kangen-kangenan

kangen-kangenan

Saya suka sekali dengan quote ini:
“Ada orang yang masuk ke dalam hidup kita,
dan berlalu dengan cepat.
Ada yang tinggal beberapa lama,
dan meninggalkan jejak dalam hati kita.
Dan diri kita pun…
Tak akan pernah sama seperti sebelumnya”



Ada yang berubah?

Teman-teman di foto atas, memasuki hidup saya ketika kami bekerja di kppti tahun 97 – 99. Menjadi akrab karena memang wanita jarang sekali ditemui di gedung belakang yang notabene sebagai tempat penyimpanan (operasional dan pemeliharaan) perangkat telekomunikasi. Karena merasa senasib berada di sarang penyamun, diantara kami terjalin rasa persaudaraan yang erat. Ngobrol di toilet wanita, lembur bareng, nonton bareng, olahraga bareng sampai urusan pinjam baju. Mereka lah orang pertama yang saya datangi di kantor ketika tamu bulanan datang dan laci saya kosong persediaan (kalo cewek baca ini pasti ngerti deh hehehe).

Setelah sekian tahun tidak berjumpa, akhirnya senin 23 Mei kemarin kami janjian untuk bertemu.

miss you all….sist!

Read More Read More

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Monas

Monas

Minggu, 23 Mei 2005
Sesuai dengan iklan di koran dan disini bahwa PLN kekurangan pasokan listrik, maka akan ada pemadaman listrik secara bergilir. Masyarakat sudah dihimbau untuk mengurangi pemakaian listrik. Tapi sejak sabtu jam 11 malam sampai minggu jam 3 sore, listrik di rumah mati sampai 10 kali. Rencananya libur gini mau ngelanjutin ngetik Bab 4. Tapi kalo mati lampu bisa 10x sehari…wah bisa bledug nanti PC saya.

Dirumah panas (gak bisa nyalain AC ato kipas angin), gak ada hiburan (TV atau radio)…enaknya kemana yah.

Akhirnya kami memutuskan untuk jalan-jalan ke monas !

Read More Read More

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Ke Pantai

Ke Pantai


sisi lain utara jakarta

Minggu, 15 Mei 2005
Rafa bangun tidur dan menatap kalender dinding di dalam kamar. Masih enggan dia bangun dari kasurnya. Dia melihat ke arah saya dan papanya

Rafa: tanggal satu lima merah ya ma *maksud rafa tgl 15*
Saya: iya sayang, itu hari ini. ada apa?
Rafa: berarti aku libur dong. Mama + papa libur juga?
Saya: iya nak. kamu mau kemana?
Rafa: kita ke pantai yuk ma

Ke pantai? mana ada pantai di jakarta kalo bukan Ancol. saya dan suami berpandangan sambil tersenyum. OK….pagi ini kita ke PANTAI!


cihuy…ke pantai

Read More Read More

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Rumah Masa Depan

Rumah Masa Depan

ini lah calon rumah kami.
dibangun sejak Februari 2005.
insya Allah selesai bulan Juni 2005.
Kecil tapi cukup untuk kami bertiga.
At least sampai 5-10 tahun kedepan.
Karena dokter belum mengijinkan saya untuk memberi adik buat Rafa.
entah sampai kapan….
karena katanya hal itu akan membahayakan diri saya sendiri.
Semoga teknologi kedokteran semakin canggih,
hingga saya diijinkan untuk membuat beberapa orang calon penghuni lagi.

PS:
untuk yang menanyakan ultah masguh dapat apa? kami tidak merayakan ulang tahun. jadi tidak ada kegiatan spesial. Abis sholat subuh saya meneruskan pembuatan skripsi yang sudah 50 halaman di bab 4…tapi masih butuh 100 halaman menuju bab 5 *sigh*, siang kerja dikantor, sore ke kampus sampai jam 10 malam. sampai rumah tidur kecapekan. Tidak sempat masak, beli kado apalagi membuat suatu pesta. Maaf ya mas

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn