Tips Liburan Keluarga

Tips Liburan Keluarga

Banyak teman-teman yang tanya “gimana sih cara ngatur liburan keluarga, padahal elo kan sibuk banget, de?

liburan1

Terhitung sejak 2008, saya dan suami membuat liburan keluarga menjadi sebuah kebutuhan dan kegiatan rutin yang harus dilakukan secara berkala.

Bagi kami, liburan adalah sarana untuk mempererat ikatan antar anggota keluarga dan menikmati waktu bersama:

  • Tidak perlu jauh, kalau memang waktunya sempit
  • Tidak perlu mahal, kalau memang lagi gak punya duit
  • Ada pengalaman / kegiatan baru
  • Harus seru untuk semua

Liburan juga sebagai ungkapan rasa syukur kami, atas nikmat kesehatan, kebersamaan dalam keluarga dan indahnya alam ciptaan Sang Maha Kuasa.

liburan2

Berikut saya sharing apa yang saya lakukan dalam menyusun liburan keluarga kami:

    • Tentukan waktu liburan jauh hari

Sekolah Rafa punya jadwal yang tetap setiap tahunnya dan kalender kegiatan setahun diberikan ke orangtua setiap tahun ajaran baru. Waktu Rafa dan Fayra sekolah di tempat yang sama, saya lebih mudah menentukan waktu liburan karena sudah jelas kapan mereka ulangan dan kapan liburnya. Sejak mereka sekolah di 2 tempat berbeda, dimana sekolah Fayra agak lebih gak jelas jadwal tahunannya … kami menetapkan prioritas untuk mengikuti jadwal Rafa.

Kebetulan saya bekerja dalam bidang Product Development, dimana saya mempunyai Product Roadmap yang sudah ditentukan akhir tahun sebelum. Saya dan suami tinggal mengajukan cuti dengan mengikuti jadwal anak-anak, selama tidak bentrok dengan jadwal peluncuran produk baru di kantor.

Kenapa harus jauh hari?

Karena harga tiket akan lebih murah kalau kita membelinya jauh sebelum hari keberangkatan. Perhatikan harga tiket promo yang biasa digelar maskapai penerbangan, atau kalau gak mau susah kita bisa memanfaatkan website Traveloka. Cukup membuka 1 website ini saja, kita bisa melihat perbandingan harga tiket pesawat dari berbagai macam maskapai untuk waktu terbang yang sama, misal maskapai Citilink, AirAsia, Lion Air, Sriwijaya, Garuda, Tigerair dan Jetstar. Tidak perlu membuka beberapa tab website untuk liat harga sana sini. Kalau ada maskapai dengan harga yang cocok di dompet, bisa langsung melanjutkan transaksi pembelian. Apalagi kalau yang cocoknya harga dari maskapai premium seperti Garuda Indonesia, pasti akan lebih nyaman lagi perjalanannya. Begitu pun untuk hotel, bisa dipesan di website ini juga. Selain website, sudah tersedia juga aplikasi untuk Android dan iOS tinggal download gratis dan install di henpon. Enak yah hidup di abad 21 yang serba canggih ini

    • Susun agenda acara

Setelah kita menentukan tujuan dan periode liburan, saatnya kita menyusun agenda acara. Pilih tempat yang akan kita kunjungi yang sekiranya bisa dinikmati semua anggota keluarga. Pilih kegiatan yang menyenangkan untuk semua juga. Jika perlu, tanyakan ke anak-anak apakah ada tempat atau kegiatan yang ingin mereka lakukan saat liburan nanti.

Biasanya saat menyusun agenda acara, saya rajin browsing untuk mencari informasi tentang daerah yang akan kami kunjungi. Selain itu saya juga akan bertanya ke orang-orang yang sudah pernah datang ke tempat-tempat wisata di daerah tsb. Paling senang saya membaca pengalaman orang liburan melalui blog mereka.

Saya gak malu untuk minta itinerary dari teman-teman yang baru pulang liburan untuk dijadikan referensi. Sebenarnya kalau mau gampang sih tinggal nyontek itinerary dari travel agent. Biasanya saat menawarkan paket liburan, travel agent sudah menulis susunan acara ke tempat-tempat wisata terkenal yang wajib kita kunjungi di suatu daerah.

Kita bisa menyesuaikan susunan acara dengan memperhitungkan kemampuan seluruh peserta. Kalau bawa balita atau orang lanjut usia, kita harus menyusun jadwal yang tidak terlalu padat supaya mereka tidak kecapekan.

    • Buat perkiraan biaya

Setelah mengetahui harga tiket, kamar hotel, lama pergi (misal 3 hari 2 malam, dll), susunan acara dan daftar tempat yang akan dikunjungi, maka kita bisa langsung menyusun perkiraan biaya yang dibutuhkan.

Contoh susunan biaya liburan keluarga yang pernah saya buat, bisa dilihat di sini.

    • Libatkan anggota keluarga

Supaya semua orang merasakan semangat liburan, maka kita libatkan seluruh anggota keluarga mulai dari yang sederhana seperti packing.

Rafa sudah terbiasa menyiapkan barang bawaan untuk liburan, dari mulai umur 7 tahun. Sekarang Fayra mengikuti kakaknya dan bisa juga menyiapkan barangnya sendiri.

Awalnya saya hanya minta anak-anak menyiapkan mainan apa yang akan dibawa untuk mengisi waktu di perjalanan. Sementara untuk pakaian dan peralatan mandi, masih saya yang menyiapkan.

Sambil memasukan barang-barang ke tas atau koper, saya memberikan penjelasan ke anak-anak dengan bahasa yang sederhana misalnya kenapa kita harus membawa topi, kacamata renang, kaos kaki, dll. Saya juga menjelaskan jumlah barang yang harus dibawa sesuai dengan yang dibutuhkan saat liburan.

Dengan melihat saya packing dan menerima penjelasan tsb, anak-anak belajar  untuk bisa menyiapkan sendiri. Sekarang saya tinggal bilang “kita akan liburan ke sini (sebut nama tempat) selama 3 hari 2 malam, kalian packing sepulang sekolah, nanti malam mama cek ya

liburan5

Alhamdulillah dengan instruksi seperti itu, anak-anak langsung paham berapa pakaian dalam yang harus dibawa, berapa pakaian pergi, berapa baju tidur, apa perlu bawa peralatan renang, alas kaki apa yang harus dibawa (sendal atau sepatu), sampai peralatan mandi (sikat dan pasta gigi, sabun, sampo, dll).

Saat pergi saya juga melibatkan dan membagi tanggung jawab ke anak-anak. Misal adek bertanggung jawab atas koper kecil yang berisi mainan, sementara kakak bertanggung jawab atas tas yang berisi cemilan.

liburan4

Karena anak-anak sudah semakin besar, saya juga melibatkan anak dalam mengambil keputusan tujuan liburan. Misalnya saya tanya ke anak-anak “dengan biaya yang sama, kalian pilih mau ke Bali 4 hari 3 malam atau ke Singapore 3 hari 2 malam?

Tentunya saja jelaskan apa yang mereka bisa dapat atau lihat di kedua tempat tsb. Saya juga minta mereka mengemukakan alasan yang membuat mereka memilih tempat itu. Anak-anak akan merasa bahwa mereka ikut berkontribusi, jadi mereka juga merasa dihargai.

    • Nikmati

Saat tiba waktu liburan, NIKMATI LAH!

Jangan sampai kita masih repot memikirkan urusan kerjaan saat kita liburan bersama keluarga. Manfaatkan waktu yang kita habiskan bersama mereka untuk lebih menguatkan ikatan hubungan antara orangtua dengan anak, antara kakak dengan adik. Kalau bisa, perlakukan anak selayaknya dengan teman. Ngobrol sama anak, bercanda, juga ketawa lah selepas mungkin.

Perhatikan bahasa tubuh anggota keluarga, sekiranya mereka tidak menikmati kegiatan yang sedang dilakukan. Istirahat jika ada anggota keluarga yang terlihat lelah, skip kegiatan jika ada yang sakit, jangan sampai tunda waktu makan.

liburan3

Jangan lupa untuk mengabadikan kegiatan kita dengan foto atau rekam video. Akan lebih bagus lagi kalau bisa menuliskan cerita liburan misalnya ke dalam blog atau social media. Bukan untuk pamer bahwa kita sudah pernah mengunjungi tempat tsb, tapi supaya bisa dijadikan panduan untuk orang lain yang akan mengunjungi tempat yang sama.

Semoga bermanfaat dan selamat berlibur!

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Shenzhen Central Park

Shenzhen Central Park

Sebelumnya saya sudah pernah cerita tentang Garden & Flower Expo Park, ternyata saya menemukan taman lain di tengah kota Shenzhen juga.

Seperti biasa, saya melakukan perjalanan dinas dengan jadwal yang sangat mepet. Saya baru dapat visa Senin siang, sementara jadwal pesawat berangkat Senin malam. Karena pergi dari Jakarta dini hari, sampai Shenzhen sekitar jam 8 pagi. Teman-teman memilih membayar tidur di hotel, saya si manusia pagi gak bisa tidur lagi, memilih jalan kaki menyusuri area sekitar hotel untuk mencari rute olahraga keesokan hari.

Mengikuti panduan gmaps, saya sampai di gerbang Shenzhen Central Park setelah berjalan kaki sekitar 5 menit dari hotel.

scpark1

Saya lihat di peta, taman ini luas banget. Saya makin gak sabar untuk menunggu pagi dan menyusuri seluruh taman. Saya kembali ke hotel untuk mandi dan bersiap-siap. Jam 12 partner kerja akan menjemput saya, makan siang bersama dan langsung ke pabrik. Tiba di hotel lagi sudah hampir larut malam.

scpark2

Meski kurang tidur dalam waktu 48 jam terakhir, badan saya masih juga otomatis bangun pagi. Pasrah dengan siklus biologi, saya dengan semangat kembali ke taman.

Taman ini bagus banget, kondisi sangat terawat dan kebersihan dijaga sekali. Jogging track juga disediakan di sisi kiri jalan. Tempat sampah tersedia di setiap jarak 500 meter.

scpark3

Di jembatan saya melihat banyak kakek yang sedang melakukan pemanasan. Kostum standar mereka : kaos putih singlet (kalo di Indonesia terkenal dengan merk Swan), celana pendek, sepatu putih dan kaos kaki hitam. Usia yang sudah lanjut tak membuat mereka meninggalkan kegiatan ini, salut deh. Wajar kalau badan mereka terlihat lebih lentur dari saya, mereka menjulurkan kaki ke pagar jembatan kemudian dengan santai menempelkan kepala ke arah lutut. Saya gak bisa!

scpark4

Setelah melakukan pemanasan, mereka mulai berjalan cepat keliling taman. Ada di antara mereka yang masih sanggup lari juga. Saya kalah cepat. Malu banget rasanya lari di belakang mereka.

scpark5

Kok cuma kakek-kakek yang pada jogging?

Ternyata anak muda memilih main basket di 2 buah lapangan yang terdapat di tengah-tengah taman ini. Sekelompok remaja memilih main skate board di sisi lain taman. Sementara itu para wanita yang cukup lanjut usia berkumpul untuk senam taichi.

Gak heran kalau badan orang China ramping-ramping yah. Susah kalo beli baju di China, Taiwan, Hongkong, Korea dan Jepang … ukurannya kecil-kecil. Udah lah mereka rajin olahraga, selalu jalan kaki kemana-mana, minum teh tanpa gula sepanjang hari, belum lagi konsumsi herbal nya.

scpark6

Keberadaan taman besar yang mengapit sungai di tengah bangunan pencakar langit kota, mengingatkan saya akan Monas yang lokasinya tidak jauh dari kantor. Beda nya, kita tidak akan menemukan tukang jualan apapun di Shenzhen Central Park. Sementara kalau di Monas, makin malam ya makin rame pedangang menggelar tikar untuk tempat display produk jualannya.

scpark7

Tidak sampai 1 jam saya menghabiskan pagi itu di taman kota Shenzhen, lumayan dapat 4,5KM. Kebanyakan jalan menikmati lingkungan sambil foto-foto taman. Dengan pakaian basah keringat, saya kembali ke hotel untuk mandi, sarapan dan siap-siap ke pabrik.

Semangat pagi, bloggers!

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Kopdar Semarang

Kopdar Semarang

Kunjungan singkat ke Semarang yang terjadi beberapa kali dalam 1 tahun terakhir, saya pergunakan juga untuk bertemu dengan beberapa teman di sana.

Arum Sukma Kinasih

Senang banget ketika baru tiba di hotel, saya langsung disambut oleh Arum. Setelah sholat magrib di kamar hotel, kami lanjut makan malam di sebuah mall yang letaknya tidak jauh dari hotel saya.

kopdarsmg1

Arum ini salah seorang penderita TBC tulang yang telah selesai operasi dan kembali bangkit menjalani kehidupannya. Saya dengan seksama mendengarkan cerita Arum yang sekarang menjadi instruktur yoga khusus untuk para ibu hamil. Arum juga lulusan master psikolog, dan beliau sangat aktif membalas pertanyaan teman-teman lain di FB grup TBC Tulang. Pendekatan yang Arum lakukan ke pasien lain untuk membangkitkan semangat hidup mereka, patut diacungi jempol. Arum sangat sabar menghadapi pertanyaan yang terkesan “itu melulu” terutama dari pasien-pasien yang hampir putus asa menjalani proses pengobatan.

Dian Sigit

Ketika akhir tahun lalu saya ke Semarang dan upload foto dari sana ke IG, ada yang memberikan komentar “ketemu @diansigit gak, mbak? Dia kan tinggal di Semarang?

Saat itu saya belum kenal Dian. Tapi berkat komentar tsb (maaf saya lupa siapa yang memberikan komentar), saya jadi membuka account IG @diansigit dan membaca blog nya. Kemudian kami berkenalan, saling meninggalkan komen, dan sekarang berkomunikasi lebih dekat melalui whatsapp.

kopdarsmg2

Di tengah kesibukannya sebagai seorang istri, ibu dari 3 orang anak dan mbak kantoran, yang sekarang lagi gak punya pembantu di rumah pun, Dian meluangkan waktu untuk menemani saya ngemil cantik menjelang larut malam. Dibawanya saya ke restoran dengan suasana yang njawani banget. Suka!

Great place, great food and the most important thing is a great friend to chat with.

Gak berasa sampai jam 10 malam kami ngobrol, dan masih juga merasa belum cukup. Maaf ya Pak Sigit, saya pinjem istrinya sampai lupa waktu gitu. Hehehe

Anggie Mama Athar

Setelah rajin bertegur sapa via blog, IG dan path … akhirnya saya bertatap muka juga sama Anggie.

kopdarsmg3

Kebetulan saya mengisi seminar di gedung yang lokasinya tidak jauh dari kantor Anggie. Pas makan siang, saya telp Anggie untuk tanya kira-kira makanan apa yang lagi hits di Semarang. Akhirnya kami ketemu di rumah makan Ayam Taliwang. Gak nyambung yah, jauh-jauh ke Semarang kok malah makan masakan Nusa Tenggara. Hahaha

Setelah makan, Anggie harus kembali ke kantor. Sorenya kami bertemu lagi di Simpang Lima. Ini pertemuan pertama kami, tapi Anggie baik banget udah nraktir saya makan siang, bawain tahu petis eh masih nganterin saya ke bandara pula. Matur nuwun sanget nggih!

Subhanallah … sekali lagi saya merasakan berkah nya ngeblog. Nambah teman dan bisa menjalin tali silaturahmi di luar Jakarta.

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Sehari di Semarang

Sehari di Semarang

Sejak akhir tahun 2013, saya sering mendapat tugas untuk pergi ke Semarang. Gak lama, setiap pergi cuma 1 malam atau bahkan pulang hari saja. Beberapa kali untuk mengisi seminar di beberapa universitas, lain waktu kunjungan untuk melihat pabrik dan rapat.

semarang1

Wisata Kuliner Semarang

Meski jadwal padat, saya masih menyempatkan diri untuk menikmati jajanan khas Semarang khususnya di daerah Simpang Lima. Dari tahu petis, jagung bakar serut keju, soto pak man, nasi pecel, mie nyemek, sampai dimsum yang buka sampai dini hari.

semarang5

semarang3

semarang2

semarang4

Olahraga Pagi di Semarang

Saat menginap di Semarang, saya juga menyempatkan untuk jogging sebentar di pagi hari sebelum memulai aktifitas. Teman sekamar masih asyik selimutan, sementara saya keluar sendiri demi keringetan.

semarang7

Klenteng Sam Poo Kong

Ketika dalam perjalanan ke airport, saya melihat Klenteng Sam Poo Kong … saya minta pak supir untuk minggir sebentar. Saya dan teman cuma memiliki waktu 10 menit untuk masuk ke dalam.

semarang8

Dengan waktu terbatas kami mengelilingi seluruh bangunan, setelah sebelumnya membayar tiket masuk seharga Rp 3.000 (untuk turis mancanegara dikenakan Rp 15.000). Menurut Wikipedia, Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislamanan dengan ditemukannya tulisan berbunyi “marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur’an”.

semarang10

Hanya bangunan di bawah ini yang kami tidak diijinkan untuk masuk ke dalam, karena merupakan tempat ibadah.

semarang9

Lawang Sewu

Kunjungan berikut dimana saya memiliki waktu 3 jam sebelum jadwal pesawat pulang ke Jakarta, saya bersama rekan mengunjungi Lawang Sewu. Kebetulan tempat saya mengisi seminar berada tepat di sebrang gedung ini.

semarang11

Masuk ke dalam Lawang Sewu, kita diminta membayar tiket Rp 10.000 per orang. Dengan memiliki waktu yang cukup, kami meminta tour guide untuk menemani kami berkeliling dengan tambahan biaya Rp 30.000. Ternyata bapak pemandu ini senang moto, jadi lah henpon saya dipegangnya dan beliau sibuk menyuruh saya berdiri di sana sini dan mengatur gaya saya. Herannya, saya nurut aja sama beliau. Hahahaha. Etapi beneran hasil fotonya tidak mengecewakan loh. Tapi macam narsis deh, semua foto pasti ada saya nya *nutup muka malu*

semarang12

Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman belanda yang dibangun pada 1904. Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag.

semarang13

Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).

semarang14

Setelah cukup lama lawang sewu seperti tak terurus, akhirnya PT. KAI melakukan pemugaran Lawang Sewu yang memakan waktu cukup lama, selesai pada akhir Juni 2011 dan kembali dibuka untuk umum setelah pada tanggal 5 Juli 2011. Biaya pemugaran ini sangat besar, dan PT. KAI berhasil mendapat bantuan dana dari UNESCO.

Kesan seram yang dulu selalu identik dengan gedung Lawang Sewu, kini tidak bersisa. Meski hawa berbeda bisa kita rasakan (khususnya untuk mereka yang cukup ‘sensitif’) di beberapa ruangan. Saya tidak masuk ke ruangan bawah tanah, bukan karena takut, tapi karena saat saya datang air sedang masuk ke dalam ruangan cukup tinggi. Selain itu tangga besi untuk turun juga sedang dicabut karena dalam tahap perbaikan.

Ingin rasanya saya menuliskan semua cerita yang disampaikan oleh bapak pemandu ke dalam blog ini secara detil, tapi nanti postingannya menjadi terlalu panjang. Saya sarankan teman-teman yang mau berkunjung ke Lawang Sewu untuk menggunakan jasa pemandu wisata yang biasanya berdiri di dekat loket masuk. Dengan penjelasan pajang lebar yang diberikan, kita bisa mengetahui latar belakang bangunan ini dan lebih menghargai sejarah bangsa sendiri.

Kalau saya ada kesempatan lagi ke Semarang, mau coba menyusuri daerah kota tua ah. Ada yang mau jadi pemandu saya?

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Gambar Fayra 4

Gambar Fayra 4

Sudah lebih dari 3 bulan Fayra mengikuti Digital Art School seperti yang pernah saya ceritakan di sini. Fayra masih imbang antara menggambar di kertas maupun di komputer.

gambarfay43

Buku sketsa masih terus diisi dengan gambar-gambar baru yang makin beragam. Apapun yang ada di pikiran, selalu dituangkan ke dalam kertas.

gambarfay44

Kemampuan menggambar di komputer juga semakin meningkat. Berikut beberapa hasil gambar yang sempat saya abadikan melalui kamera henpon. Sisanya disimpan di komputer di tempat lesnya.

gambarfay45

Tempat les nya mengadakan lomba di salah satu mall di Karawaci akhir bulan Agustus. Fayra sudah semangat untuk ikut serta. Saya sudah mengisi form pendaftaran dan melakukan pembayaran. Tema nya saat itu adalah “cerita dongeng nusantara”. Fayra berlatih 2 minggu sebelumnya dengan menggambar seperti di bawah ini:

gambarfay46

Sayangnya saat hari perlombaan, Rafa dan Fayra kompak sakit di rumah. Dengan demam yang cukup tinggi, saya tidak mengijinkan Fayra untuk ikut lomba. Sedih sih, tapi insya Allah akan datang kesempatan lain untuk Fayra.

gambarfay49

Gambar di atas diberi judul “Me and My Brother“. Kata Fayra “look at his skin color, ma” … menurut Fayra memang mas Rafa berkulit lebih gelap darinya. Padahal aslinya mah beda tipis doang. Hahahaha

gambarfay47

Di hari Sabtu, sepertinya Fayra adalah murid paling kecil di kelas nya. Teman-teman sekelas rata-rata berusia >10 tahun. Wajar kalo gambar mereka jauh lebih bagus dari Fayra. Meski demikian, Fayra tidak berkecil hati. Malah makin semangat untuk bisa gambar lebih bagus lagi karena terpacu melihat gambar orang lain. Teman-teman sekelas suka memuji hasil gambar Fayra. Awalnya mereka mengira Fayra hanya melakukan tracing (mengikuti gambar yang telah dibuat dengan garis putus-putus, jadi hanya menebalkan saja), tapi kakak pengajar memberitahu mereka kalau Fayra benar-benar menggambar dari halaman kosong.

gambarfay48

Saat Rafa dirawat di RS akibat demam berdarah, Masguh yang mengantar jemput Fayra ke tempat les. Fayra mengirimkan gambar melalui Line dan meminta pendapat saya. Begitu pun saat saya harus dinas ke luar kota/negeri, saya masih terus menerima gambar Fayra.

gambarfay50

Semakin kesini saya melihat banyak kemajuan yang diperoleh Fayra. Menggambar manusia tidak hanya dari depan, melainkan belajar juga dari sisi yang lain. Fayra makin menikmati dan mulai mantab dengan hobinya. Netbook yang biasa digunakan Fayra untuk menggambar di rumah, sudah tidak bisa mengakomodasi kebutuhannya lagi. Selain karena speed processor nya kurang untuk digunakan aktivitas grafis seperti ini, kebetulan softwarenya sempat bermasalah juga. Akhirnya saya membeli laptop baru untuk menunjang kegiatan Fayra.

gambarfay51

Saya terharu saat melihat hasil ulangan pelajaran Bahasa Indonesia, Fayra menuliskan puisi tentang hobinya. Semoga hobi ini bisa menjadi passion Fayra, yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya kelak.

Keep doing great job, Fayra!

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn