Browsed by
Category: Jalan-jalan

Wisata Pura – Bali D2

Wisata Pura – Bali D2

Hari ke 2 di Bali, 21 Dec 2013

Jam 9 pagi kami dijemput mobil sewaan lagi untuk melakukan wisata Pura. Kami ingin mengenalkan bentuk rumah ibadah agama lain ke anak-anak. Selama ini mereka kan hanya melihat gambarnya dari buku pelajaran sekolah saja.

Nama pun Bali yah, sejauh mata memandang pasti banyak wisatawan. Bahkan ada tagline “every day is holiday in Bali“.

Fayra nyeletuk “I don’t think we’re in Indonesia now because I always see bule everywhere we go and even mbak-mbak in Indomaret speak English

Jiahahaha ya gitu deh Fay, ini Bali nak. Mereka ngomong inglis karena yang datang gak bisa bahasa Indonesia kan.

Pura Taman Ayun

baliday22

Kunjungan pertama hari ini ke Pura Taman Ayun yang terletak di desa Mengwi sekitar setengah jam dari Denpasar. Untuk wisatawan lokal dikenakan tiket masuk sebesar Rp10rb per orang. Kalo pak supir yang penduduk Bali sih gratis tuh.

baliday26

Pura taman ayun di bangun pada tahun 1634 oleh Raja Mengwi dan sempat hancur karena gempa bumi hebat tahun 1917 . Perbaikan secara besar-besaran dilaksanakan tahun 1937. Sekeliling area Pura merupakan parit/kolam yang konon jaman dulu digunakan sebagai pelindung.

Dibawah ini sebagian dari jepretan Rafa:

baliday24

Di sini pak supir merangkap jadi tour guide dan menjelaskan ke Fayra tentang adat orang Bali. Fayra kritis dan semua detil ditanyakan. Dari mulai “kenapa banyak kembang di wadah kecil di pinggir jalan?” sampai “kenapa harus mengadu ayam? kan kasian ayam disuruh berantem

Di bawah ini hasil jepretan pak supir menggunakan henpon saya:

baliday21

Lumayan kan jadi punya foto ber4.

baliday23

Pura Tanah Lot

Kunjungan berikutnya kami pergi ke Tanah Lot yang terletak di desa Beraban. Wisatawan lokal dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp10rb per orang, sementara mobil dikenakan Rp15rb. Wisatawan di tempat ini jauh lebih banyak daripada pengunjung di Pura Taman Ayun. Memang pura Tanah Lot ini paling terkenal sih, sudah menjadi icon Bali.

Kami datang disambut dengan hujan gerimis. Membuat kami harus berteduh di sebuah tempat macam balai pertemuan. Hujannya kayak bercanda sih. Sebentar agak deras, tapi kemudian hilang dan cerah. Begitu kami keluar dan asyik lihat-lihat, eh hujan turun lagi. Kami lari mencari tempat berteduh lagi, trus hujan nya hilang. Begitu terus beberapa kali. Gemes deh.

Selain kendala hujan, air laut hari itu juga lagi pasang. Ombak lumayan tinggi. Membuat kami tidak bisa melihat pura dari bibir pantai dan lebih mendekat. Akhirnya Masguh mencari beberapa titik di atas untuk meletakan tripod, dan kami pun melakukan foto session. Kalo gak bawa tripod, susah untuk punya foto ber4.

Dan ini lah beberapa hasil foto pake TRIPOD:

baliday25

Katanya sih paling bagus melihat pemandangan matahari tenggelan di sini. Tapi cuaca gak mendukung banget. Kami memilih meninggalkan tempat ini karena perut juga sudah minta diisi.

Sebenarnya kami ingin melihat pura Ulun di danau Batur – Kintamani. Tapi lokasinya jauh ke utara pulau Bali, sementara saya dan Masguh ada janji jam 15:30 di hotel. Akhirnya kami memutuskan untuk langsung balik dan mencari makan siang di perjalanan menuju hotel saja.

Rafa dan Fayra menghabiskan sore itu di Kids Club – Novotel Nusa Dua. Hotel ini memang menyediakan rumah bermain yang bisa dinikmati secara cuma-cuma oleh tamu nya. Ada berbagai aktifitas yang dilakukan untuk anak-anak, mulai dari mewarnai gambar, cooking class, crafting class, dll. Setelah bosan dengan permainan di dalam, Rafa dan Fayra memilih berenang.

Anak-anak memilih tidur lebih cepat malam ini. Gak sabar menunggu pagi menjelang karena mereka akan mencoba berjalan di dalam laut. Wuihhh kayak gimana tuh?

Tunggu posting berikutnya yaaaa

Semua posting tentang Bali bisa dilihat di sini

Bali Safari – D1

Bali Safari – D1

Hari pertama di Bali, Jumat 20 Dec 2013

Supaya liburannya maksimal, kami sengaja mengambil flight pertama yaitu jam 6 pagi. Walau artinya semua harus bangun jam 3:30 pagi, mandi dan siap berangkat jam 4. Sholat subuhnya di bandara. Wajar deh kalo Fayra terlihat masih ngantuk saat boarding.

baliday11

Sebenarnya pihak hotel sudah menyiapkan antar jemput dari dan ke bandara, tapi tamu baru bisa check-in hotel jam 2 siang. Maka begitu sampai di Bali sekitar jam 9 pagi, kami langsung menuju ke Bali Safari naik mobil sewaan yang sudah menjemput di erpot.

baliday12

Harga tiket resmi nya bisa dilihat di sini ya.

Kebetulan saya dapat harga lebih murah waktu ke Garuda Travel Fair di JHCC – Senayan. Niatnya ke travel fair nyari tiket pesawat, ternyata harganya sama kayak beli online. Akhirnya malah berburu paket wisata keluarga yang murah meriah. Kami dapat paket keluarga untuk Bali Safari seharga 800rb untuk ber4 sudah termasuk nonton Agung Show. Padahal harga normalnya $49/org, dikali $ yang lagi gak sopan >12rb kan lumayan ya ceu!

Sampai di pintu masuk Bali Safari sekitar jam 11 siang. Voucher kami tukarkan di ticketing desk dan diberikan gelang. Pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam, petugas memeriksa semua tas pengunjung di pintu masuk. Kalo botol susu bayi dan air putih masih bisa dibawah masuk sih.

baliday13

Kami melihat peta dan jadwal pertunjukan, pas banget ada Elephant Show jam 11:45 di area Kampung Gajah. Di sini kita bisa naik bus untuk keliling seluruh wahana di dalam. Di pemberhentian pertama, kami turun.

baliday14

Pertunjukannya bercerita tentang hubungan manusia dan gajah di pedalaman Sumatera. Moral Story untuk anak-anak bahwa kita tidak boleh menyakiti gajah kalo gak mau diserang oleh gajah. Di akhir pertunjukan pengunjung boleh naik ke atas untuk memegang gajah dan berfoto bersama.

Di sekitar area ini pengunjung bisa jalan-jalan dengan menaiki gajah dan onta. Bisa juga foto bersama ular dan macan. Sayangnya kegiatan tsb harus bayar karena tidak termasuk tiket utama. Kebetulan Rafa dan Fayra sudah pernah naik gajah di Bangkok, jadi di sini gak minta naik gajah lagi.

Setelah liat pertunjukan gajah dan beberapa binatang yang ada di dalam kandang, kami ikut Safari Journey. Sama sih kayak di Taman Safari – Puncak, tapi di sini tidak ada mobil pribadi yang masuk ke dalam. Kami keliling melihat binatang dari dalam bus yang disediakan Bali Safari. Saya melihat Bali Safari dikelola lebih profesional. Antrian untuk naik bus, prasarana yang disediakan sangat memadai, kebersihan sangat terjaga bahkan toiletnya pun kinclong sekali lengkap dengan tisu dan air berlimpah. Mushola juga dilengkapi dengan sandal jepit, mukena dan sarung (untuk pria yang pakai celana pendek tentunya). Pemandu wisata di dalam bus nya sangat informatif dan bisa mengajak pengunjung untuk berinteraksi.

Rafa sibuk jadi tukang foto selama di sini. Kamera gak lepas dari tangannya.

baliday15

Sementara Fayra jadi foto modelnya.

baliday16

Kami keliling melihat binatang sekitar 1 jam lebih. Pas selesai, pas waktunya nonton Agung Show di Bali Theater. Cuma ada 1 kali pertunjukan setiap hari nya, yaitu jam 2:30 sampai jam 3:30.

Pengunjung dilarang membawa henpon, kamera atau perekam video ke dalam teater. Semua tas dan bawaan dititip ke petugas. Tenang … keamanan terjaga kok. Gak ada barang yang hilang selama dititipkan.

baliday18

Teater ini berkapasitas 1200 kursi. Teknologi multimedia nya (lighting dan sound system) canggih dan keren banget. Pertunjukannya bercerita tentang sejarah kerajaan Bali. Semua pertunjukan seni dari mulai wayang, gamelan, tarian, drama, sampai atraksi hewan (burung, gajah, bebek, dll) disajikan secara sempurna. Semua percakapan disampaikan dalam Bahasa Inggris. Foto di atas saya pinjam dari websitenya.

Kelar pertunjukan kami menuju Water Park. Saat beli tiket dan lihat website, katanya harga tiket sudah termasuk wahana ini. Kami juga sudah membawa baju renang dan peralatan mandi untuk anak-anak. Tapi sampai di pintu masuknya, petugas bilang harus bayar lagi 50rb per orang. Kecewa tentu saja, ditambah langit yang mendung gelap. Khawatir hujan turun, kami membatalkan acara main air di sini.

baliday17

Kami lanjut ke arah belakang untuk melihat FUN ZONE. Setiap wahana permainan, kita harus beli tiket lagi. Tapi kami tidak melihat ada petugas di tiap loketnya. Gak ada petugas dan gak ada orang yang naik mainan.

baliday19

Hujan mulai turun walau cuma gerimis. Kami mencari pintu keluar. Tapi sebelumnya mampir dulu ke Fresh Water Aquarium. Pas banget dengan dimulainya pemberian makan ikan Piranha, jam 4 sore. Kayaknya timing ini diperhitungkan dengan matang oleh pihak Bali Safari yah. Jadi dari satu wahana ke wahana lain semua pas banget waktunya.

Jam 5 tempat ini ditutup. Akan dibuka lagi jam 7 malam untuk Night Safari dengan harga tiket yang lebih mahal karena termasuk makan malam. Kami pun naik mobil sewaan menuju hotel. Tak lupa mampir di jalan untuk makan malam.

Begitulah kami menghabiskan waktu untuk hari pertama di Bali. Ternyata jika mengunjungi Bali Safari membutuhkan waktu seharian penuh. Untuk yang mau main air juga di sini, jangan lupa bawa peralatan basah-basahan yaaa.

Ditunggu cerita hari selanjutnya, kalo untuk rincian itinerary dan biaya … seperti biasa akan dibuat posting tersendiri. Semoga bermanfaat.

Semua posting tentang Bali bisa dilihat di sini

Berlibur Ke Bali

Berlibur Ke Bali

Alhamdulillah akhirnya kesampaian juga kami membawa anak-anak untuk berlibur ke Bali. Walaupun baru terlaksana 5 tahun setelah rencana pertama yang terpaksa kami batalkan tahun 2008 lalu.

bali1

Beberapa bulan lalu saya menerima tawaran menarik untuk menginap di Novotel Nusa Dua dengan harga kamar disc 70%. Yang harusnya 2jt-an, cuma harus bayar 500rb per malam. Gimana gak tergoda dong?

bali6

Dapat kamarnya Deluxe King, dengan ukuran tempat tidur yang muat untuk kami ber4. Kamar mandinya lebih luas dari kamar tidur saya di BSD. Pelayanan dan kebersihannya memuaskan. Yang paling asyik adalah hotel ini punya private beach dengan pasir yang bersih.

bali2

Anak-anak senang bisa puas main di pantai yang gak banyak batu karangnya. Karena pengunjung masih sepi, berasa pantai ini beneran milik kami pribadi. Puas banget motoin anak-anak di sini.

bali5

Jauh hari saya merencanakan bahwa liburan ini harus ada pengalaman baru yang bisa kami berikan untuk anak-anak. We’re not shopper, just experience buyer. Jadi tidak ada kunjungan ke pusat perbelanjaan walau sebenarnya pernak pernik di Bali sungguh menggoda iman. Kami cuma asyik main di pantai dan melakukan aktivitas air dari mulai snorkeling, marine walk dan banana boat. Pokoknya aktivitas yang kami lakukan harus bisa dinikmati oleh Fayra juga.

bali4

Fayra akhirnya merasakan juga pengalaman pertama snorkeling, walo setelahnya dia bilang “I’ve tried and I don’t like it. Can I go up there?

Kami memang mendidik anak-anak untuk berani mencoba sesuatu yang baru, baik itu makanan ataupun kegiatan. Prinsip yang kami terapkan adalah HARUS COBA, GAK HARUS SUKA. Jadi ketika Fayra mengalami kesulitan mengatur napas lewat mulut saat snorkeling, kami tidak memaksa Fayra untuk menikmatinya. Semoga suatu saat nanti Fayra mau untuk mencoba lagi dan bisa menikmati keindahan laut dengan suka hati.

bali7

Di sini juga pertama kali kami ber4 melakukan Marine Walk, berjalan di bawah laut dan memberi makan ikan secara langsung. Fayra suka dengan kegiatan yang satu ini, karena dengan alat bantu helm berteknologi khusus membuatnya bisa bernapas melalui hidung layaknya di darat.

bali3

Seperti biasa setiap liburan ber4, Masguh selalu membawa tripod supaya kami bisa punya foto keluarga. Begini lah kami mempersiapkan foto ber4 yang ciamik. Terlihat ribet memang, tapi sebanding lah sama hasilnya. Dari pada minta tolong fotoin orang lain, belum tentu kami puas sama hasil fotonya.

bali8

Kali ini Masguh sudah memiliki asisten yang akhirnya 90% menguasai kamera dibanding papanya. Malah bisa dibilang kalo Masguh jadi keliatan kayak kedi tripod hahahaha. Rafa yang asyik pegang kamera, papa nya cuma gotong tripod kesana kemari aja. Hahaha

bali9

Overall kami menikmati liburan kemarin. Tujuan kami memberikan liburan ini sebagai reward atas kerja keras papa mama dalam mencari uang, reward atas kerja keras anak-anak dalam menorehkan prestasi, menguatkan bonding antara kami ber4 dan memberikan pengalaman baru untuk anak-anak. Semoga kegiatan ini bisa memperkaya mereka.

Bingung nih mau cerita detil liburannya yang konon sudah ditunggu teman-teman untuk bahan acuan liburan mereka. Enaknya ditulis per hari di sana, atau per tempat wisata?

Selamat menikmati liburan akhir tahun untuk teman-teman semua!

Semua posting tentang Bali bisa dilihat di sini

Prestasi Rafa Akhir 2013

Prestasi Rafa Akhir 2013

Di penghujung 2013 ini, Rafa kembali menorehkan prestasi. Saya merasa 2 prestasi besar yang pernah ditulis di sini dan lulus SD dengan nilai gemilang sudah cukup memuaskan bagi kami selaku orangtua Rafa.

2 minggu lalu Rafa bilang ke saya kalo diajak temannya untuk ikut tanding futsal di Singapore. Teman-teman sekolah Rafa ikut club bola di Gading Serpong, dan kekurangan pemain untuk bisa dikirim ke sana. Dia mengajak teman-teman pemain tim inti U12 sekolah untuk gabung bersama club nya.

Setelah saya dan suami bertemu pelatih club serta mendengarkan penjelasan tentang lomba futsal ini, kami sepakat untuk memberikan kepercayaan kepada Rafa untuk ikut serta.

Lomba ini gak gratis, tiap peserta diminta kontribusi $280 untuk biaya akomodasi (hostel dan makan 3x/hr) dan transportasi selama di sana. Lomba dilaksanakan 2 hari berturut-turut, Sabtu 13 Dec & Minggu 14 Dec. Per hari bisa main 4 game. Karena hari Minggu mereka selesai sore, maka kepulangan dijadwalkan hari Senin. Dikenakan lagi biaya extend satu malam sebesar $60. Biaya ini belum termasuk tiket pesawat PP.

Kalo sekedar melihat biaya yang dibutuhkan tiap peserta, memang tidak murah. Tetapi kami tertarik dengan konsep pertandingan yang diikuti juga oleh beberapa negara tetangga lain. Tidak seperti tahun sebelumnya dimana setiap negara mengatur sendiri akomodasi dan hanya berjumpa pemain dari negara lain di lapangan, tahun ini penginapan seluruh peserta dan kendaraan sudah diatur panitia. Jadi pemain tidak hanya bertemu di lapangan, bisa berinteraksi saat makan dan ketika istirahat di penginapan.

Kami berharap Rafa bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk berteman dengan pemain dari negara-negara lain dan juga merasakan atmosfir kompetisi di luar sana. Untuk mengikuti kegiatan ini, Rafa juga harus membangun rasa percaya diri yang tinggi, dan dituntut untuk mandiri. Di luar peserta, coach dan panitia, maka orang lain tidak bisa menginap di tempat yang sama dengan mereka.

Setelah Rafa berjanji untuk memberikan komitmen sesuai dengan harapan kami, baru kami mendaftarkan Rafa ke club tsb. Kebetulan paspor Rafa, Fayra dan Masguh habis masa berlaku di saat yang bersamaan. Akhirnya mereka bertiga memperpanjang paspor bersama.

sg20131Melihat foto paspor lama dan baru mereka, mata saya menghangat.

You grow too fast, kiddos!

Kebetulan Masguh ada pekerjaan di Singapore tanggal 16-18 Dec, harus berangkat tanggal 15 Dec. Sementara Rafa berangkat tanggal 14 Dec malam, dan kembali ke Jakarta tanggal 16 Dec siang.

Naluri kami sebagai orangtua, sungguh tidak tega membiarkan anak pergi sendiri ke negeri tetangga. Masguh minta saya untuk ikut mendampingi Rafa ke sana. Tapi kalau saya pergi dan Masguh juga akan berada di sana untuk kerja, kasihan Fayra sendirian sama mbak di Jakarta. Akhirnya diputuskan rombongan sirkus pergi semua bertiga mengawal Rafa.

Rafa berangkat tanggal 14 Dec bersama tim, saya dan Fayra berangkat tanggal 15 Dec pesawat pertama (demi ngirit biaya penginapan 1 malam), kemudian Masguh berangkat tanggal 16 Dec pesawat pertama sesuai dengan tiket yang diberikan dari kantornya.

sg20132

Sebagai bentuk tanggungjawab nya, kemandirian Rafa dimulai dari packing seluruh kebutuhan yang harus dibawa mengikuti list dari Club. Saya menambahkan vitamin, obat oles dan minum untuk otot, kartu EZlink untuk transportasi di Singapore dan uang saku.

Hari Jumat, saya ijin pulang cepat dari kantor untuk mengantar Rafa ke bandara. Saya kirimkan foto-foto keberangkatan ke Masguh yang sedang sibuk di kantor, gak bisa ikut ke bandara.

sg20133

Hahahaha … welcome to parenthood, duhai suamiku!

Malamnya Rafa mengabari saya via Line kalo sudah tiba di Singapore. Rafa juga mengirimkan foto-foto kamar tempatnya menginap. Ternyata mereka tinggal di asrama sekolah Catholic. 1 kamar terdiri dari 3-6 orang.

sg20134

Transportasi dari bandara Changi ke hostel, kemudian dari hostel ke lapangan … sudah disediakan panitia. Lokasi pertandingannya jauh banget di Taman Jurong.

sg20135

Hari Sabtu anak-anak bermain sampai 4 game dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore. Lumayan menguras energi mereka. Pesertanya ada dari Indonesia (ESA dan Al Azhar Kemang Raya), Singapore (ada beberapa club), Thailand, Malaysia dan entah negara mana lagi saya kurang memperhatikan detil. Klub Thailand paling banyak anak bule nya deh, tapi saat bicara cengkok mereka tangtingtung ala penduduk Thailand. Lucu banget.

sg20136

Orangtua yang ikut dari club Rafa cuma saya saja. Anak-anak lain tidak didampingi orangtua mereka karena ini pertandingan mereka yang ke 3 kalinya. Kalau Rafa kan baru kali ini ikut, saya merasa wajib mendampingi untuk melihat kondisi di sana dan memastikan bahwa semuanya well-managed. Jadi kalau tahun berikutnya Rafa ikut lagi, saya bisa melepasnya sendiri.

sg20139

Kelihatan kan betapa posesif nya mama Rafa pada foto di atas?

Hahahaha … saya rasa semua ibu akan melakukan yang sama. Saya lihat club dari negara lain, ibu-ibu mereka juga ikut teriak dan loncat-loncat di pinggir lapangan.

sg20137

Alhamdulillah tim Rafa berhasil masuk final untuk kategori U12, dan menang 4-2 melawan Singapore. Teman Rafa di posisi striker sempat ada yang sudah kepayahan di 3 menit terakhir, tapi pelatih terus menyemangati “Keep playing … hang on … just defense. 3 minutes left

Akhirnya setelah bunyi peluit tanda waktu permainan telah berakhir, dia langsung geletak di lantai dan gak kuat bangun lagi. Sampai ditandu oleh petugas paramedis. Tulang kaki nya keinjek pemain lawan 2x dalam 2 hari di tempat yang sama. Selain itu tubuhnya juga sempat over heat, sampai akhirnya diberikan infus. Kami dilarang masuk ke ruang medis selama treatment dilakukan. Tapi setelah penyerahan medali, kami minta ijin panitia untuk memperbolehkan Rafa masuk dan menyerahkan medali ke temannya dan saya foto untuk dikirim ke orangtuanya di Jakarta.

sg201310

Hari Sabtu sih Fayra masih mau ikut ke lapangan. Tapi hari Minggu, Fayra minta ditinggal di rumah Keisha nya Keluarga Rahman. Dia malas panas-panasan dan bengong doang seharian di pinggir lapangan bola, Fayra lebih memilih main sekolah-sekolahan di kamar Keisha. Untung Masguh sudah datang hari Minggu, jadi saya gak sendirian dan ada teman ke lapangan.

sg201311

Terima kasih tak terhingga kepada Keluarga Rahman yang sudah menawarkan saya dan Fayra untuk menginap semalam di apartemen mereka. Saya mengenal Dessy melalui blog, dan sebelumnya pernah makan malam bersama saat keluarga saya berlibur ke Singapore tahun lalu. Waktu kami pamit, Keisha sedih banget ditinggal Fayra. So sweet.

Ketika Masguh datang hari Minggu, saya dan Fayra pindah ke hotel jatah dari kantor Masguh. Kalau Rafa tetap menginap sama teman-temannya.

Sebagai rewards untuk pencapaian mas Rafa, hari Senin saya membawa Rafa dan Fayra ke SEA Aquarium di Sentosa sebelum pulang ke Jakarta. Masguh tidak bisa ikut karena beliau kesini kan untuk kerja. Jadi hari Senin jadwalnya sudah padat meeting dengan beberapa klien dan baru akan balik ke Jakarta hari Rabu malam.

sg20138

Mas Rafa,
Mama papa adek bahkan uti-akung-mbah mami, semua bangga dengan pencapaian ini. Kamu sudah mampu berkompetisi di negara lain dan menunjukan kemandirian. Pulang pun membawa medali. Terus lah menorehkan prestasi, nak. Mama papa selalu mendukung semua langkah kebaikan mu.

We love you … always!

3 jam di Korea

3 jam di Korea

Bukan orang kaya kok … cuma berkesempatan transit di Korea selama 3 jam saja. Jadi beneran di Korea numpang makan siang dan pipis doang. Keren yah? Hahahaha

Tujuan utama saya memang ke kota Qingdao.Dan saya sudah pernah mengambil rute:

  • Jakarta – Ghuangzhou – Qingdao
  • Qingdao – Hongkong – Jakarta

Kali ini saya mau mencoba rute baru yang katanya paling cepat: Jakarta – Korea – Qingdao.

Ini pertama kalinya juga saya naik Korean Airlines. Ternyata menyenangkan banget karena pesawatnya baru, bersih, canggih, pramugari nya cakeb-cakeb macam di film drama Korea. Yaeyalah pastinyaaa.

Audio system nya canggih, dan saya bisa colok headset sendiri. Gak perlu pake yang dibagikan mbak pramugari, yang kualitas suaranya suka seadanya. Acara TVnya tentu lebih beragam karena drama & video clip korea berlimpah. Saya juga suka sama colokan mini USB, karena berguna banget untuk ngisi batre beberapa henpon dan power bank selama menempuh 8 jam perjalanan.

korea5

Foto dibawah ini saya ambil sesaat menjelang mendarat di Incheon. Matahari baru terbit, jadi ada semburat merah – kuning di langit yang mulai membiru. Indahnya sulit dilukiskan dengan kata-kata.

korea1

Incheon Airport keren sekali. Transportasi publik menuju airport ini juga sangat terintegrasi dari mulai bus dan kereta. Dilengkapi juga dengan tempat bermain untuk anak-anak. Saya sudah melihat arena serupa di Changi Airport – Singapore. Masih berharap Soeta akan memiliki yang sama. Mari kita aminkan berjamaah.

korea4

Ini yang saya suka sih *abaikan my sleepy head dan mata panda yang tampak sangat jelas yah* …. Korea Traditional Cultural Experience Center.

korea2

Di tempat ini kita bisa melakukan berbagai macam kegiatan tradisional Korea seperti kerajinan tangan dari kertas, melukis kipas, dll. Acara di tempat ini ada beberapa kali sehari: jam 10:10, 11:00, 13:00, 14:00,15:00 dan 16:00

Pemerintah Korea sepertinya lagi jor-joran mengenalkan budaya dan menarik wisatawan. Tepat jam 11:30, 14:00 dan 16:00 ada pawai di dalam airport. Acara ini disebut Walk of The Royal Family. Sepertinya acara ini bertujuan untuk mengenalkan pakaian traditional keluarga kerajaan Korea. Mbak dan Mas yang mengenakan kostumnya ramah dan murah senyum ke wisatawan yang gesit mengabadikan penampilan mereka. Seperti saya ini, langsung rogoh kantong dan mengeluarkan henpon untuk foto-foto mereka.

korea3

Acara dan pertunjukan kesenian tradisional ini ada di semua terminal bandara Incheon loh!

Saya kebetulan mendapat jatah transit di terminal 3. Dan kalau liat di brosur yang saya ambil di airport, ada acara yang gak kalah seru di terminal lain:

  • Di terminal 4 ada Korean Cultural Street, Korean Cultural Museum, dan Traditional Craft Gallery.
  • Terminal 2 ada Korean History and Cultural Gallery
  • Terminal 1 ada Cultural Event dalam sebuah panggung megah

Dan saya telat tahu bahwa pemerintah Korea juga menyediakan Korea FREE Transit Tour. Ngambil brosurnya kok yah menjelang masuk ke Gate. *toyor kepala sendiri*

Jadi yaa, untuk yang transit di Korea bisa memanfaatkan waktu dengan mengikuti kegiatan gratisan ini. Yang didapat lumayan loh:

  • Tour guide dan bus gratis
  • Kita hanya bayar makan dan tiket masuk ke tempat wisata
  • Gak perlu visa
  • Kalau kita bawa koper atau tas besar, bisa menitipkan di Tour Desk atau disimpan dalam Tour Bus.

Pilihan jenis tour bisa disesuakan dengan waktu yang kita punya, antara lain:

  • 2,5 jam –> Incheon Temple Tour
  • 3,5 jam –> Asia in Incheon City Tour
  • 4 jam –> Beautiful Night in Seoul City Tour
  • 5 jam –> Highlight of Seoul City Tour
  • 6 jam –> Korean Culture Tour

Untuk detil apa aja tempat yang dikunjungi dan jam berapa aja tour-nya, bisa langsung datang ke meja petugas Transit Tour yang ada di 4 titik di dalam airport yaaa.

Note to myself : lain kali kalo ke Qingdao akan pilih rute lewat Korea lagi dan memanfaatkan waktu transit untuk ikut tour ini.