Browsed by
Month: November 2013

Halloween 2013

Halloween 2013

Walaupun Indonesia tidak mengenal budaya Halloween, tradisi ini tetap dilakukan di sekolah Rafa. Bukan hanya sekedar lucu-lucuan, tetapi diharapkan bisa meningkatkan daya kreatifitas anak-anak.

Acaranya tidak hanya berlangsung dalam 1 hari, tetapi hampir 2 minggu.

Kalau di TK dan SD hanya berupa Costume Party dari Story Book Character, nah di SMP acaranya dibagi beberapa sesi. Dimulai dari menghias pintu kelas sampai puncaknya pesta kostum.

Tahun 2013 untuk kelas 7 alias 1 SMP, temanya Fairy Tale. Kebetulan kelas Rafa mendapat jatah “Gingerbread Man“.

Sibuk lah anak-anak satu kelas berbagi tugas dalam menyiapkan hiasan pintu kelas. Kata Rafa yang paling sibuk anak-anak ceweknya dengan sejuta ide. Sementara anak-anak cowok kebagian implementasi alias tinggal nempel-nempelin hiasan ke pintu. Hihihi

halloween4

Saya takjub dengan hiasan anak kelas 9 alias 3 SMP, mereka niat-niat banget. Dan saya paling suka banget dengan pintu kelas berhias “Sherlock Holmes“. Dinding tiang yang mengapit pintu dihias menyerupai batubata. Dan lihat deh nomor pintunya, sesuai dengan nomor apartemen Sherlock Holmes. Belum lagi siluet Sherlock di tiang dan tapak kaki yang dibuat menempel di lantai mengarah masuk ke pintu. Gokil yah!

halloween5

Selain anak yang harus kreatif, orangtua murid ‘terpaksa’ ikut mikir. Duhh tahun ini anak gw pake kostum apa ke sekolah yah?

Rafa sempat minta jadi Mad Hatter, itu loh lakon laki-laki yang ada dalam cerita Alice in Wonderland. Kostumnya bisa lah yah, pake jas papa trus dasinya dibuat dari shawl mama, topi bisa bikin sendiri pake karton. Tapi make-up nya yang tebal itu …. apa bisa?

Saya usulkan Rafa untuk jadi Harry Potter aja yang gampang.

Rafa bilang “Harry Potter is a fantasy fiction icon, not a Fairy tale

Papanya bingung “emang apa bedanya fantasi sama dongeng?

Jiaaahhh papaaaaa …. si anak pun sedikit sebal memberikan penjelasan panjang lebar ke papanya.

Eh papa nyeletuk lagi “kalo gitu kamu jadi tokoh dongeng cerita nusantara aja. Kan gampang tuh jadi Buto Ijo, gak perlu pake baju tinggal cat badan warna hijau. Beres kan?

Hahahahaha *cubit perut papa dengan gemes*

Saya minta Rafa tanyakan ke walikelasnya dulu, alhamdulillah ternyata diperbolehkan.

Kemudian sang mama berpikir bagaimana menyediakan kostum Harry Potter *rasain*

Saya ingat 2 tahun lalu Rafa punya jubah yang dipakai ke acara Halloween sekolah. Saat itu Rafa menjadi salah satu tokoh dalam film SCREAM. Penampilannya seperti dalam foto di bawah ini:

halloween3

Saya copot gambar tengkorak dari jubah, kemudian saya dedel *maapkan kejawiran ini* jahitan tengah jubah supaya menjadi terbelah dua.

Tongkat Harry Potter dibuat sendiri oleh Rafa. Saat kami jogging minggu pagi, sengaja ambil rute ke kampung belakang. Rafa menemukan sebatang ranting pohon yang bentuknya sesuai dengan tongkat sihir Harry.

halloween6

Sampai di rumah, ranting tsb dihaluskan dengan amplas kemudian dicat semprot warna coklat.

Pada hari H, Rafa pakai kemeja putih dan pinjam dasi papanya. Kemudian dilapis dengan sweater hitam standar miliknya. Baru deh pakai jubah dan pegang tongkat.

Simsalabim jadi apa … prok prok prok … ini dia Harry Potter versi keling … hahahahaha

halloween2

Iya kacamatanya beda bentuk, harusnya yang bulat bukan kotak. Sudah sempat melirik frame kacamata bulet yang 20rb-an di ITC, tapi artinya harus membuat lensa minus dan silindris kalau mau dipake Rafa. Kalo cuma frame aja, nanti Rafa gak bisa lihat dengan jelas. Kasian dong ah.

Etapi mirip kan yaaa?

Setidaknya Rafa jadi Harry Potter versi KW lah, beda warna kulit aja kok sis. Hihihi

Have fun at your school’s Halloween party, mas!

Kopdar NyonyaSepatu

Kopdar NyonyaSepatu

Senang banget ketika Noni, yang lebih terkenal dengan nama NyonyaSepatu, bilang mau ke Jakarta. Dan kebetulan hotel tempat beliau menginap terletak bersebrangan serong kanan dengan kantor saya.

Eh gimana maksudnya?

Bersebrangan serong kanan?

Iyaaa … diagonal gitu deh, tapi deket kok.

Saya bilang ke Noni “ketemuan yah, de tinggal kayang atau koprol kesitu

Apa daya pas hari H, pakbos minta saya jadi stuntman menggantikan beliau mengisi seminar di UI. Saya kebagian ngomong di jam 3, padahal janjian ketemu Noni jam 4.

Koprol sana de, dari Depok ke Sabang!

Bersyukur Noni batal ketemu kerabatnya jam 7 malam, jadi saya minta ketemu Noni sekitar jam segitu aja. Dari Depok jam 4 sore, macet sudah menggila. Sampai di Pancoran, saya wasap Dani dan Etty … mereka udah ngumpul aja dong sama Noni dan Maya.

Apa saya turun dari mobil dan nyambung ojeg aja yah?

Alhamdulillah mereka berbaik hati nunggu saya yang katanya paling dekat ke TKP. Sampai kantor saya langsung taruh perabotan lenong (alat demo) dan lari ke Kopitiam. Asli lari, bodo deh kucel banget pasti saat ketemu teman-teman.

kopdarnoni

Senang banget bisa ketemu Noni secara langsung. Dapat bonus kenalan sama Maya pula. Hihihihi. Dan ternyata Noni itu mungil, selama ini lihat foto-fotonya macam seorang model. Ngobrol 1 jam gak terasa yaa, sayang perjalanan ke rumah masih panjang dan harus ngejar kereta. Jadi kami bubar sekitar jam 8 malam.

Semoga pertemanan kita terus berlanjut yah.

3 jam di Korea

3 jam di Korea

Bukan orang kaya kok … cuma berkesempatan transit di Korea selama 3 jam saja. Jadi beneran di Korea numpang makan siang dan pipis doang. Keren yah? Hahahaha

Tujuan utama saya memang ke kota Qingdao.Dan saya sudah pernah mengambil rute:

  • Jakarta – Ghuangzhou – Qingdao
  • Qingdao – Hongkong – Jakarta

Kali ini saya mau mencoba rute baru yang katanya paling cepat: Jakarta – Korea – Qingdao.

Ini pertama kalinya juga saya naik Korean Airlines. Ternyata menyenangkan banget karena pesawatnya baru, bersih, canggih, pramugari nya cakeb-cakeb macam di film drama Korea. Yaeyalah pastinyaaa.

Audio system nya canggih, dan saya bisa colok headset sendiri. Gak perlu pake yang dibagikan mbak pramugari, yang kualitas suaranya suka seadanya. Acara TVnya tentu lebih beragam karena drama & video clip korea berlimpah. Saya juga suka sama colokan mini USB, karena berguna banget untuk ngisi batre beberapa henpon dan power bank selama menempuh 8 jam perjalanan.

korea5

Foto dibawah ini saya ambil sesaat menjelang mendarat di Incheon. Matahari baru terbit, jadi ada semburat merah – kuning di langit yang mulai membiru. Indahnya sulit dilukiskan dengan kata-kata.

korea1

Incheon Airport keren sekali. Transportasi publik menuju airport ini juga sangat terintegrasi dari mulai bus dan kereta. Dilengkapi juga dengan tempat bermain untuk anak-anak. Saya sudah melihat arena serupa di Changi Airport – Singapore. Masih berharap Soeta akan memiliki yang sama. Mari kita aminkan berjamaah.

korea4

Ini yang saya suka sih *abaikan my sleepy head dan mata panda yang tampak sangat jelas yah* …. Korea Traditional Cultural Experience Center.

korea2

Di tempat ini kita bisa melakukan berbagai macam kegiatan tradisional Korea seperti kerajinan tangan dari kertas, melukis kipas, dll. Acara di tempat ini ada beberapa kali sehari: jam 10:10, 11:00, 13:00, 14:00,15:00 dan 16:00

Pemerintah Korea sepertinya lagi jor-joran mengenalkan budaya dan menarik wisatawan. Tepat jam 11:30, 14:00 dan 16:00 ada pawai di dalam airport. Acara ini disebut Walk of The Royal Family. Sepertinya acara ini bertujuan untuk mengenalkan pakaian traditional keluarga kerajaan Korea. Mbak dan Mas yang mengenakan kostumnya ramah dan murah senyum ke wisatawan yang gesit mengabadikan penampilan mereka. Seperti saya ini, langsung rogoh kantong dan mengeluarkan henpon untuk foto-foto mereka.

korea3

Acara dan pertunjukan kesenian tradisional ini ada di semua terminal bandara Incheon loh!

Saya kebetulan mendapat jatah transit di terminal 3. Dan kalau liat di brosur yang saya ambil di airport, ada acara yang gak kalah seru di terminal lain:

  • Di terminal 4 ada Korean Cultural Street, Korean Cultural Museum, dan Traditional Craft Gallery.
  • Terminal 2 ada Korean History and Cultural Gallery
  • Terminal 1 ada Cultural Event dalam sebuah panggung megah

Dan saya telat tahu bahwa pemerintah Korea juga menyediakan Korea FREE Transit Tour. Ngambil brosurnya kok yah menjelang masuk ke Gate. *toyor kepala sendiri*

Jadi yaa, untuk yang transit di Korea bisa memanfaatkan waktu dengan mengikuti kegiatan gratisan ini. Yang didapat lumayan loh:

  • Tour guide dan bus gratis
  • Kita hanya bayar makan dan tiket masuk ke tempat wisata
  • Gak perlu visa
  • Kalau kita bawa koper atau tas besar, bisa menitipkan di Tour Desk atau disimpan dalam Tour Bus.

Pilihan jenis tour bisa disesuakan dengan waktu yang kita punya, antara lain:

  • 2,5 jam –> Incheon Temple Tour
  • 3,5 jam –> Asia in Incheon City Tour
  • 4 jam –> Beautiful Night in Seoul City Tour
  • 5 jam –> Highlight of Seoul City Tour
  • 6 jam –> Korean Culture Tour

Untuk detil apa aja tempat yang dikunjungi dan jam berapa aja tour-nya, bisa langsung datang ke meja petugas Transit Tour yang ada di 4 titik di dalam airport yaaa.

Note to myself : lain kali kalo ke Qingdao akan pilih rute lewat Korea lagi dan memanfaatkan waktu transit untuk ikut tour ini.

Ke Qingdao Lagi

Ke Qingdao Lagi

Maaf jangan bosen sama perjalanan saya tahun ini yah. Kalau dibilang blog ini sekarang seperti travel blog, ya abis saya bingung mau cerita apa selain kegiatan harian saya dan keluarga. Dan kebetulan tahun ini pekerjaan saya lagi padat sekali, nyaris setiap bulan harus pergi ke luar kota/negeri.

Padahal Kamis dan Jumat sebelumnya saya baru dari Bandung, tapi hari Senin berikutnya sudah harus berangkat lagi ke China. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, bulan Oktober ini saya kembali mengunjungi kota Qingdao. Visa baru keluar hari Senin jam 3 sore, sementara jadwal terbang saya hari yang sama jam 10 malam. Mepet memang, tapi alhamdulillah lancar.

qingdao22

Seminggu di Qingdao, saya tinggal di hotel yang berbeda dari sebelumnya. Letaknya lumayan jauh, tapi tampilan dari depannya seperti gedung modern.

qingdao23

Begitu sampai di depan pintu kamar, saya takjub. Seperti berada di dalam gedung China tua. Eh ralat bukan berasa di dalam gedung, tapi berada di sebuah kota kecil.

qingdao33

Padahal furniture di dalamnya modern banget loh.

qingdao24

Besoknya saat menunggu jemputan datang sambil menemani teman yang merokok di luar gedung, kami nongkrong di bawah pohon di depan hotel. Saya sambi upload file dan cek email. Lumayan masih dapat cipatran wifi.

qingdao30

Saya datang ke kota ini seperti biasa untuk mengawasi produksi di pabrik. Tapi rugi kalo udah pergi jauh gak disempatkan liat kanan kiri kan yah?

Udara di Qingdao minggu itu mulai dingin. Makanya semua pose saya di foto, kebanyakan lagi masukin tangan ke dalam kantong jaket. Suhu masih sekitar 7-15 derajat celcius. Tapi angin pantai macam menampar pipi yang chubby ini. Pulang dari sana kulit wajah dan tubuh saya mengelupas saking keringnya.

Main layangan di May Fourth Square

Hari pertama kami tiba masih jam 10an. Setelah check in hotel dan mandi, kami langsung jalan untuk cari makan siang. Hari ini belum ada kegiatan ke pabrik. Harusnya sih badan masih capek setelah menempuh nyaris 10 jam perjalanan. Tapi karena udaranya sejuk menyenangkan, kelar makan siang kami lanjut jalan ke lapangan tugu merah alias May Fourth Square. Ngapain lagi disini kalo gak main layangan?

qingdao36

Sebenarnya ini bukan karena masa kecil kurang bahagia yaaa. Tapi karena masa kecil kebanyakan diabisin dengan main layangan sama kakak-adik yang 2-2 nya laki. Gak bisa dapet angin kenceng dikit, langsung main layangan. Iyes saya beli layangan lagi, kan bentuknya beda sama yang saya beli sebelumnya. Hihihi

qingdao37

Qingdao Central Station

Saat menuju pabrik di hari kedua, kami melewati stasiun kereta terbesar di kota ini. Saya minta pak supir parkir sebentar, saya ijin 5 menit untuk lihat-lihat dan foto-foto. Maklum orang kampung, jadi agak norak. Hahahahaha

qingdao25

Saya suka dengan bangunannya … sangat Eropa sekali. Saya sudah cerita kan yah kalau kota ini dulu dijajah Jerman. Makanya tidak heran kalau sebagian besar bangunan tua disini sangat bergaya Eropa.

qingdao26

Dan seketika usil saya kambuh, saya merayu pak polisi untuk foto bersama. Kurang kerjaan banget kan! Hahahahaha

qingdao27

Pak Polisi yang saya ajak bicara menolak dengan halus. Saya berbisik dalam hati “it’s ok lah. nice try“. Eh ternyata rekan disebelahnya menawarkan diri untuk foto bersama saya. Rejeki namanya hihihihi.

Golden Beach

Menjelang malam, saya mengajak teman-teman ke Golden Beach sekalian cari makan malam di pinggir pantai. Sayangnya karena Autumn alias musim gugur, pantainya sepi. Tapi malah punya kesempatan untuk foto-foto gak penting sih. Hahaha

qingdao28

Cuma orang tropis sih yang nekat ke pantai menjelang musim dingin gini. Gak nyebut anak kampung lagi tuh, diganti orang tropis biar lebih keren dikit. Hihihi

qingdao29

Karena sepi pengunjung, stok seafood dan daging di restoran pinggir pantai tidak segar lagi. Kalau hewan laut memang ditampilkan dalam bak penuh air atau aquarium dalam kondisi hidup, tetapi pilihannya tidak banyak seperti saat kunjungan saya di musim panas bulan Juli lalu. Sementara dagingnya sudah dalam tusukan sate dan dikeluarkan dari freezer. Alhamdulillah sate kambingnya masih lezat walau disimpan freezer entah sudah berapa lama.

Qingdao Old Town

Hari ke 3 di Qingdao kami kebut pekerjaan dan lembur, sampai jam 11 malam baru keluar pabrik. Dengan demikian kami punya waktu longgar esoknya dan saya menghabiskan sore di daerah kota tua. Kami menyusuri Guangxi Lu (alias Prince Henry Road), yang merupakan komplek perumahan orang kaya lama macam daerah Menteng di Jakarta lah.

qingdao31

Ada satu rumah dengan pagoda yang ternyata dibuka untuk umum. Kita hanya diminta membayar 10 yuan untuk bisa masuk ke dalam (dikali Rp 1.600). Dan saya menyesal sampai sini menjelang detik-detik matahari terbenam. Karena pemandangan dari rumah ini keren banget.

qingdao34

Tapi saya tetap bersyukur karena saya bisa menikmati sunset dari rumah di atas bukit ini. Kami hanya diam di sana, menikmati pemandangan, foto-foto sejepretnya, tidak ada yang bersuara. Kami bertiga tenggelam dalam rasa takjub pada Sang Pencipta yang menyajikan pemandangan indah ini.

qingdao32

Ini China, bukan Belanda!

Kata teman saya, “China tuh hebat yah. Gak cuma tas – pakaian – gadget yang dibuat versi KW, tapi kota di Eropa pun ada KW nya disini.” Hahahaha

Hari ke-empat alias Jumat, 25 Oktober 2013, waktunya saya kembali ke Jakarta. Suhu makin menggila, kalo liat di aplikasi weather katanya 8 derajat. Saya pakai baju 4 lapis ajah. Maklum anak tropis gampang masuk angin hehehehe. Biar sampai Jakarta tinggal preteli lapisan baju ini 1per1 di toilet airport.

qingdao35

Sampai jumpa lagi Qingdao …

qingdao38

Jadwal padat sudah menanti di Jakarta. Semangat de! *ngomong ama kaca*