Mencari pekerjaan

Mencari pekerjaan

Banyak orang yang bilang betapa sulitnya mencari pekerjaan di jaman sekarang. Terbukti dengan semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Ijasah sarjana pun seakan tidak ada harganya lagi.

Tapi alhamdulillah *de baru sadar, kata yg paling banyak dipakai dalam blog ini adalah alhamdulillah hihihi* de belum pernah merasakan sulitnya mencari pekerjaan. Justru yang de alami adalah kebalikan, tawaran pekerjaan kerap menghampiri melalui SMS dan telepon. Duh maaf…De tidak bermaksud menyombongkan diri disini, cuma ingin berbagi pengalaman ajah.

Waktu de kelas 3 STM *iya bener…kalian gak salah baca, de ngaku nih kalo de lulusan STM*, beberapa perusahaan datang mencari calon pekerjanya. Jadi walaupun belum ujian EBTANAS, kami sudah menerima tawaran kerja di berbagai perusahaan. Sabtu ujian terakhir, Senin udah mulai kerja.

Mungkin juga karena waktu STM jurusannya Switching alias sentral telepon. Jadi perusahaan lebih enak ngambil orang dengan keahlian yang sesuai dengan bidangnya. Lagipula anak STM kan gajinya murah dibanding D3 atau S1. Tapi saking spesifiknya, De sampai bingung menentukan jurusan yang mau diambil saat melanjutkan sekolah. Akhirnya De nerusin kuliah di jurusan yang melenceng yaitu Sistem Informasi.

Dari situ tawaran terus datang silih berganti. Dan kebetulan selalu pas juga datangnya. Ketika kontrak kerja akan berakhir…ada tawaran. Ketika De sudah jenuh di sebuah perusahaan, ada panggilan. Ketika De butuh uang lebih…juga ada promosi yang pasti efek ke naik gaji. Emang enak hidup serba pas-pasan gini.

Sampai hari ini De belum pernah mengirimkan surat lamaran menggunakan amplop coklat selayaknya pelamar lain. Biasanya tawaran itu datang melalui telepon atau SMS dengan kalimat “gue butuh orang dengan spek kaya elo. Berani menerima tantangan? Kirim CV ke email gue yah

Prosedur lain setelah mengirim CV tetap De jalankan, interview user-psikotes-medical checkup sampai nego gaji *ya iya lah de…mosok elo kerja tanpa dibayar*. Gak ada jalur khusus atau shortcut, cuma ngirim CV doang kok. Alhamdulillah belum pernah di reject di industri ini. Kalo industri lain…pernah juga ngalamin dengan alasan “kamu gak cocok di industri ini, karena background kamu telco banget“. Tapi yang lebih menyakitkan, De pernah direject dengan alasan “You are over qualified for high school graduated” karena De belum lulus kuliah dan hanya melampirkan ijasah STM. Hiksssss

De tau tidak semua orang seberuntung ini. Tapi sebenarnya hal ini bisa terjadi pada semua orang. Ingat aja prinsip LAW OF ATTRACTION, kalo kamu ingin sesuatu…fokus dan yakinkan diri bahwa hal itu akan kejadian di diri kamu. Karena di Al-Quran juga sudah jelas ditulis “AKU sebagaimana prasangka hambaKU”.

De juga selalu percaya bahwa kita harus selalu menjaga nama baik diri kita sendiri. Lakukan yang terbaik dimana pun kita bekerja dengan siapa dan bagaimana pun bos nya. Jangan lupa untuk menjaring hubungan seluas-luasnya dengan siapapun (partner kerja, departemen lain, vendor/supplier, juga mitra kerja dari perusahaan lain).

Jangan takut kalau hasil kerja keras kita tidak dilihat oleh bos atau tidak diakui oleh perusahaan. Percaya deh orang lain bisa melihat dan menilai tentang kinerja kita. Kesempatan lebih baik itu akan datang darimana pun asalnya. Makanya performance dan attitude harus selalu kita utamakan.

Gak terasa udah 12 tahun De bekerja di industri telekomunikasi. CV de juga udah dihiasi dengan pengalaman bekerja di 6 perusahaan. Julukan kutu loncat kerap de terima. Bahkan ada yang bilang kalo de ini HEAD JOB HUNTER hehehe.

De itu kaya monyet…yang selalu loncat kalo sudah berpegangan pada ranting pohon lain. Pokoknya loyalitas akan de berikan hanya kepada pendapatan paling besar. Maju terus membela yang bayar hahaha

Pindah tempat kerja tidak berarti jabatan naik lebih tinggi…tapi yang pasti bayaran yang diterima harus lebih tinggi. De gak ngejar karir, cuma ngejar uang. De bukan mencari mata pencaharian, tapi emang dasar mata duitan aja. hehehe

Bohong aja kalo ada orang di usia seperti de ini menjawab pertanyaan apa alasan kamu melamar kesini dengan jawaban “mencari ilmu, memperluas wawasan, mencari kesempatan lain“. Ah bullshit tuh. Emangnya anak fresh graduate yang baru pingin kerja. Setiap interview De selalu menjawab pertanyaan tersebut dengan jujur sambil senyum “nyari uang lebih banyak“. Pede banget yah *deejjjiiiigghhh*

De selalu mengingatkan diri sendiri, bahwa de tidak akan selamanya kerja kantoran seperti ini. Pada saatnya nanti, de akan menjadi ibu rumahan tapi tetap berpenghasilan. Untuk itu de menyempatkan diri menambah keahlian di bidang lain. Ikut kursus membuat dan menghias kue, belajar membuat aksesoris sendiri, sampai mencoba berdagang. Bahkan De udah daftar untuk ikut kursus Food Photography yang diselenggarakan milis memasak untuk jadwal February 2008. Semoga ilmu tersebut bisa menjadi modal De saat pensiun (target pensiun saat de berusia 35-40 tahun). Amin

Do’ain ya temans biar cita-cita de menjadi ibu rumahan cepat tercapai…

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Makan bareng lintas operator

Makan bareng lintas operator

Apaan tuh lintas operator?

Yah begini deh kalo 4 wanita dari perusahaan operator telepon yang berbeda berkumpul untuk makan siang bersama. Cuma 1 aja yang kerja nya di IT Development, 3 sisanya kerja di bagian Product Development. Gak jauh beda lah…sama-sama developer.

Eh tapi bukan berarti kalo ketemu kita saling bocorin produk andalan masing-masing perusahaan yah. Pantang deh tuh kita ketemuan ngomongin kerjaan. Kalo curhat masalah lingkungan kantor mah sering hahaha. Tapi biasanya kalo ketemuan sih kita ngomongin masalah anak. Maklum…emak-emak dimanapun kalo lebih dari 1 pasti ngomongin anak. Anehnya kita ber4 gak pernah gosip sesuatu….masalah artis misalnya. Soalnya sama-sama gak menggauli artis. hihihi

Coba de ceritakan bagimana kami bertemu satu sama lain:

lunch take 1
take 1
de (jilbab pink) pernah kerja sama ei (jilbab hitam) di gedung hitam depan air mancur + patung kuda. De disana dari tahun 1996 sampai 2000. Sedangkan ei disana dari 1997 sampai 2007. Kami kerja di departemen dan lantai yang berbeda, cuma ruangan perangkatnya berada di lokasi yang sama (lantai 3 podium belakang). Dan ini pun masih belum mempertemukan kami. Dulu sih cuma kenal nama dan wajah, belum sedekat sekarang. Yang pasti tau kalo ei itu adek kelas masguh di poli bandung (beda jurusan juga). Tapi ketemu intensif ketika ei pindah ke gedung dibelakang gedung item, trus de kerja di salah satu partner nya. Ketemunya di meeting-meeting doang. Sering baca nama ei di milist NCC dan ketemu lagi di acara PESAT yang diselenggarakan oleh milis sehat. Tapi kami saling rajin mengunjungi dan bertegur sapa di blog.

lunch take 2
take 2

De dan indry (gak berjilbab) kerja bareng di pabrik panci (de ngutip istilahnya maki, krn perusahaan ini memperkerjakan de sebagai product developer tapi gaji yang diberikan sama kaya gaji buruh pabrik hehehe). Meja kerja de tepat di depan meja indry dari tahun 2002 sampai 2004, bahkan kami sempat masuk majalah bareng untuk project yang kami pegang bersama. Ditahun-tahun tersebut de mengenalkan dunia blog ke indry. Sampe akhirnya dia sekarang ikut aktif ngeblog juga, dan bertemu 2 developer lain yang ada di foto ini.

lunch take 3

take 3

De ketemu tiwi (jilbab putih) di dunia blog. Terlebih kami sering ngunjungin BlogFam juga. Pertama ketemuan di acara kopdar Blogfam di BlokM plaza nonton Troy, yang akhirnya de batalin karena tiba-tiba suhu badan Rafa meningkat tinggi. Setelah itu kami rajin mengunjungi blog masing-masing, dan sampai sekarang setiap hari kami tidak pernah melewati chatting bersama kecuali wiken dan hari libur nasional. Untuk menceritakan kedekatan kami berdua, butuh posting tersendiri (ayo wi…katanya elo mo posting tuh).

lunch take 4
take 4…finally
Cuma ei yang lahir bulan Oktober, 3 lainnya lahir bulan April. Tapi kalo ngumpul ya cocok ajah gak liat rasi bintang kelahiran maupun shio. Kami semakin dekat ketika hamil bareng(de dan indry hamil anak ke 2, tw n ei hamil anak pertama). Karena kami sering tukeran list belanjaan dan hasil survey harga di ITC. Trus lebih dekat lagi ketika salah satu diantara kami merasa pingin pindah kerja (akhirnya 2 pindah, 2 lagi stay), sharing info ttg asisten dirumah, mengeluh tentang pajak pendapatan yang mayan besar dan bertukar pikiran tentang masa depan anak-anak (imunisasi, harga susu, sampai biaya sekolah).

Semakin sering ketemu, semakin akrab, semakin sempit juga dunia kami. Bosnya tiwi ternyata kakak kelasnya ei, yang berarti lulus bareng masguh di poli bandung, dan ternyata kenal de dan indry karena hubungan perkerjaan di masa lalu. Bahkan salah satu teman dekat di kantor de juga pernah satu kosan sama beliau.

Foto diatas kami ambil saat makan siang bersama di Burger King Sarinah tanggal 25 January 2008. Kali ini giliran tiwi yang mentraktir gaji pertama di kantor baru. Beberapa minggu sebelumnya kami makan siang bersama di Buffet Plasa Semanggi ditraktir ei untuk gaji kesekian di kantor barunya (gaji pertama udah lama lewatnya, tapi baru ada kesempatan ngumpul bareng kemarin). De juga udah kebagian mentraktir beberapa bulan lalu. Setelah ini kami menantikan traktiran indry untuk gaji pertama setelah promosi hehehe.

Ternyata efek dunia blogger itu sangat nyata, terlihat dari keakraban kami yang disatukan oleh blog. Dari yang cuma kenal sebatas nama dan wajah, sekarang bisa akrab sampe tau dapur-dapurnya. hahahaha

Ini namanya… BLOG – connecting people *nyontek tagline salah satu merek terkenal*

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Bakat Lukis

Bakat Lukis

Bakat Rafa dibidang seni lukis memang udah keliatan dari 2 tahun lalu. Dan sampai sekarang pun kami belum menemukan tempat Rafa bisa menempuh ilmu lukis. Kebetulan salah satu eskul di sekolah Rafa adalah drawing n painting, masuklah Rafa ke dalam kelas tsb.

Perkembangan Rafa setelah ikut eskul melukis sangat pesat. Terutama dalam mengkombinasikan warna. Bahkan sekarang Rafa juga sudah bisa memadukan warna dalam bentuk gradasi.

Ketika ada festival anak di Citos selama Januari ini, Rafa langsung datang ke stand Naruto yg diselenggarakan sebuah majalah anak. Tidak ikut main game, Rafa lebih milih melukis di atas kaos. Bukan melukis dari kosong menjadi ada, tapi mewarnai gambar yang sudah ada dengan menggunakan cat khusus.

rafa melukis naruto
mengecat di atas kaos
Duh gaya nya saat melukis itu loh. Palagi disebelahnya juga ada cewek cantik yang asyik melukis. Jadi tambah betah aja deh hihihihi. Selama Rafa mewarnai, mama n papa nunggu di Jco sambil makan donut. Lumayan lama soalnya…sekitar 1 jam baru Rafa selesai.Cat yang disediakan hanya berupa warna dasar: putih-hitam-merah-kuning-biru-hijau. Untuk mendapatkan warna orange, Rafa menggabungkan merah dan kuning. Untuk menghasilkan warna coklat, Rafa menggabungkan merah dan hijau. Untuk menghasilkan warna kulit, Rafa menggabungkan warna coklat yang tadi udah dibikin dicampur dengan putih.

hasil lukis Naruto

hasil pewarnaan
Hasilnya cukup memuaskan untuk kami. Setidaknya hari ini Rafa dengan bangga menggunakan kaos itu ke sekolah. Karena setiap hari rabu murid boleh menggunakan pakaian bebas. Gak cuma kamu mas, mama papa juga bangga melihat hasilnya.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Poniyem

Poniyem

poni fayra

bukan….bukan karena kelly osbourne mengeluarkan tren rambut baru trus Fayra ngikutin perkembangan hair style….tapi ini hasil guntingan mbah mami yang dilakukan saat mama di kantor.

hasilnya?

liat deh poni yang pendek banget dan gak rata itu

mbah mami ngeles dengan kalimat “faya yang gak bisa diem. jadi aku susah motongnya

yah mo gimana lagi wong udah kejadian hihihihi

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Rafayra.com 1st bulk order

Rafayra.com 1st bulk order

Rafayra 1st bulk order

Rafayra.com 1st bulk order
Alhamdulillah…. rafayra.com sudah menyelesaikan order pertama dalam jumlah banyak di awal tahun 2008 ini.Berawal dari seorang guru renang mencari supplier baju renang untuk murid-muridnya, beliau melihat website Rafayra dan langsung ke halaman Contact. Ternyata beliau juga mengajar di kolam renang yang terletak di komplek tempat tinggal de. Akhirnya beliau menyempatkan diri mampir ke rumah untuk berbicara lebih lanjut tentang orderannya.Sebenarnya de agak pesimis menerima pesanan ini. Order pertama beliau berjumlah >250 potong, dengan contoh sebuah celana renang yang udah jadi dan gambar design untuk bajunya. Udah gitu bahan yang diminta lagi sulit didapat. Belum lagi permintaan bordir logo di salah satu sisi celana dan baju renangnya. Timeline yang sempit juga menjadi kekhawatiran tersendiri.

Pemilik konveksi juga agak panik, mengingat banyak penjahit yang udah pulang kampung untuk merayakan idul adha sampai tahun baru. Walaupun penjahit yang sisa bisa dikerahkan sampai lembur pun, pesanan sebanyak itu masih gak yakin bisa dikerjakan tepat pada waktunya.

Bahan datang ke konveksi rutin setiap kamis. Tapi kita tidak bisa memastikan bahan jenis dan warna apa yang akan datang pada hari itu. Tek-tok di ketebalan bahan pun memakan waktu, sehingga sisa waktu untuk produksi menjadi lebih sedikit. Alhamdulillah akhirnya kami mendapatkan bahan sesuai permintaan walaupun dalam jumlah terbatas.

De melakukan survey ke tukang bordir komputer yang ada di ITC dan tempat lain. Ternyata biaya untuk melakukan setting gambar saja memakan biaya 100rb/sekali setting. Belum lagi biaya bordirnya sendiri 25rb/piece untuk ukuran 6x6cm. Wah bisa mahalan bordirnya nih dari pada margin kami.

Akhirnya pemilik konveksi memutuskan untuk melakukan bordir manual. Kesulitan yang dihadapi adalah bahan lycra untuk pakaian renang yang stretch. Jadi kadang hasil akhir berbeda dari saat dilakukan bordirnya. Karena saat dibordir, bahan agak sedikit ditarik. Begitu selesai, bahan akan kembali mengerut seperti semula dan bentuk bordir menjadi agak keriting.

Kesulitan lain ada pada design baju renangnya, karena pemesan tidak menyertakan contoh yang sudah jadi. Pembuat pola agak kesulitan melihat gambar yang ada untuk dituangkan ke dalam pola. Syaratnya bagian pinggang harus membentuk shape, tetapi di bagian shape tersebut terdapat detil kombinasi warna. Proses pembuatan sample terjadi berkali-kali karena de masih kurang puas dengan hasilnya. Akhirnya de jelaskan kesulitan ini ke pemesan dengan membawa 3 sample yang berbeda, alhamdulillah beliau memahami dan memutuskan untuk menerima hasil yang paling akhir diserahkan (beda tipis sama gambar).

Quality Control (QC) 1 masih de lakukan sendiri. Karena ini pesanan pertama dalam jumlah banyak, de gak mau mengecewakan pemesan. De menyortir 300 pieces di hari minggu dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore di rumah pemilik konveksi. Yang gak lulus QC1 langsung diperbaiki oleh para penjahit.

QC2 dilakukan hari senin sepulang kantor sampai jam 11 malam. Langsung di packing masuk karung dan duduk manis di bagian belakang mobil (yang difoto itu loh). Sampai rumah jam 12 malam…wuih udah kaya cindrelela deh pulang jam 12 teng. hihihihi

Serah terima barang dilakukan tadi pagi dirumah de. Alhamdulillah mission is accomplished. Tinggal menunggu sisa pembayaran aja nih. hehehehe

Order berikutnya sudah datang lagi dari orang yang sama. Kali baju renang untuk perlombaan yang design nya jauh lebih sulit dari pesanan pertama. Contoh yang diberikan adalah baju renang merek ternama yang harganya 700rb/piece. Pemilik konveksi langsung mengajukan pertanyaan “ini baju ibu bukan? kalo baju ibu, saya mau dedel (bongkar jahitannya). supaya pembuatan pola lebih mudah dan meminimalisasi kesalahan

Oalah pak…mosok de pake baju renang model gitu sih. Mahluk bungkusan gini gak mungkin pake baju renang se-sexy ituh walo di kolam renang rumah sendiri *ngimpi punya rumah yang ada kolam renang di halaman belakang hihihihihi*

Semoga orderan berikutnya terus berdatangan. Hingga cita-cita de untuk jadi ibu rumahan berpenghasilan menjadi kenyataan. Do’ain ya temans…..

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn