Belajar Dandan

Belajar Dandan

Kata mami, dari kecil sikap cuek saya sudah nampak menonjol. Saya paling susah kalo disuruh pakai rok untuk ke acara resmi, apalagi kalo disuruh pakai jarik saat diberi tugas untuk menjadi penerima tamu di acara hajatan keluarga. Dan mami cuma bisa ngelus dada ketika anak perempuan 1-1 nya ini memilih untuk jadi anak STM.

Sikap cuek itu terbawa sampai saya menjadi dewasa dan menjadi ibu dari 2 orang anak yang beranjak remaja. Saya cuek dalam hal penampilan, baik dari segi pakaian maupun penampakan wajah. Saya baru mulai pake bedak itu ketika Fayra sudah berusia 2 tahun. Baru nyaman dengan gincu pun ketika Fayra sudah sekolah TK. Dengan memiliki anak perempuan yang ceriwis dan memiliki minat tinggi dalam dunia fashion, membuat isi lemari saya lebih beragam. Pelan-pelan saya mulai memperbaiki penampilan.

Tersanjung banget ketika makmin Emak2Blogger meminta saya untuk menjadi peragawati jadi-jadian di acara Srikandi Blogger tahun 2013. Merasa jarang-jarang punya foto dengan wajah dipoles paripurna, saya upload foto di bawah ini ke sosmed.

Saat itu juga saya menuai banyak komentar yang sampai saya capture dan dijadikan blog post yang ini. Silakan klik dan baca kalo dirasa butuh bahan ketawa hehehe.

Untungnya sekarang saya punya teman yang kebetulan mantan penari, Irma namanya. Tangannya tidak hanya luwes dalam gerakan tari, tapi juga luwes dan piawai ketika memoles wajah. Waktu saya diminta menjadi salah satu pembicara di acara Usia Cantik, Irma datang ke rumah saya untuk membantu mempercantik wajah saya. Begitupun waktu kami ada photoshoot di Jogja, Irma dengan cekatan menjadi tukang rias saya sampai foto candid kami diuploadnya ke path.

IMG_3645

Beberapa waktu lalu, Irma mengajak saya untuk ikut belajar dandan di rumah seorang MakeUp Artis cukup ternama di   kawasan BSD – Bintaro. Coba buka IG @linaspahicmua … keren banget deh mbak nya ini. Irma menjemput saya di rumah dan membawa saya ke rumah mbak Lina di D’Latinos – BSD.

Selama setengah hari kami ber 6 (saya, irma dan teman-temannya) diajari berbagai hal tentang wajah. Mulai dari jenis kulit, perawatan wajah, benda wajib yang harus dimiliki untuk memulai makeup, sampai bagaimana memperbaiki kekurangan dan cara untuk menonjolkan kelebihan wajah kita. Untuk masalah alis yang katanya lebih kece kalo bisa mirip logo Nike kebalik, mba Lina memberikan tips tanpa harus mencukur alis.

Neng, alis mah bukan cita-cita … jadi gak usah tingi-tinggi amat!

Etapi saya suka heran sama perempuan yang sudah punya alis, eh dicukur kemudian digambar lagi. Liat tuh laki-laki, gak ada kan yang cukur kumis trus digambar lagi. Hahahahaha

IMG_3646

Anak STM yang sebelumnya cuma belajar gambar teknik digital menggunakan rotring dan tangannya cuma pernah praktek nyolder di lab elektronika … hari itu belajar menggambar alis sampai memasang bulu mata anti badai seperti yang dipopulerkan oleh inces alini.

Saya sudah paham bahwa menyambung rambut dalam Islam tidak diperbolehkan (berkat rajin ikut pengajian … duile pencitraan). Tidak hanya memakai sanggul atau hair extension, tapi pakai bulu mata palsu juga masuk kategori menyambung rambut. Jadi saya tidak akan memakai bulu mata palsu untuk acara apapun. Tapi hari itu saya cuma menantang diri saya, apa benar saya bisa pakai sendiri yang padahal kata perempuan lain hal itu paling sulit dilakukan. Eh ternyata saya bisa! *proud*

Selesai memoles wajah dan foto-foto, bulu mata palsu itu pun saya copot lagi. Hahaha … iya segitu doang 😛

IMG_3648

Hari itu saya berterima kasih kepada Irma yang sudah menggeret paksa saya untuk belajar perlenongan. Alhamdulillah nambah ilmu baru lagi dengan bonus nambah teman baru juga.

Jadi besok lagi kalo saya mau manggung atau ngamen, gak perlu manggil Irma lagi ke rumah hanya untuk sekedar memoles wajah saya. Insya Allah apa yang sudah saya pelajari dari mba Lina, cukup menjadi bekal untuk mempercantik diri.

Ciyeehhh … smoga berhasil, de!

 

 

Can I get aamiin?

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
My Best Friends Wedding

My Best Friends Wedding

Persahabatan saya, kak Indah Juli, @sikiky dan @omduta sudah berjalan selama 14 tahun. Dari blogwalking, ke silaturahmi antar keluarga. Dari yang punya anak satu, dua sampai tiga. Dari anak-anak masih bayik sampai udah pada abg. Dari double, single dan double lagi 😊

Tanggal 6 Mei 2017 kami melakukan pertemuan untuk merayakan kebahagiaan @omduta dan @bebydebear.

Ini kondangan terjauh!

Kondangan yang wajib didatangi karena diundang sejak tahun lalu. Dari mereka pacaran sudah diworo-woro harus hadir. Kami harus mengosongkan jadwal di 6 Mei 2017, gak boleh bentrok ama event triathlon, gak boleh marathon, gak boleh liburan, gak boleh ambil job, gak boleh ke LN.

Sementara kami memesan penganten untuk tidak melarang kami pakai sepatu lari saat pesta, melarang ada dresscode, boleh gak ngasih angpau, boleh makan paling banyak, boleh intip instalive malam pertama 😂😂😂

Kondangan yang jadi kesempatan kami buat melakukan Girls Day’s Out alias Runaway Moms!

IMG_3615

Norak-norak bergembira deh saya bisa ngerasain naik kereta jauh lagi di pulau Jawa. Terakhir saya naik kereta kelas executive itu sebelum hamil Fayra untuk ke rumah mertua di Surabaya. Sementara kalo naik kereta kelas ekonomi itu saat Fayra umur 3 tahun, kami nyekar ke makam bapak saya di Kutoarjo.

Meski saya pengguna reguler kereta Commuter Line Jabodetabek, saya masih aja takjub dengan perubahan KAI yang digagas pak Jonan. Kereta Indonesia sekarang canggih, beli tiket online dan via indomaret, print tiket hanya dengan scan code dari email di henpon. Mesin print berjejer cukup banyak di stasiun.

IMG_3604

Kondisi dalam kereta bersih terawat, colokan charger tersedia di setiap baris kursi, tempat koper di ujung gerbong dan cabin layaknya dalam pesawat terbang. Air dalam toilet berlimpah, gerbong restoran rapih, musholla pun disediakan di dalam gerbong restoran, pramugari dan petugas lain ramah juga cekatan.

Di setiap stasiun yang dilalui juga terlihat sedang terus dibenahi dan pembangunan sana sini.

Free Wifi diumumkan melalui speaker di stasiun. Tentunya hal ini akan sangat membantu wisatawan asing yang saya lihat semakin menjamur di stasiun Gambir.

IMG_3605

Saya dan Kiky bertemu di stasiun Tanah Abang, kemudian naik bajaj bersama ke stasiun Gambir. Sementara kak Indah berangkat dari Jogja. Kami bertiga berjumpa di stasiun Cirebon. Tiba di sana tepat jam 12 siang. Mobil sewaan telah menunggu di stasiun, dan kami pun langsung minta di antar ke Nasi Jamblang Ibu Nur untuk makan siang.

Setelah itu kami minta pak supir mengantar ke salah satu tempat wisata yang ada di dalam kota Cirebon.

Gua Sunyaragi

Gua Sunyaragi memiliki arti kata “Sepi Raga”. Gua ini dibangun oleh cucu Sunan Gunungjati thn 1703 untuk meditasi keluarga kerajaan.

IMG_3606

Total ada 10 gua di dalam area seluas 1,5 hektar.

Gedung Pesanggrahan dibangun tahun 1884 sebagai tempat istirahat setelah meditasi di dalam gua. Ada juga gua-gua yang dibangun sebagai dapur, tempat menyimpan makanan, kamar tidur, ruang rapat sampai tempat pembuatan senjata.

Bangunan yang terakhir dibuat adalah Panggung Budaya thn 1985 untuk pertunjukan seni sendra tari khas Cirebon. Sayangnya akhir2 ini belum ada pertunjukan rutin lagi.

Untuk masuk ke seluruh area dan mendengarkan detil sejarahnya oleh bapak pemandu wisata, dibutuhkan waktu 30-45 menit. Belum termasuk waktu utk membuat propict sosmed 😅

IMG_3608

Harga tiket @10rb, pemandu wisata 50rb.

But it’s all worth it untuk menambah pengetahuan sejarah.

Kasih hape ke bapak pemandu wisata aja, kita tinggal ikuti kemana si bapak jalan sambil dengerin cerita beliau. Dan nurut aja kalo disuruh berdiri di sisi gua manapun. Hasil foto si bapak terbukti ciamik dengan angle yang instagramable 😉

IMG_3607

Setelah puas mendengarkan sejarah Gua Sunyaragi dan pepotoan di siang bolong yang membuat baju kami basah kuyup oleh keringat … kami pun menuju hotel untuk mandi dan berganti pakaian agak serius untuk hadir ke pesta pernikahan yang berlokasi di Hotel Horison Kuningan.

IMG_3609

Sehari sebelumnya Ragil mengingatkan kami, “jangan pake yang runcing-runcing. Acaranya nanti di rumput

Benar aja, dengan kondisi rumput basah … paling nyaman memang pakai sepatu sneaker deh. Masih cocok kok sebagai teman Jarik dan Kebaya.

IMG_3610

Prinsip saya dalam menghadiri suatu acara, sesuaikan gaya berpakaian dengan tema yang dibuat sang pengundang. Kalo ada dresscode yang ditetapkan, maka patuhilah. Karena dengan mematuhi dresscode, itu adalah bentuk apresiasi kita terhadap pemilik acara.

Urusan kaki, sesuaikan dengan tingkat kenyaman kita aja.

Saat datang ke tempat acara, orang akan fokus pada wajah – sibuk sama makanan – asyik bersosialisasi. Gak akan liat kaki 😜 … Kecuali kalo model catwalk yaa, pasti diperhatikan detil dari ujung kepala sampe kaki.

Eh eh eh … demi pernikahan sahabat ini, saya niat jahit baju merah itu sendiri. Dari potong kain sampai jahit membentuk potongan kelelawar, prosesnya memakan waktu tidak sampai 2 jam. Simple but I’m still proud of it! *mpuk-mpuk pundak sendiri*

Malam itu juga kami kembali ke Cirebon. Di hotel kami masih asyik bercerita ini itu sampai akhirnya satu persatu mulai memejamkan mata.

Bubur M Toha

Esok paginya kami berjalan kaki di tengah keramaian Car Free Day. Kami menyempatkan diri untuk sarapan di tempat yang katanya terkenal dengan pembeli yang mengular sampai keluar.

IMG_3611

Bubur ayam = biasa aja di lidah kami

Bubur kacang hijau/hitam = lumayan enak lah, manis dan lembutnya pas.

Porsinya? Kecil kak … pake mangkok soto kudus yang seukuran genggam tangan.

Harga? 3 buryam + 1 burjo = 20ribu.

Kami pun balik ke hotel untuk ngupi dan sarapan yang lebih mengenyangkan. Hahahaha

Cirebon Sultana

Saat jalan pagi, kami sempat belok ke tempat yang lagi kekinian di Cirebon. Nama toko kuenya Cirebon Sultana, milik artis Indra Bekti. Meski jam 8 pagi kondisi toko masih tutup, kami diberi kartu nomor antrian oleh pak satpam. Pas liat angkanya … 38-39-40 aja loh! Padahal toko baru buka jam 10 pagi.

1 nomor antrian untuk 1 orang dan maksimal beli 2 bijik saja.

IMG_3612

Jam 11an kami baru ke tokonya lagi dan menunjukkan nomor antrian ke pak satpam. Setelah beberapa waktu menunggu berdiri di luar karena seluruh kursinya penuh sama pembeli lain, akhirnya kami dipanggil untuk masuk ke dalam toko.

Begitu masuk, cuma ada kasir dan petugas yang mengambilkan kue. Semua rasa dijual dengan harga sama @55rb.

Dengan manajemen antrian seperti itu dan penerapan 1 harga, proses transaksi menjadi lebih cepat dan rapih.

Trus gimana rasa kuenya? Biasa aja sih menurut saya.

Kami curiga kue-kue yang tren sekarang ini dibuat oleh 1 pabrik tapi diluncurkan hampir serentak di beberapa kota oleh beberapa artis. Sosial media menjadi kekuatan mereka untuk mengkomunikasikan produknya.

Seafood H. Moel

Dari Cirebon Sultana, kami naik angkot menuju jalan Cipto untuk menikmati makan siang di resto Seafood H. Moel. Udang bakarnya joss banget!

IMG_3613

Setelah kenyang, kami kembali ke hotel untuk mengambil barang dan lanjut jalan kaki 5 menit ke stasiun. Akhirnya KTP jugalah yang memisahkan jalur kereta kami.

IMG_3614

Sekali lagi saya mengucapkan selamat berbahagia mas Duta dan mba Beby. Selamat menempuh hidup baru di negara tetangga. Semoga Allah mencurahkan keberkahan dalam pernikahan kalian dan mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan. Allahuma aamiin.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Belajar Menjahit Gamis

Belajar Menjahit Gamis

Kegiatan ibu-ibu di komplek rumah saya sungguh warbiyasak!

Dari mulai pengajian, arisan, kegiatan sosial sampai kerajinan tangan semua kumplit.

Kalau diikutin semua, bisa-bisa tiap hari saya meninggalkan rumah. Musti pinter memilih kegiatan mana yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan saya dan bisa memperkaya diri ini.

Alhamdulillah tanggal 28 April 2017 saya mendapat ilmu baru, belajar menjahit gamis dalam waktu 8 jam. Mulai dari mengukur badan, membuat pola, sampai menjahit pakaian.

Anak STM yang cuma pinjam mesin jahit Fayra … mencoba mengoperasikannya dari nol. Masukin benang ke jarum aja boleh nanya meja sebelah.

Alhamdulillah berhasil menyelesaikan 1 gamis untuk diri sendiri.

IMG_3616

Meski jahitan belum rapih dan bentuk potongan belum sempurna, rasanya bangga aja gitu bisa pakai baju hasil keringat sendiri.

Terima kasih atas kesabaran bu guru Widyaningsih Noor dan ketaletanannya membimbing murid 1 per 1.

 

 

 

 

Cihuy jadi punya baju baru utk Ramadhan deh 😉

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Seblak Basah

Seblak Basah

Seblak for bfast as anak lanang’s request.

Pas liat penampakan, “kok beda ama yang dijual di sekolah ku?”

Pas nyoba, “waah ini mah jauh lebih enak dari yang di sekolahku, ma. Ini seblak versi resto, ma

Idung mamade mendadak kembang kempis nih

IMG_3601

 

Seblak Basah

Bahan:
150 gr kerupuk direbus sampai letoy
150 gr makaroni/mie direbus dan tiriskan
Bakso / otak2 / sosis diiris tipis
1 butir telur
Sawi/wortel/daun bawang
Sejumput lada + gula + garam + penyedap
Air secukupnya
.
Bumbu diulek/blender:
5 siung bawang merah
2 siung bawah putih
1-5 batang cabe (rawit/keriting)
1-2cm kencur
.
Cara:
– Tumis bumbu halus dalam minyak panas
– Masukkan bakso/otak2/sosis
– Masukan kerupuk + makaroni/mie
– Tuang air, aduk sampai air mendidih
– Masukan sayuran
– Beri lada + gula + garam + penyedap
– Masukan telur dan aduk2
– Siap disajikan

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Sholat

Sholat

Sharing notes apa yang disampaikan Ust. Arifin Purba yah.

Jumlah total sholat seumur hidup:
– Baru mulai sholat 5 waktu di usia 10 tahun
– Meninggal usia 70 tahun
– Sholat yang dilakukan = 5 x 365 hari x 60 tahun = 109.000 sholat

Dari jumlah total tersebut:
– Berapa yang diTERIMA?
– Berapa yang diTOLAK?

Bisa ditolak karena:
– Menyia-nyiakan sholat
– Menunda-nunda sholat
– Sholat tanpa ilmu
– Tidak mengerti bacaan sholat
– Sholatnya tidak mencegah diri utk perbuatan buruk

Yakin sholat kita diterima semua?

Pantaskan diri dan perbaiki, yuk!

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn