Rafa berenang

Rafa berenang

Rafa mulai kami ceburkan ke kolam renang ketika umurnya sekitar 9 bulan. Masih digendong didalam kolam, hanya mengenalkan supaya Rafa tidak takut air.

Ketika Rafa masuk TK, pelajaran berenang diberikan 2 bulan sekali. Sampai sekolah tsb membangun kolam renang di area sekolah, baru pelajaran berenang diberikan sebulan sekali. Tetapi begitu masuk SD, mata pelajaran berenang ada didalam mata pelajaran diluar olahraga. Satu kali dalam seminggu Rafa wajib mengikuti swimming class di kolam renang belakang sekolah.

Semakin kesini, frekuensi Rafa berenang semakin sering. Sekarang Rafa bisa 3x seminggu berenang. Hari rabu ikut ekstra kulikuler, hari jumat ikut swimming class (wajib), hari sabtu/minggu berenang bersama teman di sport center komplek rumah kami atau berenang bersama keluarga.

Yang cukup mengagetkan akhir tahun lalu Rafa berhasil memenangkan Juara 2 Gaya Punggung perorangan Putera untuk kelas 3. Gak sia-sia berenang 3x seminggu, biar warna kulit jadi item metalik yang penting pulang bawa medali.

Ketika kami tanya siapa yang menjadi juara 1, Rafa menjawab “itu temanku, atlet renang“. Hehehehe ya pantes aja. Kami menyemangati Rafa, kalo memang mau Rafa pun bisa menjadi atlet seperti temannya.

Akhir minggu kemarin kami mencari club renang di sekitar BSD. Kami datang ke Damai Indah Golf Country Club, tempat dimana kebanyakan sekolah-sekolah umum di sekitar BSD melakukan kegiatan renang. Alhamdulillah kami berbincang dengan salah seorang pelatih renang disitu dan mendapat masukan positif tentang Rafa.

Secara postur, badan Rafa cukup tinggi untuk anak seumurannya. Hal ini akan mempermudah pelatih dan bisa memasukan dia ke kelas lomba apapun. Kalau anak agak pendek, biasanya tidak akan kami ikutsertakan ke dalam kelas gaya bebas. Karena biasanya akan kalah dengan anak yang lebih tinggi.

Kami coba lihat dulu gerakan apa yang sudah Rafa kuasai, nanti kita atur pelatihan seperti apa yang sesuai untuk Rafa. Kalau Rafa mau berprestasi tentunya harus rutin latihan. Tidak ada atlet yang sekali lomba langsung menang. Harus rutin berlatih.

Kalau mau renang untuk kesehatan cukup berenang 2x per minggu. Kalau ingin berprestasi dalam renang, harus latihan 4x per minggu masing-masing 2 jam setiap latihan.”

Sore itu Rafa diminta melakukan semua gaya renang yang sudah dikuasai. Rafa diminta berenang dari gaya bebas, kembali dengan gaya katak. Kemudian maju lagi dengan gaya kupu-kupu, dan balik ke pelatih dengan gaya punggung.

Badan rafa sudah ‘diatas air’, jadi kelihatan ada bakat di olahraga ini. Ada anak yang kurus, tetapi ketika berenang badannya cenderung tenggelam didalam air.

Rafa juga bisa melakukan gerakan dasar renang. Tinggal melatih daya tahan nya aja.

Kolam renang disekolahnya kecil ya bu? Saya melihat setiap 15 meter, Rafa pasti berhenti untuk mengambil nafas. Kalau disini ukuran kolam adalah Olympic Size yaitu 25 x 50 meter. Terlihat sekali setiap Rafa berhenti ditengah, kemudian lanjut lagi. Mungkin terbiasa dikolam kecil 15 meter sudah sampai ujung.

Saya akan mulai melatih Rafa di daya tahan dulu. Secara bertahap Rafa akan kuat berenang dikolam besar ini. Target akhir Rafa harus bisa berenang 3,000 meter per latihan.

Kalau Rafa sudah kuat, baru akan saya latih kecepatan renangnya. Setelah itu baru kita sertakan Rafa ke dalam berbagai lomba. Saya yakin 1,5 tahun kedepan Rafa sudah bisa ikut lomba paling tidak se-Tangerang Selatan.

Karena kami belum pindah ke BSD, jadwal latihan hanya 2x seminggu. Setiap Sabtu dan Minggu jam 7 pagi harus sudah sampai di kolam. Latihan diberikan selama 2 jam. Nanti kalau sudah pindah ke BSD, latihan dilakukan 4x seminggu.

Alhamdulillah 2x latihan kemarin Rafa menikmati kegiatannya. Walau capek tapi dia gak ada beban ngejalaninnya. Cuma komplen “kolamnya gede banget sih ma, gak ada kolam yang lebih kecil?” hehehehe.

Tapi selesai latihan, masih aja gak mau naik dari kolam. Malah asyik main perosotan spiral yang tinggi itu bolak balik sambil lari-lari. Kalo gak diingetin berkali-kali, gak akan mau mandi juga.

Pak Puji, sang pelatih renang memiliki 2 anak. Anak pertamanya perempuan adalah atlet golf nasional. Anak keduanya laki-laki adalah atlet renang nasional tingkat anak, yang sekarang lagi diarahkan ke golf juga. Anak laki itu hanya beda umur 1 tahun lebih tua dari Rafa. Tetapi badannya sudah membentuk selayaknya atlet dewasa aja. Perut kotak-kotak, dada bidang, pundak lebar dengan badan yang tidak terlalu besar.

Rafa bilang “aku mau badan ku kaya gitu ma. Gak gemuk, gak kurus, Tapi keren berotot keker. Bisa kan ma?

Insya Allah bisa ya nak, asal kamu rajin berlatih dan gak cuma semangat diawal aja.

Sebagai Informasi:

Anak yang berprestasi di bidang olahraga bisa diangkat menjadi atlet walikota atau propinsi. Seperti anak Pak Adjie (pelatih renang dari Sawangan), anaknya usia 10 tahun sudah diangkat menjadi atlet renang untuk kabupaten Bogor. Setiap ada lomba, anak tsb diutus sebagai perwakilan dari Bogor atau Jawa barat. Mendapatkan gaji 3-10jt per bulan. Dan setiap memenangkan perlombaan akan mendapat reward lagi. Setiap dikirim lomba, biaya perjalanan lomba bisa dibantu sponsor. Perlombaan yang diikuti sampai tingkat internasional.

Kami sekarang menyalurkan hobinya di bidang seni dan olahraga. Kami lihat dulu sampai titik mana Rafa bertahan. Kami tidak akan memaksa jika nanti Rafa membelokan hobi nya ke bidang lain. Semoga Rafa bisa berprestasi dibidang apapun yang disukai. Amin.

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

5 thoughts on “Rafa berenang

  1. Setuju, jangan memaksa, biarkan Rafa yang menentukan sendiri dia kuat atau tidak.
    Seperti Lily, sekarang sudah ketemu maunya dia apa, tinggal ngarahin saja, dan nganter kemana dia mau pergi 😀
    Ayo, Mas Rafa, kamu bisa!

  2. Hai Mbak, udah 6 tahun usia artikel ini. Gak tau apakah pertanyaan saya masih relevan atau tidak 😀 Mbak masih punya no telepon Pak Puji yg di Golf BSD? Jika ada, boleh bagi ya Mbak. Makasih 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *