekedar mengambil fotonya. Kami dikejar waktu yang terus beranjak sore.

Sampai digerbang Situ Patengan, kembali kami diminta biaya 30rb. Padahal bukti pembayaran yang diberikan hanya 4 karcis orang masuk @ RP 4,000 + 1 karcis @ Rp 7,000 untuk mobil masuk. Tuh harusnya gak sampe 30rb kan? Gak tau deh uangnya dikemanakan sama petugas…

Rafa di Situ PatenganMelihat danau yang begitu luas, Rafa mengajak papa untuk naik perahu. Liat aja tuh gaya Rafa diatas perahu, matanya mercing karena silau. hehehe

Sementara Rafa dan papa naik perahu, mama mengajak uti dan akung untuk masuk ke toko-toko kecil yang menjual kerajinan tangan. Mama membeli 4 tas terbuat dari rajutan rotan, enceng gondok, dan aneka bahan alami lain. Tas itu tidak semua dipakai untuk mama, yang 1 mama berikan untuk uti dan yang 2 lagi sebagai oleh-oleh untuk Bunda dan Tante Nunik.

Situ PatenganSetelah Rafa puas naik perahu, kami mencari warung untuk makan. Sayang…tidak banyak warung yang menyajikan menu berat untuk makan siang. Sekalinya ada….ternyata makanannya tidak enak sama sekali. Yah dari pada kelaperan karena sudah jam 3, kami makan saja dengan terpaksa.

Kebun Stroberi

Pemandangan Kebun StorberiDalam perjalanan kembali ke arah kota, kami melalui begitu banyak kebun stroberi yang memasang plang “PETIK SENDIRI”. Akhirnya kami penasaran dan belok ke salah satu kebun yang ada di kiri jalan. Ada 1 kios kecil yang menjual aneka olahan stroberi. Harga buah stroberi per kilo Rp 25,000 tetapi jika kita ingin memetik sendiri harganya menjadi Rp 30,000 per kilo. Yah ada kepuasan yang harus dibayar Rp 5,000 hehehe

Rafa di Kebun StorberiTentu aja Rafa memilih untuk memetik sendiri stroberinya. Rafa diberikan keranjang plastik kecil oleh petugas. Dengan sangat antusias Rafa langsung menyusuri seluruh kebun dan mencari stroberi yang matang. Rafa selalu mengingat pesan dari uti “pokoknya kamu harus petik yang bentuknya agak besar dan sudah berwarna merah ya. Kalau masih hijau kekuningan atau pink jangan dipetik. Itu belum matang

Hasil petikan StorberiFayra yang tadinya bobo sambil nenen di mobil sama Mama, akhirnya bangun. Mama mengajak Fayra untuk ikut ke tengah kebun membantu mas Rafa memetik stroberi. Fayra senang sekali, sampai daun pun ikut dipetiknya. Ternyata hasil petikan Rafa cukup banyak juga. Papa mengingatkan kalo matahari sudah hampir tenggelam. Kami menyudahi acara petik stroberi dan menyerahkan keranjang ke petugas.

Hasil petikan Rafa seberat 569gr, tapi dihitung 1/2 kg sama petugas. Mama harus membayar Rp 15,000 untuk membawa pulang stroberinya. Kami juga membeli sirup stroberi Rp 20,000 per botol juga selai stroberi Rp 15,000 per toples.

Perjalanan kami lanjutkan langsung menuju Jakarta. Dari tol Kopo kami langsung masuk ke arah Bandung dilanjut ke tol Cipularang. Kami sempat berhenti sebentar untuk sholat magrib. Sampai dirumah sekitar jam 8.30 malam.

Puas banget deh liburan kali ini. Tanpa jajan yang gak penting, tanpa pergi ke FO, tanpa nginap di hotel berbintang dan tanpa makan di resto mahal.

Karena Rafa sudah mau masuk SD, tentu aja sekarang sudah tidak bisa ijin gak masuk sekolah seenaknya. Jadi mulai saat ini pun, kami sudah merencanakan liburan tahun depan. Selain menentukan tempatnya, kami juga mulai menyiapkan dana dari sekarang.

Because everyone needs a vacation

Desa Bumbu Trips

Desa Bumbu Trips

Bingung libur 4 hari mau kemana…udah gitu ngeliat tol cikampek dan jagorawi yang macet banget. Tapi Rafa udah tau kalo libur panjang berarti hari anak nasional bagi mama-papa. Dan dia berhak pergi ke tempat yang dia mau selama mama-papa sanggup. Apalagi uti dan akung lagi di Jakarta.

Setelah telpon-telponan sama Ayah-bunda dan tante-om Bogor, diputuskan untuk pergi ke daerah Bogor aja dan tidak menginap. Akhirnya terpilihlah Desa Bumbu sebagai tempat tujuan liburan kami.

desa bumbu

Brosur dengan gambar diatas sudah tergeletak cukup lama di meja kerja mama. Beberapa teman mama yang kesana membawa keluarga, merekomendasikan tempat ini untuk menjadi pilihan lokasi liburan keluarga.

Saat udah diputuskan mau kesana, mama baru ingat kalo brosur itu masih ada di meja kantor dan gak dibawa pulang. Jadi saat perjalanan berangkat, mama cuma berbekal SMS dari teman-teman yang menunjukan arah jalan kesana.

Jumat pagi jam 9 kami berangkat dari Ciputat. Menjemput nte nunik, dek Naila dan Mbah Su di parung. Perjalanan dilanjutkan melalui tol jagorawi dengan masuk di pintu tol Bogor keluar di tol Ciawi arah Sukabumi (bukan kluar ciawi-puncak yah).

Lampu merah setelah keluar tol ciawi-sukabumi, kami ambil jalan yang lurus ke arah sukabumi. Ayah-bunda-dek rizky udah sampai duluan disana karena mereka berangkat dari bekasi jam 8.30 teng. Arah perjalanan lebih detil ada di SMS yang dikirim ayah untuk papa.

Liat kilometer di mobil saat ada di lampu merah. Tepat 9 km dari situ, ada resto KINASIH di kiri jalan. Tepat 11 km ada plang Desa Bumbu di kanan jalan yang ngarahin kita untuk belok kiri. 800 mtr dari belokan dah sampai di lokasi.

makasih Yah, jelas banget tuh petunjuknya. Dan tepat jam 11 kami sampai disana.

Walaupun hari jumat tetapi karena ini long wiken, semua saung di Desa Bumbu sudah dipesan orang 3 hari sebelumnya. Kami yang memang datang dadakan, gak dapet saung. Lagian kami juga berjumlah 13 orang, ya yang muat di restoran nya lah.

Kami order sebelum bapak-bapak pergi untuk sholat jumat. Karena chef nya juga pergi sholat jumat, makanan akan dihidangkan setelah jumatan. Selama nunggu jumatan, rafa-rizky-naila jalan-jalan keliling lokasi. Melihat sawah yang begitu luas, tempat pemancingan dan tempat outbound yang memang disediakan sebagai sarana dari resto masakan sunda ini.

Rafa - Rizky bersama 2 kerbau

Nah gini deh kalo anak kota jaman sekarang yang gak pernah liat kerbau. Ada kerbau lagi asyik berendam lumpur di panas terik aja diajak poto bareng ama mereka. hehehehe.

Menu yang kami pesan siang itu:

  • 13 porsi nasi putih (2 bakul)
  • 2 ekor gurame goreng + 1 ekor gurame bakar <– ukuran 7 ons
  • 1 ekor ayam goreng
  • 2 porsi ulukutek (oncom + leunca)
  • 2 porsi karedok
  • 1 porsi tumis genjer
  • 5 gelas es kelapa muda
  • 5 gelas es teh manis
  • 1 gelas capucino
  • 2 gelas teh manis panas
  • 1 botol air mineral

Berapa yang harus kami bayar? 410,000 ajah

Mahal gak bayar segitu untuk 13 orang? untuk kami, segitu sih udah sesuai ukuran kantong kami lah. Lagian suasana nya itu loh yang memang kami cari. Makan siang di tengah sawah dan di iringi musik khas sunda (suara suling gitu) dengan menu makanan sunda…yang pasti harus makan tanpa sendok garpu. Udah gitu angin nya silir semilir.

Anak-anak gak sempat nyobain arena outbound karena yang tua-tua malas jagain apalagi kalo sampe harus mandiin anak-anak karena kotor tanah *dasar pemalas semua hihihi*. Arena pemancingan siang itu cukup rame juga. Alat pancing diberi pinjam juga lengkap dengan umpannya. Tapi bapak-bapak lebih milih leyeh-leyeh dilantai resto sambil main game di HP sambil nunggu gurame goreng dan bakar siap disajikan, daripada harus repot mancing dulu. Hahahaha…pokoknya beneran kesana untuk makan doang deh sambil liat pemandangan.

Krucil peserta trip ke desa bumbu

Yang pasti, anak-anak puas bisa lari-lari dan jalan-jalan disekitar sawah. Panas yang terik gak jadi halangan karena mereka menggunakan topi ala pak tani yang memang disediakan oleh resto. Orang tua juga pada senang karena bisa membawa anak-anak ke suasana desa lengkap dengan sawah dan sungai kecil. Makanan nya juga mayan enak kok

Kalau mau lihat foto yang lebih banyak bisa intip di blog shafahafiz yah…

Bandung lagi

Bandung lagi

Minggu lalu, si mbak minta ijin cuti per 6 bulanan. Gaya yah…pake cuti segala. Tapi mama tetap ngasih loh. Kan dia juga berhak istirahat di kampung seminggu. Pekerjaan momong anak itu jauh lebih capek daripada kerja dikantor loh. Jam kerja nya aja melebihi jam kerja kantor yang cuma 8-5. Biar mbak istirahat, supaya bisa kembali bekerja dengan stamina tinggi. Saat ini susah loh mencari asisten, jadi memanjakan sedikit gakpapa lah biar awet. Mencari orang yang jujur dan bersih itu gak mudah.

Karena mbak cuti, mama juga harus cuti dari kantor untuk menemani Rafayra di rumah. Udah gitu pas banget long wiken…jadi cuti sedikit dapat banyak hari libur. Mayan deh bisa berlama lama dirumah.

Hari jumat pagi, papa ngajak kami dan mbah mami ke Bandung. Kebetulan dapat diskon 60% untuk bermalam di salah satu hotel bintang 4 disana. Mantab kan. Tapi perjalanan ke Bandung di 3 hari libur nasional ini sungguh padat. Kami sempat sarapan dulu di tempat peristirahatan di tengah tol cikampek. Dan disana pun susah sekali cari parkir. Alhamdulillah bisa sampai ke bandung walau dengan 4 jam perjalanan. phieewhh

Kami mendapat kamar yang lumayan besar di lantai 2 dan menghadap ke kolam renang. Begitu kami buka jendela, duh kolam renangnya menggoda iman sekali. Ada kolam air hangat dengan gelembung2 seperti jakuzi, trus kolam renang cetek berpasir, juga kolam dalam untuk dewasa.

Saat Fayra bobo siang, Rafa-mama-papa langsung turun ke kolam renang. Wuih aysik banget deh. Eh tiba-tiba Fayra turun digendong mbah mami udah lengkap dengan baju renangnya. Katanya tadi Fayra nangis, jadi skalian aja ama mbah dibawa ke kolam renang. Kan mama juga udah nyiapin baju renang untuk fayra. Ini pertama kali Fayra berenang loh.

rafayra_renang.jpgFayra agak ‘ndeso’ waktu pertama kali turun ke dalam kolam. Sibuk ngelirik ke anak-anak lain yang lebih dulu ada di kolam. Dan dia cukup kagum (atau heran yah) dengan gelembung-gelembung air. Gak lama fayra berendam di kolam air hangat ini. Maklum masih pertama kali…jadi cukup sebentar aja. Papa dapat 7 putaran, mama cuma 5 putaran udah gak sanggup kedinginan. Yang paling lama pasti mas Rafa, dia gak mau ‘mentas’ sebelum tangannya keriput. hihihihi

Karena perjalanan ke arah tengah kota khususnya ke FO macet banget, malam sabtu itu kami pergi ke BSM. Rafa minta ke arena permainan yang memang luas banget disana. Mama, fayra dan mbah mami menunggu di salah satu bangku yang sepertinya memang sengaja disediakan untuk orang tua yang menunggu anak-anaknya bermain. Rafa ditemani papa.

Saat menunggu, mata mama menatap 1 studio foto. Wah seru juga nih kalo poto-poto. Fayra belum pernah masuk studio foto. Sekarang sih fayra udah mulai ‘banci foto’. Setiap liat blitz digicam, pasti Fayra langsung senyum dan meringis. Akhirnya mama mengajak mbah mami untuk foto bersama. Ambil paket 10 foto, 1 lembar 10R berisi 10 foto, 1 CD, untuk 3 orang…hanya 60rb dan hasilnya bisa ditunggu dalam waktu 20 menit. Ini salah satu gaya Fayra dalam studio…kok ya gak senyum. Kaya nya sih Fayra kaget dengan lampu blitz studio yang sangat terang hehehe

Fayra in BlueSetelah Rafa puas bermain, kami menuju ke Sembara. Rumah makan yang menyajikan makanan sunda enak dan murah. Foto-foto di dinding nya lucu-lucu banget deh. Kami makan sambil senyum-senyum liat semua foto yang ada di dinding. Kaya apa sih potonya? wah sulit dilukiskan dengan kata-kata. Pokoknya coba cari aja rumah makan sembara ini.

Kembali ke hotel dalam kondisi perut kenyang dan anak-anak mengantuk. Mbah mami menemani Rafayra tidur. Mama dan papa jalan lagi, pacaran dong….mumpung ada kesempatan hihihihi. Kami jalan ke Paris Van Java, tempat nongkrong baru di daerah Sukajadi. Banyak cafe, butik, ada Sogo, Carefour, dan bioskop Mega Blitz yang guede banget. Ada 9 studio di 2 lantai!!!. Tapi sayang film midnight nya gak bagus…kebanyakn film horor. Kami melanjutkan perjalanan ke daerah setiabudi untuk makan surabi. Disana kami ngobrolin tentang masa depan dan menyatukan visi & misi rumah tangga. Gaya yak! yah kapan lagi bisa ngobrolin masalah rumah tangga dengan bebas kalo gak lagi berduaan gini.

Ke bandung kali ini…cuma menikmati waktu bersama keluarga. Tanpa belanja ke FO atau ke tempat oleh-oleh makanan. Ternyata bisa juga pergi ke Bandung tanpa belanja! hehehehe

3 perjalanan

3 perjalanan

Dalam usia dik Fayra yang udah 4,5 bulan ini, kami sudah melakukan 3 perjalanan jauh bersama.

Ke Bogor:

Sebelum puasa ramadhan, papa mendapat voucher untuk menginap di sebuah boutiq hotel di Bogor. Voucher ini diterima papa sebagai compliment karena sebelumnya papa mengadakan workshop beberapa hari disana. Voucher ini akan hangus dalam waktu sebulan. Sebenarnya gak enak kalo pergi dalam bulan puasa, karena harusnya bulan ini difokuskan untuk melakukan ibadah. Tapi sayang juga kalo vouchernya gak dipakai. Akhirnya diputuskan untuk tetap pergi, kebetulan cuma papa yang menjalankan puasa (Mama masih dalam keadaan nifas).

Saat itu dik Fayra udah melewati usia 40 hari. Jadi udah boleh pergi agak jauh. Lagian kami benar-benar cuma pindah tidur aja kok. Di Bogor kami juga gak jalan-jalan. Paling nemenin Rafa berenang di kolam renang hotel ajah. Alhamdulillah fayra gak rewel selama berpergian.

Ke Bandung:

bercanda selama perjalananPapa ngabarin ke mama selasa sore kalau beliau ada jadwal meeting di Bandung hari rabu-kamis. Dan papa ngajak mama juga rafayra untuk ikut ke Bandung. Mama langsung ngajuin cuti 2 hari sore itu juga ke bubos. Alhamdulillah karena kantor dalam keadaan nyantai, mama diijinkan untuk cuti tgl 20-21 Desember. Yang kagetan begini biasanya malah kejadian. Yang udah direncanakan mau jalan-jalan ke Bandung jauh-jauh hari…eh karena ada sesuatu hal malah gak jadi dilaksanakan. Pulang kerja, mama langsung packing. Cuma 2 hari sih, tapi karena bawa 2 anak…tetep aja bagasi mobil mungil kami penuh sesak.

Rabu jam 7 pagi kami berangkat. Karena hari kerja dan melawan arus, perjalanan kami lancar. Fayra anteng di carseat-nya. Setiap ada motor yang melintas di kiri jalan, pasti dia nengok. Tiap ada bis juga dia ngeliatin. Sampai lama-lama Fayra kecapekan karena kepalanya selalu tolah toleh, akhirnya Fayra tidur juga. Dalam 2 jam perjalanan ke Bandung, 2 kali fayra minta nenen. Setelah itu balik lagi duduk manis di carseat.

Di Bandung, papa beneran rapat! Dari jam 9 pagi sampai jam 12 malam. Hari pertama mama dan fayra cuma nemenin mas Rafa berenang di kolam renang Arjuna Butik Hotel. Di samping kolam renang ada ayunan besar yang bangkunya empuk karena dialasi bantalan 10cm. Jadi mama dan fayra main ayunan sambil ngeliatin mas Rafa renang aja. Sampai akhirnya Fayra ketiduran di ayunan. Kan Fayra ditaruh disebelah mama dalam posisi terelentang hihihihi. Abis renang, kami balik lagi ke kamar. Seharian bercanda dikamar bertigaan aja. Kalo anak-anak tidur, paling mama nonton tivi sampe akhirnya ikut ketiduran juga.

Hari kamis, udah mulai bosan dikamar hotel. Mobil nganggur di parkiran hotel. Tapi mama gak berani nyetir dengan membawa 2 anak. Lagian kalo papa tahu juga pasti bakal dilarang. Takut repot dijalan. Rafa udah minta jalan-jalan aja. Akhirnya kirim SMS ke papa minta ijin mo jalan-jalan naik taxi. Selama mama gak merasa repot bawa 2 anak sendirian, papa ngasih ijin. Mama ke recepsionis minta dipesenin taxi. Kalo bawa bayi, biar cuma pergi dekat… pasti harus bawa perlengkapan perang (diaper 2 biji, baju 1 stel, waslap, tisu kering, tisu basah, sabun cair dan minyak telon. Sengaja dimasukin mama ke tas ransel Rafa plus dompet dan henpon mama juga dicempulingin ke tas Rafa. Beneran Rafa mau bawa tas itu tanpa liat isinya. Kalo tau isinya…bisa marah-marah tuh dia hehehe. Jadi Rafa bawa tas, mama gendong adek sambil gandeng Rafa. Alhamdulillah aman terkendali sampai balik ke hotel lagi. Tapi saat keluar FO, Rafa gak mau bantuin mama membawa 2 plastik belanjaan. Padahal isinya baju Rafa n Fayra doang. Hiks…

Ke Surabaya:

Fayra digendong akungIni perjalanan terjauh untuk Fayra. Kami merayakan Idul Adha di Surabaya tahun ini, karena Idul Fitri kemarin kami gak pulang. Pesawat yang harusnya berangkat tgl 28 Des jam 7.30 malam, delay sampai jam 1 pagi karena ada masalah teknis. Alhamdulillah cepat diketahui sebelum penumpang naik ke pesawat, kalo pas udah di udara kan malah syeereemmm. Kasian Rafayra harus nunggu di airport berjamjam. Sampe Rafa tidur di kursi tunggu, Fayra tidur dalam gendongan mbak. Saat take off, de sengaja ngasih nenen ke Fayra. Jadi dia gak rewel dan langsung tidur… ya iya lah tengah malam menjelang pagi gitu pasti tidur. Capek nunggu di airport juga.

Jam 3 pagi baru sampai di depan pintu rumah Uti & Akung. Karena subuh jam 3.45 akhirnya kami ngobrol sambil sahur dan nunggu adzan subuh. Setelah sholat subuh, baru deh pada tidur kecapekan. Malam tahun baru, suhu badan mama tinggi banget. Kaya nya mama ketularan radang tenggorokan yang sebelumnya sudah hinggap ditubuh Rafayra sebelum mereka ke Surabaya. 2 Malam mama meriang dan selalu berselimut di tempat tidur. Tapi tetap nyusuin Fayra loh. Mama cuma berani minum parasetamol untuk turun panas ditambah multivitamin sehari 2x sesuai anjuran bu dokter yang rela hari libur ditanya-tanya via SMS *maaf ya bunda, kita belum sempat ketemu. Badan de gak enak banget waktu itu. Sampe hari ini udah di jakarta pun masih flu nih*.

Setelah 5 hari di surabaya, kami pulang naik kereta api malam. Dari kereta api bergerak meninggalkan Stasiun Pasar Turi, fayra tidur lelap dalam pangkuan mama. Sampai ketika kereta melintasi dari kerawang-bekasi, baru Fayra bangun. Selama dalam perjalanan, beberapa kali fayra usek-usek minta nenen. Rafa juga tidur pulas dikursinya.

Alhamdulillah dalam 3 perjalanan jauh ini Rafayra gak ada yang rewel dan nyusahin. Semuanya menikmati perjalanan dan kunjungan ke rumah Uti & Akung.

Kampung Main

Kampung Main

kampungmain
Hari selasa kemarin (27 Juni 2006), ada acara komite TK Hanifa (kaya Persatuan Orangtua Murid dan Guru) di Kampung Main – Alam Sutra – BSD. Acara ini diikuti oleh 45 anak dengan keluarga tanpa guru-guru dari sekolah. Papa dan mama sengaja cuti 1 hari supaya bisa menemani Rafa kesana. Kami ketinggalan rombongan, tapi karena kami bawa mobil sendiri…ya langsung aja menuju ke lokasi. Sampai di lokasi ternyata rombongan juga baru sampai. Jadi acaranya belum dimulai. Bahkan kami masuk ke arena nya juga bareng.

Di Alam Sutera ini ada beberapa tempat bermain untuk anak. Ada kampung air (kolam renang dengan peralatan main yang lengkap) dan Kampung main (arena outbound). Di kampung main ini peralatan outbound nya juga lengkap. Walaupun arena nya tidak seluas Cansebu, tempat Rafa outbound beberapa waktu lalu. Tapi enaknya…anak gak terlalu capek jalan-jalan. Tempatnya juga cukup rindang dan banyak pohon-pohon besar. Sebelum dimulai, anak-anak melakukan pemanasan dan dibagi dalam beberapa kelompok dengan beberapa petugas.

outbound1

Saat permainan flying fox (meluncur pake tali), petugas mendahulukan sang kakak-kakak dari peserta (ada beberapa ortu yg membawa kakaknya). Supaya rafa dan teman-teman bisa mencontoh caranya. Tadinya mama pikir Rafa gak akan berani ikutan. Tinggi menaranya 3 meter loh. Untuk naik ke menara luncurnya aja udah susah, karena Rafa harus berjalan dijaring biru…trus melewati 1 lembar tali dengan berpegangan pada tali yang bergelantung diatasnya. Sampe menara baru deh meluncur kebawah pake tali. Ternyata Rafa tergoda ketika melihat kakak2 meluncur. Dia langsung minta dipakein peralatan (helm dan tali pengaman) dan mengikuti semua panduan dari instruktur. Mama dan papa sampe takjub dan bangga banget waktu Rafa udah sampe dibawah.

outbound3

Semua permainan diikuti Rafa dengan semangat. Alhamdulillah sebelum berangkat Rafa udah srapan makan nasi. Dan disana pun snack dibagikan dan minum juga tersedia di pojok-pojok arena. Jadi memang ada beberapa bale-bale yang disiapkan khusus untuk konsumsi lengkap dengan galon air mineral dan gelas-gelas plastik.

outbound4

Acara dimulai jam 9 pagi dan selesai jam 10.30 setelah itu anak-anak istirahat untuk mandi dan ganti baju. Kamar mandi nya ada 3 buah dengan bak mandi dari gentong tanah liat, bagunan kamar mandinya berbentuk bilik bambu. Beneran kaya di kampung gitu…walaupun ada kloset duduk didalam nya hehehe. Selesai mandi anak-anak berkumpul di pendopo untuk menikmati makan siang. Acara dilanjutkan dengan tukeran kado. 3 hari sebelum acara memang sudah diingatkan untuk membawa kado seharga 5-10ribu dan dibungkus koran. Rafa dapat kotak mainan warna pink. Saat teman-teman tanya dia dapat apa, Rafa menjawab “aku dapat kotak mainan untuk adek ku. Warnanya pink“. Itu anak kok kepikiran yah kalo pink bisa untuk adek nya? hehehe. Terharu juga mama dengarnya.

outbound5

Kampung main ini dibuka juga untuk umum loh…gak harus rombongan. Kalo gak salah biaya masuknya Rp 50.000 per anak untuk durasi 2 jam. Katanya kalo bukan wiken (hari kerja) biaya masuknya lebih murah. Harga tiket masuk Kampung Air juga segitu. Jadi kalau om dan tante mau ngajak anaknya liburan…ini bisa dijadikan alternatif. Soalnya seru banget.

Informasi ttg Kampung Main:
KAMPUNG MAEN
Family Park Alam Sutera – Serpong
Tangerang-Indonesia
www.alam-sutera.com
021 – 790 2801, 7919 6633, 539 6721