Di Sebelah Kita

Di Sebelah Kita

Hidup itu kadang lucu yah.

Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi dan siapa orang yang akan kita temui di perjalanan hidup di dunia ini.

Kehidupan saya di dunia maya, di awali dari email, blog dan instant messenger. Dari dunia maya ini, saya akhirnya mempunyai beberapa teman baru di dunia nyata. Saya sudah pernah cerita juga di postingan yang ini. Semua pertemanan di dunia maya, biasanya dilengkapi dengan tatap muka yang biasa disebut KOPDAR (kopi darat). Saya sampai membuat kategori postingan Kopdar Blogger loh. Hehehehe

Dan ternyata terus berlangsung sampai sekarang.

Beberapa waktu lalu Vera main ke rumah saya. Bukan yang pertama kali sih, tapi baru sekali ini kami ingat belum foto berdua. Jadi Rafa didaulat untuk mengabadikan pertemuan kami kali ini. Hihihihi

kopdarvera1

Satu lagi foto sama anak-anak:

kopdarvera2

Saya terima komen di blog ini dari Vera, pertama kali bulan February 2011 di postingan tentang rumah bulan December 2010. Setelah itu kami rajin meninggalkan komen di blog masing-masing. Menjadi lebih akrab ketika Vera mencari rumah di sekitar BSD dan mengajukan beberapa pertanyaan via FB. Sekarang sih hampir tiap hari tegur sapa via BBM.

Pertama kali ketemu Vera secara langsung waktu Hijab Class nya KEB, setidaknya itu yang saya kira sebelumnya. Tapi setelah ngobrol lebih jauh dengan Vera, ternyata kami pernah bertemu bulan December 2008!

Coba buka tulisan Vera bulan February 2009 yang ini. Kami sama-sama menghadiri acara ulang tahun anak mbak Astri.

Lihat foto kami di tahun 2008:

kopdarvera3

Hahahaha ternyata pernah foto bareng tahun 2008, tapi baru kenalan tahun 2011.

———-

Saya kenal Yeye juga belum lama.

Berawal dari blogwalking dan meninggalkan komen di blog masing-masing. Terakhir kami janjian makan siang bareng di dekat kantor.

Kebetulan kantor saya yang sekarang tidak jauh dengan bekas kantor Yeye terakhir. Dan waktu itu Yeye sedang ada urusan ke kantornya untuk ambil dokumen. Kami janjian juga dengan Etty dan Dani, kantor mereka juga masih di sekitar tempat kami bertemu.

kopdaryeye

Loh kok fotonya cuma ber3, mana Dani?

Seperti pada kopdar emak-emak sebelumnya, Dani kebagian menjadi tukang foto …. bukan foto model. Hahahahaha. Besok lagi kita minta tolong satpam untuk foto bareng lagi kali yaaaa.

Ternyata ketika melihat posting Yeye yang ini, saya langsung BBM dan ketawa ketiwi sama Yeye. Karena di posting itu, ada foto dengan posisi saya bersebelahan sama Yeye!

Coba lihat foto ini:

kopdaryeye1

Iiiihh kami berdiri persis sebelahan, tapi gak kenalan. Payah kan!

Pelajaran hidup nih, mulai sekarang saya harus lebih waspada dengan sekitar dan memperhatikan orang yang ada di sebelah. Apalagi kalo mau foto bersama, minimal harus kenalan dulu deh. Hihihihi

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Japanese Kit Kat

Japanese Kit Kat

Siapa yang gak kenal Kit Kat?

Wafer balut coklat ini terkenal dengan tag line nya “have a break, have a kit kat” diciptakan di Inggris, sekarang dipasarkan ke seluruh dunia oleh Nestle. Kecuali di Amerika, karena di sana di produksi oleh Hersey.

kitkat1 Ketika teman-teman mengetahui rencana saya pergi ke Jepang bulan lalu, respon mereka semua hampir sama “bawain kit kat green tea dong!”

Memang sebelumnya saya juga pernah mendengar cerita bahwa hanya di Jepang yang punya kit kat lebih dari 100 rasa. Bahkan saya punya teman yang mengkoleksi kemasan kit kat dengan berbagai rasa itu.

Saya jadi penasaran dengan macam-macam rasa nya. Setiap melewati toko makanan yang menjual kit kat, pasti saya mampir sebentar hanya untuk foto kit kat dengan rasa yang gak biasa di mata saya.

Hasilnya seperti ini:

  • Yang paling terkenal : rasa GREEN TEAkitkat2Harga jualnya 840 yen (dikali Rp 105-110), dari mulai di toko kecil di pinggir jalan kota sampai toko souvenir di erpot harga nya sama semua.1 kemasan, isinya 5 bungkus wafer. 1 bungkus isi nya 2 bar coklat.
  • Masih teh juga : rasa ROASTED GREEN TEA
    kitkat3Beda teh nya, beda juga rasa kit katnya. Gak semua orang suka teh hijau segar, jadi lah dibuat rasa teh coklat. Padahal terbuat dari green tea juga, tapi yang dibakar atau yang biasanya disebut Roasted Green Tea.
  • Rasa KAYU MANIS / CINAMON
    kitkat4Kalo kue Cinamon Roll sih saya kebayang rasanya. Tapi kalo coklat rasa kayu manis gini, seperti apa ya?
  • Rasa STRAWBERRY
    kitkat5
    Buah kesukaan Fayra nih. Tapi Fayra gak suka kalo dicampur bahan makanan seperti pada kue, roti, coklat atau pudding. Fayra lebih suka buah segarnya dimakan langsung.
  • Rasa WINE
    kitkat6Saya belum pernah mencoba wine. Jadi gak kebayang seperti apa rasa yang ini. Hehehe
  • Rasa CHEESE CAKE
    kitkat7Saya sih penggila semua jenis Cheese Cake. Tapi begitu dilebur dengan coklat dan wafer, mhmmm gak kebayang deh.
  • Masih keluarga ciskek: Rasa BLUEBERRY CHEESE CAKE kitkat8Kalau yang ini saya beli 1 bungkus, titipan teman saya yang lagi hamil. Dari pada gak keturutan nanti anaknya ngences kan yah *mitos*, dibelikan deh.
  • Rasa BROWN SUGARkitkat9 Ih manis nya kek apa ya?
  • Rasa WASABI kitkat10Aaaawww kebayang pedasnya yang menyengat di hidung saat makan ini. Ada yang berani mencoba?

Rasa yang sama, bisa jadi kemasannya berbeda.

Kemasan dibuat berbeda jika kita membeli di kota yang berbeda. Kemasan juga akan beda tergantung musim atau hari raya atau festival khusus.

Contohnya seperti rasa Green Tea. Selain Kyoto Edition seperti tampak pada foto di atas, saya juga sempat foto kemasan Tokyo seperti ini:

kitkat11

Ketika di airport Narita, saya menemukan rasa Green Tea dengan kemasan berbeda lagi:

kitkat12

Saya cuma beli yang rasa Green Tea dan Bluberry Cheese Cake itu saja karena titipan teman-teman. Belum pernah mencoba rasanya seperti apa.

Ada yang sudah pernah mencoba?

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Motor Idaman

Motor Idaman

Saya belajar motor pertama kali usia 11-12 tahun, sekitar kelas 6SD. Waktu itu saya masih tinggal di Cempaka Baru, dekat banget ke Kemayoran. Landas pacu kemayoran, bekas airport yang sekarang jadi arena PRJ & Javajazz, menjadi tempat yang paling asyik untuk saya belajar jadi pembalap (pemuda berbadan gelap).

Hasilnya?

Saya pernah jatuh sekali, mental sekitar 1 meter dari motor.

Saat sampai rumah, stang motor pinjaman sudah tidak sejajar dengan roda depan. Tapi saya masuk rumah dengan badan tegap seolah tidak terjadi apa-apa.

Mami cuma tanya “kamu gak papa? Dari mana aja sih?

Saya sok menjawab “abis main. gapapa kok

Mami menunjuk ke sikut kanan saya “trus kenapa itu darah netes-netes banyak banget?

Saya masuk ke dalam kamar dan melihat bayangan diri di depan kaca lemari. Jeans bagian dengkul sukses robek. Siku kanan berhias luka cukup lebar. Siyal. Ketauan banget boongnya. Hahahahahha

Apa saya kapok dengan masa kegelapan itu? Tentu tidaaak *siul*

Sampai saat ini saya masih seorang putri ojeg sejati. Saya naik motor setiap hari untuk menuju ke stasiun kereta. Wiken juga naik motor ke tukang sayur di depan komplek. Kalo harus pergi di hari kerja pun, saya lebih pilih naik ojeg daripada taxi karena macetnya Jakarta sangat kejam. Seperti saat mengurus paspor beberapa bulan lalu, saya pinjam motor teman kantor untuk ke kantor imigrasi. Tanpa sepengetahuan suami tentunya. Hihihihihi

naikmotor

Coba lihat foto diatas, saya lebih pantes naik motor yang mana?

Yaaakkk 80% teman-teman saya bilang, yang kiri lebih -de- banget! Hahahaha

Motor idaman saya memang seperti yang kiri itu. Tapi apa daya suami mencium gelagat busuk. Katanya “kalo kamu dibeliin motor ganteng itu, yang ada nanti motornya dibawa dari rumah sampe ke kantor bukan cuma ke stasiun kereta

Saya pun pasrah ketika proposal permintaan motor ninja merah, dikabulkan dalam bentuk vario merah *sigh*.

Etapi jangan sedih!

Saya kan punya anak laki yang udah beranjak remaja. Tinggi badan sudah nyaris sama dengan mama-papa nya. Diumurnya yang ke 11 tahun ini, Rafa juga sudah bisa naik motor seperti jaman mama muda dulu. Tapi saya selalu wanti-wanti Rafa untuk tidak naik motor tanpa ada pengawasan orang dewasa. Paling Rafa memboncengi saya naik motor ke tukang sayur di depan komplek.

Beberapa waktu lalu kami ajak Rafa untuk melihat pameran mobil-motor, Rafa sempat mencoba-coba motor idaman nya.

naikmotor1

Kalau kamu sudah cukup umur untuk bisa dapat SIM, minta beliin sama papa deh.

Nanti mama pinjem ya mas!

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Japan D6 – Back to Kyoto

Japan D6 – Back to Kyoto

Setelah menempuh perjalanan 30 menit dari Osaka ke Kyoto, kami merasa masih punya waktu untuk menuju 1 objek wisata lagi di Kyoto.

Hari ke 5 cuma datang ke 2 tempat, hujan deras dan sudah tutup. Jadi paling enggak kali ini harus masuk ke salah satu kuil terkenal lagi di Kyoto. Tapi tidak bisa yang terlalu jauh dari Ryokan.

Sanjusangendo Temple

Ada yang bilang kuil ini berisi 1000 patung Budha, ada yang bilang isinya 1001 patung Kannon. Saat masuk ke dalamnya memang banyak barisan patung, tapi saya tidak kerajinan menghitungnya. Hihihi.

kyoto8

Saat masuk ke dalamnya, kita diminta untuk membayar 600 yen. Di pintu masuk bangunan sepanjang 120 meter ini, kita juga diminta untuk mencopot sepatu, menyimpan di rak dan menggunakan alas kaki yang telah disediakan oleh pihak kuil.

Meski ditemukan tahun 1164, tapi bangunan ini masih terus dipelihara dengan baik. Memang terlihat ada debu di badan-badan patung, tapi keseluruhan bangunan sangat bersih loh. Kebetulan pada hari kami kesana, ada ibu-ibu yang sedang membuat rangkaian bunga di beberapa titik bangunan. Saya suka sekali melihat mereka lihai menata aneka bunga dan daun dalam aneka bentuk vas. Kesenian ini disebut Ikebana.

Sayangnya kita tidak diperkenankan untuk mengambil foto di dalam bangunan kuil.

kyoto9

Saya senang sekali karena pemerintah Jepang saat melestarikan kebudayaan dan bangunan-bangunan bersejarah. Walau tidak banyak orang yang bisa berbahasa Inggris di Kyoto, tapi papan petunjuk menuju semua objek wisata dibuat dalam 3 bahasa (Jepang – Korea – Inggris). Begitu juga semua petunjuk informasi pada transportasi umum (bus – kereta). Selain itu, semua objek wisata selalu dilengkapi dengan papan bertuliskan “wheel chairs are welcome

kyoto10

Ketika jalan-jalan di luar bangunan kuil, angin semakin menggigit. Langit pun semakin gelap. Khawatir hujan turun deras seperti hari sebelumnya, kami bergegas beranjak menuju Ryokan untuk mengambil koper.

Dalam perjalanan dari Ryokan ke arah stasiun kereta Kyoto, hujan salju turun dengan lembut. Pertama saya hanya merasa kacamata seperti terantuk-antuk batu kecil. Saya lepas kacamata, eh ada bulir putih masuk ke dalam mata. Begitu saya memejamkan mata, butiran putih itu terasa mencair. Saya menadahkan tangan, bulir-bulir putih halus memenuhi sarung tangan hitam … loh ini salju kali yah?

Saya tengok ke arah Masguh meminta konfirmasi “ini salju ya?

I feel my first SNOW RAIN!

Saya pun jejingkrakan sambil menyeret koper di perempatan jalan.

Norak banget deh, maklum di kampung halaman gak ada hujan salju hahahaha.

Sementara orang-orang lain di kanan kiri saya selama menyebrang jalan, mempercepat langkah mereka untuk bisa segera masuk ke dalam stasiun. Saya malah asyik hujan-hujanan. Yaaa, mereka mah udah biasa kan … kalo saya baru pertama nih.

Malam ini kami menuju Narita dan menginap 1 malam di sana. Hari ke 7 siang kami kembali pulang ke Jakarta.

Lengkap sudah perjalanan saya ke Jepang diceritakan di sini. Lengkap juga pengalaman saya merasakan:

  • Hari ke 1 kedinginan karena salah kostum
  • Hari ke 2 melihat tumpukan salju
  • Hari ke 3 lebih kedinginan lagi
  • Hari ke 4 kepanasan
  • Hari ke 5 kehujanan basah kuyup
  • Hari ke 6 merasakan hujan salju

Thanks Rabb, for those experiences. Never thank YOU enough. YOU’re the greatest!

Semua posting tentang Jepang bisa dilihat di http://www.masrafa.com/category/jalan-jalan/japan/

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn
Japan D6 – Osaka

Japan D6 – Osaka

Hari ke 6 di Jepang, saatnya kami menginjak kota lain yaitu Osaka.

Dari Kyoto kami naik kereta ke Osaka dan menempuh waktu 30 menit. Sengaja pagi-pagi setelah sarapan berangkatnya, karena kami harus ke Narita malam ini juga dan sudah pesan kursi untuk shinkansen dari Kyoto ke Narita.

OSAKA

Objek wisata yang terkenal di Osaka antara lain:

  • Universal Studio
  • Osaka Aquarium
  • Osaka Castle
  • Shintennoji Temple

2 nama paling atas tidak akan kami kunjungi karena tidak membawa anak-anak. Awalnya mau ke Osaka Castle, tapi ternyata kami salah naik kereta. Dan ketika kami lihat papan petunjuk di dalam kereta, stasiun akhir yang dituju kereta ini adalah Tennoji Station. Objek wisata terdekat dari Tennoji station itu Shintennoji Temple. Jadi lah tujuan berganti ke sana.

Dari stasiun Tennoji, kami harus berjalan kaki sekitar 15-20 menit menuju Temple. Perjalanan terasa menyenangkan karena kami melewati pasar. Jangan bayangkan pasar inpres seperti di Indonesia yah, ini pasar dipinggir jalan … bersiiihhhh banget.

osaka1Saya melewati penjual rempah dan aneka manisan. Harum rempah yang dibawa angin sampai ke hidung saya. Pedagangnya ramah sekali dan pandai berbahasa Inggris. “you can try, just take it“, dia menawari saya untuk mencicipi beberapa manisan buah.

osaka2

Bulan Maret merupakan penghabisan musim dingin. Beberapa rumah yang saya lewati di sepanjang jalan kaki, sudah memamerkan aneka bunga dalam pot kecil di depan rumahnya. Takjub deh, mau sekecil apapun tempat tinggalnya, orang Jepang sangat peduli dengan kerapihan dan keindahan. Halaman depan dengan lahan terbatas pun tak lepas dari hiasan pot bunga hidup. Dan di pasar ini, saya senang melihat pedagang bibit tanaman yang menggelar beraneka ragam jenis tanaman bunga dan buah.

osaka3

Kami melewati juga pasar bekas, dari mulai sepatu, pakaian, selimut, karpet, peralatan makan sampai buku-buku bekas. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau. Untuk pakaian dan jaket tebal, dijual dengan harga mulai dari 50rb (kalo dirupiahkan). Untuk aneka sepatu, dijual dengan kisaran harga 70-150rb saja. Kondisi barang yang dijual masih bagus dan layak pakai. Yah namapun negeri 4 musim, pakaian dan sepatu digunakan sesuai musim, paling lama 3-4 bulan.

osaka4

Jepang memang dikenal sebagai negara mahal. Makanya di awal saya agak mikir juga waktu mau bawa anak-anak ikut serta kesini. Namun untuk harga buah, saya bilang Jepang cukup murah (walau masih lebih murah harga buah di China sih). Strawberry buah kesukaan Fayra, dijual dengan harga 50rb per kotak. Isinya lebih dari 300 gram, satuan buahnya sebesar jambu air. Rasanya manis dan segar.

Strawberry macam ini dijual juga di deretan buah import di supermarket Jakarta. Tapi harga 250 gram nya bisa mencapai 70-90rb. 2x lipat harga di Jepang kan.

Ish dasar emak-emak yaaa … lagi ngomongin jalan-jalan malah bahas harga buah. Jangan sampe keluhan harga bawang ditulis juga disini. Hahaha

Lanjut yaaaa…

Akhirnya setelah 20 menit berjalan kaki santai, kami sampai juga di Shintennoji Temple. Seperti biasa deh, setiap sampai di suatu negara, kota atau pun objek wisata saya selalu mencari peta.
osaka5

Kuil ini ditemukan tahun 593 oleh Pangeran Shotoku. Untuk masuk ke halaman seputar kuil, kita tidak dikenakan biaya. Tetapi kalau mau masuk ke dalamnya, harus membayar 300 yen.

osaka6

Di pintu depan kami sempat bertemu dengan seorang bapak tua yang fasih berbahas Inggris. Beliau menanyakan asal negara kami, dan menceritakan sejarah singkat kuil ini.

osaka10

Patung pada foto di atas, katanya adalah dewa Kelahiran dan Kematian. Berada di kanan dan kiri pintu masuk ke dalam kuil, sebagai lambang awal dan akhir kehidupan.

osaka7

Saat terjadi tsunami di Jepang tahun lalu (eh bener tahun lalu kan yah?), pagoda pada kuil ini hanya bergerak ke kanan dan ke kiri sedikit. Tidak ada kerusakan yang terjadi pada bangunan kuil.

osaka8

Sayang kami tidak punya cukup waktu untuk masuk ke dalam. Padahal tiket masuk juga tidak mahal, dan area kuil ini sangat luas. Ada taman cantik di dalam kuil ini yang sebenarnya bagus untuk foto-foto hehehehe.

Kuil ini lebih menyenangkan dibanding kuil yang ada di Kyoto. Sangat tenang dan pengunjungnya tidak seramai kuil-kuil di Kyoto.

Belum puas nih menjelajahi Osaka, cuma ke 1 tempat ini doang.

Apa daya kami harus segera kembali ke Kyoto untuk check out hotel dan pergi ke Narita malam ini juga.

Semua posting tentang Jepang bisa dilihat di http://www.masrafa.com/category/jalan-jalan/japan/

Share this...
Share on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedIn