The Peak -Hongkong

The Peak -Hongkong

Hari ketiga, 18 Juni 2008

Karena ini hari terakhir kami bisa menikmati Hongkong, de sudah nyiapin jadwal dan rute berpergian untuk hari ke 3 disini. Pekerjaan masguh udah selesai, menurut jadwal harusnya masguh pulang hari ini. Tapi kami memang sengaja perpanjang 1 hari … sesuai dengan rencana libur ke Bali yaitu 4 hari 3 malam.

Kami pergi jam 8 pagi, dari hotel jalan ke Sogo untuk naik MTR ke arah Central Station. De bolak balik liat peta dan mencari papan petunjuk jalan untuk mencari arah jalan ke THE PEAK yang katanya puncak nya kota Hongkong. Gak susah kok, petunjuk jalan disana lengkap banget dan gampang ditemukan hampir setiap 100-200 meter. Jadi gak sampai nanya ke orang untuk bisa menemukan tempatnya.

The Peak Tower ini berdiri 552 meter dari atas permukaan laut. Dari atas gedung itu kita bisa melihat keindahan kota Hongkong. Untuk sampai ke puncak The Peak Tower, kita bisa naik Peak Tram. Kereta kayu ini mulai dioperasikan tahun 1888 yang terus dikembangkan sampai sekarang. Katanya sih sejak dioperasikan sampai saat ini udah sekitar 4 juta orang yang naik Peak Tram.

Teknologi yang digunakan untuk mengoperasikan kereta ini sangat canggih. Bayangkan kereta ini mendaki ke arah bukit dengan kemiringan 45 derajat tanpa pernah terjadi kecelakaan! Kecepatan maksimumnya 6 meter per detik. Panjang rel nya 1,365 meter.

Peak Tram ini jalan mulai jam 7 pagi sampai jam 12 malam, dan selalu ada setiap 10 – 15 menit. Tiket kereta nya aja:

Pulang pergi Dewasa HKD$33
Pulang pergi Anak 3-11th HKD$15

Ada sih tawaran tiket kombo yang sekalian ke teras Peak Tower dan tiket masuk Madame Tussauds (museum patung orang dari lilin). Tapi karena cuaca sangat berkabut, kaya nya rugi kalo beli tiket kombo. Jadi kami cuma beli tiket kereta untuk pulang pergi aja. Kalau hari libur atau wiken, mo beli tiketnya ngantri panjang loh. Untungnya kami kesana saat hari kerja dan masih pagi, jadi gak ngantri sama sekali.

Sampai di Peak tower, pemandangannya sungguh luar biasa. Walaupun cuaca sangat berawan, hujan rintik plus angin kencang dan berkabut…kami tetap aja terpesona. Walau udah bawa kamera gede, tetap aja foto yang dihasilkan enggak maksimal *yah secara lensa nya juga standar hihihihi*

Sayangnya toko dan tempat jual makanan baru buka jam 11. Padahal kami berangkat tanpa sarapan dulu. FYI, harga kamar hotel tanpa sarapan jauh lebih murah loh daripada yang include breakfast. Bedanya bisa HKD$150 alias 150rb rupiah aja. Padahal sarapan paling cuma abis 30-50rb. Kami jalan-jalan didalam Peak Tower sambil liat-liat toko souvenir. Akhirnya sarapan juga di Burger King tepat jam 11. Harga makanan disini lebih mahal dari pada di tengah kota. Yah sama aja kaya beli teh botol di Monas juga lebih mahal kan daripada di Sabang atau Gambir. Padahal gak jauh lokasinya. Cuma karena lokasi wisata aja…bisa mahalin harga.


Ih masguh foto ma cewek…siapa nih?


Gak mau kalah ah…de mo dansa aja sama Bruce Lee. hehehe

Patung manusia seperti itu lah yang ada di dalam Madame Tussauds. Tiket masuk ke dalam cukup mahal;

Dewasa HKD$140
Anak 3-11th HKD$70

Kalau kita mau foto sama beberapa patung tokoh terkenal, ada yang dikenakan biaya tambahan. Misalnya Jackie Chan, David Beckham, dll. Jadi liat-liat dulu kalo mo foto dengan tokoh tsb, cek harus bayar pa enggak.

Belum juga bayar tiketnya, Fay nangis saat didekatin ke arah salah satu patung itu. Jadi kami gak masuk ke dalam Madame Tussauds … Fay pinter deh, kita jadi hemat uang. hahaha

Tips hari ini:

– Kalau emang cuaca di luar bagus dan memang niat mo masuk ke Madame Tussauds juga, mending beli tiket kombo di bawah (sebelum naik Peak Tram). Lokasi tiketnya di sebelah kiri. Kalau yang kanan cuma untuk penjualan tiket tram aja. Beli tiket kombo jauh lebih murah dibanding beli tiket sendiri-sendiri.Tiket kombo itu udah mencakup tiket tram + Madame Tussauds + teras Peak Tower. Sayang kalo dah beli tiket kombo, tapi cuaca diluar berkabut. Gak bisa liat pemandangan juga.

– Toko souvenir yang paling murah itu, toko pertama dari pintu masuk yang ada di sebelah kiri. Ini hasil survey temen yang kebetulan profesi nya Tour Guide. Dia udah bandingin sampai tawar-tawaran harga dengan semua toko yang ada disini. Terbukti yang paling murah disitu. Tapi kami gak beli apa-apa disini. Liburan dengan budget terbatas ya gini, harus rela memejamkan mata ketika lewat depan toko apapun. Jadi maaf kalo gak bawa oleh-oleh.

SEMUA POSTING TENTANG HONGKONG BISA DILIHAT DI SINI

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

9 thoughts on “The Peak -Hongkong

  1. Yah diceritain ajah udah seneng De… inti dari liburan kali ini adalah: jangan berprasangka buruk pada kegagalan(ke bali), selalu ada hikmah dibalik semua itu(ke Hongkong bo!) 🙂

  2. Asyiknyaaa yang liburan ke Hongkong… dibayar kantor pula… mau banget deh De, batal ke Bali tapi malah ke Hongkong… 😀

    Sekarang dah balik di Jakarta lagi dong… gimana anak-anak..? Pasti senang ya, pa lagi mas Rafa yang udah ngerti…

    Mau nagih oleh-oleh niiihhh… ngga usah barang… tapi foto yang super lengkap aja… 😀

  3. menarik bgt mbak postingan ini,yaa krn tahun depan aku ada rencana jg ke hongkong bawa anak pertamaku yg umurnya kira2x baru 10bulan…makanya liat fayra disitu jd PD aja bawa anaku bsk…ngomong2x ttg the peak,cable car 1,5km,trus escalator panjang bgt kynya jadi hal yg jg mesti dilakukan ahaah….sukses mbak n terus share ya info jalan2xnya

  4. Itu cerita menariknya. Cerita galaunya adalah derita 140ribu TKW Indonesia yang diperkosa hak-haknya. Sebagian mereka yang frustasi mencari pasangan lesbian sesama TKW. Ada yang “kulakan” menjajakan kehormatan wanitanya kepada bule. ada yang pasrah berada dalam pelukan PKS (lelaki Pakistan). Sebagian ada yang bunuh diri lantaran tidak kuat menahan derita hidup dalam tekanan ekonomi keluarga dan penipuan teman sendiri. Tidak sedikit dari mereka yang menjual agamanya. Ini hasil survei saya di Hongkong selama seminggu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *