Naik Gunung Laoshan

Naik Gunung Laoshan

Ketika menerima berita bahwa jadwal produksi mundur menjadi Senin siang, sebenarnya saya agak kecewa juga. Tapi di satu sisi menjadi berkah tersendiri, karena artinya saya punya waktu untuk explore kota Qingdao. Kebetulan hari itu saya memutuskan untuk tidak berpuasa karena baru menempuh perjalanan nyaris 24 jam dan sampai hotel sudah waktu subuh (jam 3 pagi).

Hari Minggu, 14 Juli 2013, setelah makan siang saya ditawari untuk jalan-jalan ke Gunung Laoshan. Saya pernah melihat review tempat ini di TripAdvisor dan tertarik untuk melihatnya langsung.

Ternyata gunung ini sangat luas dan memiliki 3 titik untuk menuju ke atas nya. Setelah berdiskusi dengan teman-teman, kami memutuskan untuk naik ke gunung Laoshan dari titik yang menuju Beijiushui River Laoshan dan Chaoyin Waterfall atau biasa disebut West Gate. Titik ini juga disebut sebagai Central Line. Perjalanan dari tengah kota Qingdao menuju Loashan pintu barat ini menempuh waktu 40 menit.

Selama perjalanan, kami disuguhkan pemandangan yang luar biasa seperti tampak pada foto di bawah ini: laoshan5

Untuk masuk melalui Beijiushui ini, dikenakan biaya 50 yuan per orang untuk periode 1 April sampai 31 Oktober. Sementara kalau kesini dalam periode 1 November sampai dengan 31 Maret, akan dikenakan biaya 30 yuan per orang. Begitu sampai di parkiran, saya langsung melihat peta untuk membayangkan tracking route yang harus ditempuh:

laoshan1

Huuwwwaaa … jauh amat yah air terjun nya. Titik paling ujung di peta ini harus ditempuh dengan jarak 6.500 meter.Tapi udah sampai sini, rugi kalo gak dijabanin dong. Saya juga udah pake kostum yang nyaman, jeans + kaos + sepatu outdoor yang water and snow proof. Gaya jilbab pun biar gak ribet, cuma saya gulung-gulung ke atas tanpa jarum dan peniti. Kata hijabers sih model tulban, kalo kata teman-teman saya itu model a’a Gym. Hahahaha

laoshan2

Saya salut dengan pemerintah China yang memajukan industri pariwisata dengan belajar banyak dari Singapore. Sampai jadi topik berita di Forbes juga loh. Kebetulan saya baca di dalam pesawat menuju kesana. Hihihihi. Walaupun judulnya naik gunung alias tracking menuju air terjun di gunung Laoshan, jangan dibandingkan dengan perjalanan menuju air terjun Gunung Gede Pangrango yah. Etapi saya ke gunung Gede itu jaman STM ding, gak tau sekarang udah jauh lebih bagus atau masih sama kek dulu.

Di gunung Laoshan, walau perjalanannya jauh dan menanjak lumayan curam, pemerintah sudah membuat jalur tracking yang sangat bagus dan terawat kebersihannya.

laoshan4

Setiap 300 – 500 meter kita bisa menjumpai tempat sampah dan toilet yang bersih. Tapi ingat yaa, cuma di Indonesia yang toiletnya dilengkapi air mengucur berlimpah. Kalau di luar Indonesia, biasanya toilet kering saja yang hanya menyediakan tisu tanpa air kran. Karena itu saya selalu membawa botol plastik kosong yang biasanya saya isi air di wastafel sebelum masuk ke dalam bilik toilet, sebagai bekal membasuh organ penting *ups..maaf*.

laoshan3

Perjalanan ke atas menuju air terjun, menempuh waktu kurang lebih 2 jam. Tapi sepertinya kami menempuh 3-4 jam deh, soalnya sebentar-sebentar berhenti untuk foto dan istirahat. Penuaan itu nyata dan jompo itu berasa yaaa. Hahahaha

laoshan8

laoshan7

Subhanallah … pemandangan di sini benar-benar luar biasa. Udaranya juga sejuk walau masih musim panas. Sulit dilukiskan dengan kata-kata deh. Pokoknya saya sangat menikmati ciptaan Sang Maha Kuasa yang spektakuler ini.

laoshan6

Untuk menuju air terjun, perjalanan dilakukan dengan menyusuri pinggiran sungai Beijiushui. Sayangnya karena kami kesana musim panas maka air sungai sangat kering. Tapi malah menonjolkan batu-batu putih bersih di dalam sungai itu sendiri sih. Batu-batunya besar-besar banget. Saya jadi teringat foto-foto pemandangan di Bangka Belitung yang penuh dengan batu putih besar juga. Semoga suatu hari nanti saya juga bisa menikmati pemandangan Bangka Belitung secara langsung.

laoshan9

Kata teman-teman, gaya saya pada foto di atas dan bawah ini terlihat sangat abang-abang. Macam anak STM mo nantangin berantem. Mosok sih?

laoshan10

Giliran saya bergaya manis sedikit seperti foto di bawah ini, dibilang gak pantes. Gak cocok ama sepatu katanya.

laoshan11

Tukang fotonya kok bawel-bawel amat yaaaaa. Nasib perempuan sendiri nih. Udah dijadikan objek, eh masih juga dikomentarin melulu. Petunjuk arah di gunung Laoshan ini sangat lengkap dan informatif. Semua ditulis dalam 2 bahasa : China dan Inggris.

laoshan12

Perjalanan terberat itu 500 meter terakhir. Medan nya benar-benar curam dan nanjak terus. Pantes banyak yang jual tongkat di pintu masuk tadi. Tau gitu ikut beli juga kan.

laoshan13

Saya pun sibuk bertanya ke sang pemandu “are we there yet?

laoshan14

Air terjun yang dinanti-nanti pun akhirnya tiba di depan mata. Sayangnya sekali lagi karena musim panas, air yang mengalir sangat sedikit. Meski tidak mengurangi keindahannya.

laoshan15

Powwassss banget deh. Dan tentunya males untuk turun ke bawah. Hahahaha Begitu melihat jam tangan, eh udah hampir jam 6 sore. Khawatir gelap saat perjalanan turun. Mengingat kami butuh waktu hampir 2 jam untuk turun, jadi buru-buru jalan lagi deh. Baju kami pun sukses basah kuyup oleh keringat. Sampai tempat parkiran lagi pas menjelang matahari terbenam, nyaris jam setengah delapan malam.

laoshan16

Foto-foto di atas adalah hasil karya saya dan teman-teman tersangka di bawah ini:

laoshan17

Demikian lah liputan pandangan mata dari salah satu sisi gunung Laoshan. Semoga suatu hari nanti saya bisa kembali ke sini dan menyusuri sisi lainnya. Penasaran dengan pintu lain menuju Kuil tempat pendeta Laozi atau terkenal dengan nama Lao Tse atau Tao Te Ching, saat mempelajari ajaran agama Tao. Masih ada 2 jalur lain yaitu The Southern Line dan The Eastern Line yang wajib dikunjungi.

laoshan18

Eh kenapa berangkat ke gunung Laoshan setelah makan siang? Karena pagi nya kami jalan-jalan menyusuri pantai sekitar hotel dan menuju tugu May-Fourth.

Tempat apakah itu? Nantikan posting berikutnya yaaaa *semoga belum bosen*

Semua tulisan saya tentang China bisa dilihat disini

Share this...
Share on Facebook0Share on Google+0Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn0

22 thoughts on “Naik Gunung Laoshan

  1. bah bah bahhhhh! semua postingan travelling elo benerrr2 Ratjoen! duhhh musti nabung lebih giattttt hiks hiks hiksss….cobak ya di Indo tempat2 wisata pegunungan dan waterfall dibuat spt ini, tempat jalan kali yg landai dan bersih dan tpilet yg bersih jugak! penting bangettty iniiii

  2. Jalur pendakian bersih rapi sekaligus indah, kenyamanan yang dipadukan dengan keasrian. Foto terbawah pernyataan diri sang penakluk bebatuan gunung nih Jeng. Terima kasih ya berbagi keindahan wisata di antara tugas. salam

  3. Bagosss yah pemandangan nya..

    Btw iya gayanya bnr2 ky anak STM yah.. tomboi abwesss hehehehe

    Yg foto gaya manis itu coba sepatunya diganti flat shoes mba hahahahaha

  4. gilakk kerenn bangett makk, mau bangett kalo naek gunung tempatnya nyaman haha #efekFilm5cm

    btw Qingdao hebat juga udah manfaatin pariwisata, perasaan kalo di shanghai nemu tulisan bahasa inggris aja setengah mati wekekek

  5. Subhanallah, KEREEEENNNNN banjeettt itu de….ahh sisi lain dari negara China ya setelah yang aku liat kemarin gak terlalu bikin takjub. eniwei, bisa juga gaya manis manja grup de 😀 *kabbboorrrr…..*

  6. andai curug nangka di buat serapih ini… pasti gw mau deh sering kesana #eh, soalnya ga perlu naek pesawat .. hihihi .. salah orientasi

  7. hai hai mbak. wahh potonya bagus2.
    kalo sayah sih, biar sebagus apa, kalo mendaki gunung, ogaahhhhh…
    soalnya udah susah2 payah ke atas, pulangnya pun harus bersusah2 juga.
    hehehehe

  8. emang bagus tempatnya Mba Dhe. Bersiiih banget kayaknya ya. Trus potinya yang katanya kayak anak STM itu… Hihihi. Setuju Mba. 😛

  9. Mbarafa, perkenalkan saya Lilin tinggal di Bogor. Saya mau travellung ke qingdao sendirian. Dan ingin sekali k Mt.Laoshan ,tapi ga banyak situs blog pribadi yg menjelaskan petualangannya di Mt.Laoshan.
    Oh ya sy rencana tanggal 9-14 november 2014 kesana. Apakah tggal sgitu salju ada? Dan pusat perbelanjaan yg murah di sana di mana ya mba?
    Trimakasih..

Leave a Reply to ika Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *