Udah SD nih

Udah SD nih

1st day to elementary scholl
Ternyata begini rasanya punya anak yang sudah mulai masuk SD. Ada rasa haru, bangga, juga cemas.

Teringat 6 tahun lalu ketika berada di ruang bersalin melihat grafik di alat monitor yang menunjukan aktifitas janin mulai naik turun gak karuan. Bingung melihat bidan yang sibuk menghubungi dokter kandungan yang tak kunjung datang. Gelisah melihat 3 perawat yang sibuk bolak balik melihat alat monitor dan memasangkan masker oksigen ke wajah saya sambil meminta saya untuk tenang. Panik ketika dokter datang dan dengan tenangnya berkata “ret…kondisi sekarang GAWAT JANIN. Gerakan bayi mu melambat, oksigen disana berkurang, sebelum kita kehilangan dia…saya putuskan untuk operasi sesar sekarang”. Alhamdulillah, Rafa dapat diselamatkan tepat pada waktunya. Dan sekarang Rafa sudah duduk di kelas 1 SD…bagaimana kami tidak terharu?

Teringat 4 tahun lalu ketika saya membuatkan flash card dari selembar kertas dari kalender bekas. Dengan spidol warna merah saya tuliskan huruf-huruf abjad. Saya gunting menjadi kartu-kartu kecil dan saya tunjukan kepadanya. Walaupun dia tidak peduli dan tetap bermain mobil-mobilan, saya terus berbicara sambil memegang kartu tersebut. Saya hanya melakukan ini 10 menit setiap harinya. Dan ternyata…dalam waktu 3 bulan, rafa sudah mengenal huruf dan bisa membaca 2 suku kata. Dan sekarang Rafa sudah bisa menulis, membaca, berhitung bahkan bisa menghafal 20 surat pendek dan do’a-do’a harian…bagaimana kami tidak bangga?

Sekarang Rafa sudah mulai memasuki masa-masa pendidikan formalnya. Saat ini pun era kompetisi dalam hidupnya sudah dimulai. Kompetisi dalam bidang akademik maupun sosial harus dilaluinya. Semua anak ingin menjadi yang terbaik di dalam kelas. Semua anak ingin menjadi yang terbaik di seluruh kegiatan sekolah. Semua anak ingin memiliki teman dan bisa berteman dengan siapapun dalam lingkungan sekolah. Memikirkan Rafa harus menjalani semua itu….bagaimana kami tidak cemas?

Semoga bekal ilmu yang didapatkan selama Rafa sekolah di TK, akan cukup menjadi pengetahuan dasar untuk menyerap pelajaran di sekolah dasar. Semoga rasa percaya diri yang kami pupuk sejak Rafa kecil, akan cukup menjadi bekal untuk Rafa bersosialisasi dalam lingkungan sekolah dasar. Semoga iman…rasa takut dan cinta nya kepada Allah SWT sang pencipta seluruh alam, akan selalu tumbuh dalam hatinya. Semoga semua itu bisa membentengi Rafa dari hal-hal negatif yang pasti ada di sekitar dirinya.

16 Juli yang lalu, semua jalan menuju sekolah-sekolah macet luar biasa. Semua orang tua dengan haru dan bangga mengantar anaknya ke sekolah di hari pertama. Lampu blitz di sekeliling lapangan upacara terus menyala-nyala. Belum lagi beberapa orang tua sibuk merekam kegiatan anaknya dengan handycam. Apakah fenomena ini biasa terjadi di semua sekolah? Apakah semua orang tua sudah menyadari pentingnya mengabadikan moment-moment bersejarah dalam kehidupan anaknya?

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *