Main Sore

Main Sore

Demi membebaskan anak-anak dari gadget dan TV selama 2 jam per hari, setiap sore saya dan tetangga sebelah rumah mengumpulkan anak-anak di sekitar rumah kami untuk bermain bersama. Supaya anak-anak ini bisa menikmati permainan jaman kita kecil dulu.

Ide awal dari program #mainsore ini dicetuskan Fayra dan tetangga sebelah rumah. Kebetulan mama Dita ini punya 2 anak lelaki yang masih berusia dibawah 7 tahun, sementara Fayra mencari teman main yang bisa mengimbanginya. Secara masRafa udah masuk usia remaja … gak mau lagi diajak ikut permainan untuk anak-anak.

Ternyata Fayra dan Dita sudah membuat daftar permainan untuk 7-20 hari berikutnya supaya tidak bosan. Saya mendukung penuh kegiatan ini dan mengumpulkan beberapa material permainan mulai dari congklak, karet, bola kasti, karambol, dll.

Saya minta ijin Dita untuk mengumumkannya saat arisan RT. Sebenarnya Fayra dan anak-anak mama Dita ini udah bermain 2-3 minggu sebelum saya umumkan, tapi ya cuma ber3-5 orang aja. Nah kalo diumumkan … makin banyak yang ikut main, pasti semakin seru kan?

Setiap hari anak-anak berkumpul, belajar dan bermain bersama mulai jam 15:30 sampai jam 17:30. Saya juga mengumumkan jenis permainannya setiap hari ke WAgrup RT dan selalu update foto-foto anak mereka saat bermain.

Kegiatan anak-anak ini di antaranya sebagai berikut:

  • Aktivitas DIY (do it yourself) atau membuat kerajinan tangan
  • Permainan fisik / tradisional seperti galasin, gobak sodor, karambol, congklak, ularnaga, bekel, tak benteng, dll

mainsore1

Hari pertama setelah diumumkan ada 5-7 anak lain yang datang. Mereka main LOMPAT KARET dan diajak berkebun. Anak-anak semangat banget walau awalnya terlihat malu karena belum kenal satu sama lain.

mainsore2

Hari berikutnya yang datang jauh lebih banyak. Bahkan anak-anak dari blok lain yang tadinya hanya sekedar lewat karena mereka sepedaan keliling komplek, jadi parkir di depan rumah dan langsung ikutan main. Alhamdulillah ada sponsor berupa es buah, coklat bengbeng dan bolu pandan dari beberapa orangtua.

mainsore3

Hari berikutnya kami mengajak anak-anak untuk membuat pizza sendiri. Karena sebelumnya saya umumkan di WAgrup, ibu-ibu lain memberikan sponsor berupa roti tawar, sosis, saos tomat, keju, dll. Tetangga depan rumah mengijinkan garasinya dipakai menjadi tempat pembuatan pizza, lengkap dengan kompor dan oven. Sambil menunggu pizza matang, anak-anak bermain PETAK PATUNG dan main GOBAK SODOR. Seru banget!

mainsore4

Ketika anak-anak yang datang lebih dari 20 orang dengan rentang umur yang beragam, saya dan Dita mulai kewalahan. Sepertinya kami mulai butuh toa dan peluit untuk bisa mengatur mereka. Hahaha

Kami juga dituntut untuk makin kreatif mempersiapkan permainan yang lebih beragam untuk anak-anak. Tidak bisa semua anak diajak dalam 1 permainan yang sama. Kasian anak-anak usia TK yang pastinya akan kalah saing dengan anak-anak SD.

Alhamdulillah ada tetangga lain yang memberikan sponsor berupa potongan-potongan kertas yang bisa dikolase oleh anak-anak TK. Yang memberikan makanan dan minuman juga makin banyak. Kami mengajarkan anak-anak untuk berbaris antri setiap istirahat untuk menerima makanan dan minuman ini, supaya mereka tidak rebutan.

Setiap mau main basah-basahan atau kotor-kotoran, saya juga minta ijin melalui WAgrup supaya orangtua anak-anak ini gak kaget saat anak-anaknya pulang. Seperti waktu kami membuat permainan PERANG BALON AIR dan BOX SLIDING.

mainsore5

Kebetulan gak jauh dari rumah ada gundukan tanah yang berbatasan dengan kampung belakang. Bermodalkan dus bekas, anak-anak diajak main perosotan. Sensasinya beda lah sama main perosotan di playground sekolah. Yang ini lebih asyik dan menantang.

Anak-anak senang … ibu-ibu meriang!

Meriang karena terbayang harus mencuci pakaian kotor mereka yang bercampur tanah hahaha

Etapi kata iklan sabun cuci pakaian: BERANI KOTOR ITU BAIK hihihi

Setelah saya upload ke media sosial (IG + FB), banyak yang memberikan komentar:

Waahh coba rumah kita deketan mba, anak-anakku pasti senang ikutan main juga

Ini mah enak komplek rumahnya, jalanan luas. Kalo di rumah aku, jalanan sempit dan banyak dipake untuk parkir kendaraan

Saya cuma tersenyum dan membalas:

ayo bikin juga di sekitar rumah kalian. Tempat bukan alasan, selama kita bisa kreatif menciptakan suasana bermain untuk anak-anak

Coba deh diskusi dengan tetangga yang seumuran ama kita atau paling enggak anaknya sepantaran dengan usia anak kita. Pasti sebenarnya mereka mau kok. Harus ada yang berani memulai aja. Sesuaikan permainan dengan tempat bermain. Sekedar main BOLA BEKEL, KARAMBOL, CONGKLAK, MONOPOLI, di teras atau ruang TV aja bisa mengasyikan untuk anak-anak. Kuncinya adalah beri anak-anak kesibukan sehingga mereka bisa melupakan gadget dan TV selama 1-2 jam.

Walaupun akhir-akhir ini mamade syibuk dan gak bisa ngawasin anak-anak, alhamdulillah mamadita masih terus menjalankan program dibantu oleh ibu-ibu lain secara bergantian. Bersyukur banyak banget dukungan untuk program ini. Feedback dari orangtua juga lumayan positif karena setiap pulang ke rumah, anak-anak selalu lapor kalo permainannya menyenangkan.

Kami berharap kedepannya, tanpa kami awasi pun anak-anak bisa bermain sendiri karena mereka sudah saling mengenal satu sama lain dan sudah tau jenis-jenis permainan yang bisa dilakukan.

Kata psikolog (ngutip FB mama Dita), masalah kenakalan dan penyimpangan anak-anak itu berawal dari BLAST (bored, lonely, angry, stress, tired). Jadi mari kita tumbuhkan anak-anak yang BEST (behave, emphatic, smart, though).

Ada ide permainan apa yang seru untuk anak-anak?

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
My Future Designer

My Future Designer

Saya sudah pernah cerita di sini kan yah, kalo Fayra suka banget menggambar?

Sebagai orangtua, saya dan suami sebisa mungkin menyalurkan minat anak supaya berkembang menjadi lebih baik. Karena kami berdua merasa tidak ada bakat di bidang menggambar, kami memberikan kursus supaya Fayra bisa belajar dari yang lebih ahli di bidangnya. Kami juga memberikan buku-buku yang sekiranya bermanfaat untuk memperdalam hobi Fayra ini.

Sejak umur 7 tahun, arah coretan Fayra lebih ke postur seorang wanita dengan aneka pakaian yang ada dalam pikirannya. Katanya sih, Fayra sudah keliatan minat ke dunia Fashion. Tak heran jika teman-teman saya suka memberi hadiah berupa buku yang berhubungan dengan hal tersebut untuk Fayra. Saya juga tidak kuasa melarang ketika Fayra memilih menghabiskan sebagian uang yang diperoleh dari keluarga besar saat lebaran, untuk membeli buku import fashion yang harganya bikin saya ngekepin dompet lebih kenceng. Hahahaha.

fayfashion

Seperti foto di atas ini lah Fayra kalo lagi asyik di toko buku. Panik melihat aneka macam buku fashion dari luar negeri, dan merajuk untuk borong semua. Dengan uang miliknya sendiri, Fayra percaya diri jalan ke kasir untuk melakukan pembayaran. Mbak kasir heran dan bertanya ke saya, apa benar buku ini untuk anak kecil yang berdiri di hadapannya sambil membuka dompet pink Barbie dan mengeluarkan beberapa lembar ratusan ribu rupiah. Saya cuma mengangguk sambil tersenyum.

fayfashion1

Suatu hari seorang sahabat di kantor lama mengirimkan foto di atas. Fayra diundang untuk mengikuti kelas percobaan di sebuah sekolah fashion untuk anak berusia 8-12 tahun. Saya dengan semangat menelpon dan diminta datang esok hari jam 10 pagi. Ketika saya ceritakan kepada Fayra, tentu saja jawaban yang spontan keluar dari mulutnya adalah MAU BANGET, MA!

fayfashion2

Begitu sampai di lokasi, mata Fayra berbinar-binar bahagia melihat seluruh ruangan sekolah ini. Fayra diberikan selembar kertas yang sudah ada gambar manekin, dan diminta melengkapi gambar tersebut. Hasil coretan tangan Fayra seperti tampak pada foto di atas. Sesi wawancara dilakukan oleh kepala sekolah, guru fashion style dan guru pola selama 10 menit, di sini Fayra menjelaskan gambar tersebut dengan detil. Berikutnya giliran saya yang dipanggil untuk wawancara dan kepala sekolah menyampaikan “ini anak di sekolahin di Eropa aja deh, keren banget sih!

Fayra dinyatakan lulus dan boleh bergabung dengan anak-anak berbakat lainnya. Tidak semua anak bisa masuk, kepala sekolah akan menolak anak yang terlihat dipaksakan oleh orangtua hanya karena si anak terlihat JAGO gambar tetapi tidak memiliki passion di bidang fashion.

Saya diskusi dengan papa Fayra melalui WAcall, dan beliau menyetujui Fayra untuk ikut sekolah ini setiap Sabtu walau resikonya tempat ini sangat jauh dari rumah kami. Saya dan  suami memang bertekad untuk mendukung kegiatan anak-anak yang positif yang sekiranya bisa membantu mereka untuk mewujudkan masa depannya. Setiap anak itu unik dan memiliki kelebihan maupun kekurangan tersendiri. Daripada ribut mikirin kekurangan anak, akan lebih baik kalo kami habis-habisan explore dan fokus pada kelebihan plus minat anak. Ya kan?

fayfashion3

Saat wawancara Fayra sempat bilang “jadi designer gak harus bisa jahit kan? aku gak suka menjahit

Kepala sekolahnya bilang “wah gak bisa Fay, semua designer harus bisa menjahit. Supaya kita bisa menjelaskan design lebih detil ke penjahit, untuk meminta mereka mau dijahit dengan teknik jenis apa.Saat fashion show pun, kalau baju rancangan kita ada kerusakan maka kita harus bisa memperbaiki sendiri saat itu juga

fayfashion4

2 minggu pertama kepala sekolah memberikan kelas menjahit untuk Fayra. Pertemuan pertama Fayra diajarkan menggunakan mesin jahit. Cuma sekedar menjahit garis lurus dan bergelombang saja. Pertemuan ke 2 Fayra diminta menjahit manual, mengikuti gambar yang dibuat di sehelai kain. Akhirnya sekarang Fayra jadi suka menjahit deh. Bahkan ke sekolah pun Fayra membawa kain, jarum dan benang … saat nunggu saya menjemput, Fayra asyik membuat gambar di kain dan menjahit mengikuti garis gambarnya.

fayfashion5

Pertemuan ke 3 Fayra diminta membuat MOOD BOARD sebagai alat untuk mengumpulkan inspirasi sebelum membuat rangkaian design baju. Sehelai karton hitam ditempel aneka gambar dan kain yang Fayra suka. Dari moodboard ini, Fayra langsung kebayang design pakaian seperti apa yang akan dibuatnya.

fayfashion6

Pertemuan ke 4 Fayra mulai membuat design pakaian. Tidak hanya 1 jenis, tapi serangkaian yang disebut 1 seri. Fayra diminta menuliskan penjelasan di samping gambarnya seperti jenis kain apa yang ingin digunakan serta model detilnya.

fayfashion7

Pertemuan ke 5 Fayra diajarkan untuk membuat pola dengan ukuran manekin 16″ yang dibagikan ke setiap murid saat melakukan pendaftaran. Fayra mengukur badan boneka, membuat pola sesuai ukuran tsb dan menggunting polanya.

fayfashion8

Pertemuan ke 6 Fayra diajak ke toko kain untuk belajar mengenali berbagai nama, jenis dan tekstur kain. Setelah tau perbedaan tiap jenisnya, Fayra diminta memilih kain yang akan digunakan sesuai gambar designnya.

fayfashion9

Karena Fayra itu anaknya sangat detil, dalam rancangan pertamanya ini Fayra membuat 4 pieces: outer / long jacket denim, kemeja katun, rok denim, dan bawahnya berhiaskan renda juga dasi katun. Belanjaan Fayra paling banyak dan jadi mahal deh, sementara murid lain yang mendesign 1 piece pakaian cuma beli 1-2 jenis kain saja.

fayfashion10

Pertemuan ke 7 Fayra diminta menggunting kain yang sudah dibeli sesuai dengan pola yang dibuat sebelumnya. Kemudian setiap bagian dihubungkan dengan jahitan dasar/jelujur. Pertemuan ke 8 baru deh dijahit menggunakan mesin, dibantu oleh guru terutama di bagian yang sulit seperti sambungan lengan baju.

fayfashion11

Pertemuan ke 9 Fayra diminta mempersiapkan presentasi yang menjelaskan design nya ini: apa nama/tema rancangannya, jenis kain yang digunakan, target pemakainya, photo session dengan background seperti apa yang akan digunakan untuk pakaian ini, bagaimana make-up foto modelnya, dll.

fayfashion12

Pertemuan ke 10 Fayra menggunakan pakaian yang sama dengan manekin kecilnya dan melakukan presentasi di hadapan murid lain, orangtua dan guru-guru. Tujuannya adalah supaya mereka siap menjelaskan rancangannya untuk klien atau pun jurnalis saat mereka sudah terkenal nantinya.

Berikut cuplikan video saat hari presentasi Fayra:

Inspirasi baju ini dari Hatsune Miku dan seragam sekolah Jepang”, begitu penjelasan Fayra tentang design bajunya.

Setelah presentasi, Fayra berjalan di atas catwalk.

Dengan berakhirnya presentasi ini, maka Fayra dinyatakan lulus modul DreamDress 1 dan siap untuk melanjutkan ke kelas berikutnya. Total ada 10 modul yang bisa diambil dengan rentang waktu 2-3 bulan per modul.

Saya terharu melihat perkembangan Fayra dalam 2 bulan terakhir. Fayra semakin menikmati proses menjadi seorang designer. Setiap ke mall, pasti minta masuk ke butik-butik merk terkenal hanya sekedar melihat trend pakaian yang sedang in saat ini. Diperhatikan detil bentuknya, dipegang kainnya sambil berbisik “untuk bahan inspirasi design berikutnya, ma

fayfashion14

Tidak hanya itu, kamar tidurnya pun dirubah sesuai dengan ide yang ada di kepalanya. Semua hiasan kamar Fayra berhubungan dengan dunia fashion. Gambar pink dengan frame putih itu merupakan hasil coretan Fayra di Digital Art School yang diprint oleh gurunya dan diberikan ke saya beberapa waktu lalu. Mesin jahit kecil itu sebenarnya music box, tempat menyimpan aksesoris kecil yang saat tuas diputar maka musik mulai berdenting dan jarum jahit bergerak naik turun layaknya mesin jahit sedang bekerja. Manekin kecil tempat menaruh gelang/kalung, juga manekin seukuran badan Fayra juga lengkap di dalam kamarnya. Tas gambar merak itu juga diwarnai oleh Fayra sendiri loh. Saya hanya menambahkan hiasan tembok berupa pesan bertuliskan:

MY SUCCESS IS ONLY BY ALLAH

fayfashion15

Saya kaget juga saat Fayra menyodorkan kertas seperti tampak pada foto di atas. Dengan cover berupa gambar menara Eiffel, di dalamnya ada gambar runaway dan halaman belakang bertuliskan target hidupnya:

  • I want to go to Paris
  • I want to have my own fashion catwalk
  • I want to have my own boutique

fayfashion13

Ketika bertemu secara tidak sengaja dengan idolanya, tante Dian Pelangi, alhamdulillah beliau mendukung langkah Fayra. Semoga Fayra bisa mengikuti jejak beliau .. Amin

She’s only 9 years old, but has done a great job in the last 2 months. She knows her passion well and even have her life target. We’re so proud of her!

fayfashion16

Dear Fayra,

May Allah be with you at every step you take

May Allah guide you in each decision you make

May Allah help you when life gets rough

May Allah bless you with more than enough

May Allah protect you when you fall

May Allah hear you when you call

May Allah grant you success as a world-class muslim fashion designer

Amin ya Rabb

*tisu mana tisu*

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Kemping Manja

Kemping Manja

Bulan Agustus kemarin, pak suami mendapatkan jatah pulang selama seminggu. Tiket pulang pergi diberikan kantor setiap 3 bulan sekali. Karena dalam seminggu kepulangannya ini pak suami juga harus ke kantor di Jakarta, maka kami memanfaatkan akhir pekan untuk liburan bersama.

Sayangnya mas Rafa gak mau ikut, karena bentrok dengan acara pentas seni di sekolahnya yang menampilkan beberapa artis papan atas Indonesia. Begini rasanya punya anak remaja, lebih milih nonton konser sama teman daripada liburan sama keluarga *elus dada*.

Kali ini kami memilih tempat liburan yang tidak terlalu jauh dari BSD, kasian pak suami masih capek. Beliau mendarat Jumat sore, kami pergi Sabtu siang setelah Fayra les.

Mongolian Camp – The Highland Park Resort

Tempat ini lagi hits banget. Foto-foto yang bertaburan di Instagram juga keren-keren. Kami penasaran, dan saya melakukan buking melalui telepon hanya beberapa hari sebelum keberangkatan.

mongoliancamp2

Saya diberikan peta untuk menuju lokasi, melalui WA oleh salah seorang petugas resort. Ternyata perjalanan ke sana tidak segampang yang ada di peta bawah ini. Bogor di hari libur itu macet semua. Belum lagi jalan menuju The Hinghland ini tidak terlalu besar, hanya 2 lajur untuk 2 arah dan sedang dalam kondisi perbaikan. Karena cuma 1 jalur yang dibuka, maka ada buka-tutup jalan yang diterapkan dan membuat kemacetan lumayan panjang. Kami keluar tol Bogor sekitar jam 4an, sampai di tempat tujuan pas adzan magrib berkumandang. Padahal saat saya baca blog orang lain, katanya cuma butuh 40 menit dari pintu tol.

petamongoliancamp

Kami mengambil tipe Mongolian Standard Camp yang cukup untuk 6 orang, karena rencananya kami kesini ber4 (anak-anak lengkap) dan kami juga mengajak kedua orangtua Masguh. Bentuk tenda berbentuk lingkaran seperti silinder. Di dalam kamar terdapat 1 queen size bed + 4 sofa bed. Kamar ini mendapat jatah welcome drink untuk 6 orang (juice/soda/teh), coffee break jam 9 malam (minuman hangat + cemilan rebusan).

Setiap tenda dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC). Lantai tenda sudah dibeton dan dilapis keramik, begitu juga kamar mandinya. Kondisi penerangan di dalam tenda sedikit remang-remang (bohlam lampu kuning). Seluruh dinding kamar ditutupi kain satin berwarna hijau, sementara langit-langit ditutup dengan kain satin berwarna pink dan kuning. Macam tenda pesta kawinan di kampung-kampung gitu deh. Hihihihi

mongoliancamp1

Di dalam tenda diberikan 6 botol air mineral, 1 teko air panas, 2 cangkir lengkap dengan teh + gula + kopi. Setiap sofa bed mendapat kelengkapan 1 bantal + 1 sprei + 1 selimut + 1 handuk mandi. Ada 2 kamar mandi yang terletak di kanan dan kiri wastafel. Peralatan mandi berupa sabun + shampo + sikat gigi + pasta gigi juga disediakan. Kran juga dialiri air dingin dan air hangat. Pokoknya fasilitas di dalam tenda seperti layaknya fasilitas yang diberikan oleh hotel berbintang.

Ini lah kenapa saya sebut sebagai kemping manja. Hahahaha

Kami makan malam di restoran resort yang terletak di depan kolam renang. Sebenarnya disediakan mobil golf untuk keliling area resort, tinggal telpon dari dalam kamar saja. Tapi kami memilih jalan kaki karena kebetulan lokasi tenda kami tidak begitu jauh dari kolam renang, tinggal menuruni anak tangga saja.

mongoliancamp3

Saat pagi menjelang, kami keluar tenda dan berjalan keliling area resort. Pemandangan gunung Salak sangat memikat hati. Udaranya cukup dingin dan segar sekali. Enak banget untuk jalan pagi.

mongoliancamp5Ternyata selain bentuk tenda yang kami tempati, ada juga yang bentuknya kerucut segitiga yang disebut tipe Apache. Kami juga melihat ada yang bentuknya rumah panggung. Fasilits resort ini cukup lengkap, ada lapangan futsal, ada area bermain anak outdoor, ada minimarket, ada ATM, ada kandang kuda, ada tempat pembibitan tanaman.

mongoliancamp4

 

Fayra juga sempat merasakan main Flying Fox. Sayangnya untuk bisa menikmati permainan ini, kita harus merogoh kocek lagi sebesar 50rb/orang. Kirain semua fasilitas bisa dinikmati secara gratis.

mongoliancamp6

 

Trus gimana review kami terhadap tempat ini?

Cukup menarik dan memberikan pengalaman yang berbeda dari sekedar menginap di hotel. Fasilitas OK dan lengkap, sayangnya tenda kami ada masalah dengan air hangatnya. Jadi dalam kondisi cuaca dingin, kami terpaksa mandi air dingin.

mongoliancamp7

 

Makanan di restoran cukup lengkap, harga juga standar, tapi sayang kurang ada rasa bumbu. Bisa dibilang semua masakannya hambar. Kami merasakan dari makan malam sampai sarapan yang disediakan. Padahal menurut teman kantor yang dulu mengadakan acara outing di sini, makanan yang disediakan pihak resort sangat memanjakan lidah. Mungkin saya kurang beruntung aja sih.

Air Terjun – Curug Nangka

Seorang petugas memberi informasi bahwa kami juga bisa menikmati air terjun yang lokasinya tidak jauh dari area resort. Bisa ditempuh dengan jalan kaki sekitar 20 menit. Tapi karena kami membawa orangtua, kami memilih naik mobil ke sana. Jaraknya sekitar 2-3KM dari kawasan resort.

curugnangka1

Memasuki kawasan Curug Nangka, setiap mobil yang masuk dikenakan tiket 3rb sementara pengunjung harus membayar 5rb/orang. Untuk memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, pengunjung harus membayar lagi Rp 2,500/orang. Sampai di tempat parkir mobil, seorang tukang parkir tanpa seragam resmi meminta uang lagi 5rb.

curugnangka3

Dari tempat parkir mobil, kami berjalan sekitar 500 meter melalui hutan pinus yang rindang. Di kanan kiri terdapat warung-warung kecil yang menjual aneka makanan dan souvenir. Sesuai petunjuk, yang paling dekat dengan pintu masuk adalah Curug Nangka. Tinggal belok kanan dan menyusuri jalan kecil berbatu-batu tapi cukup datar, sekitar 300 meter maka kita sampai di air terjun pertama.

curugnangka2

Ini pengalaman pertama Fayra meilhat air terjun langsung dengan mata kepalanya. Sebelumnya Fayra hanya tau air terjun dari foto atau TV. Walau air terjunnya tidak cukup besar dan air tidak begitu deras mengalir, tapi memberikan sensasi tersendiri bagi Fayra.

Sebenarnya kami penasaran dengan 2 air terjun di atasnya, yaitu Curug Daun dan Curug Kaung. Tapi kami tidak punya banyak waktu dan tenaga untuk menyelurusi sampai ke atas sana. Kami putuskan untuk kembali ke tenda, mandi dan sarapan … kemudian check out.

Kami melanjutkan perjalanan di Bogor untuk makan siang di Kedai Kita dan membeli oleh-oleh untuk Rafa di rumah berupa Pizza Kayu Bakar, Apple Pie dan Makaroni Panggang di sekitar jalan Pangrango.

 

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Zuppa Soup

Zuppa Soup

Lihat IG @mbantuk yang menampilkan foto Zuppa Soup, saya langsung tergerak untuk pergi ke supermarket mencari kulit puff pastry. Tapi saya tidak menemukan yang bentuknya lembaran seperti yang mba Tituk sarankan. Terpaksa saya membeli Puff Pastry Block, walau resikonya adalah saya harus menggiling dan memotong sendiri.

zuppasoup1

Resep Zuppa Soup saya modifikasi menyesuaikan isi kulkas:

  • 2 sdm mentega
  • 2 siung bawang putih, cincang kasar
  • 1/2 siung bawang bombay, cincang kasar
  • Ayam suwir, sosis, jagung, jamur, wortel (tergantung isi kulkas)
  • 5 sdm terigu
  • 200 ml susu cair
  • 4 gelas kaldu ayam (saya pakai air + royco saja)
  • Gula, garam, lada bubuk secukupnya
  • Puff Pastry
  • Kuning telur untuk olesan pastry

Cara:

  • Panaskan margarin dalam wajan
  • Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum
  • Masukkan ayam suwir / sosis dan sayuran, aduk sampai matang
  • Masukkan terigu, aduk rata
  • Masukkan susu cair dan kaldu, sedikit demi sedikit sambil aduk cepat
  • Masukkan gula, garam, dan lada bubuk, aduk rata
  • Tuang sup dalam mangkuk tahan panas (cukup 1/2 mangkok saja)
  • Letakkan puff pastry di atas mangkuk dan oles dengan kuning telur
  • Panggang selama 15 menit, sampai pastry kecoklatan
  • Sajikan selagi hangat

zuppasoup

 

Dapat tips hasil gugling nih:

  • JIka menginginkan zuppa yang menggelembung tinggi (high dome), masukkan sup ke dalam mangkuk dalam keadaan panas/hangat. Ketika sup dipanggang akan cepat menghasilkan uang panas dan menekan kulit pastry sebelum sempat mengembang berlapis-lapis. Hingga menghasilkan zuppa yang menggelembung membulat ke atas
  • Jika menginginkan zuppa yang mengembang berlapis-lapis dan tebal, masukkan sup ke dalam mangkuk dalam keadaan dingin. Saat dioven, kulit pastry akan mempunyai cukup waktu untuk mengembang lapisan-lapisannya sebelum sup mendidih.
Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Ayam KFC saus Bonchon

Ayam KFC saus Bonchon

Saya modifikasi resep dari @rahmafenti untuk membuat ayam KFC dengan saus ala Bon Chon.

KFC dan Bon Chon itu adalah nama tempat makan cepat saji yang membuat ayam goreng balut tepung. KFC dari Amerika, sementara Bon Chon berasal dari Korea (kalo gak salah sih).

Trus kalau 2 resep itu digabung, jadi lah ayam goreng ala dapur masrafa

chickenwings2

Resep Ayam KFC:

Bahan perendam ayam:

  • Ayam potong 16 (kalau saya beli 1kg sayap saja)
  • 1 sdm bawang putih bubuk
  • 1/2 sdm garam
  • 1/2 sdm lada bubuk
  • 1 sdm air jeruk nipis

Bahan pencelup (aduk rata):

  • 2 kuning telur
  • 3 sdm maizena
  • 1/4 sdt baking soda
  • 1/4 sdt garam
  • 1/4 sdt lada bubuk
  • air es

Bahan pelapis kering (aduk rata):

  • 250 gr terigu
  • 100 gr maizena
  • 1/4 sdt baking soda
  • 1 sdm bawang putih bubuk
  • 1/2 sdt garam

Cara:

  • Lumuri ayam dengan bahan perendam, diamkan 30 menit
  • Masukkan ayam ke bahan pencelup
  • Masukkan ayam ke bahan pelapis kering, tekan-tekan supaya tepung melekat sempurna. Diamkan 5-10 menit (lebih bagus kalau dimasukkan ke dalam kulkas)
  • Goreng ayam sampai kecoklatan

Saus Bonchon (aduk rata):

  • 2 sdm kecap manis
  • 2 sdm saus BBQ (saya beli merk Delmonte)
  • 1 sd madu
  • 1 sdm saus sambal

Penyelesaian:

  • Lumuri ayam goreng tepung dengan saus Bonchon
  • Sajikan

 

 

Kalo baca resepnya gini kok kayak ribet ya?

Tapi sungguh terbayar kok … bisa bikin anak-anak males jajan ke resto cepat saji lagi.

Saya biasa nyetok ayam balut tepung di dalam kulkas. Pagi sebelum anak-anak berangkat sekolah, saya tinggal menggorengnya sebentar.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn