Kue Sus

Kue Sus

gak nyangka…bisa juga de bikin kue sus. De ini penikmat kue sus banget. Gak tau kenapa gak pernah bosan aja makannya. Kalo ngeliat dan ngebaca resepnya, kayanya kok ribet banget. Tapi begitu dijalanin, eh gampang kok.

Dan hasilnya lumayan memuaskan, meski fillingnya masih berantakan. hahahaha. Yang penting ludes dan dibilang enak sama orang rumah.

RESEP KUE SUS

Bahan :
225 ml air
100 gr margarine
1/2 sdt garam
135 gr terigu
4 telur (kalo telur kecil2) , 3 telur(kalo telurnya besar2)

Bahan Vla :
350 ml susu cair
75 gr gula pasir
35 gr maizena
1/4 sdt garam
1 kuning telur kocok lepas
1/2 sdm mentega
rhum

Cara buat kulit sus :

  • rebus air + margarine + garam sampai mendidih
  • masukkan terigu, aduk sampai kalis, dinginkan
  • setelah dingin, masukkan telur satu persatu aduk rata.
  • masukkan ke kantong semprotan, cetak di atas loyang, lalu panggang sampai kekuningan

Cara buat Butter Cream :

kocok butter cream dan 50gr susu kental manis sampai lembut

Cara Buat Vla :

  • rebus susu + gula + maizena + garam
  • ambil 3 sdm cairan, tuang ke mangkuk telur — aduk rata
  • campur lagi ke dalam panci, aduk pelan2 sampai meletup2
  • angkat dan tambahkan mentega — aduk
  • dinginkan, tambahkan rhum (optional)

Cara menghidangkan

  • Kue sus dibelah sebagian
  • Vla dicampur butter cream ratakan
  • diisi deh ke dalem kue susnya

cobain bikin deh….beneran gampang kok

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
3 perjalanan

3 perjalanan

Dalam usia dik Fayra yang udah 4,5 bulan ini, kami sudah melakukan 3 perjalanan jauh bersama.

Ke Bogor:

Sebelum puasa ramadhan, papa mendapat voucher untuk menginap di sebuah boutiq hotel di Bogor. Voucher ini diterima papa sebagai compliment karena sebelumnya papa mengadakan workshop beberapa hari disana. Voucher ini akan hangus dalam waktu sebulan. Sebenarnya gak enak kalo pergi dalam bulan puasa, karena harusnya bulan ini difokuskan untuk melakukan ibadah. Tapi sayang juga kalo vouchernya gak dipakai. Akhirnya diputuskan untuk tetap pergi, kebetulan cuma papa yang menjalankan puasa (Mama masih dalam keadaan nifas).

Saat itu dik Fayra udah melewati usia 40 hari. Jadi udah boleh pergi agak jauh. Lagian kami benar-benar cuma pindah tidur aja kok. Di Bogor kami juga gak jalan-jalan. Paling nemenin Rafa berenang di kolam renang hotel ajah. Alhamdulillah fayra gak rewel selama berpergian.

Ke Bandung:

bercanda selama perjalananPapa ngabarin ke mama selasa sore kalau beliau ada jadwal meeting di Bandung hari rabu-kamis. Dan papa ngajak mama juga rafayra untuk ikut ke Bandung. Mama langsung ngajuin cuti 2 hari sore itu juga ke bubos. Alhamdulillah karena kantor dalam keadaan nyantai, mama diijinkan untuk cuti tgl 20-21 Desember. Yang kagetan begini biasanya malah kejadian. Yang udah direncanakan mau jalan-jalan ke Bandung jauh-jauh hari…eh karena ada sesuatu hal malah gak jadi dilaksanakan. Pulang kerja, mama langsung packing. Cuma 2 hari sih, tapi karena bawa 2 anak…tetep aja bagasi mobil mungil kami penuh sesak.

Rabu jam 7 pagi kami berangkat. Karena hari kerja dan melawan arus, perjalanan kami lancar. Fayra anteng di carseat-nya. Setiap ada motor yang melintas di kiri jalan, pasti dia nengok. Tiap ada bis juga dia ngeliatin. Sampai lama-lama Fayra kecapekan karena kepalanya selalu tolah toleh, akhirnya Fayra tidur juga. Dalam 2 jam perjalanan ke Bandung, 2 kali fayra minta nenen. Setelah itu balik lagi duduk manis di carseat.

Di Bandung, papa beneran rapat! Dari jam 9 pagi sampai jam 12 malam. Hari pertama mama dan fayra cuma nemenin mas Rafa berenang di kolam renang Arjuna Butik Hotel. Di samping kolam renang ada ayunan besar yang bangkunya empuk karena dialasi bantalan 10cm. Jadi mama dan fayra main ayunan sambil ngeliatin mas Rafa renang aja. Sampai akhirnya Fayra ketiduran di ayunan. Kan Fayra ditaruh disebelah mama dalam posisi terelentang hihihihi. Abis renang, kami balik lagi ke kamar. Seharian bercanda dikamar bertigaan aja. Kalo anak-anak tidur, paling mama nonton tivi sampe akhirnya ikut ketiduran juga.

Hari kamis, udah mulai bosan dikamar hotel. Mobil nganggur di parkiran hotel. Tapi mama gak berani nyetir dengan membawa 2 anak. Lagian kalo papa tahu juga pasti bakal dilarang. Takut repot dijalan. Rafa udah minta jalan-jalan aja. Akhirnya kirim SMS ke papa minta ijin mo jalan-jalan naik taxi. Selama mama gak merasa repot bawa 2 anak sendirian, papa ngasih ijin. Mama ke recepsionis minta dipesenin taxi. Kalo bawa bayi, biar cuma pergi dekat… pasti harus bawa perlengkapan perang (diaper 2 biji, baju 1 stel, waslap, tisu kering, tisu basah, sabun cair dan minyak telon. Sengaja dimasukin mama ke tas ransel Rafa plus dompet dan henpon mama juga dicempulingin ke tas Rafa. Beneran Rafa mau bawa tas itu tanpa liat isinya. Kalo tau isinya…bisa marah-marah tuh dia hehehe. Jadi Rafa bawa tas, mama gendong adek sambil gandeng Rafa. Alhamdulillah aman terkendali sampai balik ke hotel lagi. Tapi saat keluar FO, Rafa gak mau bantuin mama membawa 2 plastik belanjaan. Padahal isinya baju Rafa n Fayra doang. Hiks…

Ke Surabaya:

Fayra digendong akungIni perjalanan terjauh untuk Fayra. Kami merayakan Idul Adha di Surabaya tahun ini, karena Idul Fitri kemarin kami gak pulang. Pesawat yang harusnya berangkat tgl 28 Des jam 7.30 malam, delay sampai jam 1 pagi karena ada masalah teknis. Alhamdulillah cepat diketahui sebelum penumpang naik ke pesawat, kalo pas udah di udara kan malah syeereemmm. Kasian Rafayra harus nunggu di airport berjamjam. Sampe Rafa tidur di kursi tunggu, Fayra tidur dalam gendongan mbak. Saat take off, de sengaja ngasih nenen ke Fayra. Jadi dia gak rewel dan langsung tidur… ya iya lah tengah malam menjelang pagi gitu pasti tidur. Capek nunggu di airport juga.

Jam 3 pagi baru sampai di depan pintu rumah Uti & Akung. Karena subuh jam 3.45 akhirnya kami ngobrol sambil sahur dan nunggu adzan subuh. Setelah sholat subuh, baru deh pada tidur kecapekan. Malam tahun baru, suhu badan mama tinggi banget. Kaya nya mama ketularan radang tenggorokan yang sebelumnya sudah hinggap ditubuh Rafayra sebelum mereka ke Surabaya. 2 Malam mama meriang dan selalu berselimut di tempat tidur. Tapi tetap nyusuin Fayra loh. Mama cuma berani minum parasetamol untuk turun panas ditambah multivitamin sehari 2x sesuai anjuran bu dokter yang rela hari libur ditanya-tanya via SMS *maaf ya bunda, kita belum sempat ketemu. Badan de gak enak banget waktu itu. Sampe hari ini udah di jakarta pun masih flu nih*.

Setelah 5 hari di surabaya, kami pulang naik kereta api malam. Dari kereta api bergerak meninggalkan Stasiun Pasar Turi, fayra tidur lelap dalam pangkuan mama. Sampai ketika kereta melintasi dari kerawang-bekasi, baru Fayra bangun. Selama dalam perjalanan, beberapa kali fayra usek-usek minta nenen. Rafa juga tidur pulas dikursinya.

Alhamdulillah dalam 3 perjalanan jauh ini Rafayra gak ada yang rewel dan nyusahin. Semuanya menikmati perjalanan dan kunjungan ke rumah Uti & Akung.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Bila Ibu Boleh Memilih

Bila Ibu Boleh Memilih

marafayra.jpg

Anakku,
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu akan berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu…
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak… engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang dinding rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman,
karena ibu kecewa dan berurai air mata

Anakku,
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu harus operasi caesar atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu akan memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian panjang memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang sakitnya tak akan pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah … Saat yang paling membahagiakan
Segala sakit dan derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berdada indah,
Atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu
Dengan tetesan-tetesan dna tegukan-tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu di dada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak akan pernah bisa rasakan

Anakku,
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama diruang meeting
Atau di rumah duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle yang berkeping
Maka sebenarnya ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku…
hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana di rumah
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu keping pun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu

Ratih Sanggarwati
Jakarta, 21 Agustus 2004

Selamat hari ibu untuk semua para ibu dan calon ibu di seluruh belahan dunia

*ngetik ini sambil menahan airmata yang hampir tumpah*

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
PORSENI 2006

PORSENI 2006

16 Desember kemarin, Rafa kembali ikut meramaikan acara PORSENI se kecamatan Pamulang. Alhamdulillah kali ini Rafa kebagian untuk ikut lomba menari rebana. Perpaduan antara tarian minang dan aceh. Kalo soal nari, Rafa emang gemulai. Mama + papa juga heran, nurun dari siapa bakat ini karena mama & papa sama sekali gak bisa goyang hehehe.

Jam 7.30 udah harus kumpul disekolah. Langsung ganti kostum dan latihan terakhir. Setelah itu langsung naik mobil menuju ke lapangan didepan kantor kecamatan Pamulang. Disana udah banyak banget peserta semua lomba dari seluruh TK di Pamulang. Tapi Rafa gak kliatan nerfes tuh. Dia mah santai aja kejar-kejaran ama temennya sampe kostum narinya basah oleh keringat.

Saat naik ke atas panggung juga dia nyantai. Yah seperti yang kita smua tau, Rafa itu banci tampil. hahahaha. Alhamdulillah Rafa gak lupa gerakan narinya. Kompak juga goyang bersama teman-temannya sampe lagunya selesai, walo ada 1 teman yang gak konsen dan selalu ngeliat ke ibunya. Dan tanpa diduga….berhasil menang JUARA HARAPAN 2 !!! Alhamdulillah, mayan lah…

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Choco Cupcakes

Choco Cupcakes

Sabtu kemarin de bawa anak-anak ke RSIB untuk imunisasi. Disana Rafa beli muffin choco chips. Akhirnya wiken project kali ini diputuskan untuk bikin cupcakes coklat untuk Rafa.

Rafa suka banget sama coklat…persis mamanya. Jadi de bikin cupcakes pakai resep buttercake irit telur ala mbak fat. Cukup 2 telur aja dalam 1 resep, bisa jadi 12 cupcakes. Pas banget 1 loyang isi 12 lobang tuh.

Dari resep dasar, de modifikasi biar jadi cake yang coklat banget. Terigu sebagian diganti coklat bubuk, trus dikasih pasta blackforrest dan ditaburi choco chips. wuihhh coklatnya nendang banget deh. Rafa bilang “enak ma…lebih coklat dari yang aku beli kemarin” hehehe

Choco Butter Cake
source: NCC

Bahan :
2 btr Telur
45 gr coklat bubuk
25 gr maizena
130 gr terigu
120 gr mentega/margarin
250 gr gula pasir
1/4 sdt vanili
150 ml susu cair

Cara membuat :

  • Campur terigu, coklat bubuk dan maizena, aduk rata
  • Kocok mentega, gula dan vanili hingga mengembang dan pucat
  • Masukkan telur, kocok lagi hingga tercampur rata dan mengembang
  • masukkan campuran tepung sambil diayak, aduk hingga tercampur rata
  • Tuang dalam loyang muffin yang sudah dikasih cup kertas, oven hingga matang, dinginkan.
Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn