Halloween 2013
Walaupun Indonesia tidak mengenal budaya Halloween, tradisi ini tetap dilakukan di sekolah Rafa. Bukan hanya sekedar lucu-lucuan, tetapi diharapkan bisa meningkatkan daya kreatifitas anak-anak.
Acaranya tidak hanya berlangsung dalam 1 hari, tetapi hampir 2 minggu.
Kalau di TK dan SD hanya berupa Costume Party dari Story Book Character, nah di SMP acaranya dibagi beberapa sesi. Dimulai dari menghias pintu kelas sampai puncaknya pesta kostum.
Tahun 2013 untuk kelas 7 alias 1 SMP, temanya Fairy Tale. Kebetulan kelas Rafa mendapat jatah “Gingerbread Man“.
Sibuk lah anak-anak satu kelas berbagi tugas dalam menyiapkan hiasan pintu kelas. Kata Rafa yang paling sibuk anak-anak ceweknya dengan sejuta ide. Sementara anak-anak cowok kebagian implementasi alias tinggal nempel-nempelin hiasan ke pintu. Hihihi
Saya takjub dengan hiasan anak kelas 9 alias 3 SMP, mereka niat-niat banget. Dan saya paling suka banget dengan pintu kelas berhias “Sherlock Holmes“. Dinding tiang yang mengapit pintu dihias menyerupai batubata. Dan lihat deh nomor pintunya, sesuai dengan nomor apartemen Sherlock Holmes. Belum lagi siluet Sherlock di tiang dan tapak kaki yang dibuat menempel di lantai mengarah masuk ke pintu. Gokil yah!
Selain anak yang harus kreatif, orangtua murid ‘terpaksa’ ikut mikir. Duhh tahun ini anak gw pake kostum apa ke sekolah yah?
Rafa sempat minta jadi Mad Hatter, itu loh lakon laki-laki yang ada dalam cerita Alice in Wonderland. Kostumnya bisa lah yah, pake jas papa trus dasinya dibuat dari shawl mama, topi bisa bikin sendiri pake karton. Tapi make-up nya yang tebal itu …. apa bisa?
Saya usulkan Rafa untuk jadi Harry Potter aja yang gampang.
Rafa bilang “Harry Potter is a fantasy fiction icon, not a Fairy tale”
Papanya bingung “emang apa bedanya fantasi sama dongeng?”
Jiaaahhh papaaaaa …. si anak pun sedikit sebal memberikan penjelasan panjang lebar ke papanya.
Eh papa nyeletuk lagi “kalo gitu kamu jadi tokoh dongeng cerita nusantara aja. Kan gampang tuh jadi Buto Ijo, gak perlu pake baju tinggal cat badan warna hijau. Beres kan?”
Hahahahaha *cubit perut papa dengan gemes*
Saya minta Rafa tanyakan ke walikelasnya dulu, alhamdulillah ternyata diperbolehkan.
Kemudian sang mama berpikir bagaimana menyediakan kostum Harry Potter *rasain*
Saya ingat 2 tahun lalu Rafa punya jubah yang dipakai ke acara Halloween sekolah. Saat itu Rafa menjadi salah satu tokoh dalam film SCREAM. Penampilannya seperti dalam foto di bawah ini:
Saya copot gambar tengkorak dari jubah, kemudian saya dedel *maapkan kejawiran ini* jahitan tengah jubah supaya menjadi terbelah dua.
Tongkat Harry Potter dibuat sendiri oleh Rafa. Saat kami jogging minggu pagi, sengaja ambil rute ke kampung belakang. Rafa menemukan sebatang ranting pohon yang bentuknya sesuai dengan tongkat sihir Harry.
Sampai di rumah, ranting tsb dihaluskan dengan amplas kemudian dicat semprot warna coklat.
Pada hari H, Rafa pakai kemeja putih dan pinjam dasi papanya. Kemudian dilapis dengan sweater hitam standar miliknya. Baru deh pakai jubah dan pegang tongkat.
Simsalabim jadi apa … prok prok prok … ini dia Harry Potter versi keling … hahahahaha
Iya kacamatanya beda bentuk, harusnya yang bulat bukan kotak. Sudah sempat melirik frame kacamata bulet yang 20rb-an di ITC, tapi artinya harus membuat lensa minus dan silindris kalau mau dipake Rafa. Kalo cuma frame aja, nanti Rafa gak bisa lihat dengan jelas. Kasian dong ah.
Etapi mirip kan yaaa?
Setidaknya Rafa jadi Harry Potter versi KW lah, beda warna kulit aja kok sis. Hihihi
Have fun at your school’s Halloween party, mas!