Membangun Masa Depan Anak

Membangun Masa Depan Anak

Karena akhir-akhir ini saya rajin update tentang perkembangan Fayra, ada beberapa komen yang masuk secara japri ke saya:

  • “kok Fayra doang sih, mas Rafa gimana?”
  • “elo kek nya pilih kasih ya, de. Untuk Fayra aja didukung abis-abisan”

Beberapa komentar lain bernada kurang lebih sama.

Sini saya bisikin deh, tidak ada orangtua yang pilih kasih ke anak-anaknya. Semua orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Semua orangtua pasti berharap kehidupan anaknya bisa lebih baik dari orangtuanya. Setuju?

Saya tidak menulis atau upload foto kegiatan mas Rafa karena beberapa alasan:

  • Anak abege ini udah gak mau diikutin mamanya kemana-mana.
  • Anak abege mulai susah dimintain foto (lebih suka jadi tukang poto daripada potomodel)

rafade16

Sekarang mas Rafa sudah duduk ke kelas 9 (SMP kelas 3), baru hari ini selesai melaksanakan Ujian Nasional. Walaupun di sekolahnya tidak mewajibkan UN (terutama untuk anak yang mau lanjut ke sekolah tsb atau ke LN), tetapi kami sebagai orangtua dan warga negara Indonesia, tentunya meminta mas Rafa untuk ikut Ujian Negara.

Dengan kurikulum sekolah yang berbeda jauh dari kurikulum DikNas, tentunya ada perjuangan lebih keras yang harus dilakukan mas Rafa untuk bisa mengikuti UN. Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan saya untuk berhenti kerja kantoran tahun lalu, karena saya ingin mendampingi mas Rafa dalam membangun masa depannya.

Saya menemani Rafa belajar ulang mata pelajaran yang di-UN-kan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA). Terutama 2 pelajaran terakhir yang di sekolah Rafa diajarkan dalam bahasa Inggris. Rafa harus menghafal istilah-istilah dalam kedua pelajaran tsb dalam bahasa Indonesia. Sering Rafa bingung dan bertanya “Jajaran genjang itu apa sih, ma? Belah ketupat itu yang kayak gimana?” Padahal kalau disodorkan gambarnya, Rafa mengerti dan paham rumus apa yang harus digunakan. Belum lagi istilah dalam pelajaran IPA seperti anatomi tubuh, tumbuhan dan berbagai bahasa fisika. Kelihatan sepele, tapi sungguh tidak mudah menghafal ulang dengan bahasa berbeda untuk semua yang sudah dipelajari selama 3 tahun, hanya dalam waktu 2-3 bulan. Akhirnya kami masukan Rafa ke pusat bimbingan belajar, supaya Rafa mendapatkan arahan dari yang lebih jago di bidangnya.

Kasian sih saya melihatnya … Rafa sekolah dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore, kemudian ikut bimbel dari jam 18:30 sampai jam 20:30 (seminggu 3x). Saya tetap mendampingi Rafa latihan soal lagi di rumah, 50 soal dalam waktu 90 menit menggunakan timer seperti simulasi UN (di luar jadwal bimbel). Kami berikan pemahaman ke Rafa, bahwa ini adalah perjuangan yang harus ditempuhnya untuk meraih cita-citanya. Untuk melepas stress, kami mengijinkan Rafa untuk yutuban, nonton TV, main gitar, main bola, juga pergi sama teman-temannya di sela-sela waktu belajarnya. Khusus untuk pertandingan bola (Coca Cola Cup), Rafa mundur di babak penyisihan ke 3 (digantikan oleh teman lain) karena bentrok dengan jadwal tes masuk SMA.

rafade15

Saat saya sekolah menengah dulu, orangtua cuma berpesan “ambil aja jurusan IPA. Lebih gampang untuk nerusin kuliah. Pilihannya bisa lebih beragam

Tapi jaman sudah berubah, persaingan dan pola pendidikan sudah tidak lagi sama. Jurusan sekolah di Indonesia juga lebih beragam dan lebih spesifik. Tidak hanya aneka jurusan multimedia, tapi sekarang pun sudah ada jurusan Sound Engineering, Automotif Design, Fashion Management, dll. Saya sih suka, karena makin spesifik jurusannya maka keahlian kita jadi langka dan pastinya semakin dicari orang.

Jangan lepas anak untuk memutuskan segalanya sendiri. Sebagai orangtua, kita harus terus mendampingi. Bukan hanya sekedar menuruti apa yang diinginkan anak, tetapi kita juga harus menjelaskan konsekuensi atas pilihan anak tsb. Apalagi dalam menghadapi anak remaja, biasanya mereka lebih percaya apa kata temannya, dibandingkan apa kata orangtua.

Selain dalam hal belajar untuk persiapan UN, berikut ini yang kami terapkan dalam mendampingi mas Rafa menyusun roadmap hidupnya:

Kami perhatikan dari kecil mas Rafa suka mainan yang dirakit sendiri, antara lain lego, tamiya dan gundam. Mas Rafa juga senang nonton acara TV seperti Megabuilding Engineering, Home Renovation, dan berbagai acara tentang arsitektur atau design interior di kanal Life Inspired (Indovision ch244). Ketika mendapat tugas pelajaran seni di sekolah, mas Rafa menggambar sederet bangunan dari prespektif sudut jalan. Kami pun bertanya langsung ke anaknya, apa memang memiliki ketertarikan di bidang tersebut? Dijawab IYA olehnya.

Kebetulan kurikulum di sekolah mas Rafa agak berbeda dengan sekolah lain. Penjurusan IPA-IPS yang biasanya dipilih anak saat kelas 11 ( SMA kelas 2), di sekolahnya dilakukan saat naik kelas 9. Ini karena kurikulum Cambridge yang harus ditempuh dalam waktu 4 tahun, jadi penjurusan ditarik ke tingkat akhir SMP. Pelajaran matematika untuk jurusan IPA dan IPS tentulah berbeda, begitu juga dengan mata pelajaran lain. Nilai dari A-levels (yang didapat setelah menempuh 4 tahun tsb), akan bisa digunakan untuk penyetaraan di tingkat universitas dengan bobot 23 SKS. Artinya kalau mas Rafa memilih universitas yang menerima A-levels score tsb, maka Rafa bisa skip 1 semester. Anak senang karena kuliah lebih cepat 6 bulan, orangtua senang karena irit biaya kuliah 1 semester. Hehehe

Pemilihan jurusan IPA-IPS ini tidak dilakukan sembarangan, melainkan melewati proses evaluasi dari pihak sekolah dan komunikasi berkesinambungan dengan anak. Makanya begitu mengetahui Rafa memiliki ketertarikan di bidang arsitektur dan hasil evaluasi nilainya memenuhi untuk masuk jurusan IPA, kami mendukung mas Rafa untuk mengambil jurusan tsb. Jadi selama tahun terakhir di kelas 9 ini, Rafa sudah tidak belajar IPS (sejarah, geografi, dll) di sekolah.

Kami pun mencari referensi universitas terbaik yang jurusan arsitekturnya memang diakui. Rafa memilih ITB yang disambut gembira oleh pak suami (secara almamaternya). Ketika liburan sekolah, diajaknya Rafa mengunjungi kampus tercinta. Dibawanya Rafa keliling lingkungan kampus dan diperkenalkan dengan bangunan di mana anak-anak jurusan arsitektur belajar. Hal ini dilakukan untuk memompa semangat Rafa agar bisa mencapai tempat kuliah yang diinginkannya.

rafade17

PR kami berikutnya adalah mencari SMA terbaik yang lulusannya banyak diterima di ITB. Kami pun mendaftarkan Rafa ke salah satu SMA swasta di Jakarta yang terkenal dengan tingginya angka penerimaan PTN melalui jalur undangan. Sayangnya dari 1200 pendaftar, Rafa tidak lulus tes untuk bisa masuk jurusan IPA di sana. Penyebabnya adalah dari 75 soal, terdapat 20 soal IPS yang sudah setahun ini tidak dipelajari Rafa di sekolahnya.

Pak suami mengingatkan Rafa bahwa apa yang dihadapinya baru seleksi untuk masuk SMA ternama, sementara seleksi untuk masuk ITB bisa diikuti oleh puluhan ribu anak SMA se-Indonesia. Pak suami bahkan mengajak Rafa untuk melihat job fair di Jakarta, supaya Rafa bisa melihat ratusan ribu lulusan perguruan tinggi bertarung dalam mendapatkan mata pencarian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Meski sempat merasa gagal, Rafa bisa menerima kekecewaan itu sebagai cambuk untuk belajar lebih giat lagi. Kami pun mendaftarkan Rafa di SMA swasta lain di Jakarta yang memiliki peringkat di bawah sekolah sebelumnya. Dari 800 peserta tes, alhamdulillah Rafa termasuk ke dalam 100an anak yang lolos seleksi dan diterima untuk jurusan IPA.

Alhamdulillah dengan perubahan pola belajar, semangat yang tak bosan-bosannya kami bisikan ke telinganya, pendampingan 24 jam, doa dari keluarga besar yang tak putus … Rafa bisa melalui UN selama 4 hari terakhir ini. Bahkan Rafa bilang kalau soal-soal UN tahun ini sedikit lebih mudah dari 4x try-out yang pernah dijalaninya. Mungkin karena Rafa sudah sering latihan soal juga, jadi terbiasa menghadapi aneka soal yang disajikan.

Perjalanan mas Rafa masih panjang. Meski SMA favorit sudah ditangan dan UN juga sudah selesai, Rafa masih harus menghadapi Final Assessment (ujian semester terakhir dan ujian praktek) di sekolah. Semoga mas Rafa bisa memanfaatkan dengan baik masa di SMAnya nanti, supaya bisa mendapatkan universitas dan jurusan yang diinginkan. Semoga pendidikan yang ditempuhnya ini bisa menjadi modal dalam menyongsong masa depannya nanti.

Mohon bantu doa yaaaa.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Memperluas Wawasan Lewat Berita Otomotif

Memperluas Wawasan Lewat Berita Otomotif

Ketika pak suami harus menjalankan tugas kantor di luar negeri selama 6 bulan, saya sebagai istri harus siap melakukan semua hal yang biasa beliau lakukan sendirian. Termasuk di antaranya urusan kendaraan (mobil dan motor). Apalagi saya sempat mengalami kecelakaan di jalan tol yang menyebabkan bagian belakang mobil rusak. Terpaksa saya  mengurus asuransi dan mencari informasi tentang perbaikan yang harus dilakukan pada bengkel terpercaya. Saya kan juga gak mau kalau dibohongi orang bengkel, hanya karena dianggapnya wanita tidak mengerti tentang dunia otomotif kemudian biaya perbaikan yang dikenakan tidak masuk akal.

Saya bersyukur menjadi wanita di abad 21, dimana berbagai macam informasi mengenai berita otomotif dan hal-hal yang berkaitan dengan dunia otomotif bisa kita dapatkan lewat berbagai media secara praktis. Aneka macam referensi terkait dunia otomotif bisa menambah wawasan sekaligus pengetahuan kita untuk menekuni atau menggeluti hobi yang disukai. Otomotif itu tidak hanya dunia laki-laki loh. Banyak kok wanita yang menjadikan otomotif sebagai hobi.

mom1

Berikut ini beberapa sumber informasi yang bisa kita manfaatkan untuk mengupdate info-info menarik dari dunia otomotif yang up to date dan terkini, antara lain:

  • Koran

Berbagai koran senantiasa menyajikan informasi dan berita terbaru secara rutin, termasuk berita-berita yang berhubungan dengan dunia otomotif. Meskipun ruang tulisan yang ditampilkan tidak terlalu banyak, namun beberapa informasi yang kita peroleh bisa menambah wawasan atas hobi yang kita kagumi. Selain menggali informasi update seputar dunia otomotif, kita juga bisa mencari tahu berbagai macam berita dari bidang yang lain.

  • Majalah otomotif

Selain koran, majalah otomotif dapat dijadikan referensi hobi yang kita sukai. Biasanya majalah otomotif terbit sebulan sekali. Majalah otomotif membahas berbagai macam hal seputar dunia otomotif, baik berupa berita, tips dan trik, modifikasi dan masih banyak lagi. Semua hal yang ditulis dalam majalah ini hanyalah topik yang berkaitan dengan otomotif sehingga informasi yang kita temukan di dalamnya jauh lebih spesifik. Dengan berlangganan majalah otomotif, tentu saja informasi yang kita peroleh akan semakin banyak dan wawasan seputar dunia otomotif pun bertambah secara efektif.

  • Televisi

Beberapa acara televisi yang menyajikan beragam berita otomotif bisa kita saksikan untuk menambah pengetahuan saat ini. Meskipun berita terkait dunia otomotif cukup jarang ditayangkan secara khusus dan jangka waktunya relatif sempit, namun masih ada beberapa program berita olahraga dan otomotif yang merangkum berbagai kegiatan otomotif dan berbagai macam liputan mengenai dunia otomotif yang ditayangkan dengan gaya yang menarik.

  • Media online

Beberapa situs berita online khusus menyajikan informasi menarik dan berita seputar otomotif dapat kita kunjungi untuk memperbaharui wawasan atas hobi yang kita gemari. Beberapa jenis berita yang ditampilkan dapat berupa tulisan, gambar hingga video yang dapat disaksikan streaming. Aneka macam berita yang biasanya ada di situs online otomotif yaitu mengenai kegiatan yang berhubungan dengan dunia otomotif, komunitas, modifikasi, tips dan trik hingga update informasi mengenai olahraga balap yang berkaitan dengan otomotif.

  • Komunitas dan forum diskusi

Memperkaya ilmu dan wawasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan dunia otomotif juga dapat kita peroleh dengan mengikuti kegiatan komunitas atau forum-forum diskusi online. Selain bisa bertukar pikiran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dunia otomotif, kita juga dapat memperluas relasi dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan sama pada dunia otomotif. Dengan demikian, berbagai macam berita atau hal-hal update yang bersangkutan dengan dunia otomotif akan selalu bisa didapat secara efektif.

Itulah berbagai macam sarana atau media yang bisa dimanfaatkan untuk mengetahui berita otomotif terkini dan mencari tahu berbagai hal yang berhubungan dengan dunia otomotif. Semua sarana dan media yang disebutkan tadi tentu menyajikan informasi yang bermanfaat dan bisa dijadikan referensi untuk menambah wawasan kita seputar dunia otomotif. Dengan kata lain, pengetahuan mengenai hobi yang kita sukai akan semakin luas dan bertambah dari hari ke hari apabila berbagai macam informasi yang ada dalam media-media tersebut dimanfaatkan dengan baik.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Creating Healthy Fun Food

Creating Healthy Fun Food

Seperti kebanyakan ibu lainnya, saya memasak 2x setiap harinya:

  • Jam 5 pagi untuk sarapan dan bekal makan siang anak – suami
  • Jam 5 sore untuk makan malam seluruh anggota keluarga

Saat anak-anak berada di sekolah, saya membuat cemilan untuk dinikmati anak-anak ketika pulang sekolah.

Tapi seperti kebanyakan ibu lainnya juga, saya sering mati gaya saat mengatur menu harian. Boro-boro deh mikir jumlah nutrisi dan cara penyajian yang cantik di piring, yang ada di kepala setiap hari cuma pikiran “besok/hari ini masak apa, ya?” Makanya kadang saat anak-anak dan suami libur, saya juga memilih libur memasak. Makan diluar atau menggunakan jasa pesan-antar, menjadi alternatifnya.

Sabtu 16 April yang lalu, saya bersama 14 orang blogger lain kembali diundang oleh Nutrifood untuk menghandiri Blogger Brunch. Tentu saja saya tak mungkin menolak karena saya selalu merasakan manfaat yang luar biasa setiap menghadiri acara dari Nutrifood. Selain bisa bertemu langsung dengan seleblog yang kece-kece, saya juga mendapatkan pengetahuan tentang nutrisi dari asupan sehari-hari. Semacam membaca kekhawatiran ibu galau seperti saya, tema Blogger Brunch hari itu kok pas banget: Creating Healthy Fun Food

nutrifood13

Gak cuma blogger yang diminta datang dengan dresscode Lovely Red, Nutrifood Inspiring Center yang menjadi  tempat acara juga didandani dengan tema Tropical Red.

nutrifood7

Mas Fendy Susanto, Nutrition Manager dari Tropicana Slim menjadi pembicara pertama dan langsung menampar halus para peserta dengan paparannya. Beliau menampilkan fakta bahwa sekitar 44% orang Indonesia makan di restoran 1-3x seminggu. Padahal beberapa studi menunjukan makan di luar rumah berkaitan dengan peningkatan konsumsi gula, garam dan lemak (CGL) seseorang hingga melampaui batas asupan harian. Hal ini dapat menyebabkan obesitas atau pun meningkatkan resiko beberapa penyakit kronis.

Anjuran batas konsumsi CGL per orang yang disarankan oleh Kementrian Kesehatan RI adalah:

  • 50 gram gula per hari (4 sendok makan)
  • 5 gram garam per hari (1 sendok teh)
  • 67 gram lemak per hari (5 sendok makan minyak)

Karena itu disarankan para ibu untuk dapat menyiapkan makanan sendiri di rumah untuk menjaga gizi dan nutrisi yang baik bagi keluarga.

nutrifood8

Mba Noviana Halim, Brand Manager Tropicana Slim melanjutkan sesi berikutnya dengan memaparkan rangkaian produk Tropicana Slim yang rendah kalori dan rendah CGL seperti minyak masak (jagung dan kanola), kecap manis/asin, mie rendah lemak dan yang terbaru beras merah. Mereka berharap para blogger dapat terinspirasi untuk mengajak keluarganya hidup lebih sehat dengan memanfaatkan rangkaian produk ini sebagai alternatif dalam menyiapkan masakan untuk seluruh anggota keluarga.

nutrifood9

Pembicara terakhir adalah seorang blogger yang akun Instagramnya @vsamperuru memiliki follower lebih dari 3500, yaitu mba Vania Samperuru. Beliau adalah seorang ibu dari 2 anak yang memiliki profesi sebagai photographer dan food-props stylist. Siap-siap sering telan ludah kalo buka blog atau IG nya, tampak nikmat semua soalnya.

Tidak cuma menjelaskan teori bagaimana mengkreasikan berbagai menu makanan sehat agar tersaji secara menarik dan mampu menggugah selera makan anggota keluarga, mba Vania juga mengajak semua peserta untuk langsung praktek tips dan trik yang sudah beliau ajarkan. Kebetulan saya dapat 1 grup dengan cikgu Tya yang pakar bento dan Shintaries yang jago foto. Meski grup kami tidak terpilih sebagai pemenang, tapi kami melakukannya dengan senang.

nutrifood10

Sebelum pulang kami makanan sehat yang telah disiapkan secara khusus dan diolah dengan rangkaian produk Tropicana Slim. Liat deh, sehat dan kece banget yaaa.

nutrifood11

Nah … apa yang saya bilang sebelumnya terbukti kan. Sudah lah kenyang, dapat tambahan ilmu pengetahuan, eh dapat bonus bisa foto bareng seleblog yang menawan.

nutrifood14

nutrifood12

Tropicana Slim, Sweet Moments, Last Longer!

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Berbagi Sebelum Pergi

Berbagi Sebelum Pergi

Dalam bekerja, saya mempunyai prinsip yaitu “dimana kaki berpijak, sebisa mungkin meninggalkan jejak

Saya bersyukur 10 tahun terakhir sebelum Tutup Karir, saya ditempatkan dalam unit kerja Product Development. Setidaknya saya bisa meninggalkan jejak berupa jasa atau produk dengan harapan bermanfaat bagi pengguna.

Tahun 2013 saya diberi kesempatan untuk bisa menyambangi beberapa universitas negeri untuk mengisi seminar teknologi yang pernah saya tulis di sini.

Tahun 2014 saya diberi kesempatan lagi untuk mengisi 5 seminar teknologi di beberapa universitas yaitu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Teknologi Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Jogja, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Yang di Udinus ini dihadiri oleh 2,500 mahasiswa, acaranya dilaksanakan di Gedung Balai Kota Semarang supaya bisa menampung mereka semua. Ndredeg deh!

seminar7

Sebenarnya pada tahun yang sama dilaksanakan roadshow ke 20 universitas di 6 kota dalam pulau Jawa. Sisa 15 seminar lain, saya bagikan ke teman-teman supaya mereka memiliki pengalaman yang sama.

Tahun 2015 hanya sebulan sebelum masa bakti saya di industri telekomunikasi berakhir, saya diminta berbagi pengalaman kepada teman-teman dari  unit kerja logistik. Kebetulan kepala divisinya teman dekat saya sejak di kantor sebelumnya, jadi saya juga tidak keberatan dengan permintaan beliau. Tema yang diangkat sama seperti yang saya sampaikan ke mahasiswa, yaitu Technopreneurship – Smartphone Sebagai Mesin Uang.

seminar8

Sebagian besar teman-teman di unit kerja logistik ini merupakan karyawan kontrak. Karena memang pekerjaan mereka bersifat operasional seperti di pabrik. Latar belakang pendidikan mereka hanya SMA, walau tidak sedikit juga yang meneruskan kuliah sepulang kerja. Mereka yang mengerjakan packaging kartu perdana, bundling henpon, sampai distribusi ke penjual. Mereka lah orang-orang yang membuat produk saya bisa dinikmati pengguna di seluruh Indonesia.

Saya pernah berada di posisi mereka, memulai karir di industri telekomunikasi menjadi karyawan kontrak hanya dengan ijasah setingkat SMA. Saya juga merasakan perjuangan mereka, untuk bisa melanjutkan kuliah setelah pulang kerja. Saya ingin mereka juga bisa seperti saya, mencapai posisi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Saya berharap mereka juga bisa memanfaatkan teknologi yang ada di tangan mereka (smartphone), untuk bisa menjadi alat penambah pendapatan (mesin uang).

seminar9

Tidak hanya itu, saya juga didaulat untuk memperagakan cara memakai jilbab. Beberapa orang dari mereka bersedia menjadi modelnya. Saya juga menyebarkan informasi tentang penyakit yang pernah hinggap di tubuh saya (TBC Tulang) dan kegiatan saya mengunjungi pasien lain. Pada kesempatan ini juga, saya berpamitan, menyampaikan rencana saya untuk menyudahi perjalanan saya di industri telekomunikasi. Saya ceritakan kepada mereka apa yang akan saya lakukan setelahnya. Saya berharap mereka bisa memetik hikmah dari pengalaman saya.

Tanpa terasa setahun sudah berlalu. Bulan Februari ini genap setahun saya berhenti.

Saya tidak menyesali keputusan ini. Justru saya mensyukuri.

Setidaknya saya pernah berdedikasi 19 tahun di industri telekomunikasi, yang bisa saya ceritakan ke anak cucu nanti.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Tutup Toko

Tutup Toko

Mbak yang sudah membantu di rumah kami selama 5 tahun, memutuskan untuk menikah dan tidak bekerja lagi. Dengan suka cita kami mendukung keputusannya, walo artinya saya harus menjadi single fighter karena si mbak pergi di saat suami tugas ke luar negeri.

Sebulan pertama, saya masih semangat. Saya merasa bisa melakukan segalanya seperti biasa. Saya dengan sombongnya merasa gagah perkasa.

Bulan kedua, badan saya yang pernah melalui 7 operasi (2 sesar + 5 operasi TBC) mulai memberikan alarm. Saya mulai ngerem … sadar bahwa tubuh ini sudah tidak sempurna. Usia juga sudah tidak lagi muda. Pekerjaan rumah yang sekiranya tidak bisa saya selesaikan, saya lanjutkan di hari kemudian.

Bulan ketiga, saya mulai kewalahan menjalankan bisnis. Padahal saya baru mulai memasarkan baju olahraga muslimah (setelah baju renang wanita) dengan reaksi pasar yang lumayan bagus. Kegiatan mencari kain, memikirkan design, koordinasi dengan konveksi sampai memantau penjualan di toko yang biasanya saya lakukan semua sendirian … mulai keteteran. Dengan kondisi toko yang berada di tengah kota Jakarta, sementara saya tinggal di pinggiran, membuat saya harus jumpalitan. Semua order online yang sebelumnya saya tangani sendiri, dengan terpaksa saya alihkan pembeli untuk datang langsung bertransaksi ke toko.

Beberapa bulan saya menjalani kondisi ini. Sungguh tidak mudah. Hilang sudah rasa sombong, karena kondisi badan memang tidak bisa bohong.

Lama kelamaan saya menyadari bahwa pekerjaan domestik rumah tangga mungkin bisa saya tinggalkan sejenak, tapi tidak demikian dengan anak-anak.

Saya juga diingatkan suami bahwa tujuan utama saya berhenti bekerja adalah untuk anak-anak. Jika dirasa bisnis yang saya jalankan sudah mempengaruhi pembagian waktu, tenaga dan pikiran, maka dengan berat hati harus saya kesampingkan.

Kebetulan kontrak sewa toko berakhir bulan November 2015. Saya berdiskusi dengan partner, dan menyatakan niat mundur dari bisnis ini. Saya mempersilahkan tokonya untuk dilanjutkan dengan menjual sisa stok yang saya miliki dan mulai menjual produk yang lain. Alhamdulillah beliau tidak keberatan karena memang paham dengan kondisi saya. Mbak penjaga toko juga tidak kehilangan pekerjaannya.

Ternyata cuma setahun saja perjalanan saya dalam membuka toko Rafayra, yang tahun lalu dengan semangatnya saya ceritakan di sini.

Setahun yang penuh proses pembelajaran.

Saya tidak merasa rugi, saya tidak menyesal, saya justru mengambil hikmahnya dari perjalanan ini. Setidaknya saya sudah mencoba, dan saya tau bagaimana rasanya. Jika di kemudian hari saya memiliki kesempatan untuk membuka toko lagi, saya paham persiapan dan langkah yang harus dilakukan.  Saya juga akan memperbaiki kesalahan yang mungkin saya lakukan sebelumnya, supaya toko baru nanti bisa berlari lebih cepat dari toko sebelumnya.

Doakan saja, ya ^_*

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn