Hidup Sehat

Hidup Sehat

Waktu nikah sama saya, berat badan Masguh belum sampai 60kg. Eh setelah 10 tahun menikah, berat badannya naik mendekati 80kg. Dasyat yaaa … 20kg dalam waktu 10 tahun aja. Kata orang artinya saya berhasil membuat Masguh bahagia. Alhamdulillah kalo memang iya sih.

tropicana2

Tapi di sisi lain saya khawatir juga. Gemuk kan bukan berarti sehat sejahtera. Apalagi di keluarga Masguh ada keturunan diabetes. Dengan usia yang terus bertambah, maka resiko terhadap aneka ragam penyakit juga semakin tinggi.

Alhamdulillah kantor Masguh memberikan fasilitas untuk General Check Up (GCU) setiap tahunnya. Sekretaris tiap divisi yang mengatur jadwal kapan karyawan harus ke RS terdekat dengan tempat tinggalnya untuk melakukan GCU. Jatah GCU tahun 2014, baru dilakukan Masguh bulan lalu. Dan hasilnya sungguh mengagetkan, Masguh masuk dalam taraf obesitas karena kelebihan berat badan 10kg dari berat idealnya. Selain itu angka kolesterolnya juga lumayan tinggi.

Padahal setahun terakhir Masguh sudah turun 6kg loh. Dengan berat badan sekarang aja, Masguh masih harus menurunkan 10kg lagi kata dokternya. Gimana nih?

Papanya Masguh menderita diabetes. Jadi ada kemungkinan penyakit yang sama bisa menurun ke anak cucunya. Saat ini papa rutin mengkonsumsi obat untuk menetralisir kadar gula darah, olahraga setiap hari, juga menjaga asupan tubuh dengan mengurangi konsumsi gula, lemak dan garam. Mama mengingatkan Masguh untuk melakukan yang sama seperti papa.

Sebagai istri sholeha, saya mendukung setiap langkah yang Masguh lakukan untuk Hidup LEBIH Sehat. Saya rajin browsing mengenai diabetes dan kolesterol. Seneng banget waktu nemu website Tropicana Slim, saya tercerahkan dengan artikel-artikel didalamnya.

Saya baru tahu kalau konsumsi gula pasir berlebih bisa memicu obesitas yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Tak salah bila Kementrian Kesehatan merekomendasikan untuk membatasi asupan gula hingga maksimal 50 gram dalam sehari, atau setara dengan 4 sendok makan.

Sepertinya saya harus mencontoh mama yang selalu mengganti gula pasir di semua masakan dan minuman buatannya, dengan gula rendah kalori atau nol kalori dari Tropicana Slim yang telah terpercaya sejak 40 tahun ini. Karena produk ini membantu dalam mengontrol asupan kalori dan berat badan, serta menurunkan risiko obesitas dan penyakit keturunan seperti diabetes.

Tropicana slim gula rendah kalori dan non kalori mengandung pemanis buatan yang sudah dikategorikan aman oleh Food and Agriculture Organization (FAO), World Health Organization (WHO), dan European Food Safety Authority (EFSA), seperti aspartame, sucralose dan acesulfame.

Tropicana Slim merupakan serangkaian produk sehat dan bercitarasa tinggi yang menginspirasi konsumen untuk hidup sehat lebih lama. Untuk produk gula rendah kalori dan non kalorinya terdiri dari beberapa varian,  seperti Tropicana Slim Classic dan Tropicana Slim Diabtx bagi diabetisi.

Karena papa menderita diabetes maka mama menggunakan Tropicana Slim Diabtx yang mengandung kromium yang berfungsi untuk  mengendalikan gula darah.

tropicana1

Berarti kalau untuk Masguh, saya dan anak-anak di rumah, saya bisa menggunakan Tropicana Slim Classic saja. Sekedar pencegahan terhadap menurunnya penyakit yang diderita papa.

Sekarang Masguh juga mengurangi porsi makanannya dengan menerapkan pola PKtS alias Porsi Kecil tapi Sering. Metode ini membuat karbohidrat kompleks yang kita konsumsi, untuk dicerna dan diserap secara lebih lambat dan stabil. Hal ini menyebabkan kenaikan gula darah dan kebutuhan insulin pun menjadi lebih rendah. Sensitivitas insulin jadi lebih tinggi dan metabolisme tubuh jadi lebih baik.

Dokter minta Masguh untuk olahraga setidaknya jogging 3KM atau sepedaan 10KM dengan frekuensi 2-3x per minggu. Jadi lah Masguh mulai meningkatkan frekuensi olahraga nya. Kalau dulu jogging cuma seminggu 2x plus sepedaan atau golf sesekali … sekarang nyaris setiap hari olahraga apapun walo mungkin cuma 30 menit. Bahkan Masguh juga sudah mulai Yoga bareng teman-teman kantornya.

Peduli kesehatan dengan menjaga asupan tubuh dan melakukan banyak aktifitas ini sebenarnya salah satu bentuk rasa sayang Masguh terhadap keluarga. Sebagai istri tentunya saya senang dengan peningkatan ini. Kami memang bertekad untuk hidup lebih sehat demi anak-anak. Kami ingin hidup lebih lama untuk bisa menyaksikan anak-anak kami tumbuh dewasa dan mendampingi mereka dalam meraih cita-citanya.

Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi?

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

19 thoughts on “Hidup Sehat

    1. suami gw dulu juga gitu Non, terus gw “kempesin” ga boleh makan malam sampe beratnya normal. Padahal istrinya kalo dituduh gendutan sensinya ngalahin nene-nene sakit gigi 😀

  1. OMG!
    Deeeee…si Abah itu dulunya mantan atlit taekwondo lho!
    Waktu pacaran ama gue di awal kuliah, dia punya perut kotak2 kayak penyanyi Korea ituuuuh…
    dan sekaraaaang….duh, gak usah dibahas lah, bikin sakit hati ajah…hihihi…

    Padahal mah, gak pernah dimasakin dan selalu gue bully lho di rumah..hihihi…

    Entar kapan2 aku posting juga ah soal transformasi nya si Abah inih…hihihi,,,

  2. abis menikah suami (dan aku) melebarrr… udah bertekad mulai tahun ini mau switch gaya hidup & rajin olahraga jaga.
    Semoga dilancarin dan kita semua (lebih) disehatkan yaaa.. amiin 🙂

  3. Aku tiap pagi konsumsi teh manis mba, tapi gula pasirnya sedikit itu pun kalau minum teh manis hanya seteguk dua teguk saja, nggak pernah habis satu gelas. Sisanya taro di kulkas yang minum adeku. Katanya kalau teh manis dingin lebih enak dan seger hehehe..

    Jadi suka dag-dig-dug kalau kebanyakan makan makanan yang bergula, lemak, dan garam. Jadi palingan kalau sudah kebanyakan minum teh manis, aku suka minum air putih sebanyak-banyaknya dan sayuran hehehe.. Buah kadang2 saja.

  4. mbak deeee…jangan kebanyakan artifical sweetener. banyak yang bilang itu lebih bahaya dan lebih manis dari gula biasa. aku sih gak suka yg manis2 jadi nggak tau bener apa gak. i guess kalo gak kebanyakan it’s fine. skg aku pakenya honey sih buat minuman. dan brown/white sugar kalo bikin kue. emang sih, sesuatu yg berlebihan memang tidak bagus.

    mamiku kolesterol, dan anak2nya semua jaga makanan skg. tapi waktu di indo 3 bulan kmaren, aduhai deh…semua makanan kalo gak berminyak, digoreng. sedangkan aku disini sebisa mungkin di oven atau dicah aja.

    hidup sehat juga berarti banyakin olahraga biar jantung terpompa dan…jaga makanan. dan jaga makanan itu gak gampang -_-

  5. Samaaaaa.. suamiku dulu juga yang kurussss… sekarang hampir sama sama suamimu… naik hampir 20 kg, huaaaaaa
    Ya semoga semua selalu sehat.. amien

  6. seperti yang udah kita bicarakan di Plangi waktu itu, mari tooss kita bisa memberikan ‘kebahagiaan’ buat suami yess, karena menjadikan tubuhnya ‘menyubur’ hahahhaa *pembenaran diri* suamiku naik 30 kg …

  7. Tau kan betapa gw doyan bgt manis? Pasti susah dipercaya klo sekarang aku minum kopi pun tanpa gula wooohhh berasa turun berat badan De…
    Tapi sejak hamil dan menyusui mulai agak bandel minum teh pake gula lagi kekekeke…

Leave a Reply to ike diyah Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *