Dana Pendidikan

Dana Pendidikan

Melihat brosur dengan kata2 seperti poto disamping, mama dan papa merasa tertohok (duh bhs apa pula ini). Belum lagi saat membaca posting di MPnya nte Shant. Masalahnya tahun depan Rafa masuk SD. Dan sekolah Rafa yang sekarang baru berencana membuat SD, belum tahap implementasi. Jadi kami harus survey ke SD-SD terdekat untuk mengetahui biaya pendidikannya, metodenya, lingkungan sekolahnya juga kebersihan sekolahnya.

Banyak orang bilang “kan masih tahun depan Rafa masuk SD, kenapa repot dari sekarang?“. Yah…mungkin bagi sebagian orang waktu 1 tahun itu cukup lama. Tapi bagi kami selaku orang tua Rafa, waktu 1 tahun itu sudah didepan mata. Menurut informasi dari beberapa orang tua murid yang sudah mempunyai anak di SD, pendaftaran masuk itu dibuka mulai Januari-April. Walaupun tahun ajaran baru dimulai bulan Juli. Ada juga beberapa sekolah yang mengharuskan calon siswa untuk tes masuk seperti yang dialami oleh kak Lily. Nah, kalo kami survey mulai sekarang…setidaknya kami masih punya waktu 6 bulan untuk menentukan sekolah mana yang akan dipilih untuk Rafa nanti.

Kesiapan mental anak untuk memasuki SD tentu menjadi hal yang utama. Tapi menurut kami yang lebih penting adalah kesiapan orang tua dalam menyiapkan dana pendidikan. Eh ini bukan mau iklan terkait dengan brosur di poto itu loh yah, kami cuma mau sharing aja gimana usaha kami dalam menyiapkan dana pendidikan untuk Rafa dan calon adeknya nanti. Karena gimanapun juga susahnya kami mencari uang, kami tetap ingin pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kami. Papa Rafa juga pernah bilang kan waktu Rafa mau masuk TKbiarin deh gw sarapan jilat tembok, yang penting anak gw dapat sekolah yang bagus” hehehe

Ada beberapa SD yang sudah masuk di list sekolah favorit keluarga kami. Tentu ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain:

  • Lokasi diusahakan gak jauh dari Ciputat – Pamulang – Pondok Cabe
  • Mengutamakan agama Islam dalam pendidikannya (pokoknya yang berbau agama Islam deh)
  • Kondisi sekolahnya bersih
  • Metode pengajarannya : Active Learning
  • Memiliki sarana dan alat penunjang yang memadai
  • Biaya pendidikan yang terjangkau

Dari list SD favorit tersebut, diambil kesimpulan bahwa:

  • biaya masuk saat ini berkisar Rp 8-15jt (termasuk uang gedung, sarana pendidikan 1 tahun, seragam dan buku pelajaran wajib).
  • SPPnya Rp 200 sampai 400rb-an per bulan.
  • Uang jemputan dari rumah ke sekolah PP skitar Rp 150 – 300rb.
  • Biaya pendidikan ini mengalami kenaikan skitar 9-15% tiap tahunnya

Sebagai gambaran detilnya, bisa lihat contoh biaya pendidikan di salah satu sekolah favorit kami di sini.

Mhmmmm….benar-benar menakjubkan yah. Gimana kami gak repot menyiapkan dari sekarang? Setidaknya…..dengan melakukan survey dari sekarang, kami sudah punya gambaran berapa besar dana pendidikan yang harus disiapkan. Karena Rafa masih tahun depan masuk SDnya, berarti kami masih memiliki waktu 1 tahun untuk mengumpulkan dana tersebut. Kalo kami ambil biaya termahal yaitu Rp 15jt, berarti tiap bulan kami harus menabung Rp 1.250.000

Hal ini cukup berat untuk kami, walaupun mama dan papa kerja loh. Kami sih berharap kedepannya nanti ada rejeki yang entah datang darimana untuk membayar biaya pendidikan SD Rafa. Tapi gimanapun juga, kami harus nyiapin dari sekarang. Kalo memang gak sanggup nabung Rp 1.250.000 per bulan, yah at least ada yang ditabung lah. Setidaknya saat Rafa akan masuk SD, kami mempunyai modal awal. Tinggal nanti usaha gimana mencari kekurangannya. Coba bandingkan kalo seandainya kami sama sekali tidak punya tabungan. wah pasti repot deh.

Minggu lalu, kami memutuskan untuk datang ke bank yang punya program Tabungan Pendidikan. Dengan begini, kami “dipaksa” menabung tiap bulan dengan jumlah uang yang sudah kami sepakati sebelumnya. Uang yang kami setor ke rekening, akan didebet otomatis tiap bulannya. Dan tabungan ini hanya bisa diambil tahun depan, saat Rafa akan masuk SD. Kenapa kami memilih jalan ini? Soalnya kalo kami taruh uang ditabungan biasa, kami bisa mengambil uang tsb kapan aja. Ini yang kami hindari. Kalo enggak gatel, pasti ada aja kejadian kepepet yang meng’halal’kan kami untuk menggunakan uang itu dulu. Wah jelas gak bisa kaya gitu kan.

Yah semoga ini jalan terbaik yang bisa kami tempuh saat ini. Kami yakin, sebesar apapun semangat dan cita-cita Rafa… kalo tidak ada dukungan dari kami selaku orangtua nya, hal itu akan mustahil dicapai. Kami sadar bahwa dengan memulai tabungan ini sekarang….udah cukup telat. Tapi it’s better late than never, right?

Ini merupakan pelajaran yang berharga untuk kami. Dengan pengalaman ini, kami sudah berencana untuk menyiapkan dana pendidikan untuk adeknya Rafa begitu dia lahir. Paling lambat saat adeknya Rafa berusia 1 bulan deh. Semakin dini kita menabung, semakin ringan jumlah setoran perbulannya kan?

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *