9 Tahun Ngeblog
Minggu lalu timeline twitter rame banget, banyak blogger mengucapkan selamat ulang tahun BLOGFAM yang ke 9. Trus saya jadi ingat, saya kan ngeblog tidak lama sebelum Blogfam terbentuk. Berarti saya juga udah ngeblog selama itu dong?
Langsung deh iseng buka arsip, beneran … pertama kali ngeblog itu Desember 2003.
Yamppuunn udah 9 tahun yah? *teteup gak percaya*
Selama 9 tahun … blog saya mengalami beberapa perubahan, diantaranya:
- Penggunaan kata pengganti penulis
Awalnya saya menggunakan –de– sebagai kata pengganti penulis. Kemudian berubah menjadi –gue-, berubah lagi menjadi –aku-, tapi akhir-akhir ini lebih banyak menggunakan –saya-. Umur memang gak bisa bohong yaa, pemilihan kata pengganti penulis menggambarkan betapa saya juga berubah menjadi dewasa. Hihihi - Gaya penyampaian
Tulisan awal saya seperti layak nya buku jurnal harian. Saya menyampaikan cerita kehidupan harian, dengan gaya seperti bercerita ke seseorang. Semakin kesini, tulisan saya masih seperti bercerita tapi dilengkapi dengan informasi tambahan yang sekiranya dibutuhkan oleh orang lain.Saya juga berusaha menggunakan tanda baca (!,”.’), menempatkan huruf besar dengan semestinya, menjaga paragrap cerita, dll.
Saya banyak belajar dari blog orang lain, pernah saya melihat ada blog yang isinya bagus … tapi saya pusing saat membaca 1 paragrap tapi isinya banyak banget. Mungkin akan lebih enak dibaca kalau tulisan tsb menjadi 3 paragrap. Setelah itu saya memperbaiki tulisan saya, supaya tidak melakukan kesalahan yang sama. Karena saya tidak mau orang lain juga pusing saat membaca cerita saya.
Saya masih belajar menulis dengan baik dan benar mendingan, supaya penuturan ceritanya lebih enak dibaca orang lain. Saya masih suka banyak tanya ke bu guru Bahasa Indonesia saya via YM. Alhamdulillah Retma baik hati dan sabar ngajarin saya. Semoga Retma gak capek dan gak bosen aja *jangan lo suruh gw kuliah lagi ambil jurusan sastra ya, ma!*
Ternyata menulis itu susah yaaa *elap keringet*.
- Isi tulisan
Saya menulis apa saja yang ada di kepala dan kadang di hati. Gak jarang di awal blog ini tayang, saya menulis ulang apa yang saya baca dari sebuah buku. Sekedar untuk mengingatkan diri saya akan cerita bagus yang meninggalkan jejak di hati dan pikiran saya. Jadi kalau saya pingin baca ulang, tidak harus pusing mengingat dimana saya simpan buku tsb. Saya tinggal memasukan kata kunci yang saya cari, ke dalam kotak SEARCH di sisi kanan blog ini.Semakin kesini saya memperbaiki isi tulisan, berusaha berbagi informasi dengan yang baca. Walaupun saya belum bisa menulis seperti format artikel. Isinya juga gak jauh dari kehidupan sehari-hari saya.
Suami saya adalah kritikus isi blog ini. Saya dilarang keras menulis sesuatu yang tidak terjadi dalam hidup kami, apalagi kalau ditulis hanya untuk ‘pencitraan’ … wah bisa marah deh bapak kritikus ini. Beliau selalu cek blog ini setiap ada tulisan baru, hal ini membuat saya berpikir dan waspada sebelum menulis cerita. Beliau tidak suka kalau saya publikasi hal-hal yang terlalu pribadi atau mungkin tidak pantas dibaca orang lain. Apalagi kalau isi tulisan saya cuma marah-marah, keluhan, ngomongin atau nyindir orang lain, beliau pasti protes. Kadang beliau juga kasih saran, supaya saya menulis tentang sesuatu dan itu membuat saya suka jail menanggapi “bikin blog sendiri aja kali deh, tulis sendiri apa yang mau kamu ceritain” Hehehe
- Template
Template blog ini mengalami beberapa perubahan, begitu juga dengan hiasan di kanan kiri atas bawahnya. Awalnya masih semangat gonta ganti template. Makin kesini makin males. Duh, mending bikin tulisan baru aja deh dari pada harus utak atik template lagi. - Konsistensi
Nah ini penyakit bloger deh. Membuat blog itu gampang banget, banyak pula engine gratisan. Tinggal register, pilih nama, isi deh.Yang susah adalah konsisten menulis nya.
Saya bukan tipe orang yang bisa menulis dengan tenggat waktu. Misal menargetkan diri harus update seminggu sekali, atau bahkan setiap hari. Kadang 1 postingan, saya tulis dalam waktu 1-2 minggu.
Saya menulis di sela kesibukan saya. Dapat ide, langsung mulai buat tulisan. Dari 1 paragrap menuju paragrap lain, tidak bisa dikerjakan dalam sekejap. Seringnya saya simpan draft dulu, nanti kalo ada waktu lagi dilanjut nulisnya. Tidak jarang saya kumpulkan foto-fotonya dulu, edit foto, baru kemudian dibuat tulisannya.
Saya juga masih belum bisa konsisten menjawab komen yang masuk. Padahal yang komen di setiap tulisan saya juga tidak banyak. Saya pilih waktu luang digunakan untuk blogwalking, jadi kadang menjawab pertanyaan langsung aja di blog penanya sambil memberikan komen atas tulisannya. Atau kadang saya kirim email, kalau memang jawaban yang diberikan cukup panjang.
Dari blog saya belajar dan melatih diri untuk terus menulis. Seiring perubahan gaya dan isi tulisan, saya juga ikut tumbuh menua dan berubah.
Dari blog saya mendapatkan banyak teman, menggali banyak informasi dari tulisan orang lain, juga bisa belajar tentang kehidupan. Karena cerita kehidupan orang lain, bisa menjadi pelajaran untuk hidup kita sendiri.
Saya yakin bahwa tulisan bisa menimbulkan persepsi yang berbeda. Tulisan tidak ada intonasi, sehingga mungkin bisa diterima lain oleh pembaca. Haters (para pembenci) ada di manapun, tidak hanya di dunia nyata tapi juga di dunia maya. Walau tulisan sudah diniatkan untuk berbagi cerita dan pengalaman, bisa dianggap pamer atau melecehkan. Reaksi dari pembaca juga bisa bermacam-macam: ada yang tersinggung, ada yang teritimidasi, ada yang merendahkan, kadang ada juga yang terinsiprasi atau pun termotivasi.
Shit is every where, just different shape and smell. What we have to do is flush it away!
Hehehehe maap jorok banget ah kiasannya.
Tapi bener deh, semua itu bisa terjadi. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.
Apakah kita akan berhenti menulis atau bahkan menutup blog, hanya karena menerima komentar negatif dari orang lain?
Apakah kita akan merasa besar kepala, saat menerima banyak puja puji dari orang lain?
Apakah kita akan tidak peduli dengan semua reaksi pembaca, dan terus menulis apa yang ada di kepala kita?
It’s your blog, it’s your style, it’s your choice and it’s your responsibility.